Anda di halaman 1dari 6

IDEOLOGI, PERANG DUNIA, DAN PENGARUHNYA TERHADAP GERAKAN

KEMERDEKAAN DI ASIA DAN AFRIKA

a. Munculnya Paham-Paham Baru di Eropa


1. Nasionalisme
Paham nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke
berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Nasionalisme mempunyai cirri utama, yakni menempatkan kepentingan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Atau dengan kata lain, kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Paham nasionalsisme
kemudian meyebar, terutama ke negara-negara asia dan afrika sebagai bangsa terjajah.
Nasionalisme diartikan sebagai suatu sikap politik dan sosial dari kelompok suatu
bangsa yang memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta persamaan
cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, kelompok tersebut merasakan adanya kesatuan
mendalam terhadap kelompok bangsa itu.
Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme adalah Inggris, Jerman, dan
Italia. Tokoh-tokoh Asia yang menjadi pelopor paham Nasionalisme antara lain adalah
Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, Dr. Sun Yat Sen dari Cina, dan
lain-lain.
2. Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, terutama
kemerdekaan individu. Paham ini berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa.
Pendukungnya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Aliran liberalisme tidak
memiliki ikatan yang kuat. Peranan kaum Borjuis semakin besar setelah industri dan
perdagangannya menjadi mata pencaharian penting.
Liberalisme adalah paham yang mengutamakan kebebasan individu dalam
berbagai aspek kehidupan. Paham liberal mula-mula berkembang dikota-kota besar di
eropa. Paham ini kemudian menyebar keberbagai Negara. Basis penduduknya adalah
kaum borjuis dan terpelajar kota.
a) Kebebasan di bidang politik dna pemerintahan
Para pendukung paham liberal berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari individu-
yang berhak menentukan dan mengatur kepentingnnya sendiri. Wujud dari
keinginan itu, melahirkan system politik liberal dengan parlemen sebagai perwakilan
rakyat. Untuk memilih anggota parlemen, maka diadakan pemilihan umum. Bagi
bansa-bangsa terjajah, paham liberalism sejalan dengan cita-cita nasionalisme yang
menghendaki pemerintahan oleh bangsa sendiri (the right of self determination).
b) Kebebasan di bidang ekonomi dan perdagangan
Dalam bidang perdagangan dan perekonomian, penganut paham liberal
mengingnkan kebebvasan individu untuk mengatur keperluan sendiri. Semboyannya
yang terkenal adalah latsser faire-laisser passer. Artinya, biarkan setiap orang
mengatur dan menentukan diri-sendiri, tanpa perlu diatur. Dengan masuknya
pengaruh semboyan: bebas bersaing, bebas berdagang, dan bebas berusaha, maka
rakyat indonesia pun ingin hidup seperti cita-cita liberalisme tersebut.
c) Kebebasan di bidang agama
Menganut suatu agama tertentu adalah hak asasi setiap individu. Oleh karena itu,
setiap orang berhak untuk memeluk agama menurut keyakinannya.
d) Kebebasan di bidang pers
Dalam bidang pers, pendukung paham liberal berpendapat bahwa wartawan bebas
menuliskan segalah hal yang diketahunya, tanpa harus dikendalikan oleh pihak
penguasa. Namun, selama masa penjajahan di indonesia, pers dikendalikan oleh
pemerintah colonial.
3. Sosialisme
Paham sosialisme yang mucul dibeberapa negara eropa, kemudian menyebar pula
kenegara-negara asia dan afrika, termasuk indonesia. Ciri-ciri paham sosialisme ialah
membantu memenuhi kebutuhan rakyat yang menderita; menolak kemutlakan milik
perorangandan menyokong pemilikan bersama; dan mendukung alur pemikiran yang
cendrung bersifat radikal. Paham sosialisme kemudian dilarang sejak zaman orde baru
karena berhubungan dengan paham komunisme yang disebut marxisme-leninisme.
Beberapa tokoh penganut paham sosialisme antara lain Robert Owen, Saint
Simor, Pierre Joseph Proudhon, Charles Fourier, Karl Heinrich Marx, Dan E, Angels.
Dari nama-nama tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Karl Marx. Ia dikenal
sebagai bapak pergerakan sosialisme dan komunisme internasional. Marx berasal dari
jerman keturunan yahudi. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi harian Reinische
Zeitung. Harian itu cenerung menentang pemerintah, sehingga pada tahun 1849 ia
diusir dari jerman. Marx kemudian pergi ke inggris dan menetap di london sampai
akhir hayatnya.
Buku das capital merupakan hasil karya karl marx yang terkenal. Dalam buku itu
diuraikan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, pertentangan akan selalu terjadi
antara dua golongan, yaitu golongan kaya dan golongan miskin atau proletar. Menurut
karl marx, sosialisme merupakan langkah penentu menuju masyarakat sosialis. Ia juga
mengatakan bahwa pertentangan antarakelas hanya dapat diselesaikan melalui
kekerasan. Semboyan mereka yang terkenal adalah “kaum buruh seluruh dunia
bersatulah”.
4. Demokrasi
Demokrasi taitu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota
masyarakat untuk mempengaruhi keputusan baik langsung, maupun tidak langsung.
Paham ini berasal dari paham yunani kuno. Beberapa macam praktek demokrasi di
berbagai belahan dunia:
a) Demokrasi parlementer (perancis belgia, dan belanda)
b) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan legilatif, eksekutif, dan yudikatif.
c) Demokrasi mmelalui referendum dan inisiatif rakyat.
d) Demokrasi negara sedang berkembang seperti di asia, dan afrika.

