Anda di halaman 1dari 3

Ada Cerita

Tepat tanggal 29 Agustus 2001 aku dilahirkan di kota tuban, seorang gadis biasa yang baru bulan
lalu berumur 18 tahun. Ayahku memberikanku nama Maesaroh bisa dipanggil Saroh, tapi
sahabat dekatku biasa memananggilku Mae. Aku anak kedua dari tiga bersaudara anak
perempuan satu satunya yang dimiliki orangtuaku. Ayahku bernama Kayat, bekerja seadanya
kadang di kebun untuk bertani saat musim hujan, tapi jika musim panas seperti ini dia biasanya
bekerja seperti mayoritas orang didaerahku yaitu pengepul sampah di TPA(tempat pembuangan
akhir sampah) dekat rumahku, Sedangkan Ibuku bernama Rutiah, perempuan yang paling aku
sayangi dibumi ini tapi sayangnya sekarang ini aku sudah tidak diijinkan untuk bertemu langsung
dengannya oleh Tuhan, karena dia telah meninggal 8 tahun yang lalu. Aku mempunyai kakak
laki-laki bernama Purwoko dan adik laki-laki bernama M Lailatul Qudri, kakakku bekerja sebagai
sales dan sekarang dia sudah mempunyai seorang istri, sedangkan adikku masih duduk
dibangku kelas 4 SD.

Umur 5 tahun aku masuk sekolah taman kanak-kanak di TK ath-thur, setiap hari aku diantar oleh
kakakku dan disekolah aku juga selalu ditemani oleh ibuku saat-saat itulah yang sangat aku
rindukan, setiap istirahat tiba ibuku selalu memberikan makanan kesukaanku dan setelah itu
aku baru boleh bermain bersama teman-temanku. Aku masih ingat saat hari pertamaku sekolah
dulu aku sangat pemalau dan lebih suka duduk dibangku kelas, tapi banyak teman-teman yang
mengajakku bermain dan akhirnya kita bisa menjadi sahabat bahkan sampai sekarang. Disana
aku mulai belajar membaca, menulis, dan mengenal banyak teman, rasanya aku ingin kembali
kemasa masa saat itu, masa dimana aku tidak perlu memikirkan banyak hal dan hidup dengan
kebebasan.

Selesai menempuh pendidikan di taman kanak-kanak aku melanjutkan ke Sekolah Dasar(SD)


yaitu SDN Gedongombo 3 yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahku, disana aku bertemu
dengan banyak teman baru tapi ada juga teman TK ku yang berselolah sama denganku jadi aku
tidak perlu malu lagi karena sudah ada teman yang kukenal dan aku bisa bersama mengenal
teman baru yang beda TK denganku. Disaat itulah aku mengalami banyak hal dalam hidupku,
aku dulu adalah gadis kecil yang bisa dikatakan manja karena apapun yang aku inginkan pasti
dituruti oleh ibuku, bahkan suatu hari saat aku sakit dan harus mengikuti ulangan semester
ibuku rela menemaniku kesekolah sampai selesai dan meminta izin kepada guruku untuk
langsung pulang setelah ulangan dan tidak mengikuti kelas tambahan saat itu karena aku tidak
mau menyusul ulangan sendirian.

Disekolah dasar ini aku belajar banyak hal, mulai dari hal kecil dan hal yang besar sekalipun,
disaat ini juga aku mulai menjadi gadis yang lebih kuat dan mandiri, mungkin ini tidak
sepenuhnya keinginanku tapi karena keadaan yang menuntut. Saat aku kelas 3 SD aku
mempunyai seorang adik laki-laki yang membuatku harus tidur terpisah dari orang tuaku dan
menjadi lebih mandiri sebagai seorang kakak, setelah adikku menginjak umur 2 tahun dan saat
itu aku menginjak kelas 5 SD aku mengalami kejadian yang paling menyedihkan dan tidak akan
pernah aku lupakan dalam hidupku. Disaat itulah aku kehilangan ibuku, sosok yang selalu ada
disampingku dan sosok yang sangat aku sayangi, saat itu aku benar-benar tidak bisa berpikir
jernih dan juga tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa aku hidup tanpa ibu
yang selalu mendampingiku, tanpa ibu yang menyiapkanku makan dan juga ibu yang
menemaniku saat aku tidak bisa tidur, aku selalu menangis sendirian tanpa orang ketahui
karena aku tidak mau orang-orang mengasihaniku, hingga aku mengalami penurunan nilai
raport dan juga rangking dikelas, disaat itulah aku dinasehati oleh ayah dan juga orang
terdekatku, bahwa apapun yang terjadi biarlah terjadi jangan terlalu larut dalam kesedihan
karena masih banyak orang yang sayang padaku dan memberikan perhatiannya untukku. Karena
itu aku mulai memperbaiki diriku dan menjadi gadis yang kuat dan bisa membahagiakan banyak
orang, terutama orang-orang yang selalu ada disampingku.

Setelah mengalami banyak hal di sekolah dasar aku melanjutkan study ku kejenjang berikutnya yaitu
Sekolah Menengah Pertama(SMP), ayahku menyuruhku untuk memilih sekolah yang tidak terlalu jauh
dari rumahku karena itu aku bersekolah di SMPN 5 Tuban, awal bersekolah disini aku menjadi gadis yang
pemalu, karena aku tidak mengenal banyak teman disana hanya beberapa yang memang satu SD
denganku. Tetapi seiring waktu berjalan aku menjadi lebih berani dan bisa bergaul dengan teman-
temanku, disini aku juga dididik untuk lebih dewasa dan bertanggung jawab, karena saat-saat inilah
anak-anak seumurku mengalami masa pubertas dan perubahan hormon-hormon dalam tubuh sehingga
perlu dituntun agar tidak melakukan hal yang membahayakan diri sendiri.
Akhirnya masa putih abu-abu pun dimulai, aku sangat bersyukur akhirnya aku bisa masuk kesekolah yang
termasuk favorit di kotaku yaitu SMKN 1 Tuban, berbeda dengan SD dan SMP di SMK ini kita dididik
untuk disiplin dan juga menjadi siswa yang berkarakter dan berakhlak mulia karena setelah ini kita akan
memasuki dunia kerja. Aku memilih jurusan Kimia Industri, sebenarnya diawal aku mendaftar disini aku
tidak tahu apapun tentang sekolah kejuruhan ini, tapi aku tertarik dengan jurusan yang aku pilih
sehingga aku mencoba untuk menjalaninya agar nantinya aku bisa lulus dan diterima bekerja disuatu
perusahaan yang besar, agar bisa membantu ayahku dan juga orang-orang yang selalu ada untuk
membantuku disaat aku sedih sekalipun. Dan aku ingin berterimakasih kepada ayahku yang selalu ada
untuk menyemangatiku dan menjadi orang tua tunggal ku, yang rela banting tulang demi
membahagiakan anak-anak nya, terimakasih karena telah menuntunku hingga aku menjadi seperti
sekarang ini, aku menyayangimu ayah.

Anda mungkin juga menyukai