NIM : 19.04.017
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama : Ny.’’S’’
Tempat/tanggal lahir (umur) : 20-11-1969 (50 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama/suku : Khatolik
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia, China
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl.Percetakan Negara,Monokwari
: Puri kencana sari, Makassar
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. ”J”
Alamat : Jl.Percetakan Negara,Monokwari
: Puri kencana sari, Makassar
Hubungan dengan klien : Suami
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis.
Kuantitatif : M : 5, V: 4, E: 3
2. Tekanan Darah : 101/85 mmHg
3. Suhu : 36,6oC
4. Nadi : 88 x/menit
5. Pernapasan frekuensi : 28x/menit.
Irama : Irreguler
Jenis : Pernapasan dada
B. PENGUKURAN
1. Tingi Badan : 160 cm.
2. Berat Badan : 35 kg
3. IMT : 13,67 kg/m2
C. GENOGRAM
GI
GII
GIII
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah meninggal
: Klien
: Garis keturunan
: Garis serumah
Generasi I : Kakek dan nenek klien sudah meninggal. Keluarga
mengatakan tidak ada riwayat penyakit dari kakek
nenek yang sama dengan klien
Generasi II : Ayah klien adalah anak ke 1 dari 3 bersaudara. Ibu
klien adalah anak bungsu dari 4 bersaudara . Keluarga
mengatakan baik ayah maupun ibu tidak ada yang
memiliki penyakit yang sama dengan klien.
Generasi III : Klien adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara. Klien
tinggal bersama suami dan kedua anaknya
2) Abdomen
Inspeksi bentuk : Tidak ada pembesaran abdomen
Auskultasi : Peristaltik : 20x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Hepar : Tidak terjadi pembesaran.
Lien : Tidak terjadi pembesaran
2. Data obyektif
a. Observasi
Aktivitas harian
Makan :0
Mandi :2
Berpakaian :2
Kerapian :2 Keterangan :
BAB :2
BAK :2 0 : Mandiri
Mobilisasi ditempat tidur :2
Ambulasi :2 1 : Bantuan dengan alat
Anggota gerak cacat : Tidak ada
Tracheostomi : Tidak 2 : Bantuan orang
b. Pemeriksaan fisik
1) Thoraks dan pernapasan 3 : Bantuan orang dan alat
a) Inspeksi
4 : Bantuan penuh
Bentuk thoraks : Seimbang sebelah kiri dan kanan
b) Palpasi : Ekspansi seimbang kiri dan kanan
c) Auskultasi
Suara nafas : Bronkial (paru kiri); Rales Sedang
(dada kanan)
2) Jantung
Inspeksi ictus cordis : Berdenyut-denyut dibawah
midklavikula sinistra.
Palpasi : Denyut jantung teraba
Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea clavikularis sinistra
Batas kanan jantung: Linea sternalis kanan
Batas kiri jantung : ICS 3,2,4 Linea Medioclavikularis Sinistra
Auskultasi :
Irama jantung : Reguler
3) Lengan dan tungkai
Kekuatan otot :
Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh,
mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan
penuh.
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi,
mampu melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif)
1 : Tidak ada kontraksi otot
Refleks fisiologis : Positif
Refleks patologis : Negatif
Clubbing finger : Negatif
Varices tungkai : Negatif
4) Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Tidak ada kelainan.
Palpasi
Nyeri tekan : Negatif.
N.III-IV_VI : Klien mampu mengangkat kelopak
mata ke atas, pupil anisokor, klien mampu melirik ke sebelah
kiri dan kanan.
Pendengaran
a. Pina : Simetris
b. Canalis : Ada serumen
c. N. I : Mampu membedakan bau, minyak angin dan
pewangi (parfum)
d. N. II : Pandangan sedikit kabur
e. N. IV sensorik : mudah melirik ke kiri dan ke kanan
f. N. VII sensorik : Mampu mengespresikan wajah tersenyum dan
sedih, mampu menutup dan membuka kelopak mata dengan baik
g. N. VIII pendengaran : Mampu mendengarkan dengan baik,
keseimbangan baik.
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan dirinya sangat berteman baik dengan lingkungan
tetangga, maupun tempat klien tinggal, klien berprofesi sebagai seorang
ibu rumah tangga
b. Keadaan sejak sakit:
Klien mengatakan pasrah menerima penyakit yang saat ini dideritanya
2. Data obyektif
a. Observasi
Kontak mata : Klien kadang menatap teman bicara.
Rentang perhatian : Klien memperhatikan teman bicara ketika
berkomunikasi.
Suara dan tata bicara : Suara jelas
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
Abdomen
Bentuk : Tidak ada pembesaran
Bayangan vena : Tidak nampak.
Bayangan massa : Tidak ada.
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 101/85 mmHg.
Nadi : 88 xm
RR : 28 xm
Suhu : 36,60C
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab.
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan lemah dan sesak 1. Klien dibantu saat ke kamar
nafas mandi
2. Klien mengeluh nyeri dada kanan 2. Klien nampak batuk
3. Pasien nampak lemah
P : Saat menarik nafas dan batuk
Q: Tertusuk-tusuk 4. TTV:
R : Dada kanan TD: 101/85 mmHg.
S : 3 (ringan) Nadi : 88 xm
T : terus menerus
RR : 28 xm
3. Klien mengatakan batuk kadang
Suhu : 36,60C
sertai lendir
5. kekuatan otot
4 4
4 4
ANALISA DATA
DO : Bahan karsiogenik
1. Pasien nampak lemah
2. TTV:
Perubahan epitel silia dan
TD: 101/85 mmHg.
Nadi : 88 xm mukosa/ulserasi bronkus
RR : 28 xm
Suhu : 36,60C Deskuamsi
Hyperplasia, metaplasia
Cell kanker
Intrapulmoner
Proksial
Sumbatan parsial
Sesak nafas
Deskuamsi
Menjalar ke pleura
Nyeri akut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/umur : Ny. “S”/ 50 tahun
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatam Observasi
1. Monitor pola napas
berhubungan dengan sekresi yang 3 x 24 jam di harapkan jalan napas tetap
Terapeutik
tertahan paten dengan kriteria hasil : 2. Berikan oksigen
Frekuensi pola napas membaik 3. Posisikan semi fowler
DS :
Pola napas membaik Edukasi
Klien mengatakan batuk kadang
Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
sertai lendir
DO :
Klien nampak batuk
3 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
DS : selama 3x24 jam diharapakan nyeri klien Tindakan
Klien mengeluh nyeri dada kanan dapat berkurang dengan kriteria hasil : Observasi
P : Sesak dan batuk Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri berkurang
Q: Tertusuk-tusuk 2. Wajah klien terlihat lebih tenang frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
R : Dada kanan 3. Skala nyeri menurun Identifikasi skala nyeri
S : 3 (ringan) Terapeutik
T : terus menerus Berikan teknik nonfarmakologi untuk
DO: mengurangi rasa nyeri
Klien nampak lemah
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
11.15
2 Bersihan jalan nafas Senin, S:
Observasi
tidak efektif 06-10-2020 - Pasien mengatakan masih sesak
1. Memonitor pola napas
- Pasein mengatakan masih kadang batuk
berhubungan dengan 11.05 Hasil : TTV
TD: 101/85 mmHg. O:
sekresi yang tertahan
Nadi : 88 x/s
- Pasien nampak memakai oksigen kanula nasal 3
RR : 28 x/s lpm
Suhu : 36,60C A : bersihan jalan nafas belum efektif
Terapeutik P:
2. Memberikan oksigen
Hasil : pasien terpasang Lanjutkan Intervensi
oksigen 3 lpm Observasi
11.10 3. Memberikan posisi semi fowler 1. Monitor pola napas
Hasil : pasien mengikuti Terapeutik
2. Berikan oksigen
instruksi 3. Posisikan semi fowler
Edukasi Edukasi
11.12 4. Menganjurkan asupan cairan 4. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
2000ml/hari
Hasil : pasien sering minum air
putih
11.15
3 Nyeri akut Senin. S:
Observasi
06-01-2020 - klien mengatakan nyeri dada sebelah kanan
1. Mengidentifikasi lokasi,
- klien mengatakan nyeri berkurang jika melakukan
11.17 karakteristik, durasi, frekuensi, tehnik relaksasi nafas dalam