Pengaruh Paham-Paham dari Eropa terhadap Bangkitnya Nasionalisme di Asia dan


Afrika
1. Gerakan Nasionalime Jepang
Catatan Marcopollo, pelaut dari Venesia, Italia, nama Jepang disebut Zipango berasal
dari kata Kajipon yang artinya matahari terbit. Kekaisaran Jepang diperintah secara
turun-temurun sejak tahun 660 SM. Dua golongan yang berpengaruh dalam
pemerintahan Jepang, yakni Daimyo artinya golongan bangsawan tinggi dan Samurai
artinya golongan bangasawan rendah. Tahun 1603 Tokukawa Ieyasu melakukan
tindakan hati-hati terhadap bangsa barat. Pada 1638 Jepang meutup diri dari dunia luar.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agama dan kebudayaan mereka dari pengaruh
luar. Tahun 1854 Jepang menandatangai Perjanjian Shimoda dengan Amerika
Serikat, yang isinya membuka pelabuhan Shimoda dan Hakodate di Pulau Desima
untuk kapal-kapal AS. Perjanjian tersebut menyebabkan terbukanya hubungan Inggris,
Rusia, Prancis dengan Jepang. Pada 1867, Jepang diperintah oleh Pangeran Matsuhito
dengan gelar Kaisar Meiji. Kaisar Meiji memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Dia menginginkan Jepang maju seperti negara-negara di Eropa. Kaisar Meiji
melakukan pembaruan bagi bangsa Jepang, yang disebut Restorasi Meiji. Pada 1905,
terjadilah perang antara Jepang dengan Rusia, yang dimenangkan oleh Jepang dan
diakhiri dengan Perjanjian Portsmouth. Isi dalam perjanjian ini adalah Jepang mendapat
pulau Shakalin Selatan menggantikan posisi Rusia di Manchuria. Kemenangan Jepang
ini memberikan pengaruh yang besar bagi timbulnya nasionalisme di negara-negara
Asia dan Afrika.
2. Gerakan Nasionalisme Tiongkok
Nasionalime di Tiongkok terjadi karena lenyapnya kepercayaan rakyat kepada Dinasti
Manchu yang bobrok. Kaum muda bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya.
Salah satu tokoh nasionalisme Tiongkok adalah Sun Yat Sen. Pada 10 Oktober
1911, kekuatan rakyat Tiongkok berhasil menggulingkan Dinasti Manchu. Sun Yat Sen
akhirnya dipilih oleh rakyat menjadi presiden pertama pada 1 Januari 1912. Meski
demikian, pertikaian antar kelompok yang masing-masing memiliki kepentingan masih
saja terjadi. Untuk menghindari pertumpahan darah, tanggal 12 Februari 1912, Sun Yat
sen mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh Yuan Shih
Kai yang memang sejak awal berambisi menduduki kursi tersebut. Sun Yat
Sen selanjutnya mendirikan Partai Nasionalis dengan asas San Min Chu I. Selama
memerintah, Yuan Shih Kai menjalankan pemerintahannya sebagai seorang diktator.
Pada 1916, Yuan Shih Kai meninggal dan digantikan kembali oleh Sun Yat Sen. Tahun
1925 Sun Yat Sen meninggal, kemudian digantikan oleh Chiang Kai Sek ( Nasionalis).
Chiang Kai Sek beraliansi dengan partai komunis. Namun, muncul rasa curiga
