Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

TEKNIK
TACHOMETER

OLEH :
AHMAD RIDHO
16 202 003

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengaplikasikan
ke mata kuliah instrumntasi dan pengukuran teknik , adapun penyusunan makalah
ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari buku dan sumber dari media masa,
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, sehingga
laporan ini dapat di selesaikan pada waktunya.
2. Bapak Ir. Franky Sutrisno, MT selaku dosen mata kuliah instrumentasi dan
pengukuran teknik.
3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan yang membangun
tentang penyusunan laporan ini.
Penullis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, namun
terdapat pula keistimewaan di dalamnya. Karenanya dengan segala kerendahan
hati saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat di harapkan dari pembaca demi
peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang.
Akhir kata, penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini, dan harapan penulis adalah
mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis sehingga
benar-benar memperoleh pemahaman yang tepat.

Medan, 20 Januari 2020


Penulis

Ahmad Ridho
16 202 003

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dijaman modern ini segala sesuatu dirancang secara praktis dan efisien.
Sistem konvensional yang sudah berabad-abad dianut manusia lambat laun mulai
terganti dengan sesuatu yang lebih praktis. Jam dinding atau jam tangan misalnya,
yang dahulunya masih menggunakan jarum kini sudah menjadi digital. Manusia
tidak perlu lagi susah-susah membaca jarum jam yang keakuratan penunjukannya
tergantung pula oleh penglihatan mata manusia. Hal yang serba digital ini
sekarang banyak diterapkan dikehidupan sehari-hari.
Manusia sebagai mahkluk hidup bergerak tentu tidak lepas dari segala
macam aktivitas. Aktivitas tersebut tentu tidak lepas dari sarana transportasi.
Kendaraan bermotor misalnya, merupakan salah satu sarana transportasi favorit
yang dipilih sebagian besar orang terutama di kota-kota besar yang sering terjadi
kemacetan. Peralatan kendaraan bermotor baru-baru ini juga mulai didigitalkan,
salah satunya penggunaan Tachometer atau Odometer.
Peralatan pemantauan sangat berguna untuk mengukur berbagai macam parameter
aktual operasi peralatan energi dan membandingkannya dengan parameter desain
untuk menentukan jikaefisiensi energi dapat ditingkatkan. Atau peralatan
pemantauan dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengukuran steam atau
kebocoran udara tekan.

1.2. Rumusan Masalah


Di dalam pembuatan makalah ini terdapat masalah-masalah yang
dirumuskan sebagai berikut:
2. Pengertian Tachometer
3. Fungsi Tachometer
4. Jenis Tachometer
5. Macam – macam Tachometer
6. Spesifikasi Tachometer
7. Cara pengoperasian Tachometer
8. Pencegah dan keselamatan pengukuraan

1
1.3. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah alat bantu dan alat ukur . Adapun
tujuan khusus dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian Tachometer
2. Untuk mengetahui fungsi Tachometer
3. Untuk mengetahui jenis Tachometer
4. Untuk mengetahui macam – macam Tachometer
5. Untuk mengetahui spesifikasi Tachometer
6. Untuk mengetahui cara pengoperasian Tachometer
7. Untuk mengetahui pencegah dan keselamatan pengukuran

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Tachometer


Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk
mengukur kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang
terdapat pada sebuah motor atau mesin lainnya. Alat ini biasanya menampilkan
revolutions per minute (RPM) pada sebuah pengukur skala analog, namun yang
versi tampilan digital juga.

Gambar 2.1. Tachometer


Dalam aplikasi kendaraan bermotor, pemasangan tachometer dengan
tujuan agar pengendara dapat menggunakan mesin secara efisien.
Tachometer yang terdapat pada mobil, pesawat terbang dan kendaraan-
kendaraan lainnya biasanya menunjukan tingkat rotasi/perputaran pada poros
engkol mesin, dan secara tipikal sudah menandakan indikasi jangkauan
keselamatan dari perputaran mesin. Hal ini mampu menolong pengemudi dalam
menyeleksi akselerasi yang pas dan pengaturan rotasi mesin untuk segala macam
kondisi pengendaraan. Tachometer akan memberikan peringatan kepada
pengemudi apabila tingkat putaran mesin sudah pada tahap "maksimum".

3
Tachometer dikendalikan oleh putaran kabel dari sebuah unit pengendali
yang dimasukkan kedalam mesin (biasanya pada poros engkol) juga ada-
biasanya pada sistem mesin diesel sederhana yang menggunakan basis sistem
elektris ataupun tanpa sistem elektrik.
Pada sistem manajemen mesin yang umumnya terdapat pada kendaraan-
kendaraan moderen, sinyal untuk tachometer biasanya dihasilkan dari sebuah
mesin ECU yang menghantarkan informasi baik dari sensor kecepatan putaran
yang terdapat pada poros engkol.

2.2. Fungsi Tachometer


Fungsi Tachometer adalah alat untuk mengukur putaran mesin,
khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan
waktu dan sering
digunakan pada peralatan kendaraan bermotor. Biasanya memiliki layar yang
menunjukkan kecepatan putaran per menitnya..

2.3. Jenis Tachometer


Tachometer kontak Pulsa/ Rate Meter terdapat berbagai merk dan type,
untuk kali ini mempergunakan MP5-W Serries dari Autonics. Unit ini mempunyai
banyak fungsi yang salah satunya adalah untuk pengukuran RPM (mode : F1).
Mempunyai dua input (IN A dn IN B), banyak pilihan tipe mulai sebagai
indicator dan sebagai controller dengan bermacam output. Display terdiri dari 5
digit dan dilengkapi keypad pemrograman. Sedangkan sensor yang dipergunakan
adalah sebuah proximity sensor PR30-10DN dengan spesifikasisupply 12 ~ 24
VDC, output NPN, dan jarak sensing 10 mm (pernah di coba sampai4500 RPM
dan stabil).
Pemasangan sensor pada unit display, untuk kabel supply dihubungkan
ke terminal 6 dan 7 (perhatikan polaritasnya) sedangkan output sensor di terminal
1 (IN A), sementara IN B di ambangkan saja. Power supply MP5 diterminal 8 dan
9. Jika menggunakan option output sambungkan sesuai dengan type outputnya.
Struktur program MP5 serries mempunyai 4 parameter grup yangterpisah.
Paramenter grup 0 sampai parmeter grup 3, tetapi untuk aplikasi tachometer hanya

4
diperlukan beberapa Setting parameter. Yang penting diketahui adalah
untuk berpindah ke tiap tiap parameter adalah dengan menekan tombol “MD” sel
ama beberapa detik. Jika MP5 dipergunakan sebagai controller, setting level
output berada pada parameter grup 0.Terdapat 4 level output yaitu HH,
H,L dan LL namun ini untuk seri controller.
Sedangkan pada aplikasi display tidak diperlukan dan langsung ke parameter 1
dengan menekan MD selama 3 detik. Di parameter grup 1 setting node diF1 (
Frequency), In-A (jenis output sensor: NPN ) set ke nPnhF dan Auto.A ( autozero
time ) ke 10.Kemudian dilanjutkan parameter grup 2 dengan cara menekan MD
selama kuranglebih 4 detik. Jika MP5 hanya indicator setting dilakukan pada
PSC.AH (nilai mantisanilai default adalah 6), PSC.AY (eksponen dengan default
10^1) dan dISP.t (siklusdisplay, sebaiknya diisi 1 agar tidak terlihat berkedip).
Sedangkan untuk controller diperlukan setting batas atas dan batas bawah.
Nilai skala dan mantisa harus dihitungsesuai dengan jumlah pulsa per
putarannya.Sebenarnya mode F1 adalah fungsi pembacaan frekuensi (pulsa per
detik dengan satuan Hz). Jika dipergunakan untuk pembacaan RPM ( Rotation
Per Minute ) maka harus dikalikan 60 (1 menit sama dengan 60 detik).

