TEKNOLOGI DIGITAL
Pengertian Data Analog
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan
frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus atau setengah lingkaran,
mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini
didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh
dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang
jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang
umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi
dan phase.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus
menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”.
Penyimpanan optical adalah media yang menyimpan data komputer yang dapat
ditulis dan dibaca dengan menggunakan laser bertenaga rendah.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan : Beratnya lebih ringan dari beberapa media penyimanan Magnetic
Disk.
Kekurangan : Kapasitas memorinya lebih kecil dari Magnetic Disk dan Jika
tergores maka resikonya data tidak akan terbaca.
Cara Kerjanya : Media penyimpanan tersebut berputar dengan sangat kencang
(putaran tersebut mempengaruhi kecepatan transfer data) dengan membaca data
melalui optik yang berada pada perangkat pembacanya.
Penyimpanan Awan merupakan media yang masih tergolong baru, media ini
bersifat online dan tidak menggunakan kapasitas data memori pada perangkat
karena mereka menggunakan penyimpanan yang terdapat pada Internet.
Kelebihan dan Kekurangan
Sebelum menggunakan transmisi data (pengiriman data), maka salah satu faktor yang penting
untuk diperhatikan adalah Konfigurasi Jalur Transmisi Data. Konfigurasi jalur komunikasi
adalah cara meng-hubungkan perangkat perangkat yang akan melakukan komunikasi, dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : konfigurasi titik-ke-titik (point-to-point) dan konfigurasi multi-
titik (multipoint).
Multi-titik (multipoint) menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur digunakan oleh
banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi pada jaringan bertopologi
bus, dimana satu saluran data (backbone) terhubung ke beberapa komputer.
Mode Transmisi
Mode transmisi adalah cara pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, yaitu secara sinkron
(synchronous transmission) dan tak-sinkron (asynchronous transmission).
Transmisi sinkron
Transmisi sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima, berada
pada waktu yang sinkron, biasanya dimulai dengan sinyal SYN untuk melakukan sinkronisasi
antara dua piranti yang berkomunikasi, kemudian menyusul sinyal STX (start-of-text) yang
menyatakan awal dari transmisi data, kemudian sejumlah (blok) data dikirim, dan ditutup dengan
ETX (end-of-text), terakhir ada sinyal BCC (block-check-character) yang digunakan untuk
mengecek kesalahan dalam penerimaan data.
Transmisi tak-sinkron
Transmisi tak-sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima tidak
perlu berada pada waktu yang sinkron. Mode transmisi ini diterapkan pada komunikasi data
dimana kecepatan piranti pengirim dan piranti penerima jauh berbeda. Sebagai contoh transmisi
data dari keyboard ke memory dilakukan tak-sinkron karena kecepatan keyboard ditentukan oleh
kecepatan user dalam menekan tombol (faktor manusia), kecepatan memory ditentukan oleh
transfer-rate dari memory, namun bagaimanapun cepatnya manusia dalam mengetik masih
lambat dibanding kecepatan prosessor dalam mentransfer data. Apabila dilakukan secara sinkron
maka memory / prosessor banyak kehilangan waktu percuma, menanti tombol ditekan. Biasanya
transmisi tak-sinkron dilakukan karakter-per-karakter, dimana setiap karakter diawal oleh start-
of-bit (SOB) dan ditutup dengan parity-bit (untuk memeriksa kesalahan) dan end-of-bit (EOB).
Arah Transmisi
Arah transmisi dari dua piranti yang berkomunikasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
Simplex, Half-duplex, dan Full-duplex.
Simplex
Simplex menyatakan komunikasi antara dua piranti hanya bisa dilakukan satu arah saja, dari
sumber/pengirim ke tujuan/penerima. Sebagai contoh komunikasi antara pemancar TV dengan
pesawat TV, komunikasi antara amplifier dengan speaker, komunikasi antara perangkat barcode
dengan komputer.
Half-duplex
Half-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah namun
tidak serentak (tidak bersamaan) tetapi bergantian, bila satu piranti sedang mengirim yang lain
hanya menerima, dan sebaliknya. Sebagai contoh komunikasi yang menggunakan Handy-Talkie
atau Walki-Talkie dilakukan secara half-duplex.
Full-duplex
Full-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah dan bisa
serentak (bersamaan). Sebagai contoh komunikasi melalui pesawat telepon adalah komunikasi
full-duplex.
Komunikasi antara dua komputer bisa saja menggunakan salah satu dari ketiga arah transmisi
tersebut, bergantung pada protokol komunikasi yang digunakannya.
Multiplexing
Multiplexing berkaitan dengan effektivitas penggunaan media komunikasi, dimana satu media
akan lebih effektif apabila bisa digunakan oleh lebih dari satu transmisi data. Sebagai contoh,
suatu media yang memiliki kapasitas besar (misalnya serat-optik dengan 384 Kbps) tentu tidak
effisien apabila hanya digunakan oleh satu transmisi berkecepatan rendah (misalnya koneksi dua
komputer dengan 64 Kbps). Perangkat yang diperlukan untuk melakukan multiplexing adalah
multiplexer (MUX) dan demultiplexer (DEMUX).
Pada dasarnya ada tiga macam bentuk multiplexing, yaitu: Time Division Multiplexing (TDM),
Frequency Division Multiplexing, dan Code Division Multiplexing (CDM).
TDM (Time Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dengan cara memberi alokasi
waktu pada masing-masing transmisi secara bergiliran. Teknik TDM biasa digunakan apabila
total kapasitas transmisi melebihi kapasitas medium, yang biasa disebut baseband medium (jalur
sempit). Karena kapasitas medium terbatas maka setiap piranti yang berkomunikasi mendapat
slot-waktu untuk mengirim data.
FDM (Frequency Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti
diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan transmisi melalui
satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas
besar, biasa disebut sebagai broadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran
TV dapat disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan
bersama dalam satu kabel.
CDM adalah teknik multiplexing dimana setiap channel atau piranti yang berkomunikasi
menggunakan kode data yang berbeda sehingga bisa bersamaan (seperti pada FDM) pada satu
saat, dan sekaligus bisa menggunakan slot waktu berbeda (seperti pada TDM). Teknik CDM
memungkinkan bandwidth saluran komunikasi suara bisa digunakan bersama oleh banyak
telepon selular.
2. Bidang Sosial
Pemanfaatan teknologi digital sudah merambah di bidang sosial. Banyak media dari teknologi
digital yang sudah dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial secara umum. Misalnya saja, di masa
euforia Piala Eropa tahun 2012 banyak kita temukan acara yang sering kita sebut dengan nonton
bareng (nobar) Piala Eropa mulai dari kafe, restoran, persimpangan jalan, bahkan di RT
sekalipun. Acara nonton bareng ini dibuat untuk mengakrabkan individu-individu dalam suatu
kebersamaan, dengan menonton Piala Eropa bersama-sama dalam satu layar entah itu layar besar
proyektor atau pun TV. Kebersamaan tersebut bisa meningkatkan nilai sosial yang terus dijaga
sebaik-baiknya. Keakraban yang tercipta menjadi bukti bahwa bidang sosial juga membutuhkan
pemanfaatan teknologi digital.