kualitas, intensitas nyeri O:
Hasil : nyeri dada sebelah
Pasien meunujuk daerah yang nyeri
kanan, nyeri seperti tertusuk-
A : Nyeri akut belum teratasi
tusuk, terus menerus
P : lanjutkan intervensi
2. Mengindetifikasi skala nyeri
hasil : skala 3 (sedang) Observasi
Terapeutik 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
11.17
3. Memberikan teknik
kualitas, intensitas nyeri
nonfarmakologi untuk 2. Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
mengurangi rasa nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
11.20 Hasil: melakukan tehnik nafas
rasa nyeri
dalam jika nyeri timbul
Kolaborasi
Edukasi
4. Kolaborasi pemberian analgetik
4. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Hasil : lakukan relaksasi
nafas dalam atau terapi musik
11.23 jika nyeri dirasakan
Kolaborasi
5. Mengkolaborasi pemberian
analgetik
Hasil : Morfin Sulfat 10
mg /Oral/8 jam
15.00
4 Pola nafas tidak efektif Selasa, S:
Pasien mengatakan masih sesak nafas
berhubungan dengan 07-01-2020
Observasi O:
proses infeksi 1. Memonitor pola napas Pasien nampak memakai oksigen kanula nasal 3
Hasil : TTV
10.00 lpm
TD TD: 103/80 mmHg.
Nadi : 83 x/m A:
Pola nafas belum efektif
RR : 28 x/m P:
0
Suhu : 36,0 C Lanjutkan intervensi
2. Memonitor pola napas Observasi
tambahan 1. Monitor pola napas
Hasil : terdengar bunyi nafas 2. Monitor pola napas tambahan
10.15 Terapeutik
tambahan rales sedang 3. Berikan oksigen
Terapeutik 4. Posisikan semi fowler
3. Memberikan oksigen
Hasil : terpasang oksigen nasal
kanul 3 lpm
10.17 4. Memberikan posisi semi fowler
Hasil : pasien mengikuti
instruksi
11.20
5 Bersihan jalan nafas Selasa, S:
Observasi
tidak efektif 07-01-2020 - Pasien mengatakan masih sesak
1. Memonitor pola napas
- Pasein mengatakan masih kadang batuk
berhubungan dengan 10.05 Hasil : TTV
TD: 100/83 mmHg. O:
sekresi yang tertahan
Nadi : 88 x/m
i. Pasien nampak memakai oksigen kanula nasal 3
RR : 28 x/m lpm
Suhu : 36,00C A : bersihan jalan nafas belum efektif
Terapeutik P:
2. Memberikan oksigen
Hasil : pasien terpasang Lanjutkan Intervensi
oksigen 3 lpm Observasi
10.10 3. Memberikan posisi semi fowler 1. Monitor pola napas
Hasil : pasien mengikuti Terapeutik
2. Berikan oksigen
instruksi 3. Posisikan semi fowler
Edukasi Edukasi
10.12 4. Menganjurkan asupan cairan
Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
2000ml/hari
Hasil : pasien sering minum air
putih
10.15
6 Nyeri Akut Selasa. S:
Observasi
07-01-2020 - klien mengatakan nyeri dada sebelah kanan
10.17 1. Mengidentifikasi lokasi, - klien mengatakan nyeri berkurang jika melakukan
karakteristik, durasi, frekuensi, tehnik relaksasi nafas dalam
kualitas, intensitas nyeri O:
Hasil : nyeri dada sebelah
- Pasien mennjuk daerah yang nyeri
kanan, nyeri seperti tertusuk-
A : nyeri akut belum teratasi
tusuk, terus menerus
P : lanjutkan intervensi
2. Mengindetifikasi skala nyeri
10.17 hasil : skala 3 (sedang) Observasi
Terapeutik 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
3. Memberikan teknik
kualitas, intensitas nyeri
nonfarmakologi untuk 2. Identifikasi skala nyeri
10.20 Terapeutik
mengurangi rasa nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
Hasil: melakukan tehnik nafas
rasa nyeri
dalam jika nyeri timbul
Kolaborasi
Edukasi
4. Kolaborasi pemberian analgetik
4. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Hasil : lakukan relaksasi
11.23 nafas dalam atau terapi musik
jika nyeri dirasakan
Kolaborasi
5. Mengkolaborasi pemberian
analgetik
Hasil : Morfin Sulfat 10
mg /Oral/8 jam
15.00
7 Pola nafas tidak efektif Rabu, S:
Pasien mengatakan masih sesak nafas
berhubungan dengan 08-01-2020
Observasi O:
proses infeksi 1. Memonitor pola napas Pasien nampak memakai oksigen kanula nasal 3
Hasil : TTV
15.00 lpm
TD: 103/80 mmHg.
