Makalah Oksigen

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

Makalah Proses Industri Kimia Anorganik

Industri Zat Asam (Oksigen)

Disusun oleh :

Rizal Bahari (2015430111)

Universitas Muhammadiyah Jakarta


Teknik Kimia
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oksigen adalah unsur yang sangat penting bagi kehidupan manusia.Unsur golongan VI A
ini, sangat penting bagi proses pernafasan makhluk hidup.Oksigen lebih banyak berada dalam
keadaan senyawanya daripada sebagai unsure bebas. Sebagai unsure bebas (O2) terdapat dalam
udara, yaitu kira-kira 21%volume udara kering. Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam
sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8 .Ia merupakan unsure
golongan kalkogen dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadioksida). Pada temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi
dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan
tidak berbau.( Ida Farida,2009)
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga dalam semesta berdasarkan massa dan
unsur paling melimpah dikerak Bumi.Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%volume atmosfer
bumi.Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organism hidup, seperti
protein, karbohidrat,dan lemak,mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air
oleh siano bakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis,dan digunakan pada respirasi seloleh
hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organism anaerob,yang merupakan bentuk
kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai
berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen
lainnya, yaitu ozon(O3).
Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet,namun
pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dariasbut. Oleh karena itu
oksigen adalah salah satu unsur yang menarik untuk dibahas, karena oksigen ini dapat dengan
mudah kita deskripsikan sesuai dengankelimpahannya di alam.
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimanakah sejarah dari penemuan oksigen?
• Bagaimanakah keberadaan dan kelimpahan oksigen bumi?
• Bagaimana sifat fisika dan kimia dari oksigen?
• Bagaimanakah cara pembuatan oksigen pada skala industry?
• Apa saja kegunaan oksigen pada proses di industry?

1.3 Tujuan
• Mengetahui Sejarah penemuan oksigen, sifat fisika dan sifat kimianya
• Mengetahui kelimpahan oksigen dan alam beserta kegunaanya
• Mengetahui proses pembuatan oksigen serta manfaatnya dalam kehidupan sehari - hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah

Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun
1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh
karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh
Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan
teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal (Ida Farida, 2009)

A. Percobaan awal

Percobaan Philo yang menginspirasi para peneliti selanjutnya. Salah satu percobaan
pertama yang menginvestigasi hubungan antara pembakarandengan udara dilakukan oleh seorang
penulisYunani abad ke-2,Philo dari Bizantium.Dalam karyanya Pneumatica, Philo mengamati
bahwa dengan membalikkan labu yang didalamnnya terdapat lilin yang menyala dan kemudian
menutup leher labu dengan air akan mengakibatkan permukaan air yang terdapat dalam leher
labu tersebut meningkat. Philo menyimpulkan bahwa sebagian udara dalam labu tersebut diubah
menjadi unsure api,sehingga dapat melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa
abad kemudian,Leonardo da Vinci merancang eksperimen yang sama dan mengamati bahwa udara
dikonsumsi selama pembakaran dan respirasi.Pada akhir abad ke-17,Robert Boyle membuktikan
bahwa udara diperlukan dalam proses pembakaran (Ida Farida, 2009)
Kimiawan Inggris,John Mayow,melengkapi hasil kerja Boyle dengan menunjukkan bahwa
hanya sebagian komponen udara yang ia sebut sebagai spiritus nitroaereus atau nitroaereus yang
diperlukan dalam pembakaran. Pada satu eksperimen, ia menemukan bahwa dengan
memasukkan seekor tikus ataupun sebatang lilin ke dalam wadah penampung yang tertutup oleh
permukaan air akan mengakibatkan permukaan air tersebut naik dan menggantikan seperempat
belas volume udara yang hilang. Dari percobaan ini, ia menyimpulkan bahwa nitroaereus
digunakan dalam proses respirasi dan pembakaran.
B. Teori flogiston

