Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS DENGUE HAEMOROGIC FEVER (DHF)
DI RUANG PAVILIUN B1 RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Tanggal 22 September 2014 s/d 27 September 2014

Oleh :
DIANA YULI UTAMI
NIM 143.0015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TA. 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


DIAGNOSA MEDIS DENGUE HAEMOROGIC FEVER (DHF) DI RUANG
PAVILIUN B1 RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Tanggal 22 September 2014 s/d 27 September 2014

Oleh :
DIANA YULI UTAMI
NIM 143.0015

Mengetahui, Surabaya, September 2014


Penguji Pendidikan Penguji Lahan

______________________ ______________________
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
STIKES HANG TUAH SURABAYA

Nama mahasiswa : Diana Yuli Utami No. RM : ........................................


Tgl/jam pengkajian : 22-09-2014/20.00 Ruangan/kelas : B2/3
Diagnosa medis : DHF No.kamar : 5
Tgl/jam MRS : 22-09-2014/19.00

I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 51 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
7. Bahasa : Jawa/Indonesia
8. Pendidikan : SMA
9. Pekerjaan : Ibu RumahTangga
10. Alamat dan no. telp : Surabaya
11. Penanggung jawab : Anak

II. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


1. Keluhan utama :
Pasien mengatakan badannya panas
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluh panas sejak 2 hari sebelumnya. Pasien juga merasakan pusing, sendi tangan
dan kaki terasa linu, pasien mengatakan juga mengalami muntah sebanyak 1x saat minum obat.
Pada tanggal 22 September 2014 pasien diperiksakan ke rumah sakit,dari hasil lab didapatkan
HB 11,0/g%, trombosit 108.000 ribu/mm, SGOT/SGPT 21/11 U/l, Hematokrit 26-35 %.
Pasien disarankan untuk rawat inap. Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan badannya
panas dan terlihat lemah.
3. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi dan
stroke
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga dari pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit genetik, hipertensi, dan diabetes
mellitus
5. Susunan keluarga (genogram) :

6. Riwayat alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan (Keyakinan Terhadap Kesehatan & Sakitnya)
a. Klien mengikuti semua prosedur pengobatan dan terapi dengan baik
b. Klien selalu semangat mengikuti visite dokter dan selalu menanyakan perkembangan status
penyakitnya
2. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Kemampuan perawatan diri
SMRS MRS
Aktivitas
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi √ √
Berpakaian/berdandan √ √
Eliminasi/toileting √ √
Mobilitas di tempat tidur √ √
Berpindah √ √
Berjalan √ √
Naik tangga √ √
Berbelanja √ √
Memasak √ √
Pemeliharaan rumah √ √

Skor 0 = mandiri 3 = dibantu orang lain & alat


1 = alat bantu 4 = tergantung/tidak mampu
2 = dibantu orang lain

Alat bantu : ( √ ) tidak ( ) kruk ( ) tongkat


( ) pispot disamping tempat tidur ( ) kursi roda

b. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : 2  /hr Mandi : diseka dgn anaknya
Gosok gigi : 3  /hr Gosok gigi : tidak pernah
Keramas : 2  /mgg Keramas : tidak pernah
Potong kuku : 1  /mgg Potong kuku :tidakpernah

c. Aktivitas sehari-hari
SMRS : memasak, membersihkan rumah, berbelanja
MRS : tidak melakukan kegiatan apapun hanya terbaring di tempat tidur
d. Rekreasi
SMRS : mengobrol dengan anaknya, bermain dengan cucunya.
MRS : mengobrol dengan keluarga.
e. Olahraga : (√ ) tidak ( ) ya
...................................................................................................................................................

3. Pola Istirahat Dan Tidur


Di rumah Di rumah sakit
Waktu tidur : Siang 12.00 – 14.30 Waktu tidur : Siang 11.00 – 14.00
Malam 22.00 – 04.30 Malam 20.00 – 05.00
Jumlah jam tidur : 10 jam Jumlah jam tidur : 12 jam
Masalah di RS : ( √ ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk
( ) insomnia ( ) Lainnya, ...............................

