Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak
perusahaan memilih untuk desentralisasi. perusahaan
t e r s e b u t m e l a k u k a n d e s e n t r a l i s a s i k a r e n a p a r a manajer
lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan
informasi lokal. Manajer lokal juga mampu memberikan yang
tanggapan tepat waktu untuk k o n d i s i - k o n d i s i y a n g b e r u b a h .
Selain itu, desentralisasi untuk perusahaan
b e s a r digunakan untuk perusahaan besar diperlukan karena
keterbatasan kognitif karenatidak mungkin ada orang yang dapat
memahami secara utuh setiap pasar dan produk.alasan lainnya adalah
sebagai wadah untuk melatih dan memotivasi manajer lokal dan
membebaskan manajemen puncak dari masalah-masalah operasional
sehari-haris e h i n g g a m e r e k a d a p a t m e n g g u n a k a n w a k t u n y a
u n t u k m e m i k i r k a n h a l - h a l y a n g bersifat jangka panjang seperti
perencanaan strategis

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya desentralisasi akutansi pertangggung jawaban?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Desentralisasi
Suatu organisasi perusahaan terdiri atas sekumpulan orang yang
menjalankan bermacam-macam pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Semakin besar organisasi, semakin banyak orang yang terlibat dan
semakin banyak pula jumlah manajer yang di perlukan. Jika mengalami
perkembangan demikian, perusahaan seharusnya melakukang
desentralisasi. Desentralisasi berarti bahwa pengendalian kegiatan
operasional perusahaan di sebar pada sejumlah orang pada organisasi.
Dalam organisasi yang menerapkan desentralisasi, diperlukan sistem
pengendalian manajemen khusus dalam mengatur organisasi agar
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Desentralisasi merpakan pengendalian wewenang kepada bawahan
dalam mengambil keputusan sebagian atau seluruh fungsi operasional dan
tanggung jawab atas hasil keputusan tersebut. Desentralisasi pada dasarnya
menggambarkan ukuran kebebasan untuk mengambil keputusan disatu
pihak dan ukuran pembatasan dan maksimum pembatasan dan minimum
kebebasan.
Setiap pemimpin perusahaan menengah atau besar akan selalu
dihadapkan pada dua masalah dalam pendelegasian wewenang yaitu.
Pertama, Seberapa besar wewenang bisa diserahkan bawahan. Kedua,
Bagaimana mengendalikan bawahan agar betul-betul menjalankan
wewenang tersebut sesuai dengan kepentingan perusahaan. Masalah ini
timbul mengingat keterbatasan manajemen puncakuntuk menangani
aktivitas secara keseluruhan, sehingga perlu pendelegasian wewenang
dalam mengambil keputusan kepada manajer yang lebih rendah.
Desentralisasi dalam mengelola berbagai akuntansi
pertanggungjawaban yang dimilikinya, perusahaan dapat menggunakan
salah satu dari strategi berikut ini:
1. Sentralisasi, yaitu pemusatan wewenang pembuatan keputusan
pada top manajemen.
2. Desentralisasi, yaitu pendelegasian wewenang pada manajer
tingkat bawah untuk membuat keputusan dan melaksanakannya
di area yang menjadi tanggungjawabnya.Untuk meningkatkan
efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan yang memilih
desentralisasi. Alasan diperlukannya desentralisasi:
Memudahkan dan mempercepat pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi lokal. Kualitas keputusan lebih baik
karena dibuat oleh orang yang paling mengetahui kondisi
operasional. Manajemen tingkat atas dapat lebih berfokus pada
kebijakan dan rencana stratejik perusahaan karena keputusan
harian dilakukan oleh manajemen tingkat bawah. Sebagai
sarana untuk memotivasi manajer divisi sekaligus ajang latihan
untuk mengelola seluruh apek yang ada dalam area
tanggungjawabnya. Meningkatkan kompetisi dan mendekatkan
divisi pada kondisi pasar, namun perlu diingat bahwa tidak ada
satu perusahaan pun yang menerapkan secara ekstrem salah satu
dari strategi tersebut, namun mengkombinasikan
pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan organisasi. Beberapa
hal mendasar diatur secara sentralisasi dan beberapa hal lainnya
menggunakan kebijakan desentralisasi.

Alasan-alasan desentralisasi. Ada beberapa manfaat mengapa


perusahaan harus melakukan desentralisasi dalam mengelola usahanya
yaitu:
1. Suatu manajer devisi lebih memahami satu masalah yang
berkembangdalam devisinya sehingga mempunyai posisi yang
lebih baik dibanding atasannya dalam mengambil keputusan yan
tepat. Kualitas keputusan sangat dipengaruhi oleh informasi
yang tersedia dan ketika perusahaan berkembang besar, baik
ukuran maupun luasnya operasi pasar, manajer kantor pusat
hanya punya sedikit waktu untuk memahami kondisi lokal.
Untuk perusahaan yang beroperasi pada psar yang berbeda-beda
denagn produk yang bermacam-macam, hampir tak mungkin
bagi seorang untuk menguasai seluruhnya.
2. Merpakan ajang latihan yang baik dalam menciptakan kaderisasi untuk
mengantisipasi pertumbuhan perusahaan di masa datang. Stiap
perusahaan selalu membutuhkan manajer-manajer yan telah terlatih
dengan baik untuk menggantikan peran manajer di atasnya yang
mungkin dipromosikan atau mencari kesempatan kerja yang lebih baik
ditempat lain.
3. Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri yang kuat pada seorang
manajer untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Tanggung jawab
yang lebih besar dapat meningkatkan kepuasan kerja.
4. Memberikan dasar yang kuatterhadap pengukuran prestasi seorang
manajer. Bagaimana mungkin seorang dinilai jika segala sesuatunya
ditentukan secara sentralisasi. Bahwa buka sekedar pelaksanaan yang
hanya mejalankan rencana atasan, tapi lebih daripada itu bahwahan
merupakan mitra atasan dalam mencapai tujuan perluasan secara
keseluruhan.
5. Manajer puncak dapat menfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang
bersifat strategis dan banyak menyerahkan pekerjaan-pekerjaan rutin
pada bawahan.
Kelemahan desentralisasi, seorang manajer yang mendapat
otonomi untuk memimpin pusat pertanggung jawaban dapt membuat
keputusan yang merugikan perusahaan secra keseluruhan. Memang,
barangkali maslah yang paling besar dlam desentralisasi adalah bagaimana
mencapai tujuan bersama yang selaras, sementara pada waktu yang sama
mempromosikan dan menjaga otonomi divisi. Terdapat dua isu akutansi
manajemen yang berkaitan dengan masalah desentralisasi yaitu. Pertama,
ada kebutuhan untuk mengembangkan metode penilaian prestasi yang
bekerja sesuai kepentingan perusahaan. kedua, ada kebutuhan untuk
mengembangkan harga transfer yang sejauh mungkin menghasilkan
keputusan yang berbeda dalam kepentingan tebaik perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai