Anda di halaman 1dari 8

JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Open Access

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN


PENGETAHUAN TENTANG PARAGRAF DENGAN
KETERAMPILAN MENULIS ESAI BAHASA INGGRIS
Leroy Holman Siahaan

Dosen STKIP Panca Sakti Bekasi


E-mail: leroyinfobimbel@gmail.com

Abstract: The Correlation Between Logical Thinking Ability And The


Knowledge Of Paragraph With English Essay Writing Skill. This research was
aimed at finding out correlation between logical thinking ability and English essay
writing skill, the knowledge of paragraph and English essay writing skill, and logical
thinking ability together with the knowledge of paragraph towards English essay
writing skill. This correlation research was conducted at grade XI SMA 71, East
Jakarta. The used methods for this research were quantitative and survey. The
population is XI graders who have English subject since they were at X grade. The
sample was 10% from the population selected through simple random sampling
method. To find out the correlation and regression among the variables, EXCEL and
SPSS software were technically used. The findings indicates that there is a positive
relationship between logical thinking ability and English essay writing skill, a positive
relationship between the knowledge of paragraph and English essay writing skill, and
also a positive relationship together logical thinking ability, the knowledge of
paragraph towards English essay writing skill.
Keywords: Logical Thinking, Paragraph, Essay Writing Skill.
Abstrak: HubuJngan Kemampuan Berpikir Logis dan Pengetahuan Tentang
Paragraf Dengan Keterampilan Menulis Esai Bahasa Inggris. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir logis dengan
keterampilan menulis esai bahasa Inggris, pengetahuan tentang paragraf dengan
keterampilan menulis esai bahasa Inggris, dan kemampuan berpikir logis dan
pengetahuan tentang paragraf secara bersama-sama dengan keterampilkan menulis esai
bahasa Inggris. Penelitian korelasi ini dilakukan di kelas XI SMA 71, Jakarta Timur.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuantitatif dan survei. Populasinya
adalah siswa kelas XI yang telah mendapatkan pelajaran bahasa Inggris dari kelas X.
Sampelnya sebesar 10% dari populasi yang dipilih melalui metode Simple Random
Sampling. Untuk mengetahui korelasi dan regresi antara variabel, secara teknis
menggunakan software EXCEL dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan positif antara kemampuan berpikir logis dengan keterampilan menulis esai
bahasa Inggris, hubungan positif pengetahuan tentang paragraf dengan keterampilan
menulis esai bahasa Inggris, dan hubungan positif kemampuan berpikir logis dan
pengetahuan tentang paragraf secara bersama-sama dengan keterampilan menulis esai
bahasa Inggris.

Kata kunci: Berpikir Logis, Paragraf, Keterampilan Menulis Esai.

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 87


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Bangsa yang maju dan cerdas tercermin paragraf siswa perlu dibangun supaya konsep
dari tingkat publisitas karya tulisnya dalam tulisannya bisa terhubung dan terpadu dari
jurnal dan forum-forum international. Hal ini awal hingga akhir paragraf.
dapat dikatakan bahwa adanya hubungan Selain kemampuan berpikir logis,
antara bangsa-bangsa yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang paragraf juga harus
publisitas karya tulis yang tinggi terhadap dimiliki siswa agar susunan kalimat per
kemajuan negara tersebut. Karya tulis yang kalimat menjadi terarah dalam menuangkan
banyak dipublikasikan dalam suatu negara gagasannya. Jika siswa sudah mampu
menggambarkan bahwa sumber daya menyusun paragraf yang terarah dalam
manusianya unggul dalam melakukan banyak menuangkan kalimat dan gagasannya maka
inovasi. bisa dikatakan bahwa paragraf dalam
Dalam ajang kompetisi Indonesia agar penulisan esai tersebut sudah efektif.
menjadi nomor satu dalam publikasi Dengan beberapa pendapat di atas
tulisannya harus didukung dalam setiap tentang berpikir logis dan pengetahuan tentang
komponen pendidikan. Oleh karena itu, paragraf maka dapat disimpulkan bahwa
supaya bisa terus menciptakan manusia yang keduanya mempunyai saling keterkaitan satu
unggul dalam ajang kompetensi dunia para sama lain. Dengan kata lain, semakin tinggi
siswa harus dilatih dalam keterampilan tingkat berpikir logis dan pengetahuan tentang
menulis esai bahasa Inggris sedini mungkin. paragraf maka semakin tinggi pula
Selain itu, tujuan peningkatan keterampilan keterampilan menulis esai siswa tersebut.
menulis bahasa Inggris adalah membekali Keterampilan menulis sangat diperlukan
keterampilan menulis bahasa Inggris yang bagi seorang yang terpelajar agar hasil
baik kepada setiap calon-calon inovator pikirannya dapat didokumentasikan dan
Indonesia yang masih duduk di bangku disebarluaskan di kalangan masyarakat. Oleh
sekolah. karena itu, tulisan yang disampaikan kepada
Kemampuan menulis pada dasarnya khalayak memerlukan pedoman dan tahapan
menitikberatkan siswa untuk terus dilatih yang baik sehingga bisa dipahami
dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan pembacanya. Satu diantara jenis karangan
pada suatu topik tertentu. Komposisi dalam yang harus dimiliki seorang pelajar dalam
mengungkapkan ide atau gagasan penulisan menyampaikan hasil pemikirannya ialah esai.
secara bebas tertuang dalam bentuk tulisan Kemampuan menulis esai sangat diperlukan
esai. Kemampuan menulis esai merupakan karena merupakan kemampuan dasar
kemampuan menulis dasar yang harus seseorang dalam menuangkan gagasan
dibangun agar siswa terbiasa mengungkapkan pemikirannya secara logis, analitis, kritis,
gagasannya secara logis dan mampu disertai data dan fakta.
mengembangkan paragrafnya. Esai memberi manfaat bagi siswa dalam
Berpikir logis merupakan keterampilan mengelola setiap ilmu pengetahuan. Manfaat
menulis esai yang harus dimiliki siswa dalam menulis esai menurut Greetham (2001:1-2)
menyusun ide-ide, pengalaman, peristiwa, dan adalah (1) It forces you to organise your
pendapat secara runtut dan nalar sehingga thinking and develop your ideas on the issues,
tulisannya termasuk dalam kaidah penulisan. (2) feedback, dan (3) revision material.
Jadi hubungan berpikir logis sangat Manfaat menulis esai ialah memaksa Anda
berhubungan terhadap komposisi tulisan agar mengoraganisir dan mengembangkan pikiran
menjadi teratur dan runtut sesuai dengan pada setiap permasalahan yang baru terjadi,
kaidah penulisan esai. Apabila siswa sudah mendapatkan masukan dari pengoreksi tulisan
terlatih dalam menuangkan idenya dengan Anda, dan dengan menulis esai maka siswa
logis maka pengembangan selanjutnya adalah dituntut untuk merevisi tulisannya agar lebih
bagaimana siswa bisa menyusun kalimat terorganisir yang pada akhirnya membuat
sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan siswa mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
paragraf. Oleh karena itu, pengetahuan tentang

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 88


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Selanjutnya keterampilan menulis esai pengandaian' di sini ialah: dasar dari yang
merupakan satu diantara bentuk disebut 'contrary-to-facts conditionals' atau
pengembangan akademik, karena 'unfulfilled conditionals'. Contohnya yang
menunjukkan keterampilan seseorang dalam jelas sebagai berikut: Faktanya: x, y, dan z itu
menunjukkan pengetahuannya terhadap subjek masing-masing bukan B. Ada generalisasi:
tertentu. Menurut May (2015: Semua A adalah B. Pengandaiannya:
http://english.learnhub.com/lesson/4449- Andaikata x, y, dan z itu masing-masing sama
kinds-of-essays), zaman sekarang esai dengan A atau dengan kata-kata lain:
merupakan kemampuan menulis yang Andaikata x, y, dan z itu masing-masing
digunakan di pendidikan formal karena memenuhi kondisi A, maka pastilah x, y, dan z
kemampuan menulis esai merupakan itu masing-masing sama dengan B. Contoh
kemampuan menulis logis dan berdasarkan (Soekadijo, 2003 :134-135): Apel 1 keras,
fakta meskipun berdasarkan dari pandangan hijau, kecil, benjol, dan masam. Apel 2 keras,
penulis. hijau, dari Batu, baru saja dipetik, dan masam.
Berdasarkan manfaat dan ciri-ciri tulisan Apel 3 keras, hijau, besar dari Korea, sudah
esai di atas, maka tujuannya adalah untuk disimpan sebulan, dan masam.Jadi: Semua
menunjukkan keterampilan siswa seberapa apel keras dan hijau, rasanya masam.
dalam tingkat penguasaan akademiknya. Kemampuan Mengidentifikasi Analogi
Apabila siswa tersebut menguasai materi maka (R.G Soekadijo, 2003 :139) 'Analogi' dalam
bisa ditunjukkan dalam tulisan esai karena bahasa Indonesia ialah 'kias'. Berbicara
tulisan esai mempunyai perbedaan yang tentang analogi adalah berbicara tentang dua
spesifik dengan tulisan yang lainnya. hal yang berlainan, yang satu bukan yang lain
Kemudian kemampuan berpikir logis , dan dua hal yang berlainan itu dibandingkan
terdiri dari kemampuan berpikir induktif dan satu dengan yang lain. Contoh, apa yang
deduktif. Soekadijo (2003:132) Induksi adalah ditulis Chairil Anwar dalam sajaknya: "Aku
proses pemikiran di dalam akal kita dari ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang
pengetahuan tentang kejadian/ peristiwa- . . ." (Soekadijo, 2003:140) Chairil Anwar
peristiwa/ hal-hal yang lebih konkret dan tidak hanya membandingkan dirinya dengan
'khusus' untuk menyimpulkan pengetahuan binatang jalang. Akan tetapi karena binatang
yang lebih umum. jalang itu selalu diasingkan oleh
Kemampuan berpikir induktif terdiri dari kumpulannya, maka disimpulkannya: aku pun
tiga indikator yaitu Kemampuan terbuang dari kumpulanku.
Mengidentifikasi Generalisasi. Penalaran yang Kemampuan mengidentifikasi Sebab-
menyimpulkan suatu konklusi yang bersifat Akibat (Soekadijo, 2003 :144) ialah
umum dari premis-premis yang berupa kemampuan menentukan keadaan atau
proposisi empirik itu disebut generalisasi. kejadian yang satu menimbulkan atau
Generalisasi harus memenuhi tiga menjadikan keadaan atau kejadian yang lain.
syarat. Generalisasi harus tidak terbatas secara Yang satu itu disebut sebab, sedang yang lain
numerik. Artinya, generalisasi tidak boleh akibat. Contoh, dalam peristiwa itu bahan
terikat kepada jumlah tertentu. Kalau petasan itu merupakan kondisi mutlak dari
dikatakan bahwa "Semua A adalah B", maka ledakan yang menimbulkan kebakaran itu.
proposisi itu harus benar, berapa pun jumlah Tanpa adanya bahan peledak, tidak mungkin
A. Proposisi itu berlaku untuk setiap dan ada ledakan. Sebaliknya kalau sesuatu
semua subyek yang memenuhi kondisi A. meledak, mesti ada bahan peledak. Dari
Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio- adanya ledakan dapat disimpulkan adanya
temporal, artinya, tidak boleh terbatas dalam bahan peledak.
ruang dan waktu. Jadi harus berlaku dimana Selanjutnya secara umum, penilaian
saja dan kapan saja. kemampuan berpikir siswa dengan logika
Generalisasi harus dapat dijadikan dasar deduktif adalah melihat bagaimana
pengandaian.Yang dimaksud dengan 'dasar kesanggupan siswa mencerna argumen

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 89


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

deduktif dan menetapkan valid atau tidak berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis
argumen yang saling berhubungan antara minornya adalah proposisi kategorik yang
premis dengan kesimpulan. Menurut Starkey menetapkan atau mengingkari term antecedent
(2010: 52) Deductive thinking ability is "to be atau term konsekuen premis mayornya".
able to detect a deductive argument, and then (Poespoprojo dan Gilarso, 2006:151)
determine whether or not it is valid, you must Premisnya berupa pernyataan bersyarat: P
be able to figure out wha the premises and the diakui atau dimungkiri tentang S tidak secara
conclusionare". Dengan kata lain, menurut mutlak, melainkan bergantung pada suatu
Semiawan (2004:10) "silogisme merupakan syarat (kalau ... maka ... ). Contoh,
jalan pemikiran deduktif: jika premis mayor (Poespoprojo dan Gilarso, 2006:152). Apabila
dan premis minor benar, maka kesimpulannya ia warga negara Indonesia, ia harus patuh
pasti juga benar, jadi logika deduktif kepada ketetapan hukum Indonesia. Ia warga
mengandung sifat pasti, bahkan kepastian negara Indonesia. Maka ia harus pada
mutlak." ketetapan hukum Indonesia.
Penilaian kemampuan berpikir dengan Silogisme disyungtif menyatakan,
logika induktif terdiri dari tiga indikator yaitu: (Soekadijo, 2003: 80) bahwa salah satu di
(1) kemampuan mengidentifikasi generalisasi, antara proposisi-proposisi yang menjadi
(2) kemampuan mengidentifikasi analogi, dan anggotanya pasti benar. maka kalau salah satu
(3) kemampuan mengidentifikasi sebab- dari anggota-anggotanya salah, yang lain pasti
akibat. harus benar. Dengan kata lain, (Mundiri,
Selanjutnya, kemampuan berpikir 2012:134-135) silogisme yang premis
dengan logika deduktif menurut Mundiri mayornya keputusan disyungtif sedangkan
(2012: 99) adalah kemampuan mengambil premis minornya keputusan kategorika yang
kesimpulan berdasarkan silogisme yang terdiri mengakui atau mengingkari salah satu
dari: (1) silogisme kategorik, (2) silogisme alternatif yang disebut premis mayor. Seperti:
hipotetik, dan (3) silogisme disyungtif. Ia lulus atau tidak lulus.Ternyata ia lulus, jadi
Silogisme katagoris terdiri dari dua Ia bukan tidak lulus.
premis. Proposisi pertama harus bersifat Berdasarkan kajian konsep-konsep
umum atau universal. Sedangkan proposisi diatas maka kemampuan berpikir seseorang
kedua bersifat khusus atau partikular dibawah merupakan hasil kinerja nyata yang bisa
proposisi universal pada umumnya. dilihat, dan terbagi batas apakah orang
Silogisme kategoris, menurut Mundiri tersebut mempunyai kemampuan rendah,
(2012: 100-101) ialah Silogisme kategoris sedang atau tinggi.
adalah silogisme yang semua proposisinya Dengan demikian, berdasarkan konsep
merupakan proposisi kategorik. Contoh: di atas maka hakekat kemampuan berpikir
Semua manusia tidak lepas dari kesalahan. logis adalah kemampuan berpikir atau
Semua cendekiawan adalah manusia. penalaran seseorang baik secara induktif
Pangkalan umum di sini adalah maupun deduktif secara sistematis untuk
proposisi pertama sebagai pernyataan mendapatkan kesimpulan.
universal yang ditandai dengan kuantifier Kemudian jenis-jenis paragraf dalam
'semua' untuk menegaskan adanya sifat yang bahasa Inggris menurut Zemach dan Rumisak
berlaku bagi manusia secara menyeluruh. (2009: 29-50) terdiri dari: paragraf deskriptif,
Pangkalan khususnya adalah proposisi proses, opini, perbandingan atau perbedaan,
kedua, meskipun ia juga merupakan dan masalah atau solusi.
pernyataan universal ia berada di bawah Selain jenis-jenis paragraf di atas
aturan pernyataan pertama sehingga dapat menurut Zemach dan Rumisak, ada jenis
disimpulkan: Semua cendikiawan tidak lepas paragraf naratif. Menurut Langan (2009:97),
dari kesalahan. paragraf naratif adalah penulisan pernyataan
Silogisme hipotetik (Mundiri, 2012:129) atau kalimat dalam suatu cerita dengan
adalah "argumen yang premis mayornya

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 90


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

memberikan rincian dari setiap kejadian yang tentang paragraf secara bersama-sama dengan
saling berkaitan. keterampilan menulis.
Dari penjelasan tentang paragraf di atas Konstelasi Penelitian Hubungan antar
dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah Variabel,
terdiri dari beberapa kalimat yang jumlahnya
tergantung dari banyaknya menjelaskan
gagasan pikiran utama. Unsur paragraf terdiri
dari kalimat topik, kalimat pendukung dan
kalimat kesimpulan, dan jenis-jenisnya terdiri
dari paragraf deskriptif, naratif, proses, opini,
perbandingan atau perbedaan, dan masalah Metode penelitian ini menggunakan
atau solusi. pendekatan kuantitatif, metode survei dan
Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan teknik korelasional. Variabel terikat adalah
merupakan suatu informasi yang dimiliki keterampilan menulis, dan variabel-variabel
seseorang untuk mengetahui sebuah objek, bebasnya adalah berpikir logis dan
atau suatu proses pencapaian konsep yang pengetahuan tentang paragraf.
didapat lewat panca indra manusia dengan Penelitian korelasi adalah penelitian
cara mengidentifikasi suatu objek dan dapat yang bertujuan mencari tahu adanya hubungan
menjelaskannya mengenai eksistensi objek antara variabel terikat (Y) yakni keterampilan
tersebut. menulis atau yang disebut juga dengan
Selanjutnya, paragraf adalah terdiri dari variabel kriteria dengan dua variabel bebas
beberapa kalimat yang jumlahnya tergantung lainnya atau yang biasa disebut juga dengan
dari banyaknya penjelasan gagasan pikiran variabel prediktor yaitu berpikir logis (X1)
utama. Secara umum, unsur dari paragraf dan pengetahuan tentang paragraf (X2).
terdiri dari kalimat topik, kalimat pendukung Tujuan dari desain penelitian prediksi
dan kalimat kesimpulan adalah mengidentifikasi atau mengenali
Dari kajian dan identifikasi masalah di variabel-variabel yang akan memprediksi hasil
atas ternyata masalah keterampilan menulis atau criteria dalam penelitian ini, peneliti
esai bahasa Inggris merupakan masalah yang mengidentifikasi satu atau lebih variabel
luas, maka peneliti menentukan rumusan prediktor dan sebuah variabel kriteria atau
masalah penelitian ini pada aspek yang variabel hasil.
berhubungan terhadap keterampilan menulis Dalam penelitian ini data yang
esai bahasa Inggris yaitu: 1) hubungan antara dikumpulkan menggunakan instrumen atau
berpikir logis dengan keterampilan menulis alat berupa tes. Tes menulis mengukur
esai bahasa Inggris, 2) hubungan antara keterampilan menulis, sedangkan tes tertulis
pengetahuan tentang paragraf dengan berupa pilihan ganda untuk mengukur
keterampilan menulis esai bahasa Inggris?, pengetahuan tentang paragraf dan berpikir
dan 3) hubungan berpikir logis dan logis.
pengetahuan tentang paragraf secara bersama-
sama dengan keterampilan menulis esai HASIL DAN PEMBAHASAN
bahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI
SMA 71, Jakarta Timur pada bulan April
METODOLOGI PENELITIAN 2015. Metode penelitian yang digunakan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan
untuk mengetahui: (1) Hubungan berpikir menggunakan teknik analisis korelasi regresi.
logis dengan keterampilan menulis, (2) Sampel penelitian diambil acak sederhana
Hubungan pengetahuan tentang paragraf lebih 10% dari 284 populasi sebanyak 30
dengan keterampilan menulis, dan (3) responden. Instrumen yang digunakan berupa
Hubungan berpikir logis dan pengetahuan tes pilihan ganda (betul/salah) untuk
mengukur kemampuan berpikir logis, tes

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 91


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

pilihan ganda (a, b, c, dan e) untuk mengukur +2. Kemudian, Perhitungan uji normalitas
pengetahuan tentang paragraf, dan tes tertulis Kolmogorov-Smirnov dengan Koreksi
keterampilan menulis esai bahasa Inggris. Liliefors menunjukkan P-value 0,200 lebih
Sebelum melakukan uji hubungan, soal besar dari 0,05. Selanjutnya, uji homogenitas
tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu. Soal data dilakukan dengan uji Bartllet. Hasilnya
instrumen kemampuan berpikir logis (X1) dan menunjukkan h2 lebih kecil dari t2 (0,7897
pengetahuan tentang paragraf (X2) terdiri dari < 5,591). Berdasarkan uji kriteria normalitas
50 butir soal. Soal-soal tersebut diujikan dan homogenitas dari data variabel (X1, X2
validitasnya dengan Peason Product Moment, dan Y) di atas menunjukkan bahwa data
Point Biserial, sedangkan reliabilitasnya berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dengan Alpha Cronbach. Hasil dari dan homogen.
perhitungan soal berpikir logis 34 butir soal Setelah hasil uji normalitas dan
yang valid dan reliabel, kemudian homogenitas atas, maka selanjutnya hasil
pengetahuan tentang paragraf 39 yang valid penelitian ini menentukan korelasi regresi
dan reliabel. Uji coba soal keterampilan dengan menunjukkan 1) terdapat hubungan
menulis esai bahasa Inggris (Y), validitasnya positif kemampuan berpikir logis (X1) dengan
tidak diuji secara empirik tetapi didasarkan keterampilan menulis esai bahasa Inggris (Y)
pada uji validitas yang dilakukan secara dengan korelasi sebesar = 0,789, dan
rasional oleh para ahli (Interrater) yang terdiri persamaan regresi Ŷ = 26,385 + 0,711 X1,
dari tiga orang panelis, sedangkan koefisien determinasi = 62,2%. Artinya hanya
reliabilitasnya diuji dengan empirik Alpha 62,2% perubahan keterampilan menulis esai
Cronbach. Dari hasil soal yang valid dan bahasa Inggris yang dapat dijelaskan oleh
reliabel tersebut digunakan untuk menguji kemampuan berpikir logis. Nilai signifikansi
hipotesis terhadap responden yang sama. uji F (Anova) menunjukkan nilai 0,000 < 0,05
Tahapan berikutnya, untuk menentukan berarti terdapat hubungan yang signifikan
uji hubungan dengan rumus tertentu maka kemampuan berpikir logis dengan
sebelumnya dilakukan uji normalitas dan keterampilan menulis esai bahasa Inggris. 2)
homogenitas data. Berdasarkan hasil uji Terdapat hubungan positif pengetahuan
normalitas data bahwa 1) data variabel (X1) tentang paragraf (X2) dengan keterampilan
ukuran rasio-nya adalah Skewness = 0,3536 , menulis esai bahasa Inggris (Y) dengan
Kurtosis = -0,5234, maka data tidak lebih korelasi sebesar = 0,821, dan persamaan
kecil dari -2 dan tidak lebih besar dari +2 atau regresi Ŷ = 15,390+ 0,870 X2, koefisien
berkisar antara -2 sampai dengan +2. determinasi sebesar 82,1%, artinya hanya 82%
Kemudian, Perhitungan uji normalitas perubahan keterampilan menulis esai bahasa
Kolmogorov-Smirnov dengan Koreksi Inggris yang dapat dijelaskan oleh
Liliefors menunjukkan P-value 0,200 lebih pengetahuan tentang paragraf. Nilai
besar dari 0,05. Berdasarkan kedua kriteria di signifikansi uji F (Anova) menunjukkan nilai
atas, maka data berasal dari sampel yang 0,000 < 0,05 berarti terdapat hubungan positif
berdistribusi normal, 2) data variabel (X2) pengetahuan tentang paragraf dengan
Rasio Skewness 0,4590 , Rasio Kurtosis = - keterampilan menulis esai bahasa Inggris. 3)
0,9987. Kemudian, Perhitungan uji normalitas Terdapat hubungan positif kemampuan
Kolmogorov-Smirnov dengan Koreksi berpikir logis (X1) dan pengetahuan tentang
Liliefors, hasil analisis menunjukkan bahwa paragraf (X2) secara bersama-sama dengan
P-value 0,200 lebih besar dari 0,05. keterampilan menulis esai bahasa Inggris (Y)
Berdasarkan kedua kriteria di atas, maka data dengan korelasi ganda sebesar 0,853 dengan
berasal dari sampel yang berdistribusi normal, persamaan regresi Ŷ = 12,742 + 0,337 X1+
dan 3) data variabel (Y) menunjukkan Rasio 0,557 X2. Koefisien determinasinya sebesar
Skewness -0,0585 ,Rasio Kurtosis = 0,0048 72,7% artinya hanya 72,7% perubahan
tidak lebih kecil dari -2 dan tidak lebih besar keterampilan menulis esai bahasa Inggris yang
dari +2 atau berkisar antara -2 sampai dengan dapat dijelaskan oleh pengetahuan tentang

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 92


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

paragraf dan kemampuan berpikir logis secara menulis esai bahasa Inggris yang signifikan
bersama-sama. Hasil uji F (Anova) adalah pada siswa kelas XI SMA 71.
0,000 < 0,05 berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara kemampuan berpikir logis SIMPULAN
dan pengetahuan tentang paragraf secara Berdasarkan analisis data dan
bersama-sama dengan keterampilan menulis pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
esai bahasa Inggris. sebagai berikut: 1) Terdapat hubungan positif
Dari hasil perhitungan di atas, maka antara kemampuan berpikir logis dengan
pertama hasil dari penelitian ini membuktikan keterampilan menulis esai bahasa Inggris.
bahwa terdapat hubungan positif kemampuan Artinya semakin baik kemampuan berpikir
berpikir logis dengan keterampilan menulis logis siswa, maka semakin baik keterampilan
esai bahasa Inggris siswa kelas XI SMA 71 menulis esai bahasa Inggris siswa tersebut. 2)
Jakarta Timur. Hubungan positif adalah Terdapat hubungan positif antara pengetahuan
hubungan yang bersifat searah, artinya ketika tentang paragraf dengan keterampilan menulis
kemampuan berpikir logis meningkat maka esai bahasa Inggris. Artinya semakin tinggi
memberikan implikasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang paragraf siswa semakin
keterampilan menulis esai bahasa Inggrisnya, tinggi keterampilan menulis esai bahasa
dengan kata lain kemampuan berpikir logis Inggris siswa tersebut. 3) Terdapat hubungan
seseorang mampu mempengaruhi tingkat positif antara kemampuan berpikir logis dan
keterampilan menulisnya dengan efektif. pengetahuan tentang paragraf secara bersama-
Kedua, hasil kesimpulan penelitian ini sama dengan keterampilan menulis esai
juga membuktikan terdapat hubungan positif bahasa Inggris. Artinya semakin tinggi
pengetahuan tentang paragraf siswa dengan kemampuan berpikir logis dan pengetahuan
keterampilan menulis esai bahasa Inggris. tentang paragraf, maka semakin tinggi
Peningkatan pengetahuan tentang paragraf keterampilan menulis esai bahasa Inggris
mempengaruhi peningkatan keterampilan siswa tersebut.
menulis esai bahasa Inggris, karena secara
langsung pola penyusunan esai juga DAFTAR RUJUKAN
dipengaruhi pola penyusunan paragraf yang Creswell, J W. 2012. Educational Research:
efektif agar terbentuk susunan kalimat dalam Planning, Conducting, and Evaluating
keterpaduan antar paragraf yang efektif. Quantitative and Qualitative Research.
Ketiga, hasil kesimpulan dari penelitian Boston: Pearson.
ini membuktikan bahwa terdapat hubungan Emzir. 2010. Metodologi Penelitian
yang positif berpikir logis dan pengetahuan Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif:
tentang paragraf secara bersama-sama dengan Korelasional, Eksperimen, Ex Post
keterampilan menulis esai bahasa Inggris Facto, Etnografi, Grounded Theory,
siswa kelas XI di SMA 71. Hubungan positif Action Research. Jakarta: PT.Raja
ini bersifat dua arah, yang memberi arti ketika Grafindo Persada.
kemampuan berpikir logis dan pengetahuan Greetham, B. 2001. How to Write Better
tentang paragraf meningkat maka Essays. New York: Palgrave.
keterampilan menulis esai bahasa Inggrisnya Poespoprojo dan Gilarso, T. 2006. Logika
juga meningkat , dan apabila kemampuan Ilmu Menalar. Bandung: Pustaka
berpikir logis dan pengetahuan tentang Grafika
paragraf menurun maka keterampilan menulis Langan, J. 2009. Exploring Writing: Sentences
esai bahasa Inggrisnya juga menurun. and Paragraph, 2nd ed. New York:
Berdasarkan hal tersebut maka dengan McGraw-Hill
memberikan pengulangan dan penekanan pada May, L. 2015. "Kinds of Essay." LearnHub;
pengajaran kemampuan berpikir logis dan http://english.learnhub.com/less
pengetahuan tentang paragraf, sehingga on/4449- kinds-of-essays (diakses 22
diharapkan adanya peningkatan keterampilan

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 93


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Februari 2015, pukul 17.19


WIB).
Starkey, L. 2010. Critical Thinking Skills
Success: in 20 Minutes a Day. New
York: Learning Express, LLC.
Soekadijo, R.G. 2003. Logika Dasar:
tradisional, simbolik, dan induktif.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Zemach, D. E. dan Rumisek, L.A. 2005.
Academic Writing from Paragraph to
Essay. Macmillan: Oxford.

Leroy Holman Siahaan – Hubungan antara Kemampuan Berpikir Logis…. 94

Anda mungkin juga menyukai