4. Pola Nutrisi – Metabolik


a. Pola makan
Di rumah Porsi : 1 porsi
Frekuensi : 3x/hari Pantangan : tidak ada
Jenis : nasi,sayur,lauk, Makanan disukai : nasi pecel
buah
Di rumah sakit
Frekuensi : 3x/hari Porsi : 1/2 porsi
Jenis : nasi,sayur,lauk,buah Diit khusus :
Nafsu makan di RS : ( ) normal ( ) bertambah ( ) berkurang
(√ ) mual ( ) muntah, .............. cc ( ) stomatitis
Kesulitan menelan : ( √ ) tidak ( ) ya
Gigi palsu : ( √ ) tidak ( ) ya
NG tube : ( √ ) tidak ( ) ya

b. Pola minum
Di rumah
Frekuensi : 15 gelas/hari Di rumah sakit
Jenis : air putih dan teh Frekuensi : 15 gelas/hari
hangat Jenis : air putih
Jumlah : 2000 ml/hari Jumlah : 2000 ml/hari
Pantangan : tidak ada
Minuman disukai : air putih

5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 1 hari sekali Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lunak Konsistensi : lunak
Warna : kuning Warna : ( √ ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : ( √ ) tidak ( ) ya

b. Buang air kecil


Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 6x/hari Frekuensi : 5x/hari
Konsistensi : cair,banyak Konsistensi : cair,banyak
Warna : kuning jernih Warna : kuning jernih
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinen
Kolostomi : ( √ ) tidak ( ) ya, kateter ........................... produksi : .................. cc/hari

6. Pola Kognitif Perseptual


Berbicara : ( √ ) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas
Bahasa sehari-hari : ( √ ) Indonesia ( ) Jawa ( ) lainnya, ....................................
Kemampuan membaca : ( √ ) bisa ( ) tidak
Tingkat ansietas : ( √ ) ringan ( ) sedang ( ) berat ( ) panik
Sebab, pasien takut kalau tidak sembuh tetapi dukungan dari
keluarga sangat baik sehingga cemas yang dirasakan biasa
Kemampuan interaksi : ( √ ) sesuai ( ) tidak, ...................................................................
Vertigo : ( √ ) tidak ( ) ya
Nyeri : ( ) tidak ( √ ) ya

Bila ya, P : saat bangun tidur


Q : cekot-cekot
R : bagian kepala
S : skala 4 (0-10)
T : sewaktu-waktu
7. Pola Konsep Diri
Identitas diri : pasien seorang ibu rumah tangga
Ideal diri : pasien berharap cepat sembuh
Citra diri : sebelum sakit pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
Peran : pasien sebagai ibu rumah tangga dan ingin kembali beraktivitas seperti biasa
Harga diri : pasien pasrah dengan penyakit yang dideritanya
8. Pola Koping
Selama di rumah sakit tidak ada masalah tentang biaya rumah sakit, karena pasien dibiayai oleh
anaknya yang sudah bekerja. Dan pasien tampak ceria dan berinteraksi dengan orang sekitar.

9. Pola Seksual – Reproduksi


Menstruasi terakhir : sudah menopause
Masalah menstruasi : tidak ada
Pap smear terakhir : tidak pernah
Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan : ( ) ya ( √ ) tidak
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : tidak ada

10. Pola Peran – Hubungan


Pekerjaan : ibu rumah tangga
Hubungan dengan orang lain : hubungan baik dengan tetangga, keluarga, dan lingkungan
sekitar
Sistem pendukung : ( ) pasangan ( ) tetangga/teman ( ) tidak ada
( √) lainnya, anaknya
Masalah keluarga mengenai perawatan di RS : tidak ada
11. Pola Nilai – Kepercayaan
Agama : islam
Pelaksanaan ibadah : di tempat tidur
Pantangan agama : ( √) tidak ( ) ya, ................................................................
Meminta kunjungan rohaniawan : ( √) tidak ( ) ya

IV. PENGKAJIAN PERSISTEM (Review of System)


1. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu : 38°C lokasi : aksilla
b. Nadi : 86  /menit irama : reguler pulsasi : ......................
c. Tekanan darah : 110/70 mmHg lokasi : arteri brakhialis
d. Frekuensi nafas : 20  /menit irama : reguler
e. Tinggi badan : 157 cm
f. Berat badan : SMRS 47 kg MRS 45 kg

