Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

SGD 4 LBM 1

SISTEM REPRODUKSI

MASA PUBERTAS PADA REMAJA

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Febia Astiawati S
2. Mentari Nurul Akbari
3. Ahmad Fahmi Fahrobi
4. Anisa Insyafiana
5. Erra Irhamni
6. Firma Nabila Mumpuni
7. Muqsitha Fitri Nugrahani
8. Nur Azi Firman Syah
9. Nurul Laelatul Badriyah
10. Rahajeng Manik
11. Rahma Rizki Hutami
12. Raisa Rosi

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL
SGD 4 LBM 1

SISTEM REPRODUKSI

MASA PUBERTAS PADA REMAJA

Telah Disetujui oleh :

Tutor 6 Januari 2014

drg. Muhammad Dian Firdausy ----------------------------------

i|Page
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1

B. Skenario...................................................................................................................................1

C. Identifikasi Masalah................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3

A. Landasan Teori........................................................................................................................3

a) Masa pubertas......................................................................................................................3

b) Organ – organ reproduksi...................................................................................................4

c) Hormon – hormon reproduksi pada pria dan wanita.......................................................5

d) Kelainan pada sistem reproduksi.......................................................................................7

e) Menstruasi............................................................................................................................7

B. Kerangka Konsep.................................................................................................................10

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Pubertas merupakan
suatu tahap dalam proses perkembangan yang penting bagi remaja untuk menuju
kedewasaan. Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan yang pesat dan perubahan
yang mencolok terutama dalam ukuran tubuh, proporsi tubuh dan kematangan organ
seksual. Hal ini disebabkan oleh karena adanya peningkatan aktifitas hormon.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ
yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Pada masa
pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon
(gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan
pertumbuhan, yaitu FSH dan LH. Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut
merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone. Pada anak lelaki, Luteinizing
Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH)
merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-
hormon tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak.
Pada anak perempuan, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche),
sedangkan pada laki – laki ditandai dengan mimpi basah. Ciri – ciri awal dari pubertas,
seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut – rambut pada daerah tertentu
dan payudara membesar untuk perempuan.
Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui tentang masa pubertas pada remaja serta
hormon – hormon yang mempengaruhinya, maka dalam laporan ini akan dijelaskan
mengenai masa pubertas pada remaja serta hormon – hormon yang mempengaruhinya
sesuai hasil diskusi bersama SGD 4 Blok 4.

B. Skenario
Masa pubertas merupakan masa tumbuh kembang yang dialami oleh semua remaja.
Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya peningkatan aktifitas hormon reproduksi. Hormon –
hormon tersebut dapat merubah sistem biologis seorang remaja. Pertumbuhan dan
perkembangan tersebut berbeda - beda tergantung dengan jenis kelamin seseorang.
Salah satu contohnya, pada perempuan akan mengalami menstruasi.

1|Page
C. Identifikasi Masalah
1. Apa saja organ reproduksi pria dan wanita?
2. Apa saja hormon – hormon reproduksi pada pria dan wanita ?
3. Apa yang dimaksud masa pubertas ?
4. Bagaimana tahapan pada masa pubertas ?
5. Apa saja ciri – ciri yang terlihat pada masa pubertas ?
6. Bagaimana siklus menstruasi ?
7. Apa saja gangguan pada siklus menstruasi ?
8. Apa saja kelainan pada sistem reproduksi ?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2|Page
A. Landasan Teori

a) Masa pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis,
dan pematangan fungsi seksual. Menurut Monks (2002, p. 263) pada umumnya masa
pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada anak laki-laki dan 11-15 tahun pada anak
perempuan. Tahap – tahap pubertas antara lain :
1. Tahap Pra Puber
Dalam tahap pra puber ciri-ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ
reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
2. Tahap Puber
Kriteria kematangan seksual mulai muncul, terjadi haid pada anak perempuan
dan pengalaman mimpi basah pada anak laki-laki. Ciri-ciri seks sekunder terus
berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
3. Tahap Pasca Puber
Ciri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai
berfungsi secara matang.
Ciri – ciri pubertas pada laki – laki dan perempuan di dibagi menjadi 2 yaitu :
Ciri – ciri primer :
 Pada laki – laki ciri primer dari masa pubertas adalah dengan terjadinya mimpi
basah
 Pada perempuan ciri primer dari masa pubertas adalah dengan terjadinya
menstruasi.
Ciri – ciri sekunder :
 Pada laki – laki ciri sekunder dari masa pubertas antara lain :
 Tumbuh jakun
 Tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu
 Dada lebih bidang
 Suara menjadi lebih berat (besar)
 Bahu melebar melebihi bagian pinggul
 Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori- pori tampak membesar

 Pada perempuan ciri sekunder dari masa pubertas antara lain :


 Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu
 Pinggul membesar
 Payudara membesar
 Tumbuh rambut pada sekitar kemaluan dan ketiak
Beberapa faktor yang mempengaruhi lebih cepatnya pubertas antara lain :
3|Page
1. Paparan bahan-bahan kimiawi
Paparan bahan kimiawi yang berasal dari lingkungan, makanan, hingga kosmetik,
dapat berpengaruh terhadap munculnya pubertas dini. Hal ini terjadi karena
bahan-bahan kimiawi ini masuk ke dalam tubuh melalui aliran estrogen, sehingga
dapat memicu pertumbuhan payudara pada usia dini dan sinyal-sinyal pubertas
lainnya pada anak perempuan
2. Obesitas
Salah satu dampak dari berat badan berlebihan pada anak perempuan adalah
munculnya pubertas sebelum waktunya. Hormon yang dilepaskan dari sel lemak
yang terdapat dalam jumlah berlebihan di tubuh memainkan peran dalam memicu
proses pendewasaan.
3. Hormon
Selain hormon reproduksi terdapat beberapa hormon yang juga dapat
mempengaruhi masa pubertas seseorang karena hormon satu dengan yang lain
mempunyai pengaruh, meskipun pengaruhnya tidak secara langsung misalnya :
 Hormon serotonin, yang berfungsi mengatur mood atau suasana hati
seseorang, dimana keadaan yang stres dapat memicu timbulnya pubertas
yang lebih cepat.
 Hormon tiroksin, yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
diferensiasi jaringan tubuh. Jika kekurangan hormon tiroksin dapat mengalami
kelainan fisik maupun keterbelakangan mental, dimana jika orang mengalami
keterbelakangan mental mas pubertasnya dapat terganggu.

b) Organ – organ reproduksi


Organ – organ reproduksi pada pria antara lain :
1. Kantung zakar (scrotum), kantung lembut yang berfungsi menahan dua buah
testis.
2. Buah zakar (testis), terdiri 900 tubulus seminiferus, mempunyai panjang 1,5 m
dan merupakan tempat untuk pembentukan sperma.
3. Epididimis, merupakan tempat pematangan sperma.
4. Saluran sperma (vas deferens), adalah sebuah saluran bagi sperma dari testis
menuju prostat.
5. Prostat, berfungsi menghasilkan cairan mani yaitu cairan lengket yang akan
bercampur dengan sperma ketika keluar dari penis saat ejakulasi.
6. Saluran kemih (uretra), saluran untuk dilalui oleh cairan mani yang mengandung
sperma, dan juga saluran air kencing.

4|Page
7. Batang kemaluan (penis), terbuat dari otot dan merupakan saluran untuk
keluarnya air kencing maupun saluran keluarnya sperma.
Sedangkan organ – organ reproduksi pada wanita antara lain :
1. Indung telur (ovarium), tempat pembentukan dari sel-sel telur (ovum)
2. Saluran telur (tuba falopi), yang terletak di sebelah kiri dan kanan rahim, yaitu
saluran untuk dilalui sel telur menuju rahim, merupakan tempat fertilisasi.
3. Rahim (uterus), sebuah rongga sebesar yang merupakan tempat perkembangan
janin.
4. Leher rahim (cervix), lubang kecil di bawah rahim yang bisa membesar ketika bayi
ke luar dari rahim.
5. Vagina, merupakan jalan atau saluran antara rahim dengan organ seks bagian
luar, lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara ( hymen )
6. Klentit (clitoris), adalah benjolan daging kecil di sekitar mulut vagina yang berisi
banyak pembuluh darah dan syaraf.
7. Uretra, saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh dan
merupakan tempat keluarnya urin.

