Anda di halaman 1dari 4

Nama : Emi juliana

Nim : 16172031

Tugas mitem mata kuliah keperawatan bencana II

1. Seorang pasien usia 40 tahun sedang minum kopi dan menghisap rokok di warung kopi,
tiba-tiba mengeluh nyeri didada dan mengalami kehilangan kesadaran dan nadi tidak
teraba, lakukan pelaksanaan
A : airway
B : breathing
C : sirculation

Jawaban :

A : airway (jalur napas) karna pasien mengeluh nyeri dada dan mengalami
kehilangan kesadaran dan nadi tidak teraba maka sangat penting untuk melihat
apakah pasien mengalami gangguan jalan nafas atau tidak, jika ada gangguan
maka harus di bebaskan. Penyebab utama terhambatnya saluran pernapasan pada
orang yang hilang kesadaran adalah tertutupnya trakea akibat lidah yang terjatuh
di rongga mulut. Pada kasus-kasus tertentu, korban membutuhkan bantuan
pernapasan. Saluran pernapasan harus dibuka terlebih dahulu sebelum diberikan
bantuan pernapasan. Ada dua tindakan yang dapat dilakukan unutk membuka
saluran pernapasan, yaitu jaw trust dan head tilt/ Chin lift

a. Jaw trust
teknik ini memang sedikit melelahkan namun amat sesuai bagi penderita
cedera tulang belakang. Berikut langkah-langkah melakukan tindakan ini:

 Letakkan tangan di kedua sisi kepala korban


 Pegang kedua sisi rahang bawah pasien. Bila pasien masih anak-anak,
gunakan dua atau tiga jari saja dan letakkan pada sudut rahang.
 Lakukan gerakan mengangkat untuk mendorong ke atas rahang
bawah pasien. Hal ini bertujuan untuk menarik lidah dari
tenggorokan.
 Usahan mulut pasien untuk tetap sedikit terbuka. Bila perlu, tarik
bibir bawah dengan kedua ibu jari.
b. Head tilt/ chin lift
Teknik ini hanya bisa dipakai pada penderita yang tidak mengalami cedera
leher, kepala, dan tulang belakang. Berikut tahapan melakukan teknik ini:

 Letakkan tangan pasien di dahi, sebaiknya gunakan tangan yang


paling dekat dengan dahi.
 Tengadahkan kepala pasien secara perlahan dengan mendorong dahi
ke arah belakang.
 Letakkan ujung jari tangan yang satunya pada tulang dagu pasien.
Bila masih anak-anak, letakkan jari telunjuk saja di bawah dagu.
 Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala. Usahakan
jangan sampai mulut pasien tertutup. Bila pasien masih anak-anak
sebaiknya jangan terlalu menengadahkan kepala.
 Pertahankan posisi ini.

B : breathing (pernapasan) Periksa pernapasannya apakah mengalami


gangguan atau tidak, jika pasien sulit bernapas segera berikan napas bantuan.
Karena pernapasan yang terganggu akan membuat oksigen tidak bisa masuk ke
dalam darah.

 Periksa pernapasan dengan cara memperhatikan dada pasien. Dekatkan pipi


dan telinga Anda ke hidung dan mulut pasien dengan mata mengarah ke
dada pasien. Lakukan selama 10 detik.
 Jika pasien masih bernapas tapi pingsan maka arahkan tubuh pasien miring
ke kiri (posisi mantap) dan pastikan jalan napas tetap terbuka. lakukan
pengecekan tiap 2 menit apakah pasien masih bernapas atau tidak.
 Bila pasien mengalami kesulitan bernapas atau bahkan tidak bernapas,
lakukan tindakan ini:
 Buka jalan napas dengan menengadahkan kepala pasien dan menopang
dagu pasien.
 Cek ada tidaknya sumbatan dalam mulut pasien. Jika terdapat sumbatan
maka bersihkan dengan dua jari yang sudah dibalut dengan kain. Usap dari
bibir sapu ke dalam dan ke arah luar.
 Berikan napas buatan pada pasien. Caranya, tariklah napas seperti biasa
kemudian tempelkan bibir Anda ke bibir pasien dengan perantara alat
pelindung diri (face mask, face shield); hembuskan perlahan sambil jari
tangan menutup hidung pasien dan mata mengarah ke dada pasien untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya pernapasan buatan yang Anda lakukan.
Bila berhasil maka dada pasien akan naik.
 Beri napas buatan sebanyak 2 kali kemudian periksa denyut nadi pasien
dengan cara meraba daerah leher dengan jeri telunjuk atau jari tengah
seperti yang terlihat pada gambar. Jiak tidak terasa adanya denyut maka
langsung lakukan tindakan CPR
 Jika masih terasa adanya denyut nadi maka lakukan napas buatan dengan
frekuensi 12 kali per menit setiap 5 detik hingga pasien sadar dan kembali
bernapas; pastikan ada tidaknya denyut nadi pasien tiap 2 menit.

C : circulation (sirkulasi) Jika seseorang mengalami luka perdarahan yang


parah harus segera dihentikan agar tidak mengganggu sirkulasi darah di tubuh.
Kalau darah banyak yang keluar akan membuat transportasi oksigen terhambat
yang bisa membuat kerja jantung semakin berat atau capek.

 Baringkan pasien di tempat yang datar dan keras.


 Lepaskan baju pasien untuk membebaskan dadanya.
 Pastikan jalan napas bebas dari hambatan.
 Letakkan punggung telapak tangan kanan tepat di tengah-tengah tulang
dada diantara kedua puting susu.
 Letakkan satu tangan lainnya di atas tangan kanan atau tangan yang
dominan,
 Pastikan kedua tangan dapat saling terkait dengan stabil.
 Luruskan lengan hingga bahu barada di atas kedua telapak tangan.
 Tekan dad pasien sampai kedalaman 4-5 cm.
 Lakukan 30 kali kompersi lalu selingi dengan 3 kali napas buatan. Ini merupakan satu
siklus.
 Kembali periksa ada tidaknya denyut jantung setelah lima siklus. Ulangi kembali siklus
bila belum ada denyut.

Anda mungkin juga menyukai