MAKALAH Sofian Hidayat ARISTOTELES
MAKALAH Sofian Hidayat ARISTOTELES
Disusun oleh:
Nama : Sofian Hidayat
Prodi : DKV B Semester 1
NIM : 1901030064
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................7
B. Saran ..................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi
penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus
mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal.
Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena
itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat
dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak
memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman
mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun
manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok
filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai
pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Aristoteles ?
2. Bagaimana pemikiran – pemikiran Aristoteles ?
3. Apa saja karya – karya Aristoteles ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan biografi Aristoteles
2. Menyebutkan pemikiran-pemikiran Aristoteles
3. Menyebutkan Karya-karya aristoteles
BAB II
PEMBAHASAN
Biografi Aristoteles
Mengenai biografi aristoteles, Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di sitana.
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Pada tahun 384 SM. Amyntas III,
raja Mecodonia, kakek Alexander Agung, Meninggal dunia ketika Aristoteles berusia 15 tahun.
Aristoteles kemudian tinggal bersama proxenus yang merupakan pamanya.
Belajar ke Plato
Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dari sana ia
kemudian menjadi murid plato selama 20 tahun. Dengan meninggalnya plato pada tahun 347
SM. Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu
itu ia mendirikan akademi di Assus dan menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian
meninggal. Ia lalu menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang
anak laki-laki yang ia beri nama Nicomachus seperti ayahnya. Dari ayahnya, Aristoteles
mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan “pengetahuan praktis”. Di bawah
asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru seorang anak raja
umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Agung.
Aristoteles mendidik si Alexander muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah
Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya
sendiri, Lyceum.
Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan
militer Alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati
menyediakan dana buat Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini
merupakan contoh pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari
pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam
abad-abad berikutnya. Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung berbagai
bahaya. Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander dan tatkala si penakluk
Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat, Alexander punya
pikiran pula membunuh Aristoteles. Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata
Alexander, dia juga punya hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang
Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia memegang tampuk
kekuasaan di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada dewa.
Aristoteles, teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, lari meninggalkan kota
sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada orang-orang Athena berbuat
dosa terhadap para filosof. Ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia selama 12 tahun
memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatan
dengan tekun dan cermat. Pada tahun 323 SM Alexander Agung meninggal. Karena takut di
bunuh orang yunani yang membenci pengikut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke
Chalcis. Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu
tepatnya pada tahun 322 SM, pada usia 62 tahun Aristoteles meninggal juga di kota tersebut,
Chalcis Yunani. Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan.
B. Pemikiran-pemikiran aristoteles
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas
tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi
adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa
manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam
kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan
ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia
kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada
idea-bawaan.
Pemikiran Aristoteles merupakan hartakarun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa
sampai kini,itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara
kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil
dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-
deduktif tersebut diatas.Ada beberapa hasil beberapa hasil pemikiran Aristoteles antara lain :
2. Metode Ilmiah
Jika filsafat Plato pada semesta yang bersifat ide, kemudian pada kondisi empiris sehari-hari
sebagai derivasinya, mka Aristoteles menjelaskan semesta dengan penelitian terhadap fenomena
khusus kemudian dicari esensi pengetahuannya atau metode Plato yang diajukan adalah deduktif
sedangkan Aristoteles adlah deduktif dan induktif.
Bagi Aristoteles,filsafat alam adalah cabang dari filsafat yang membahas masalah fenomena
alam yang mencakup fisika,biologi dan ilmu pengetahuan alam yang lain. Pada zaman modern
justru filsafatlah yang dibatasi pada hal-hal abstrak,seperti etika dan metafisika denagn logika
yang memegang peranan yang penting. Pada zaman Aristoteles,penjelajahan intelektual filsafat
mencakup segala hal yang membutuhkan sumbangan intelektual. Bagi Aristoteles,ilmu
pengetahuan yang dijelajahi boleh bersifat praktis empiris,teoritis dan seni puitis.
A. Kesimpulan
Dari panjabaran kami di atas, dapat kami simpulkan beberapa point. Dimana aristoteles
termasuk murid dari plato. Akan tetapi pemikirannya berbeda dengan plato. Aristoteles lebih
mendalam dalam memahami segala sesuatu. Dan dasar-dasar pemikirannya banyak yang
mengacu dari ilmu alam. Tenang makhluk hidup, tumbuhan, manusia.
Tidak itu saja, pembahasan yang di usung oleh Aristoteles juga merambah kedalam dunia
politik yang mencetuskan tentang Negara dan system dari Negara. Karya-karya dari Aristoteles
sangat masyhur, yang masih digunakan hingga sekarang dan menjadi referensi dari disiplin ilmu.
B. Saran
Dari pengalaman yang bisa kita ambil dari tokoh Aristoteles. Kita di beri semangat untuk
dapat berfikir dan menelaah apa yang kita lihat dan dapatkan. Kita tidak harus menerima segala
sesuatu dengan bulat-bulat. Akan tetapi kita harus memngetahuinya secara mendalam.