2.3.1. Tachometer Optick

Gambar 2.2. Tachometer Optick.

Pada dasarnya Tachometer Non-kontak ini sama kerjanya/fungsinya


dengan Tachometer biasa yang di pergunakan untuk mengetahui kecepatan Suatu
putaran motor hanya saja berbeda sedikit pada saat Tachometer ini di hubungkan

5
dengan personal komputer. Dengan dikoneksikan ke personal komputer kita akan
dapat mengetahui nilai error dan grafik dari kecepatan motor tersebut.
Alat yang lebih canggih dan aman untuk mengukur kecepatan
adalah alat tanpa kontak, seperti tachometer non-kontak. Tachometer non-
kontak menggunakan sumber sinar
cahaya yang dapat disinkronisasi dengan setiap kecepatan dan pengulangan g
erakan
sehingga benda yang berpindah sangat cepat terlihat tidak bergerak atau ber
pindah perlahan.
Untuk menggambarkan prinsip ini, diambil sebuah contoh berikut:
Diasumsikan sebuah disket putih dengan titik hitam terpasang pada as dari motor
1800 rpm. Bila disket berputar pada 1800 rpm; tidak mungkin untuk mata orang
untuk melihat gambaran
tunggal dan titik akan tampak menjadi lingkaran kabur .
Bila diterangi oleh sinar cahaya tachometer non-kontak, disinkronkan pada
cahaya untuk setiap putaran disket (bila titik berada pada jam tiga, sebagai
contoh), titik akan terlihat pada posisi ini – dan hanya pada posisi ini – pada
kecepatan 1800 kali untuk setiap menit. Oleh karena itu, titik akan
nampak membeku atau berdiri diam Jika laju sinar dari tachometer non-
kontak diperlambat menjadi 1799 sinar per menit, titik akan teriluminasi pada
posisi cahaya yang berbeda, setiap kali piringan berputar, dan titik akan
tampak berpindah.
Perlahan dalam arah putaran 360° dan tiba pada posisi sebenarnya 1 menit
kemudian. Perpindahan yang sama, tetapi di arah yang berlawanan rotasi dari
titik, akandiobservasi jika laju sinar dari tachometer non-
kontak ditingkatkan menjadi 1801 fpm.Jika diinginkan, laju perpindahan yang
tampak dapat dipercepat dengan meningkatkanatau menurunkan laju sinar pada
tachometer non-kontak. Bila bayangan dihentikan, lajusinar
strobo setara dengan kecepatan perpindahan obyek. Karena laju sinar diketahui,
maka kecepatan obyek juga diketahui.
Oleh karena itu tachometer non-kontak mempunyai dua tujuan yaitu
mengukur kecepatan dan pengamatan penurunan yangnampak pada kecepatan

6
makin perlahan atau pemberhentian gerakan cepat. Hal yangcukup berarti dari
efek gerakan lambat adalah karena gerakan ini merupakan copy/salinanyang tepat
dari gerakan kecepatan tinggi, maka semua ketidak teraturan (getaran, torsi,suara-
suara, loncatan) yang ada pada gerakan kecepatan tinggi dapat dipelajari.
Untuk studi audit pada umumnya digunakan jenis kontak tachometer karena alat
tersebut sudahsiap tersedia

2.3.2. Tachometer Rotor

Gambar 2.3. Tachometer Rotor.


Tachometer Rotor bergigi terdiri dari sebuah sensor tetap dan sebuah
pemutar gerigi, roda, dan bahan besi. Ada 2 jenis sensor yang digunakan :
a. Variable reluctance sensor
b. Hall effect sensor
Terdapat magnet yang menggantung sebagai sensornya
Cara kerjanya adalah rotor berputar, kemudian bagian rotor bergigi yang
akan diukur. Sensor yang berupa magnet akan mendeteksi setiap gerigi tersebut
yang melewatinya. Setiap gerigi melewatinya maka medan magnet akan
bertambah dan menginduksi tegangan pada belitan kawat sehingga akan
dihasilkan pulsa. Pulsa tersebut akan dikonversi menjadi sebuah gelombang kotak
yang bersih dengan rangkaian ambang detector. Keunggulan tachometer gerigi ini
ialah Memberikan sebuah pulsa setiap waktu apabila gigi besi melewatinya dan
menghasilkan pulsa yang berupa sinyal kotak yang jernih.

7
2.3.3. Tachometer DC

Gambar 2.4. Tachometer DC.


Tachometer DC adalah sebuah generator DC yang memproduksi tegangan
keluaran DC yang proporsional dengan kecepatan batang. Terdiri dari magnet
permanen dan bagian yang beputar yang terbuat dari koil, dan juga terjadi
konversi langsung.
Prinsip kerjanya adalah terjadinya proses konversi langsung antara
kecepatan dan tegangan. Tachometer inilah yang digunakan dalam praktikum
instrumentasi kelautan dalam kesempatan kali ini. Keunggulan tachometer DC ini
ialah untuk menjaga inersia turun dapat diatasi dengan penggunaan sikat
sedangkan kelemahan sendiri yaitu penggunaan sikat untuk menjaga inersia dapat
aus.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Mengukur Kecepatan Putaran


Salah satu parameter yang paling sering di monitor pada sebuah mesin
adalah RPM (Rotation Per Minute), yaitu jumlah putaran yang terjadi dalam satu
menit, misal pada elektro motor, pompa, mixer dll. Ada bermacam cara untuk
mengukur kecepatan putar suatu system secara continue, misalnya dengan
magnetic pick-up atau tachogenerator dan yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan proximityswitch dan pulsa meter. RPM = f X aRPM = f X 60/N
Dimana :
 RPM : kecepatan putaran (RPM)
 F : frekuensi pulsa (Hz)
 N : Jumlah pulsa dalam satu putaran
 a : nilai skala yang terdiri dari mantisa dan exponent.
Misalkan dalam satu putaran terdapat 8 pulsa, maka nilai skalanya adalah :
a = 60 / = 7,5 = 0,75 X 101 = mantisa 0,75 dan eksponen 10.

Kecepatan putaran motor sama dengan jumlah putaran motor dalam


periode tertentu, misalnya putaran per menit (Rpm) atau kecepatan per detik
(Rps). Alat ukur yang digunakan adalah indikator kecepatan sering disebut
tachometer. Tachometer ditempelkan langsung pada poros sebuah motor dan
dibaca putarannya pada skala yang ada.
Tachometer yang modern menggunakan prinsip sinar laser, bekerjanya
lebih sederhana, yaitu berkas sinar laser ditembakkan pada poros dan display
digital akan menunjukkan putaran poros motor. Kecepatan motor diukur dengan
alat tachometer, pengukuran dilakukan pada poros rotor. Ada tachometer analog
dan tachometer digital.

9
3.2. Spesifikasi Tachometer
Contoh Spesifikasi pada I-max RPM intelegent tachometer :
 Tegangan Listrik: AC 220 VAC 50/60 Hz
 Konsumsi Listrik : 5 Watt
 Tampilan Utama: 5 Digit (0.0001 s/d 20.000 RPM)
 Tampilan Kedua : 5 Digit (0.0001 s/d 20.000 RPM)
 Toleransi Pengukuran : +/- 20 RPM
 Toleransi SCAN : +/- 100 RPM
 Panjang kabel sensor : 400 cm
 Panjang kabel remote : 300 cm
 Processor : NXP LPC 92 series 12 MHz Flash Technology
 Dimensi : 420 x 132 x 45 mm
 Dimensi Dus : 367 x 180 x 125 mm
 Berat Bersih : 1200 Gram