2. Sistem Pernafasan (Breath)


bentuk dada : normo chest
pergerakan : simetris
tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak sesak napas, tidak ada sputum, batuk
irama napas : reguler
suara napas : vesikuler
RR :
Tidak ada cuping hidung saat bernapas

3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)


Ictus cordis teraba di ics 5 midklavikula sinistra, tidak ada nyeri dada, tidak ada sianosis
Irama jantung : reguler
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 86 x/menit
Tidak terdapat oedem, akral hangat, CRT < 2 detik
4. Sistem Persarafan (Brain)
Tingkat kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : lemas
GCS : 456
Saraf kranial :
N. I : klien mampu membedakan bau
N. II : klien tidak menggunakan kaca mata
N. III : klien mampu menggerakkan bola mata, mengangkat kelopak mata, kontraksi pupil
N. IV : klien mampu menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
N. V : klien mampu menggerakkan rahang bawah dan atas
N. VI : klien mampu menggerakkan mata ke arah lateral
N. VII : klien mampu tersenyum dengan normal
N. VIII : klien mampu mendengar pertanyaan apa yang diajukan dan menjawabnya dengan
tepat
N. IX : klien tidak kesulitan menelan
N. X : klien mampu menelan dengan baik dan tidak sulit membuka mulut
N. XI : klien mampu menggerakkan kepala dan leher
N. XII : klien mampu menggerakkan lidah ke kanan dan kiri

5. Sistem Perkemihan (Bladder)


Tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan, tidak terpasang kateter
Frekuensi BAK 5x/sehari, konsistensi : cair dan banyak, warna : kuning jernih
Tidak ada pembesaran ginjal, saat kencing tidak merasakan nyeri

6. Sistem Pencernaan (Bowel)


Pasien mengalami mual dan muntah, tidak ada nyeri abdomen, tidak ada pembesaran hepar
dan limpa. Frekuensi BAB 2 hari sekali, konsistensi : lunak, warna : kuning
Nafsu makan menurun, makan 1/2 porsi

7. Sistem Muskuloskeletal (Bone)


5555 5555

5555 5555

Keterangan : 5 = mampu melawan tahanan normal, 4 = mampu melawan tahanan ringan

8. Sistem Integumen
Kulit tidak sianosis, turgor kulit elastis, tidak ada kelainan penyakit pada kulit

9. Sistem Penginderaan
Mata
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, tidak buta warna,gerak bola mata normal, tidak
ada kelainan pada mata

Hidung
Septum di tengah, tidak ada polip, hidung bersih dari kotoran, bentuk hidung normal, tidak ada
kelainan penyakit pada hidung

Telinga
Telinga bersih, tidak ada kelainan penyakit pada telinga

10. Sistem Reproduksi Dan Genetalia


Pasien sudah menopause, tidak ada gangguan pada sistem reproduksi
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (tanggal 22-09-2014)
Hematologi :
HGB : 8.2 (N : 11,0-15,0 g/dl)
HCT : 26 (N : 37,0-4%)
Trombosit : 108.000 (N : 150-400 ribu/mm3)

Kimia Klinik :
GDA : 153
SGOT : 21 (N : 0-35 U/l)
SGPT: 11 (N : 0-37 U/l)
Na : 136.5 (N : 135-145 mmol/L)
K : 3.52 (N : 3.5-5 mmol/L)
Cl : 98.3 (N : 95-108 mmol/L)

VI. TERAPI
Cairan RL dan Ns
Piret infuse 2x1 fc
Vomizole 1x1 amp iv
Ondefol 2x4 mg iv

Surabaya, .....................
Mahasiswa

(...............................)
ANALISA DATA

Nama klien : Ny. N Ruangan/kamar : B1/1


Umur : 51 tahun No. RM : ..............................................

No Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


1 DS : pasien mengatakan Proses Infeksi virus dengue Peningkatan Suhu Tubuh
badannya panas (viremia) (Hipertermi)
DO :
Suhu : 38°C
Nadi : 86  /menit
TD : 110/70 mmHg
RR : 20  /menit

2 DS : pasien mengeluh mual Intake nutrisi yang tidak Gangguan pemenuhan


dan badannya lemas. adekuat akibat mual dan nafsu kebutuhan nutrisi kurang dari
DO : makan yang menurun kebutuhan tubuh
Keadaaan umum pasien
tampak lamas dan pucat.
Pengkajian nutrisi ABCD :
A:
BB, SMRS : 47 kg
MRS : 45 kg
TB, : 157 cm

B:
Trombosit : 108.000/mm3
Hematokrit : 26

C:
Wajah terlihat pucat, badan
lemas

D:
TKTP (tinggi kalori tinggi
protein)
PRIORITAS MASALAH

Nama klien : Ny. N Ruangan/kamar : B1 / 1


Umur : 51 tahun No. RM :

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama Perawat
Hipertermi (peningkatan suhu
tubuh) berhubungan dengan
1 22 September 2014 26 September 2014
proses infeksi virus dengue
(viremia)
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
2 22 September 2014
dengan intake nutrisi yang tidak
adekuat akibat mual dan nafsu
makan yang menurun
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Hipertermi (peningkatan setelah dilakukan tindakan Observasi :
suhu tubuh) keperawatan selama 3x24
1. Mendeteksi dini kekurangan
berhubungan dengan jam diharapkan suhu tubuh 1. Observasi intake dan output, tanda vital (
proses infeksi virus kembali normal (36˚C), suhu, nadi, tekanan darah ) tiap 3 jam cairan serta mengetahui
dengue (viremia) dengan Kriteria Hasil : sekali atau lebih sering.
keseimbangan cairan dan
a Suhu tubuh antara 36˚ –
37˚ C elektrolit dalam tubuh. Tanda
b Membran mukosa basah
vital merupakan acuan untuk
c Nadi dalam batas normal
(80-100 x/mnt) mengetahui keadaan umum
d Nyeri otot hilang
pasien.

Mandiri :

2. Berikan kompres air dingin 2. Kompres dingin akan terjadi


pemindahan panas secara
konduksi

3. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak 3. Untuk mengganti cairan tubuh


minum 1500-2000 cc/hari ( sesuai yang hilang akibat evaporasi.
toleransi )
Edukasi :
4. Memberikan rasa nyaman dan
4. Anjurkan keluarga agar mengenakan
pakaian yang tipis dan mudah menyerap pakaian yang tipis mudah
keringat pada klien.
menyerap keringat dan tidak
merangsang peningkatan suhu
tubuh.

Kolaborasi :

5. Pemberian cairan intravena dan 5. Pemberian cairan sangat penting


pemberian obat antipiretik sesuai
bagi pasien dengan suhu tubuh
program.
yang tinggi. Obat
khususnyauntuk menurunkan
suhu tubuh pasien.
2 Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
kebutuhan nutrisi kurang keperawatan selama 3x24 1. Observasi dan catat masukan makanan
1. Mengawasi masukan
dari kebutuhan tubuh jam diharapkan kebutuhan pasien
berhubungan dengan nutrisi pasien terpenuhi, kalori/kualitas kekurangan
intake nutrisi yang tidak dengan Kriteria Hasil :
konsumsi makanan
adekuat akibat mual dan a Tidak ada tanda-tanda Mandiri :
nafsu makan yang malnutrisi 2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan 2. Mengidentifikasi defisiensi,
menurun b Tidak terjadi penurunan yang disukai
menduga kemungkinan
berat badan
c Nafsu makan meningkat intervensi
d Porsi makanan yang
habis minimal ½ porsi
e Mual dan muntah 3. Timbang BB tiap hari (bila 3. Mengawasi penurunan BB/
berkurang memungkinkan)
mengawasi efektifitas intervensi
4. Berikan dan bantu oral hygiene 4. Meningkatkan nafsu makan dan
masukan peroral
Edukasi :
5. Anjurkan pada klien untuk makanan
5. Makanan sedikit dapat
sedikit namun sering dan atau makan
diantara waktu makan menurunkan kelemahan dan
meningkatkan masukan juga
mencegah distensi gaster.

6. Hindari makanan yang merangsang 6. Mencegah terjadinya distensi


(pedas / asam) dan mengandung gas
pada lambung yang dapat
menstimulasi muntah

Kolaborasi :
7. Pemberian obat antasid
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Waktu Waktu Catatan Perkembangan


No. Tindakan TT TT
Tgl/jam Tgl/jam (SOAP)

Anda mungkin juga menyukai