Anda di halaman 1dari 11

Tadabbur Surat Al-Baqarah

(Juz Pertama)

Muhammad Jamhuri
Mukaddimah
• Surat al-Baqarah adalah surat Madaniyah (turun
setelah hijrah Nabi saw). Surat ini termasuk
surat pertama yang turun di Madinah dan
berlangsung hingga hampir periode Madinah.
• Surat al-Baqarah adalah surat terpanjang dalam
al-Qur’an, yang jumlah ayatnya sebanyak 286
ayat
• Disebut surat al-Baqarah (sapi betina) karena di
dalamnya ada kisah tentang sapi betina (ayat
67-71). Meskipun banyak kisah dalam surat ini,
namun kisah al-Baqarah menjadi nama surat ini
agar memberi pelajaran kepada umat Islam
akan tidak mengulangi kesalahan besar yang
dilakukan Bani Israil.
Keutamaan Surat al-Baqarah
• Surat al-Baqarah dapat membela pembacanya di hari Kiamat:
– ‫ يؤتى يوم القيامة بالقرآن وأهله الذين كانوا يعملون به فى الدنيا‬:‫قال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬
‫تقدمه سورة البقرة وآل عمران تحاجان عن صاحبهما‬
– Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat didatangkan al-Quran,
sedang orang-orang yang mengamalkannya di dunia akan didahului
surat al-Baqarah dan Ali Imran yang akan membela pembacanya” (HR:
Muslim)
– ‫ يؤتى يوم القيامة بالقرآن وأهله الذين كانوا يعملون به فى الدنيا‬:‫قال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬
‫تقدمه سورة البقرة وآل عمران كأنهما غمامتان أو ظلتان‬
– Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat didatangkan al-Quran,
sedang orang-orang yang mengamalkannya di dunia akan didahului
surat al-Baqarah dan Ali Imran, keduanya bagaikan dua awan atau dua
naungan”
• Surat al-Baqarah dapat mengusir syaitan dari rumah
– ‫ البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة ل يدخله الشيطان‬:‫قال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬
– Rasulullah saw bersabda: “rumah yang dibacakan di dalamnya surat al-
Baqarah tidak akan dimasuki syaitan” (HR: Bukhori Muslim)
• Jika terjadi peperangan yang sangat dahsyat, Nabi saw sering
memanggil-manggil sahabat yang sering membaca surat al-
Baqarah ‫ أين أصحاب البقرة؟‬seakan mereka orang khusus yang dapat
membantu mengalahkan musuh
Pembagian & Isi Surat al-Baqarah
• Muqoddimah
• Bagian Pertama: Juz pertama yang berisi tiga tipe kelompok
manusia yang telah diberi amanah khilafah oleh Allah SWT
• Bagian Kedua: Berisi perintah dan larangan yang harus ditaati oleh
umat dan individunya untuk dapat mengemban tugas khilafah
• Penutup

• Isi Juz Pertama:


– Rubu’ pertama: tentang golongan manusia yang ada di atas muka bumi,
yang salah satunya akan mendapat tugas khilafah
– Rubu’ kedua: contoh tugas khilafah pertama di bumi yakni nabi Adam
as
– Rubu’ ketiga s/d ketujuh: Umat yang penah diberi tugas khilafah oleh
Allah dalam kurun waktu yang panjang namun gagal, yakni kaum Bani
Israil
– Rubu’ kedelapan s/d akhir: Kesuksesan nabi Ibrahim as dalam
mengemban tugas khilafah
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
Bagian Pertama;
• Lima ayat pertama menerangkan tentang sifat orang-orang Muttaqin
• Dua ayat berikutnya menerangkan tentang sifat orang-orang kafir
• Tiga belas ayat berikutnya menerangkan tentang sifat orang-orang
munafiq (ayat 8-20)

• Penjelasan tentang ketiga golongan manusia di atas seakan


memberi pesan agar kita hanya memilih satu golongan saja, yakni
golongan muttaqin (orang-orang yang bertaqwa)
• Sedangkan sifat pertama orang yang bertaqwa adalah percaya
kepada yang ghaib. Dan ini menjadi ciri khas umat yang siap
mendapat tugas mengelola dan memakmurkan bumi. Sebab
kegagalan umat terdahulu adalah karena mereka bersikap
materialisme, segala sesuatu diukur dengan materi dan hal-hal
yang kasat mata. Tanpa memilki perasaan bertanggung jawab
kepada Tuhan yang ghaib (immaterial)
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
Contoh tugas khilafah pertama: Nabi Adam as:

• Penciptaan pertama:
– ‫وَإِذْ قَالَ رَبّكَ لِلْمَلَئِكَةِ إِنّي جَاعِلٌ فِي الَْرْضِ خَلِيفَ ًة‬
– Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (Al-Baqarah: 30)
• Pembekalan teknologi kehidupan
– ‫وَعَلّمَ آدَمَ الَْسْمَاءَ كُلّهَا‬
– Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, (al-
Baqarah: 31)
• Kemaksiatan sebab kegagalan
– ‫فَأَزَلّهُمَا الشّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمّا كَانَا فِي ِه‬
– Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari
keadaan semula (Al-Baqarah: 36)
• Modal untuk bangkit kembali harus dengan petunjuk Allah (Al-Qur’an):
– ‫ن‬
َ ‫قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمّا يَأْتِيَنّكُمْ مِنّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ َفلَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَ هُمْ يَحْزَنُو‬
– Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (al-
Baqarah: 38)
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
Contoh tugas khilafah yang gagal: Bani Israil

• Mengingat Nikmat Allah:


– ‫يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِي الّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيّايَ فَارْهَبُونِي‬
– Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan
penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-
Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
Pembekalan teknologi kehidupan
Hal ini sama dengan perintah Allah pada surat pertama (Al-Fatihah) agar umat Islam tidak
melakukan kesalahan yang pernah diperbuat oleh Bani Israil
– َ‫الْحَمْدُ لِّ رَبّ الْعَالَمِين‬
– Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (al-Fatihah: 2)
• Pemaparan contoh nikmat-nikmat Allah kepada Bani Israil:
– َ‫وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمْ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنظُرُون‬
– Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami
tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (Al-
Baqarah: 50)
– َ‫شكُرُون‬ْ َ‫ثُمّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلّكُمْ ت‬
– Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur. (al-Baqarah: 52)
– َ‫وَظَلّلْنَا عَلَيْكُمْ الْغَمَامَ َوأَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ الْمَنّ وَالسّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُون‬
– Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa".
Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah
mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (al-
Baqarah: 57)
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
• Kesalahan umat terdahulu (Bani Israil):
– ‫ن‬ َ ‫وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتّى نَرَى الَّ جَهْرَةً َفأَخَذَتْكُمْ الصّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنظُرُو‬
– Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya".
Ini sangat bertententangan dengan prinsip keimanan yang mengimani yang ghaib:
– ِ‫الّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْب‬
– (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib (al-Baqarah: 3)

• Berdebat adalah pangkal keburukan


– ‫ن‬
َ ‫وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنّ الَّ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ َأعُوذُ بِالِّ أَنْ أَكُونَ مِنْ الْجَاهِلِي‬
‫( قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبّكَ يُبَيّنْ لَنَا مَا هِيَ قَالَ إِنّهُ يَقُولُ إِنّهَا بَقَرَةٌ لَ فَارِضٌ وَلَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَا‬67‫)البقرة‬
َ‫( قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبّكَ يُبَيّنْ لَنَا مَا لَوْنُهَا قَالَ إِنّهُ يَقُولُ إِنّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرّ النّاظِرِين‬68‫تُؤْمَرُونَ )البقرة‬
ُ‫( قَالَ إِنّهُ يَقُول‬70‫( قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبّكَ يُبَيّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنّا إِنْ شَاءَ الُّ لَمُهْتَدُونَ )البقرة‬69‫)البقرة‬
‫إِنّهَا بَقَرَةٌ لَ ذَلُولٌ تُثِيرُ الَْرْضَ وَلَ تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلّمَةٌ لَ شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الْنَ جِئْتَ بِالْحَقّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا‬
َ‫يَفْعَلُون‬
– Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah
kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung
kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia
menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab:
"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang
tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu".
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
– Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan
orang-orang yang memandangnya."
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih)
samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk
memperoleh sapi itu)." Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu
adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang
barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka
menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu (al-Baqarah:
67-71)
– KIsah ini berkaitan dengan pembunuhan oleh seorang dari Bani Israil, dan tidak diketahui
siapa pembunuhnya, mereka berselisih, lalu Allah memerintah untuk menyembelih sapi
betina agar potongannya dipukulkan kepada si mayit sehingga memberitahu siapa pelaku
pembunuhan itu. Namun mereka bukannya melaknsakan namun banyak berdebat.
• Perintah bersikap berbeda dengan Bani Israil:
– ‫يَاأَيّهَا الّذِينَ آمَنُوا لَ تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انظُرْنَا وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِي ٌم‬
– Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina",
tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan
yang pedih (al-Baqarah: 104)
– Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. Di kala para sahabat
menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan
digumam seakan-akan menyebut Raa'ina padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah
yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya
Tuhan menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan Raa'ina dengan Unzhurna
yang juga sama artinya dengan Raa'ina.
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
Contoh tugas khilafah yang sukses: Nabi Ibrahim as:

• Kesusksesan harus melalui tahap ujian:


– ‫وَإِذْ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمّهُنّ قَالَ إِنّي جَاعِلُكَ لِلنّاسِ إِمَامًا‬
– Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah
dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya
Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia (al-Baqarah: 124)
– Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah,
membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail,
menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
– Kemudian Ibrahim as berdoa untuk anak keturunannya, Allah mensyaratkan
untuk tidak zhalim, ini menunjukkan bahwa tugas khilafah bukan sekedar
keturunan yang meneruskannya, akan tetapi setiap orang yang tidak berbuat
zhalim akan sukses memimpin
– َ‫قَالَ وَمِنْ ذُرّيّتِي قَالَ لَ يَنَالُ عَهْدِي الظّالِمِين‬
– Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman:
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
Meski demikian, Nabi Ibrahim tetap berharap kepemimpinan akan diteruskan oleh
anak keturunannya, oleh karena itu beliau berdoa:
– ْ‫رَبّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولً مِنْهُم‬
– Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka (al-
Baqarah: 129)
Isi Surat al-Baqarah (juz pertama)
• Pesan terakhir dari bagian akhir juz pertama adalah kesungguhan nabi
Ya’kub untuk dapat mewariskan ajaran nabi Ibrahim kepada anak
keturunannya Bani Israil agar dapat mengemban tugas khilafah. Firman
Allah SWT:
• َ‫أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيم‬
َ‫وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون‬
• Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia
berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?"
Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (al-Baqarah: 133)
• ‫قُولُوا آمَنّا بِالِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالَْسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى‬
َ‫وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النّبِيّونَ مِنْ رَبّهِمْ لَ نُفَرّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون‬
• Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (al-Baqarah: 136)

Anda mungkin juga menyukai