Nadi : 90 /m A:
Pola nafas belum efektif
RR : 28 /m P:
0
Suhu : 36,5 C Lanjutkan intervensi
2. Memonitor pola napas Observasi
tambahan 1. Monitor pola napas
Hasil : terdengar bunyi nafas 2. Monitor pola napas tambahan
15.05 Terapeutik
tambahan rales sedang 3. Berikan oksigen
Terapeutik 4. Posisikan semi fowler
3. Memberikan oksigen
Hasil : terpasang oksigen nasal
kanul 3 lpm
4. Memberikan posisi semi fowler
Hasil : pasien mengikuti
15.07
instruksi
15.10
8 Bersihan jalan nafas Rabu, S:
Observasi
tidak efektif 08-01-2020 - Pasien mengatakan masih sesak
1. Memonitor pola napas
- Pasein mengatakan masih kadang batuk
berhubungan dengan 15.00 Hasil : TTV
TD: 103/80 mmHg. O:
sekresi yang tertahan
Nadi : 90 xm
Pasien nampak memakai oksigen kanula nasal 3
RR : 28 xm lpm
Suhu : 36,50C A : bersihan jalan nafas belum efektif
Terapeutik P:
2. Memberikan oksigen
Hasil : pasien terpasang Lanjutkan Intervensi
oksigen 3 lpm Observasi
15.05 3. Memberikan posisi semi fowler 1. Monitor pola napas
Hasil : pasien mengikuti Terapeutik
2. Berikan oksigen
instruksi 3. Posisikan semi fowler
Edukasi Edukasi
15.07 4. Menganjurkan asupan cairan
Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
2000ml/hari
Hasil : pasien sering minum air
putih
15.10
9. Nyeri Akut Rabu. S:
08-01-2020 Observasi - klien mengatakan nyeri dada sebelah kanan (skala
1. Mengidentifikasi lokasi,
15.03 2)
karakteristik, durasi, frekuensi, - klien mengatakan nyeri berkurang jika melakukan
kualitas, intensitas nyeri tehnik relaksasi nafas dalam
Hasil : nyeri dada sebelah
O:
kanan, nyeri seperti tertusuk-
- Pasien menunjuk area yang nyeri
tusuk, terus menerus
A : nyeri akut belum teratasi
2. Mengindetifikasi skala nyeri
hasil : skala 2 (sedang) P : lanjutkan intervensi
15.12
Terapeutik
Observasi
3. Memberikan teknik
5. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
nonfarmakologi untuk
kualitas, intensitas nyeri
15.15 mengurangi rasa nyeri 6. Identifikasi skala nyeri
Hasil: melakukan tehnik nafas Terapeutik
7. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
dalam jika nyeri timbul
Edukasi rasa nyeri
4. Menjelaskan strategi meredakan Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian analgetik
nyeri
Hasil : lakukan relaksasi
nafas dalam
15.17
Kolaborasi
5. Mengkolaborasi pemberian
analgetik
Hasil : Morfin Sulfat 10
mg /Oral/8 jam
15.00