antara partai komunis dengan partai nasionalis. Chiang Kai Sek kemudian
memerintahkan membunuh semua pendukung kaum komunis.
3. Gerakan Nasionalisme India
Pada abad ke 17, India telah dikuasai oleh Inggris dalam hal ini, adalah kongsi
dagangnya bernama EIC (East India Company). EIC ingin mendapatkan langsung
rempah-rempah dari petani. EIC berhasil mengalahkan Dinasti Mughal yang mulai
lemah. EIC banyak melakukan perubahan di India yang bertentangan dengan tradisi.
EIC menerapkan pajak sewa tanah kepada petani (landrent). Seluruh petani wajib
membayar pajak kepada EIC. Pada 1856, banyak kasta Brahmana diwajibkan berdinas
ke luar negeri. Dalam kepercayaan masyarakat Hindu, kasta Brahmana dilarang
meninggalkan tanah leluhurnya, apalagi sampai menyeberangi lautan. Jika itu terjadi,
maka status kastanya sebagai seorang Brahmana akan hilang. Pada 1853, EIC
mengenalkan senapan barunya kepada para tentara sepoy, sebuah pasukan khusus
Inggris yang prajurit adalah orang India. Senapan ini hanya akan bekerja dengan
baik, jika diberi pelumas dari minyak babi dan minyak sapi. Hal ini bertentangan
dengan agama Hindu dan Islam, yang melarang bersentuhan dengan kedua hewan
tersebut. Muncullah pemberontakan Sepoy yang sangat merepotkan Inggris.
Pemberontakan selama dua tahun ini dapat dipadamkan oleh Inggris pada 1857. Pada
1859, EIC menyerahkan kekuasaannya di India kepada Pemerintahan Inggris.
EIC kemudian dibubarkan karena banyak terjadi korupsi dan banyaknya perlawanan di
India yang menyebabkan kas EIC kosong. Pada 1885, dibentuklah All India National
Congres. Di abad ke 20, gerakan ini bersifat radikal. Pada 1906, berdirilah Liga Muslim
yang diprakarsai oleh Moh Ali Jinnah. Pada 1920 Mahatma Gandhi dipilih menjadi
pemimpin kongres. Empat asas perjuangan Gandhi, yakni Ahimsa yang berarti tidak
menyakiti, hartal yang berarti mogok kerja secara massal, satyagraha yang artinya
menolak bekerjasama dengan pemerintah Inggris, swadesi yang artinya berdikari.
Semangat nasionalisme bangsa India menyebabkan negerinya terbebas dari
pemerintahan Inggris pada 15 Agustus 1947.
4. Gerakan Nasionalisme Turki
Penyebab timbulnya nasionalisme di Turki adalah kekuasaan Turki Usmani yang
semakin merosot, karena adanya pengaruh Revolusi Perancis. Tokoh nasionalisme
Turki adalah Mustofa Kemal Pasha. Pada 1908, Kemal Pasha mendirikan Turki
Muda, yang bertujuan menyelamatkan Turki dari keruntuhan total. Gerakan Turki
muda muncul sebagai reaksi atas kekuasaan Sultan Hamid II yang absolut. Pada perang
dunia I, Turki ikut dalam Blok Sentral. Kemal Pasha membendung serangan dari sekutu
di Dardanella. Perang Dunia menyebabkan sentral kalah, sehingga Turki harus
menandatangani Perjanjian Sevres. Pada 29 Oktober 1923, Proklamasi Turki
diumumkan. Kerajaan Turki Usmani dihapuskan dan digantiakn dengan republik Turki.
Mustafa Kemal Pasha menjadi presiden pertama Turki. Kebijakan Kemal Pasha
menghilangkan peranan agama dari kehidupan kenegaraan. Pemakaian huruf arab
diganti dengan huruf latin. Kemal Pasha membentuk Turki menjadi Negara modern a la
Barat. Pada Perang Dunia ke II, Turki tidak terlibat di dalamnya. Namun, pasca PD
II, Turki justru memihak AS dengan menyetujui dibangunnya pangkalan AS di sekitar
teluk Turki.
5. Gerakan Nasionalime Filipina
Filipina merupakan jajahan Spanyol. Nama Filipina diambil dari Raja Spanyol yakni
Philip II. Pilipina terisolasi dengan dunia luar sejak dijajah Spanyol tahun 1571. Pada
1762, Filipina baru terbuka untuk dunia luar. Spanyol menjajah dengan kejam,
sehingga rakyat Filipina melakukan perlawanan dan menuntut merdeka. Jose Rijal
tampil sebagai pemimipin nasionalisme di Filipina, dengan mendirikan Liga Filipina.
Kritikan pedas Jose Rijal mengakibatkan dirinya dihukum gantung oleh pemerintahan
Spanyol. Filipina mendapat dukungan dari Amerika untuk mengusir
Spanyol. Setelah Spanyol kalah, Filipina menjadi jajahan Amerika Serikat, tahun 1898.
Keputusan itu melangggar Doktrin Monroe. Amerika tidak mengakui kemerdekaan
Filipina tanggal 12 Juni 1898. Rakyat Filipina kembali mengangkat senjata melakukan
perlawanan terhadap Amerika, tahun 1898, dipimpin oleh Emilio Aquinaldo. Pada
1942, AS kalah dalam dalam perang Pasifik Raya. Pasca PD II, AS memberikan janji
kemerdekaannya kepada Filipina pada tanggal 4 Juli 1946. Manuel Quezon menjadi
presiden pertama.
6. Gerakan Nasionalime Mesir
Dibukanya Terusan Suez, membuat negara barat saling berlomba-lomba mendapatkan
wilayah Mesir. Pada 1876, Inggris dan Perancis ikut campur dalam urusan
pemerintahan Mesir. Nasionalisme Mesir disebabkan oleh gerakan wahabi yang
mulanya hanya sebatas gerakan agama. Gerakan ini kemudian memberontak ke
pemerintahan yang sah. Gerakan wahabi ini muncul pertama kali di Turki. Revolusi
Perancis mendorong nasionalisme di Mesir yang menimbulkan paham liberal dan
nasionalimse. Tanggal 28 Februari 1922, Inggris mengakui kemerdekaan Mesir agar
bisa turut campur dalam urusan Terusan Suez. Terusan Suez akhirnya dikuasai Mesir
kembali pada 1956 setelah dinasionalisasikan oleh Gamal Abdul Nasser.

Sumber :
https://www.zenius.net/download-soal/pdf/923/ideologi-dunia-dan-pengaruhnya-terhadap-
gerakan-kemerdekaan-di-asia-dan-afrika/html.
https://www.slideshare.net/firaaini1/ideologi-dunia-dan-pengaruhnya-terhadap-gerakan-
nasionalisme-diasia-afrika/html.
https://www.academia.edu/22669902/MAKALAH_SEJARAH_-_Paham-
paham_Baru_dan_Kesadaran_Kebangsaan_di_Asia_Afrika.html

Anda mungkin juga menyukai