Anda di halaman 1dari 8

FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1

MODUL PRAKTIKUM
FISIOTERAPI DADA

PENYUSUN:
Siti Kistimbar, S.Pd,S.Kep,Ners,M.Kes
Jarot Sugiharto, A.Kep,M.Kes
Tutik Setyowati, S.Kep,Ners,M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


KEPERAWATAN BLORA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2015
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah
penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan komplementer. Modul ini disusun
sebagai salah satu media pembelajaran mata ajar keperawatan Perioperatif.

Penyusunan buku ajar ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal
sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari buku ajar ini masih belum sempurna, dengan kerendahan hati penulis
sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak terutama
dari Senior dan sejawat keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap semoga
modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan keperawatan. Akhir kata
penulis memohon kepada Allah, SWT agar selalu mendapatkan petunjuk dan ridhoNya, serta
selalu berada di jalanNya.

Blora, Desember 2015

Penulis
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1

DAFTAR ISI
HAL

Halaman Judul.............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar isi....................................................................................................................... iii
Tujuan pembelajaran................................................................................................... 1
Pokok Bahasan.............................................................................................................. 1
Materi........................................................................................................................... 1-8

Referensi 8
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1

as
MODUL PRAKTIKUM FISIOTERAPI DADA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Tujuan Umum : Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan tindakan fisioterapi
dada pada pasien.
- Tujuan Khusus : Mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian fisioterapi dada
2. Menyebutkan jenis-jenis tindakan fisioterapi dada
3. Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada
4. Menyiapkan peralatan fisioterapi dada
5. Menyebutkan cara/ langkah tindakan fisioterapi dada

B. POKOK BAHASAN
- Pengertian fisioterapi dada
- Jenis-jenis tindakan fisioterapi dada
- Indikasi dan kontraindikasi fisioterapi dada
- Peralatan
- Cara/ langkah tindakan fisioterapi dada

C. MATERI
1. Pengertian
Tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan vibrating pada
pasien dengan gangguan sistem pernafasan seperti penyakit paru-paru obstruksi kronis
(Bronkhitis kronis), Asma dan Emfisema.

2. Indikasi dan kontra indikasi


A. Indikasi
1. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada :
- Pasien yang memakai ventilasi
- Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
- Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau
bronkiektasi
- Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1

2. Mobilisasi sekret yang tertahan :


- Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret
- Pasien dengan abses paru
- Pasien dengan pneumonia
- Pasien pre dan post operatif
- Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

B. Kontra indikasi untuk postural drainase :


1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut
dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas

C. Peralatan
1. Pot sputum
2. Kertas tissue
3. Dua balok tempat tidur
4. Satu bantal

D. Cara
1. Postural Drainase
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua
area paru, data klinis, dan chast x-ray.
3. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat.
4. Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit.
5. Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi
dada diatas area yang di drainage.
6. Setelah drainage pada posisi pertama, mintaklien duduk dan batukbila tidak
bisa batuk lakukan suction. Tampung sputm disputum pot.
7. Minta klien istirahat sebentar bila perlu
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1
8. Anjurkan klien minum sedikit air.
9. Ulangi lagkah 3-8 sampai semua area tersumbat terdrainage
10. Ulangi pengkajian dada pada semua bindang paru.
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan

2. Vibrating
Prosedur kerja :
1. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap kebawah didaerah dada yang akan
didrainage. Satu tangan diatas tangan yang lain dengan jari-jari menempel
bersama dan ekstensi. Cara yang lain tangan bisa diletakan secara
bersebelahan.
2. Anjurkan klien menarik nafas dalam-dalam melalui hidung dan
menghembuskan nafas secara perlahan lewat mulut atau pursed lips.
3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan
hampir semua tumit tangan. Getarkan tangan, gerakkan kearah bawah.
Hentikan getaran jika klien melakukan insipirasi.
4. Setelah tiap kali vibrasi, anjurkan klien untuk batuk dan keluarkan sekret
kedalam tempat sputum.

3. Perkusi
Prosedur kerja:
1. Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk
mengurangi ketidaknyamanan
2. Anjurkan klien tarik napas dalam dan lambat, untuk meningkatkan relaksasi
3. Perkusi pada tiap segman paru selama 1-2 menit
4. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah terjadi
cedera, seperti:mammae, sternum, dan ginjal.
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan
fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi
tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage
dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi
penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita
penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1
caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret
dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan
pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot
pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk mencegah
penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret. Fisioterapi dada ini dapat
digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun,
penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif
karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.
Fisioterapi dada ini meliputi rangkaian : postural drainage, perkusi, dan vibrasi. Kontra
indikasi.
Fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status asmatikus,
renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru berat,
patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya
keganasan serta adanya kejang rangsangan.

A. Postural drainase
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari
berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan
pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi
disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar
1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga
mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.

Fisiologi Organ Terkait


Lobus Kanan Atas :
1. segmen apical
2. segmen posterior
3. segmen anterior

Lobus Kanan Tengah :


1. segmen lateral
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-05A/R1
2. segmen media
Lobus Kanan Bawah :
1. segmen superior
2. segmen basal anterior
3. segmen basal lateral
4. segmen basal posterior
5. segmen basal medial

Hal yang perlu diperhatikan :


1. Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi.
2. Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter
3. Jika harus menghirup bronkodilator, lakuanlah 15 menit sebelum drainage
4. Lakukan laihan nafas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.

B. VIBRASI
Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang
secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan menggerakkan secret ke jalan napas
yang besar.

C. PERKUSI
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk
seperti mangkok.

D. DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Editor:
Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004.

Kozier, B. Fundamentals of nursing. St.Louis: Mosby. 2011.


Potter F, Fundamental Of Nursing. St. Louis:Mosby. 2012
Dewit & O neill, Fundamental Concept and Skill For Nursing, Lipincott, 2010.

Anda mungkin juga menyukai