c) Hormon – hormon reproduksi pada pria dan wanita


Hormon – hormon reproduksi pada pria antara lain :
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
mempengaruhi atau mengendalikan aktivitas dari berbagai jaringan atau organ.
Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Hormon – hormon reproduksi pada pria yang berpengaruh pada masa pubertas
antara lain :
1. Gonadotropin hormon (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary ( hipofisis
anterior) yang terdiri dari :
 Luteinizing Hormon (LH), berfungsi merangsang sel – sel Leydig testis untuk
menghasilkan tostesteron
 Folicle Stimulating Hormon (FSH), berfungsi merangsang perkembangan
spermatosit dalam proses spermatogenesis, khususnya merangsang sel – sel
sertoli pada perubahan spermatid menjadi sperma.
2. Androgen, merupakan hormon steroid, salah satu hormon ini adalah tostesteron
yang disekresikan oleh sel – sel Leydig testis. Testosteron berfungsi dalam
perkembangan sel germinal dalam proses spermatogenesis. Selain itu juga
menentukan sifat kelamin sekunder pada pria.
3. Esterogen, dibentuk oleh sel sertoli ketika ada stimulus oleh FSH. Hormon ini
berfungsi dalam proses pematangan sperma.

5|Page
Hormon – hormon reproduksi pada wanita yang berpengaruh pada masa pubertas
antara lain :
1. Gonadotropin hormon (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary ( hipofisis
anterior) yang terdiri dari :
 Luteinizing Hormon (LH), berfungsi merangsang pelepasan oosit sekunder
dari folikel tersier (de graf) sehingga terjadi ovulasi
 Folicle Stimulating Hormon (FSH), berfungsi merangsang pertumbuhan folikel
telur pada ovarium
2. Esterogen, disekresikan seiring dengan perkembangan folikel. Esterogen
diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsinya adalah :
- Merangsang pembentukan kembali (poliferasi) sel penyusun endometrium
- Mempengaruhi serviks menghasilkan lendir yang bersifat basa pada vagina
sehingga mendukung kelangsungan hidup sperma ketika masuk vagina
- Menentukan sifat kelmin sekunder wanita
- Berperan dalam kontraksi uterus kretika proses persalinan
3. Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum, berfungsi sebagai
- Mendukung fungsi esterogen dalam penebalan endometrium
- Merangsang sekresi lendir pada vagina
- Merangsang pertumbuhan kelenjar susu
4. Oksitosin, disekresikan oleh hipofisis yang berperan merangsang kontraksi uterus
pada saat persalinan.
5. Prostaglandin, disekresikan oleh membran janin, berfungsi meningkatkan
intensitas kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan
6. Relaksin, dihasilkan oleh pasenta dan korpusluteum pada ovarium, berfungsi
merelaksasi dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul
sehingga mempermudah persalinan
7. Mammotropin, disekresikan oleh hipofisis dan plasenta yang berfungsi
merangsang pertumbuhan awal kelenjar air susu.
8. Prolaktin, disekresikan oleh hipofisis pada minggu ke lima kehamilan yang
berfungsi meningkatkan sekresi air susu oleh glandula mamae.

d) Kelainan pada sistem reproduksi


1. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis
adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
2. Hipogonadisme

6|Page
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
3. Kanker rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan
endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana
janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
4. Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar),
yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di
dalam skrotum (kantung zakar).
5. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus yaitu dapat tunbuh disekitar ovarium,oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya paru-paru.
6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotis. Jika
tejadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilisasi.

e) Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus.

Siklus menstruasi antara lain :


Pada setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus anterior hipofisis yang
menyebabkab beberapa folikel primer berkembang dalam ovarium.

Folikel primer berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat


esterogen

Esterogen menekan FSH, sehingga lobus anterior hipofisis mengeluarkan


hormon gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone)

Produksi FSH dan LH dipengaruhi RH (relasing hormones) yang disalurkan


dari hipotalamus ke hipofisis

7|Page
Dibawah pengruh RH folikel de graff semakin lama semakin matang dan
makin banyak mengeluarkan likuor folikuli yang mengandung esterogen.
Esterogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium menyebabkan
endometrium tumbuh (menebal) yang disebut masa proliferasi

Dibawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati


permukaan ovarium, dan kemudian terjadi ovulasi.

Setelah ovulasi terjadi, terbentuklah korpus rubrum (berwarna merah)


yang akan menjadi korpus luteum (berwarna kuning).

Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Hormon progesteron


mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi
menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuk-lekuk dan bersekresi (masa
sekresi)

Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi yang


menyebabkan kadar esterogen dan progesteron menurun, sehingga
terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang
nekrotik, yang disebut masa mestruasi.

Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum


dipertahankan dan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis
Gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan
dalam :
1. Perubahan pada siklus haid
a. Polimenorea yaitu siklus haid pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari
pendarahan)
b. Oligomenorea yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
c. Amenorea merupakan perubahan umum yang terjadi pada beberapa titik dalam
sebagian besar siklus menstruasi wanita dewasa. Amenorea dibagi menjadi 2
yaitu :
- Amenorea primer di mana seorang wanita tidak pernah mendapatkan sampai
umur 18 tahun. Terutama gangguan poros hipotalamus, hipofisis, ovarium,
dan tidak terbentuknya alat genitalia.

8|Page
- Amenorea sekunder, pernah beberapa kali mendapat menstruasi sampai
umur 18 tahun dan diikuti oleh kegagalan menstruasi dengan melewati
waktu 3 bulan atau lebih.
2. Perubahan jumlah darah haid
a. Hipermenorea atau menoragia
Hipermenorea adalah pendarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih
dari 8 hari).
b. Hipomenorea
Hipomenorea adalah pendarahan haid yan lebih pendek dari biasa atau lebih
kurang dari biasa penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi
wanita dengan penyakit tertentu.
3. Gangguan pada siklus dan jumlah darah haid
Pada keadaan ini terdapat gangguan siklus menstruasi, perdarahan terjadi dengan
interval yang tidak teratur, dengan jumlah darah menstruasi bervariasi, pola
menstruasi ini disebut metrorargia.

B. Kerangka Konsep
Organ- organ reproduksi

Pria Wanita

Faktor Pubertas

9|Page
Ciri – ciri Hormon

Sekunder Primer Menstruasi Siklus


Mimpi basah

BAB III

KESIMPULAN

Jadi, Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis,
dan pematangan fungsi seksual. Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon
– hormon reproduksi seperti esterogen, progesteron, testosteron dan sebagainya, sehingga
alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Selain itu, ada juga pengaruh hormon lain selain dari hormon reproduksi, karena antara
hormon satu dan yang lain memiliki pengaruh meskipun pengaruh yang ditimbulkan tidak
secara langsung. Misalnya Hormon serotonin, yang berfungsi mengatur mood atau suasana
hati seseorang, dimana keadaan yang stres dapat memicu timbulnya pubertas yang lebih
cepat. Masa pubertas pada perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi pertama kali
atau yang disebut menarche , sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah. Selain itu,

10 | P a g e
seseorang yang sudah mengalami pubertas akan muncul ciri – ciri sekunder seperti
tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, payudara membesar, suara mulai berubah.

11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Proverawati, Atikah., Misaroh, Siti. 2009. Menarche : Menstruasi Pertama Penuh Arti.
Yogyakarta : Nuha Medika

Arvin, Benheman K. 2000. Nelson llmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

Junquerra, L. C., Carneiro, J. Histologi Dasar, Edisi 8. Jakarta : EGC

Santrock, John W. 2003. Adolescence, edisi 6. Jakarta : Erlangga

Mahbubah, A. 2006. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi pada Wanita Usia 20-29
Tahun. Diakses 3 Januari 2014, dari eprints.undip.ac.id

Guyton, A. C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 9th ed. Jakarta : EGC

Wibowo, Daniel S. 2008. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : PT Garsindo

Anda mungkin juga menyukai