Stahl membantu mengembangkan dan mempopulerkan teori flogiston. Dalam percobaan


Robert Hooke, Ole Borch, Mikhail Lomonosov,dan Pierre Bayen, percobaan mereka semuanya
menghasilkan oksigen, namun tiada satupun darimereka yang mengenalinya sebagai unsur. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh prevalensi filosofi pembakaran dan korosi yang dikenal
sebagai teori flogiston.
Teori flogiston dikemukakan oleh alkimiawan Jerman,J. J. Becherpada tahun 1667, dan
dimodifikasi oleh kimiawan Georg Ernst Stahl pada tahun 1731. Teori flogiston menyatakan
bahwa semua bahan yang dapat terbakar terbuat dari dua bagian komponen. Salah satunya adalah
flogiston, yang dilepaskan ketika bahan tersebut dibakar, sedangkan bagian yang tersisa setelah
terbakar merupakan bentuk asli materi tersebut
Bahan – bahan yang terbakar dengan hebat dan meninggalkan sedikit residu (misalnya
kayu dan batubara), dianggap memiliki kadar flogiston yang sangat tinggi, sedangkan bahan-
bahan yang tidak mudah terbakar dan berkorosi (misalnya besi), mengandung sangat sedikit
flogiston. Udara tidak memiliki peranan dalam teori flogiston.Tiada eksperimen kuantitatif yang
pernah dilakukan untuk menguji keabsahanteori flogiston ini, melainkan teori ini hanya
didasarkan pada pengamatan bahwa ketika sesuatu terbakar, kebanyakan objek tampaknya
menjadi lebih ringan dansepertinya kehilangan sesuatu selama proses pembakaran tersebut.
Fakta bahwa materi seperti kayu sebenarnya bertambah berat dalamproses pembakaran
tertutup oleh gaya apung yang dimiliki oleh produk pembakaran yang berupa gas tersebut. Sebenarnya ,
fakta bahwa logam akan bertambah berat ketika berkarat menjadi petunjuk awal bahwa teori
flogiston tidaklah benar (yang mana menurut teori flogiston, logam tersebut akan menjadi lebih
ringan).Carl Wilhelm Scheelemen dahului Priestley dalam penemuan oksigen,namun
publikasinya dilakukan setelah Priestley

C. Penemuan

Oksigen pertama kali ditemukan oleh seorangahli obat Carl Wilhelm Scheele.Ia
menghasilkan ga soksigen dengan mamanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat sekitar tahun 1772.
Scheele menyebut gas ini'udara api' karena ia murupakan satu-satunya gas yang diketahui
mendukung pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam sebuah manuskrip yang
berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian ia kirimkan ke penerbitnya pada tahun 1775.
Namun, dokumen ini tidak dipublikasikan sampai dengan tahun 1777.Joseph Priestley biasanya
diberikan prioritas dalam penemuan oksigen Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph
Priestley,melakukan percobaan yang memfokuskan cahaya matahari keraksa oksida dalam
tabung gelas pada tanggal 1 Augustus 1774. Percobaan ini menghasilkan gas yang ia namakan
'dephlogisticated air'. Ia mencatat bahwa lilin akan menyala lebih terang di dalam gas tersebut
dan seekor tikus akan menjadi lebih aktif dan hidup lebih lama ketika menghirup udara tersebut.
(Astri, 2013)
Setelah mencoba menghirup gas itu sendiri, ia menulis: "The feelingof it to my lungs was
not sensibly different from that of common air, but Ifancied that my breast felt peculiarly light
and easy for some time afterwards."Priestley mempublikasikan penemuannya pada tahun 1775
dalam sebuah laporanyang berjudul "An Account of Further Discoveries in Air". Laporan ini
pula dimasukkan ke dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and Observations on
Different Kinds of Air.Oleh karena ia mempublikasikan penemuannya terlebih dahulu, Priestley
biasanya diberikan prioritas terlebih dahulu dalam penemuan oksigen
Seorang kimiawan Perancis,Antoine Laurent Lavoisier kemudian mengklaim bahwa ia
telah menemukan zat baru secara independen. Namun,Priestley mengunjungi Lavoisier pada
Oktober 1774 dan memberitahukan Lavoisier mengenai eksperimennya serta bagaimana ia
menghasilkan gas baru tersebut. Scheele juga mengirimkan sebuah surat kepada Lavoisier pada
30 September 1774 yang menjelaskan penemuannya mengenai zat yang tak diketahui, tetapi
Lavoisier tidak pernah mengakui menerima surat tersebut(sebuah kopian surat ini ditemukan
dalam barang-barang pribadi Scheele setelah kematiannya).(Ida Farida,2009)

D. Lavoisier

Apa yang Lavoisier tidak terbantahkan pernah lakukan (walaupun pada saat itu
dipertentangkan) adalah percobaan kuantitatif pertama mengenai oksidasi yang mengantarkannya
kepada penjelasan bagaimana proses pembakaran bekerja. Ia menggunakan percobaan ini beserta
percobaan yang mirip lainnya untuk meruntuhkan teori flogiston dan membuktikan bahwa zat
yang ditemukan oleh Priestley dan Scheele adalah unsur kimia.
Antoine Lavoisier mendiskreditkan teori flogiston. Pada satu eksperimen, Lavoisier
mengamati bahwa tidak terdapat keseluruhan peningkatan berat ketika timah dan udara
dipanaskan di dalam wadah tertutup. Ia mencatat bahwa udara segera masuk ke dalam wadah
seketika ia membuka wadah tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian udara yang
berada dalam wadah tersebut telah dikonsumsi. Ia juga mencatat bahwa berat timah tersebut juga
telah meningkat dan jumlah peningkatan ini adalah sama beratnya dengan udara yang masuk ke
dalam wadah tersebut. Percobaan ini beserta percobaan mengenai pembakaran lainnya
didokumentasikan ke dalam bukunya Sur la combustion engénéral yang dipublikasikan pada tahun
1777.
Hasil kerjanya membuktikan bahwa udara merupakan campuran duagas, 'udara vital',
yang diperlukan dalam pembakaran dan respirasi, serta azote (Bahasa Yunaniἄζωτον"tak bernyawa"),
yang tidak mendukung pembakaran maupun respirasi. Azote kemudian menjadi apa yang dinamakan sebagai
nitrogen,walaupun dalam Bahasa Perancis dan beberapa bahasa Eropa lainnya masih menggunakan
nama Azote.
Oxygène kemudian diserap menjadi oxygen dalam bahasa Inggris walaupun terdapat
penentangan dari ilmuwan-ilmuwan Inggris dikarenakan bahwa adalah seorang Inggris,
Priestley, yang pertama kali mengisolasi serta menuliskan keterangan mengenai gas ini.
Penyerapan ini secara sebagian didorong oleh sebuah puisi berjudul "Oxygen" yang memuji gas
ini dalam sebuah buku popular The Botanic Garden(1791) oleh Erasmus Darwin.

2.2 Karakteristik Oksigen

A. Struktur

Pada temperatur dan tekanan standar,oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2 di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi
elektron triplet spin.Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara sederhana
sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga
elektron. Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2. Konfigurasi elektron molekul ini
memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua orbital molekul yang berdegenerasi.
Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi
dua), sehingga ikatan oksigen diatomic adalah lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
(Muhammad Rzky, 2012)
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetik, karena spin momen
magnetik memiliki elektron tak berpasangan pada molekul tersebut, sehingga terjadi energi
pertukaran negatif antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada
magnet,sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di
antara dua kutub magnet kuat.Sedangkan oksigen singlet adalah nama molekul oksigen yang
kesemuaan spin elektronnya berpasangan. Pada umumnya ia lebih reaktif pada molekul oksigen.
Secara alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan
ditroposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan
tubuh sebagai sumber oksigen aktif.Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis (kemungkinan juga ada
pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan mengubahnya
menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan kerusakan pada jaringan
(Muhammad Rzky, 2012)

B. Alotrop

Alotrop oksigen elementer yang umumnya ditemukan di bumi adalahdioksigen O2. Ia


memiliki panjang ikat 121pmdan energi ikat 498kJ·mol -1.Alotrop oksigen ini digunakan oleh
makhluk hidup dalam respirasi sel dan merupakan komponen utama atmosfer bumi
Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon,merupakan alotrop oksigen yang sangat reaktif
dan dapat merusak jaringan paru-paru. Ozon diproduksi diatmosfer bumi ketika O2 bergabung
dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet(UV).
Oleh karena ozon menyerap gelombang UV dengan sangat kuat,lapisan ozon yang berada di
atmosfer berfungsi sebagai perisai radiasi yang melindungi planet. Namun, dekat permukaan
bumi, ozon merupakan polutan udara yang dibentuk dari produk sampingan pembakaran
otomobil.
Molekul metastabil tetraoksigen(O4) ditemukan pada tahun 2001, dandiasumsikan terdapat
pada salah satu enam fase oksigen padat.Hal ini dibuktikanpada tahun 2006, dengan menekan O2 sampai
dengan 20 GPa,dan ditemukan struktur gerombol rombohedral O8. Gerombol ini berpotensi
sebagaioksidatoryang lebih kuat daripada O2 maupun O3 dan dapat digunakan dalam bahan bakar
roket. Fase logam oksigen ditemukan pada tahun 1990 ketika oksigen padat ditekan sampai di
atas 96 GPa. Ditemukan pula pada tahun 1998 bahwa pada suhu yang sangat rendah, fase ini
menjadi superkondutor. (Ida Farida)

2.3 Sifat Fisik dan Kimia Oksigen Serta Keberadaanya

A. Sifat Fisika

Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yakni proses yang diduga menjadi sumber
energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna
merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis. Warna oksigen cair adalah biruseperti
warna biru langit. Warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.(Ida Farida, 2009)
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2
untuk setiap dua molekul N2 dibandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan
oksigen dalam air bergantung pada suhu.Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah
14,6 mg·L−1 , manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu
25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter(mL) oksigen per liter, manakala
dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C,kelarutannya bertambah
menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) perliter untuk air murni dan 7,2 mL (45%
lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mendidih pada 90,20 K(−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K
(−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini
dikarenakan oleh penyerapan panjang gelombang warna merah. Oksigen cair dengan kadar
kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair
jugadapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin.
Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan daribahan-bahan yang mudah
terbakar. Pada suhu dan tekanan biasa, oksigendidapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia
O2.
Oksigen merupakan gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis,dan
diperlukan oleh hewan untuk pernafasan. Perkataan oksigen terdiri daripada dua perkataan
Greek,oxus (asid) dan gennan (menghasilkan).Oksigen cair dan pepejal mempunyai warna biru
lembut dan mempunyai sifat paramagnet (mudah menjadi magnet).Oksigen cair biasanya
dihasilkan dengan proses perbedaan suhu dari udara cair (disejukkan sehingga menjadi cair).

B. Sifat Kimia
Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan.
Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi
dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.
Terdapat enam macam oksida, yaitu:
• Oksida asam oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan
oksidasi besar.
• Oksida netral Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O, dan
CO.
• Oksida campuran Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P3O4
merupakan campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
• Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida H2O2, N2O2 dan BaO2
dengan bilangan oksidasi oksigen – 1 serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi
oksigen – ½
• Oksigen membentuk senyawa kimia dengan semua elemen lain kecuali gas inert cahaya.
Menjadi bukan logam yang paling aktif (setelah fluor),
• oksigen berinteraksi langsung dengan unsur-unsur yang paling reaktif. Satu-satunya
pengecualian adalah gas inert berat, halogen, emas, dan platinum
• Hampir semua reaksi yang melibatkan oksigen adalah reaksi oksidasi eksotermik, yaitu,
disertai dengan evolusi panas.
• Oksigen bereaksi dengan hidrogen pada suhu biasa sangat lambat, sedangkan reaksi ini
eksplosif di atas 550 ° C
• Oksigen bereaksi dengan belerang, karbon, nitrogen, dan fosfor sangat lambat dalam
keadaan biasa. Laju reaksi meningkat dengan meningkatnya suhu sampai pada
karakteristik pengapian suhu untuk masing-masing elemen pembakaran terjadi
• Oksigen merupak gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika fotosintesis
• Gas oksigen merupakan pengoksid kuat , karena oksigen sering bereaksi sebagai
pengoksid dengan biloks -2. (kebutuhan 2 elektron untuk oktet) (Muhamad Rizky, 2012)

C. Keberadaan Oksigen
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara,
laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta,
setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9%massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi
sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8%
berdasarkanmassa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer
bumi,menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015ton) atmosfer.(Haryati,2011)
Tabel komposisi penyusun udara

Source: Dr. Ir. Hj. Sri Haryati, DEA & David Bahrin, ST., MT
Industri Pembuatan O2 dan N2 cair
Universitas Sriwijaya

2.4 Reaksi Oksigen

1. Reaksi logam dengan oksigen


Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen adalah
kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi dalam dunia
modern ini. Besi akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk karatan yaitu oksida
besi yang kristalnya mengandung meleku;l air dalam jumlah beragam.
2Fe(s) + O2 (g) + xH2O(l) Fe2O3.xH2O(s)
Alumunium, juga akan membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.

2Al(s) + O2(g) Al2O3


Tetapi kadang-kadang reaksi antara logam dan oksigen dapat lebih cepat dan akan
mengeluarkan banyak panas dan cahaya. Reaksi logam dengan oksigen semacam ini disebut
pembakaran.

2. Reaksi nonlogam dengan oksigen


Oksigen dapat juga bergabung secara langsung dengan kebanyakan nonlogam dan
membentukoksida kovalen. Conth yang sudah kita kenala adalah reaksi O2 dengan karbon
(dalam bentuk arang). Dengan adanya jumlah O2 berlebih maa hasilnya adalah karbon dioksida.
C(s) + 2O2(g) CO2(g)
Bila oksigennya kurang, maka yang akan terbentuk adalah karbonmonoksida.
2C(s) + O2(g) 2CO2(g)
Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan
fosfor. Belerang bila dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur oksida, suatu
gas yang menyengar serta pengap.
S(s) + O2(g) SO2(g)
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam
oksigen menghasilkan P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan. P4 akan terbakar sendiri
bila diletakkan di udara.
P4(s) + 5O2(g) P4O10(s)
Tak semua zat nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena itu
udara kita yang merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.

3. Reaksi senyawa organik dengan oksigen


Senyawa organic pada umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organic yang paling
sederhana disebut hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan hydrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, CH4. Metana dan hiodrokarbon lainnya
mudah terbakar dalam udara. Bila tersedia oksigen yang cukup, hasil pembakarannya adalah
karbon dioksidan dan air.
CH4 + 2O2 CO2 + H2O
Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karon
monoksida.
2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O
Sedangkan bila oksigennya sedikit sekali, maka hanya hydrogen yang bereaksi dengan
oksigen membentuk air.
CH4 + O2 C + 2H2O
Senyawa organic sering mengandung unsure-unsur tambahan selain karbon dan
hydrogen. Bila mengandung oksigen, maka pada pembakaran menjadi CO2 dan H2O. misalnya
pada pembakaran metal alcohol.
2CH3OH + 3O2 2CO2 + 3H2O

2.5 Senyawaan Unsur Oksigen

1. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1
bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang
memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam -
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang
mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya
berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat
bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor.
Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang
elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan
jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan
positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya
muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen
dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada
akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen. Air
sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada
dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

2. Hidrogen Peroksida
H2O2 cairan tak berwarna dengan titik didih 152.1 0C. Membentuk ikatan hidrogen lebih
padat dari air (40%). Merupakan oksidator kuat, dan mudah terdekomposisi dengan adanya
muatan ion logam berat, sesuai reaksi:

2H2O2 2H20 + O2 ∆H = -Kj/mol

Dalam larutan aqua encer , lebih asam dari air

H2O2 H+ + HO2- K20 = 1,5

3. Peroksida
Dalam kimia anorganik ion peroksida adalah anion O22− yang juga memiliki ikatan tunggal
oksigen-oksigen. Ion ini bersifat amat basa, dan sering hadir sebagai ketidakmurnian dalam
senyawa-senyawa ion. Peroksida murni yang hanya mengandung kation dan anion peroksida,
biasanya dibentuk melalui pembakaran logam alkali atau logam alkali tanah di udara atau
oksigen. Salah satu contohnya adalah natrium peroksida Na2O2. Ion perokida mengandung
dua elektron lebih banyak daripada molekul oksigen. Menurut teori orbital molekul, kedua
elektron ini memenuhi dua orbital π* (orbital antiikatan). Hal ini mengakibatkan lemahnya
kekuatan ikatan O-O dalam ion peroksida dan peningkatan panjang ikatannya: Li2O2 memiliki
panjang ikatan 130 pm dan BaO2 147 pm. Selain itu, hal ini juga menyebabkan ion peroksida
bersifat diamagnetic.

4. Oksida
Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta
sedikitnya sebuah unsur lain. Sebagian besar kerak bumi terdiri atas oksida. Oksida terbentuk
ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara. Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua
oksida utama karbon, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Bahkan materi yang dianggap
sebagai unsur murni pun seringkali mengandung selubung oksida. Misalnya aluminium foil
memiliki kulit tipis Al2O3 yang melindungi foil dari korosi.
Oksida-oksida pada barisan pertama dikenal sebagai oksida-oksida tertinggi dari tiap
unsur. Oksida-oksida ini adalah saat di mana unsur-unsur periode 3 berada pada keadaan
oksidasi tertinggi. Pada oksida-oksida ini, semua elektron terluarnya terlibat dalam
pembentukkan ikatan mulai dari natrium yang hanya memiliki satu elektron terluar hingga klor
dengan 7 elektron terluar

5. Silikon oksida
Silikon oksida dibentuk dengan menggunakan sebagai satuan struktural dan
menggunakan bersama atom oksigen di sudut-sudutnya. Silikon dioksida ini diklasifikasikan
berdasarkan jumlah atom oksigen dalam tetrahedra SiO4 yang digunakan bersama, karena hal ini
akan menentukan komposisi dan strukturnya. Bila tetrahedra SiO4 dihubungkan dengan
menggunakan bersama sudut, struktur senyawa yang dihasilkan adalah polimer yang berupa
rantai, cincin, lapisan atau struktur 3-dimensi bergantung pada modus hubungannya dengan
satuan tetangganya. Ungkapan fraksional digunakan untuk menunjukkan modus jembatannya.
Pembilang dalam bilangan pecahan tersebut jumlah oksigen yang digunakan bersama
dan0020pembaginya 2, yang berarti satu atom oksigen digunakan bersama dua tetrahedra.
6. Sulfur oksida.

a. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida Sulfur dioksida SO2 dibentuk dengan pembakaran belerang atau senyawa
belerang. Sulfur dioksida adalah gas yang tak berwarna pada suhu ruangan yang mudah dikenal
dengan bau yang khas / mencekik. Sulfur menggunakan empat elektron terluarnya untuk
membentuk ikatan rangkap dengan oksigen, menyisakan dua elektron yang berpasangan pada
sulfur. Bentuk bengkok dari SO2 adalah akibat dari adanya pasangan elektron bebas ini

b. Sulfur Trioksida
Sulfur trioksida SO3 dihasilkan dengan oksidasi katalitik belerang dioksida dan
digunakan dalam produksi asam sulfat. Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan
titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara
membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan
tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat). Sulfur trioksida
dalam keadaan gas, terdiri dari molekul sederhana SO3 di mana semua elektron terluar dari
sulfur terlibat dalam pembentukkan ikatan.Terdapat bermacam-macam bentuk sulfut trioksida.
Yang paling sederhana adalah trimer, S3O9, di mana 3 molekul SO3 bergabung membentuk
cincin. Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai
panjang. Sebagai contoh: Kenyataanya molekul-molekul sederhana bergabung dengan cara ini
membentuknya struktur yang lebih besar membentuk padatan SO3

2.6 Pembuatan Oksigen


Untuk membuat oksigen secara laboratorium dapat dilakukan dengan cara, diantaranya
pembuatan skala laboratorium, alami dan skala industry (komersil).
a. Skala Lab
1. Memanaskan serbuk kalium kromat KClO3 dengan katalisator mangan oksida (batu
ngawi)
Reaksiya: 2KClO3(s) 2KCl(s) + O2 (g)
2. Pengurain katalitik hydrogen peroksida
Reaksinya: 2H2O2(l) 2H2O(l) + O2(g)
3. Pemanasan garam nitrat
Reaksinya: 2KNO3(s) 2 NO2(s) + O2(g)
4. Memansakan barium peroksida BaO2
Reaksinya: BaO2(s) 2BaO(s) + O2(g)
8000 C

b. Alami
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan – bahan organik seperti gula atau
karbohidrat dari bahan – bahan anorganik, seperti karbondioksida dan air dengan bantuan
cahaya. Jadi dalam proses fotosintesis, bahan baku yang diperlukan adalah karbondioksida
(CO2), air, sedangkan hasilnya adalah glukosa (karbohidrat) dan oksigen. Fotosintesis
berlangsung di bagian daun. Namun proses ini terkadang juga terjadi di bagian lain yang
mengandung klorofil. Klorofil merupakan zat warna warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari.
c. Skala Industri (komersil)

Secara komersil, oksigen diperoleh dengan cara destilasi bertingkat udara yang dicairkan.
Berikut bagan dan prosesnya.

Prosesnya sebagai berikut :


Mula-mula udara disaring untuk menghilangkan debu lalu dimasukkan ke dalam kompresor.
Pada kompresi ini suhu udara akan naik,kenudian didinginkan dalam pendingin. Udara dingin
mengembang melalui celah, dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin,cukup untuk
menyebabkan mencair. Udara cair disaring untuk memisahkan CO2(s) dan air yang telah
membeku. Kemudian udara cair itu memasuki bagian puncak kolom dimana nitrogen, komponen
yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas.Pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan
selanjutnya oksigen cair.Komponen lain yang paling sulit menguap akan terkumpul didasar.
Berturut-turuttitik didih normal nitrogen, argon, dan oksigen adalah -195,8, -187,7, dan-
183,0°C.(Ida Farida,2009)
2.6 Kegunaan Oksigen
Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen dalam kesehariannya, terutama manusia
dan hewan. Oksigen dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas dan untuk metabolisme makhluk
hidup. Selain dibutuhkan makhluk hidup, oksigen juga digunakan pada proses produksi di
industry .
Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan pada industry baja. Besi tuang yang
diperoleh dari tanur tinggi (besi kasar) mengandung karbonsekitar 3 - 4 %. Kadar karbon yang
terlalu tinggi itu menyebabkan besi tuangkurang kuat dan rapuh. Kadang karbon dalam besi
tuang dikurangi denganoksidasi yang terkendali.Sebagian kecil oksigen digunakan bersama-
sama dengan gas asetilen(etuna) untuk mengelas. Pembakaran gas asetilen bisa mencapai suhu
3000°C.Selain itu oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket.

2.7 Ozon
Ozon tertumpu di bawah stratosfer diantara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang
dikenal sebagai lapisan ozon. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi
mekanisme utama penghasilan danperpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar
ultraviolet (UV) dari matahari.
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita
bernafas membentuk hampir 20% atmosfer.Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen
kurang banyak dalam atmosferdi mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.
Ozon adalah salah satu bentuk alotropi dari oksigen. Ozon murni adalah gas berwarna
biru muda dan berbau tajam ozon cair berwarna biru tua,sedangkan ozon paat berwarna ungu tua.
Ozon cair mendidih pada -1800C. Ozon bersifat tidak stabil, baik daam bentuk gas, cair atau
padat. Ozon cair mudah meledak Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada
jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak
gelombang yang besar dari 290 nm. O3juga merupakan penyerap utamasinar UV antara 200 dan 330
nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan ketetapan bilangan ozon dalam
lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
2.7.1 Kegunaan dan bahaya ozon
Selain Sebagai penyaring radiasi ultraviolet dari matahari yang membahayakan dan
melindungi kehidupan di bumi dari kerusakan fotokimia , ozon juga dimanfaatkan pada bidang
industry , diantaranya:
1. Sebagai antiseptic dalam pencucian botol minuman sebelum pengisian produk.
2. Mencuci, dan memutihkan kain
3. Menentukan ketahanan getah
4. Membantu mewarnakan plastic

Disamping mempunya manfaat pada kehidupan sehari – hari, ozon dapat menimbulkan
bahaya jika tidak dimanfaatkan dengan baik, diantarnya:
- Mudah menimbulkan kebakaran dan ledakan, jika bereaksi dengan bahan bakar atau zat
yang mudah terbakar.
- Dalam bentuk cairan jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan kerusakan
jaringan badan.
- Berbahaya jika menghirup Oksigen murni dalam jumlah besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhem pada tahun 1773, dipublikasikan oleh Joseph
Priestley pada tahun 1774 dan istilah oksigen ditemukan oleh Lavoisier yang berasal dari
“Oxygene”
• Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi,menduduki
21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015ton) atmosfer.
• Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara diantaranya:
- Skala labaoratorium: penguraian katalitik hydrogen peroksida, pemanasan garam
nitrit, memanaskan barium peroksida
- Alami: Dari proses fofosintesis
- Skala Industri (Komersial): Dengan destilasi bertingkat udara cair
• Selain untuk pernapasan dan metabolism makhluk hidup, oksigen dapat dimanfaatkan
juga pada proses produksi di industry, diantaranya: Oksigen dan gas asitelina digunakan
untuk memotong dan mengelas logam(baja), Oksigen cair bersama hidrogen cair
digunakan untuk bahan bakar roket untuk mendorong pesawat ruang angkasa , Untuk
pengolahan limbah (aerasi)
• Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer dan merupakan salah satu bentuk dari alotropi
oksigen
• Ozon berguna sebagai antiseptic pada saat pencucian botol minuman sebelum pencucian,
Menentukan ketahanan getah, Membantu mewarnakan plastic.
bahaya jika tidak dimanfaatkan dengan baik, diantarnya:
• Bahaya Ozon
- Mudah menimbulkan kebakaran dan ledakan, jika bereaksi dengan bahan bakar atau
zat yang mudah terbakar.
- Dalam bentuk cairan jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan
kerusakan jaringan badan.
- Berbahaya jika menghirup Oksigen murni dalam jumlah besar.
-
DAFTAR PUSTAKA

Haryati , Sri Dkk.2011. Industri pembuatan Oksigen dan Nitrogen Cair. Universitas Sriwijaya
“Widyarani, Astri Dkk.2013. ”Makalah Kimia Anorganik 1 Oksigen”. Universitas Jambi
Cotton & Wilkinson.2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:Universitas Indonesia (UI-Press)
Rizky, Muhammad.2012. Unsur dan Senyawaan Oksigen.Online.
(http://muhammadrizky17.wordpress.com/2012/09/14/unsur-dan-senyawaan-oksigen/,
diakses pada tanggal 5 Januari 2018
Dra. Ida Farida. M.Pd. 2009. Modul Perkuliahan KIMIA ANORGANIK I.
Bandung : Pendidikam Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
https://www.scribd.com/doc/49089818/Makalah-Oksigen-Kimia-b
(diakses pada tanggal 4 Januari 2018)
https://www.scribd.com/document/242778793/KIMIA-GOLONGAN-6A-docx
(diakses pada tanggal 4 Januari 2018)
https://nhasrudin.wordpress.com/2012/05/03/nitrogen-dan-oksigen/
(diakses pada tanggal 5 Januari 2018)
https://www.slideshare.net/Damartriazz/makalah-oksigen
(diakses pada tanggal 5 Januari 2018)

Anda mungkin juga menyukai