3.3. Cara Pengoperasian Tachometer


Pada jenis kontak tachometer , roda tachometer dikontakkan dengan
badan yang berputar. Karena adanya gesekan diantara keduanya, setelah beberapa
detik kecepatan roda tachometer sama dengan kecepatan badan berputar.
Kecepatan ini ditampilkan pada panel sebagai putaran per menit (rpm).
Tachometer non-kontak digital merupakan sumber cahaya yang digunakan
untuk mengukur kecepatan obyek yang bergerak cepat atau
untuk menghasilkan efek optik
menghentikan atau memperlambat gerakan kecepatan tinggi untuk keperluan
pengamatan, analisis atau fotografi.
Prinsip kerjanya, menghitung jarak tempuh roda belakang (keliling roda belakang)
dikali putaran roda belakang yang berhubungan dengan putaran mesin.
Berikut ini cara menghitung kecepatan sepedamotor dengan tachometer :
1. Ukur keliling tapak roda belakang (tidak masalah walaupun ban sudah aus atau
ganti ukuran)

10
2. posisikan pentil pada jam 6, beri tanda ke-1 di lantai/jalan, dorong sepedamotor
sampai posisi pentil kembali ke posisi jam 6, beri tanda ke-2, ukur jarak antara
tanda ke-1 dan ke-2; gunakan satuan cm kemudian konversi ke kilometer.
Misal didapat jarak antara tanda ke-1 dan ke-2 (keliling roda) = 180 cm =
0,00180 Km
3. Hitung Rasio Putaran Mesin dengan Putaran Roda Belakang / Total Reduction
Ratio (karena putaran roda belakang tidak secepat putaran mesin).

Contoh:
Putaran mesin yang dibaca = 10.500 rpm = 630.000 putaran per jam
oleh tachometer (10.500 x 60 menit)
Keliling roda belakang = 180 cm = 0.00180 Km
TRR = 8,497
Primary Reduction = 72/22
Transmission Gear = 19/22 (top gear, gigi ke 6
Secondary Reduction = 42/14
Jadi awal 630.000 putaran di mesin per jam tinggal menjadi 74.298,246 putaran
di roda per jam (630.000 / 8,497).
Tinggal dikalikan dengan keliling roda belakang:
74.298,246 x 0,00180 = 133,737 km/jam

3.4. Pencegahan dan Keselamatan Pengukuran


Pencegahan sebagai berikut harus dilakukan ketika menggunakan
tachometer dan stroboscope
 Harus hati- hati waktu membawa rodatachometer yang dikontak dengan
badan berputar.
 Untuk keselamatan, jangan pernah melepas pakaian pada saat pengukuran
dengan tachometer.
 Hindari bekerja sendiri ketika melakukan pengukuran.
 Periksa cara kerja operasi dari peralatan pemantauan untuk instruksi lebih
rinciuntuk keselamatan dan pencegahan sebelum menggunakan peralatan

11
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk
mengukur kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang
terdapat pada sebuah motor atau mesin lainnya. Fungsi Tachometer adalah alat
untuk mengukur putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh
sebuah poros dalam satu satuan waktu dan sering
digunakan pada peralatan kendaraan bermotor. Biasanya memiliki layar yang
menunjukkan kecepatan putaran per menitnya. Ada beberapa macam dari
tachometer yaitu:
 Tachometer optik
 Tachometer rotor
 Tachometer DC

4.2 SARAN
Tachometer adalah alat yang sangat sensitive terhadap kerusakan dan di
anjurkan bagi pengguna agar selalu memperhatikan dan merawat alat ini dengan
baik, karena dalam penggunaan nya sangat harus memperhatikan cara penggunaan
nya dan tata cara perawatannya. Jika dalam penggunaan tachometer ada kesalahan
maka akan berakibat fatal bagi si penggunanya, karena jika salah menggunakan,
alat ini dapat dengan mudah rusak dan dapat menimbulakan resiko yang besar
bagi si pengguna. Jadi setiap penggunaan nya harus mematuhi prosedur-prosedur
yang telah di tetapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/559/jenis-jenis-tachometer-dan-
cara-merawatnya

https://www.academia.edu/5361811/KATA

https://id.scribd.com/doc/53682964/Tachometer

httpS://eprints.uny.ac.id/8316/11/11%20Bab%20I.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai