Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kasus Bangsal

Skizofrenia Paranoid

Pembimbing:
Dr. susi wijayanti sp.kj

Disusun Oleh:
Angie
11.2017.135

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 6 januari 2019 – 8 februari 2019
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus: /Skizoafektif Tipe Depresif
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT: RSJ Provinsi Jawa Barat
Nama : Angie Tanda Tangan
NIM : 11.2017.135

…………………………….
Dr. Pembimbing : dr.susi wijayanti , Sp. KJ

…………………………….

Nomor Rekam Medis :078015


Nama Pasien : Tn.MS
Nama Dokter yang merawat : dr. Encep Supriandi, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 7 januari 2019
Rujukan / datang sendiri / keluarga : Datang dengan keluarga
Riwayat perawatan : Ruang rajawali

I. IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Tn. MS
Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 1 jan 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : buruh
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kampung panyadaan.
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : kamis 9 januari 2019 Jam 15.00 WIB di Ruang rajawali (hari
perawatan ke- 2)
jumat, 10 januari 2019 Jam 09.00 WIB di Ruang rajawali (hari
perawatan ke- 3)

Alloanamnesis : Minggu, 7 April 2019 Jam 14.00 WIB, dengan Tn. Hasim,
selaku kakak kandung dari pasien, melalui telepon

A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dengan keluhan marah-marah (agresivitas verbal) dan mengamuk sambil
membawa golok (agresivitas motorik)

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


Pasien datang dibawa oleh keluarga ke IGD RSJ Provinsi Jawa Barat dengan
keluhan marah-marah (agresivitas verbal), mengamuk sambil membawa golok, dan
meresahkan warga (agresivitas motorik) sejak 6 hari yang lalu. Pasien juga sering marah
marah meminta uang kepada orang lain serta sering membangunkan tetangga di malam
hari.
Menurut keluarga sejak 1 hari sebelum masuk RSJ Provinsi Jawa Barat, pasien
merasa gelisah, keluyuran dan tidak dapat tidur (agitasi), pasien mendengar suara bisikan
berupa percakapan laki-laki dan perempuan yang tidak jelas (halusinasi dengar),
kadang bicara sendiri dan senyum sendiri (autistik). nafsu makan pasien berkurang
(anoreksia).
Menurut keluarga pasien, tahun 2018 pasien juga mengalami keluhan gelisah dan
suka marah-marah (agresivitas verbal). Hal ini dipicu oleh ketidak percayadirian pasien
dan selalu berprasangka buruk terhadap orang lain di tempat kerjanya sehingga pasien
memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Pasien merasa lingkungan
tempat kerjanya menyulitkan dia sehingga di merasa banyak rekan kerja yang tidak suka
dengan pasien (waham curiga). Keluhan halusinasi dengar dan terkadang juga merasa
seperti ada yang mencolek anggota tubuhnya (halusinasi raba) seperti sebelumnya juga
masih dirasakan pasien.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Gangguan Psikiatrik

normal
2008 2017 2018 30/3/2019 4/4/ 2019

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mulai menunjukkan gejala seperti


marah-marah (agresivitas verbal), berbicara sendiri, dan senyum-senyum sendiri
(autistik) sejak tahun 2008. Hal ini mungkin dipicu karena masalah kurangnya rasa
percaya diri pasien sehingga muncul rasa curiga (waham curiga) kepada semua
orang yang dikenalnya (keluarga, tetangga, dan teman kerja). Pasien lebih suka
menyendiri dan mengurung diri di kamar ketimbang bersosialisasi (social
withdrawal). Pasien juga mulai mendengar suara bisikan berupa percakapan laki-laki
dan perempuan yang tidak jelas (halusinasi dengar) dan terkadang juga merasa
seperti ada yang mencolek anggota tubuhnya (halusinasi raba). Nafsu makan
berkurang (anoreksia) dan tidur berkurang (insomnia). Pasien hanya melakukan
pengobatan rawat jalan di RSHS dan rutin kontrol.
Tahun 2017 pasien dibawa ke RS Salaman dengan keluhan gelisah dan
mengamuk (agresivitas motorik). Hal ini dipicu karena pencalonan ayah pasien
menjadi ketua RW oleh warga setempat. Pasien merasa tidak suka akan hal tersebut
karena merasa ayahnya tidak mampu menjalankan tugas dan takut kalau orang tuanya
mendapatkan penilaian yang negatif dari masyarakat (waham curiga). Pasien juga
masih mendengar suara suara bisikan berupa percakapan laki-laki dan perempuan
yang tidak jelas (halusinasi dengar). Pasein cenderung tidak mau bertemu dengan
orang lain (social withdrawal) dan tidur kurang (insomnia).

2. Riwayat gangguan medik


Pasien tidak pernah mengalami kejang, penyakit berat ataupun trauma kepala dan
tubuh. Penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan jantung disangkal.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif


- Riwayat merokok disangkal
- Riwayat minum alkohol disangkal
- Riwayat penggunaan zat psikoaktif lainnya disangkal

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


1. Riwayat perkembangan fisik
Pasien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Kondisi ibu pada saat
mengandung pasien dalam keadaan sehat, tidak pernah mengalami masalah
emosional yang bermakna, tidak ada penyakit fisik, dan tidak mengkonsumsi obat-
obatan. Pasien lahir cukup bulan, melalui persalinan normal.

2. Riwayat perkembangan kepribadian


a. Masa kanak-kanak
Perkembangan sesuai usia. Pasien memiliki banyak teman, aktif bergaul dengan
orang lain di lingkungannya.
b. Masa remaja
Di usia remaja perawakan pasien lebih pendek dibandingkan teman sebayanya,
sehingga pasien merasa tidak percaya diri. Pasien memiliki kepribadiaan yang
tertutup, dimana pasien lebih suka memendam perasaannya ketimbang
menceritakannya kepada orang lain termasuk terhadap keluarga. Pasien juga lebih
suka menyendiri dan mengurung diri di kamar ketimbang bermain dengan teman-
temanya.
c. Masa dewasa
Saat dewasa, perawakan/postur tubuh pasien normal tetapi pasien tetap menjadi
pribadi yang tertutup dan semakin sulit untuk bersosialisasi baik di lingkungan
baru maupun lama. Keluarga mengatakan bahwa pasien merupakan sosok yang
ramah dan sopan kepada orang lain, namun jika ada hal yang menyinggung pasien
baik laki-laki maupun perempuan maka pasien akan menjadi marah-marah. Pasien
juga selalu merasa tidak percaya diri ketika ingin memulai suatu pekerjaan dan
memiliki kecurigaan yang besar terhadap semua orang yang dikenal (keluarga,
tetangga,dan rekan kerja). Selain itu pasien juga dinilai sebagai sosok yang
perhatian terhadap keluarganya, namun berlebihan sehingga seringkali
menyulitkan dirinya sendiri.

3. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat SMA, prestasi biasa saja, dan tidak pernah
tinggal kelas.

4. Riwayat pekerjaan
Pasien saat ini tidak bekerja. Sebelumnya pernah bekerja di pabrik mebel dan di
pabrik tekstil (2018) selama kurang lebih satu tahun. Pasien tidak pernah bertahan
lama dalam suatu pekerjaan karena selalu berprasangka buruk terhadap rekan
kerjanya. Pasien merasa rekan kerjanya selalu menyulitkan dirinyadan merasa banyak
rekan kerja yang tidak suka dengan pasien.

5. Kehidupan beragama
Pasien beragama islam namun tidak rajin beribadah.

6. Kehidupan sosial dan perkawinan


Pasien belum menikah pada saat ini. Kehidupan sosial pasien tidak banyak diketahui
oleh keluarga, karena pasien lebih suka mengurung diri di kamar ketimbang
berinteraksi dengan orang lain.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Tidak ada riwayat gangguan
jiwa dalam keluarga.

Keterangan :
= Laki-laki
= Peremuan

= Meninggal

= Laki-laki dengan gangguan jiwa

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG

Pasien sekarang tinggal dengan ayah dan ibunya. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan keluarga namun orangnya tertutup.

III. STATUS MENTAL


Berdasarkan pemeriksaan tanggal 7 April 2019 jam 15.00 WIB
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang laki-laki berusia 33 tahun, mengenakan seragam RSJ Cimahi, pakaian tidak
terbalik, perawakan normal, postur tubuh kurus, warna kulit sawo matang, rambut pendek
berwarna hitam dan terawat, kuku bersih, kontak visual dan verbal baik, pasien tampak
tenang.

2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/ neurologik : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tidak tampak terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Motorik


 Sebelum wawancara : Pasien sedang berjalan mondar-mandir disamping tempat
tidur dengan jari telunjuk kiri menyusuri tempat tidur.
 Selama wawancara : Pasien berdiri di samping tempat tidur menghadap ke arah
pintu kamar, tampak tenang kadang gelisah. Sesekali melakukan gerakan
menyisir rambut dengan tangan, memegang perut dan punggung. Kontak mata
dan verbal baik.
 Setelah wawancara: Pasien duduk sambil memakan snack dari RSJ dan tampak
tenang.

4. Sikap terhadap pemeriksa


Kooperatif, penuh perhatian, dan tampak jujur (jawaban yang diberikan pasien benar
adanya setelah di konfirmasi kepada keluarga)

5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : spontan, cepat, artikulasi jelas, volume suara agak kecil, reaksi
terhadap pertanyaan baik.
b. Gangguan berbicara : tidak ada

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Suasana perasaan (mood) : Eutim
2. Afek
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dangkal
d. Skala diferensiasi : sempit
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : kuat
g. Ekspresi : terbatas
h. Dramatisasi : tidak ada akting emosional
i. Empati : tidak dapat dinilai

C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik (mendengar suara gumanan dari sekelompok
orang, laki-laki dan perempuan yang tidak dikenal, terutama saat sedang sendirian.
Suara tersebut didengar hilang timbul, waktunya tidak menentu, suara cenderung
hilang setelah melakukan aktivitas), halusinasi raba (merasa dicolek sesekali dibagian
tubuh tertentu tetapi tidak dalam satu waktu yang bersamaan)
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)


1. Taraf pendidikan : pasien tamat SMA
2. Pengetahuan umum: baik
3. Kecerdasan : rata-rata
4. Konsentrasi : baik
5. Orientasi :
a. Waktu : baik, pasien mengatakan waktu pemeriksaan adalah siang hari.
b. Tempat: baik, pasien mengetahui dirinya berada di rumah sakit
c. Orang : baik, pasien mengetahui bahwa pemeriksa adalah dokter.
d. Situasi : baik, pasien mengetahui kenapa dirinya dirawat.
6. Daya ingat
a. Tingkat
 Jangka panjang: baik
 Jangka pendek : baik
 Segera : baik
b. Gangguan : tidak ada
7. Pikiran abstraktif : tidak dilakukan
8. Visuospatial : tidak dilakukan
9. Bakat kreatif : tidak dilakukan
10. Kemampuan menolong diri sendiri: baik

E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
 Produktifitas : pasien berbicara ketika pertanyaan diajukan, autistik
 Kontinuitas : koheren, relevan
 Hendaya bahasa : tidak ada

2. Isi pikir
 Preokupasi dalam pikiran : tidak ada
 Waham : curiga (merasa orang-orang membicarakan pasien)
 Obsesi : tidak ada
 Fobia : tidak ada
 Gagasan rujukan : tidak ada
 Gagasan pengaruh : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS : Baik
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : baik
b. Uji daya nilai : baik
c. Daya nilai reabilitas : terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi auditorik,
halusinasi raba, dan waham curiga
H. TILIKAN : Derajat IV

I. RELIABILITAS : buruk, karena pasien mempunyai halusinasi dan waham


IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tensi : 120/80 mmHg
4. Nadi : 92x/menit
5. Suhu badan : 36,5° C
6. Frekuensi pernafasan : 20x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskuler : BJ I &II normal regular, murmur (-), gallop (-)
9. Sistem respiratorius : Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
10. Sistem gastrointestinal : dalam batas normal
11. Sistem muskulo-skeletal : dalam batas normal
12. Sistem urogenital : tidak dilakukan

Kesimpulan : dalam batas normal

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium : Tanggal 4 April 2019, dalam batas normal
 Hb : 13.3  SGPT : 22
 Ht : 6,800  SGOT : 27
 Leukosit: 39.0  Ureum : 24
 Trombosit : 288,000  Kreatinin : 1.08
 GDS : 139
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki berusia 33 tahun, beragama islam, suku sunda, belum menikah,
tidak bekerja, pendidikan terakhir SMA, dirawat di RSJ Provinsi Jawa Barat dengan
keluhan marah-marah (agresivitas verbal) dan mengamuk hingga merusak barang) dan
hampir memukuli adik iparnya (agresivitas motorik) sejak 6 hari yang lalu. Satu hari
sebelum masuk RSJ Provinsi Jawa Barat, pasien merasa gelisah dan khawatir (agitasi),
pasien mendengar suara bisikan berupa percakapan laki-laki dan perempuan yang tidak
jelas (halusinasi dengar), kadang bicara sendiri dan senyum sendiri (autistik). Pasien
cenderung tidak mau berinteraksi dengan orang lain, merasa tidak percaya diri, dan nafsu
makan berkurang (anoreksia).
Tahun 2018 pasien juga mengalami keluhan gelisah dan suka marah-marah
(agresivitas verbal). Hal ini dipicu oleh ketidakpercayadirian pasien dan selalu
berprasangka buruk terhadap orang lain ditempat kerjanya sehingga pasien memutuskan
untuk mengundurkan dir dari tempat kerjanya. Pasien merasa lingkungan tempat kerjanya
menyulitkan dia sehingga di merasa banyak rekan kerja yang tidak suka dengan pasien
(waham curiga). Keluhan halusinasi dengar dan halusinasi raba seperti sebelumnya
juga masih dirasakan pasien.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan mood pasien eutim, afek serasi dengan
mood. Pada pasien terdapat gangguan isi pikir berupa halusinasi dengar, halusinasi raba
dan waham curiga. Orientasi waktu, tempat, orang, dan situasi baik. Konsentrasi pasien
baik, bentuk pikiran relevan dan koheren. Daya ingat jangka pendek dan jangka panjang
baik. Tilikan pasien derajat IV. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, pasien
tidak memiliki gangguan organik.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


 Aksis I :

Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pasien pada kasus ini dapat dinyatakan
mengalami:

1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran, perasaan, dan perilaku
yang menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan dalam
kehidupan sehari-hari (hendaya)

2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non organik (GMNO) karena pasien
tidak mengalami gangguan kesadaran ataupun retardasi mental, serta tidak memiliki
riwayat gangguan trauma kepala yang dapat menimbulkan kelainan.
3. Gangguan kejiwaan yang dialami pasien memiliki gejala psikotik, yaitu halusinasi
dengar, halusinasi raba, dan waham curiga.

Berdasarkan kumpulan gejala yang dialami pasien, maka working diagnosis dari
pasien adalah F20.0 Skizofrenia Paranoid. Pada pasien ditemukan halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal, halusinasi raba, waham curiga, gangguan mood berupa
iritabilitas, ketakutan dan kecurigaan. Namun pada pasien lebih menonjol afek
deperesinya dibandingkan halusinasinya

Diagnosis Banding:

F20.5 Skizofrenia Residual

Pada pasien ditemukan gejala skizofrenia lebih menonjol dibandingkan dengan gejala
negatifnya.
 Aksis II: (Kemungkinan kepribadian schizoid)
 Aksis III: Tidak ditemukan
 Aksis IV: Masalah pekerjaan
 Aksis V : 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Axis I : Diagnosis kerja : F20.0 Skizofrenia Paranoid

Diagnosis banding : F20.5 Skizofrenia Residual

Axis II : (Kemungkinan kepribadian schizoid)


Axis III: Tidak ditemukan
Axis IV: Masalah pekerjaan
Axis V : 60-51

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
Organobiologik : tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/ psikiatrik : halusinasi dengar, halusinasi raba, waham curiga, depresi, agitasi
Sosial/ keluarga : masalah pekerjaan

XI. PENATALAKSANAAN

1. Psikofarmaka

R/ Risperidon tab 2 mg no. X

S 2 dd tab 1 pc
Paraf
R/ Lorazepam tab 2 mg no.V

S 1 dd tab 0,5 pc
Paraf
R/Amitriptilin tab 25 mg no. X

S 1dd tab 1 pc malam


Paraf

2. Non-psikofarmaka

 Psikoterapi keluarga
 Terapi kejang listrik (ECT)
 Motivasi pasien

XII. LAMPIRAN

Wawancara
Jumat, 5 April 2019 ( Ruang Garuda) Jam 15.00 WIB
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Selamat sore, Pak. Saya Angel
dokter muda yang sedang Saya Zaenal
bertugas. Bapak siapa namanya?
Usianya berapa pak? 33 tahun
Bapak dari kapan di sini ? Dari kamis
Sama siapa pak kesininya? Sama kakak dan mama
Tau, di Rumah Sakit Jiwa
Bapak tau ini dimana ?
Cimahi
Kemarin dibawa kesini nya
Gak tau, lupa
karena apa pak ?
Bapak merasa ada yang sakit gak
Engga ada
di badan bapak?
Trus apa bapak merasa bapak Engga juga, tapi gak tau
sehat? kenapanya
Sebelumnya pernah dibawa ke
Engga, baru pertama kali
sini pak?
Bapak apa pernah mendengar
suara saat sedang sendirian, tapi Iya, dengar
tidak ada orangnya?
Suara laki-laki atau perempuan Campur, ada laki-laki dan
pak? perempuan
Engga jelas, cuman rame aja
Apa bapak tau suaranya itu kaya banyak yang ngobrol,
ngomong apa ? kata-katanya mah gak jelas,
gak ngerti
Udah dari lama kalo suara
Suara-suaranya itu udah dari mah, dulu mah sering
Halusinasi dengar
kapan pak kedengerannya? dengernya, sekarang udang
jarang-jarang aja
Awalnya sih kalo gak salah
Dulunya itu bapak ingat kapan? sekitar tahun 2008 tapi gak
tau persisnya.
Dulu karena apa munculnya ingat Engga (menggeleng dan
pak? senyum)
Gak nentu sih tapi kalo lagi
Suaranya yang didengar nya
gak ada kerjaan seringnya,
hilang timbul apa sepanjang hari
kalau habis bersepeda mah
pak didengarnya?
gak ada lagi suaranya
Dari tahun 2008 sampai saat ini,
suara tersebut sempat hilang total Iya
gak pak ?
Terus muncul lagi kapan pak? Lupa lagi
Engga juga sih, supaya
Bapak memang suka berolahraga?
suaranya ilang aja
Itu bapak bersepedanya disuruh
Disuruhh dokter
siapa?
Sebelumnya memang pernah ke
Iya, pernah
dokter karena keluhan ini pak?
Kalau dibadan bapak, apakah Pernahnya kaya dicolek gitu Halusinasi raba
pernah merasa ada binatang yang (sambil mempraktekan
jalan-jalan atau mungkin merasa ditangannya)
seperti dipegang orang tapi tidak
ada wujudnya?
Di semua badan
Di tangan aja pak berasanya? (mempraktekan di pipinya),
tapi gak tentu tempatnya
Sekarang ini perasaan bapak
Enakan
gimana ?
Enakannya gimana pak? Lebih tenang aja
Hari ini banyakan rasa sedih apa
Biasa aja
seneng pak?
Tadi sudah makan dan minum
Sudah
obat pak ?
Makanannya habis pak? Iya
Sudah mandi juga pak? Sudah
Tadi subuh sholat pak? Engga (sambil senyum)
Bapak kalau saya tanya-tanya
Engga sih
merasa terganggu ga?
Besok boleh saya ke sini lagi buat
Iya, gak apa-apa
ngobrol sama bapak?
Oke bapak, untuk hari ini saya
rasa cukup ya besok kita lanjutin Iya (sambil senyum)
lagi ya pak
Iya (sambil berjalan ke arah
Saya permisi ya pak
kaca)

Wawancara Sabtu, 6 April 2019 Jam 09.00 WIB


Selamat pagi bapak, masih inget
(mengangguk)
saya?
Gimana perasaannya hari ini? Enakan, lebih tenang
Semalam tidurnya nyenyak pak ? Nyenyak
Sampe pagi gak ada kebangun-
Iya, nyenyak sampe pagi
kebangun?
Tidur jam berapa semalem pak? Jam 9 nan
Pas mau tidur atau pas bangun
tidur masih dengar suara bisikan Masih
seperti kemarin pak?
Apa bapak sudah bisa dengar Belum, masih kaya kemarin, Halusinasi dengar
kalimat bisikannya ? Cuma rame aja gitu gak jelas
Denger suaranya pas mau tidur
Iya
aja pak ?
Hari ini ada kegiatan apa pak? Belum ada kegiatan apa-apa
Tadi gak ikut senam atau kegiatan Engga
di rehab pak?
Kenapa gak ikut pak? Engga apa-apa
Enakan sendirian di kamar pak? Iya
Bapak gak merasa kesepian di
Biasa aja
sini ?
Merasa takut gak pak? Engga
Enakan di rumah apa di sini? Di rumah
Merasa lebih tenang gak pak di
Iya
sini?
Ada merasa cape gak pak dari pas
Engga
dibawa ke sini?
Badannya berasa seger pak ? Engga juga, biasa aja
Kemarin udah minum obat pak ? Sudah
Berapa kali pak? Tiga kali
Kalau besok ada acara senam, ada
acara di rehab, atau acara lain Kurang tau
mau ikut gak pak ?
Bapak biasanya kalo di rumah ada
Engga ada
aktivitas apa?
Pernah, tapi cuman sebentar,
Sebelumnya pernah kerja pak?
gak betah
Gak betahnya kenapa pak? Gak nyaman aja
Merasa ada teman kerja yang gak
Iya
suka sama bapak ga?
Menurut bapak gak suka nya
Gak tau juga
karena apa ya pak kira-kira?
Setelah berhenti kerja, suara-suara
Suara itu mah pas masih
bisikannya terdengar lagi gak Halusinasi dengar
kerja juga kedengeran
pak?
Engga, cuman lebih suka
kerja sendiri, trus kalo
Dulu kalau kerja suka gampang pulang kerja juga maunya
cape gak pak? sendiri aja nonton TV gitu,
gak suka ditanya-tanya, biar
tenang gitu
Dulu ditempat kerja bapak merasa
banyak yang gak suka sama Iya, ada
bapak gak?
Gak sukanya karena apa pak? Gak tau
Apa bapak sampai ingin memukul
Iya, saya pukul orangnya
orang tersebut?
Perasaan bapak setelah itu
bagaimana? Ada rasa menyesal
Biasa-biasa aja sih
atau tau kalau hal tersebut salah
ga pak?
Selama ditempat kerja merasa Gak tau ya, tapi gak nyaman
tertekan gak pak ? sih
Saat kerja rasa percaya diri bapak
gimana? Bapak merasa lebih
Engga sih kayanya
banyak percaya dirinya apa
engga?
Bapak nanti kalau udah boleh
pulang, ada rencana mau ngapain Masih belum tau
pak?
Selama disini pernah merasa ada
Gak tau
yang masuk ke tubuh bapak ?
Bapak suka gak ditanya-tanya Iya gak apa-apa tapi pengen
gini? pulang aja
Bapak di rumah deket sama
Semua deket
siapa?
Kalau ada masalah suka cerita-
Engga
cerita gak?
Kenapa? Gak percaya atau
Gak tau
gimana pak?
Jadi lebih suka dipendem aja pak? Iya
Kalau bapak gak bisa selesaikan
masalah nya, apa yang bapak Biarin aja
lakukan?
Masalahnya suka sampe kebawa
Engga
tidur pak?
Disini bapak tidur, berdiri,
Iya
mondar-mandir aja pak ?
Dua minggu yang lalu perasaan
Marah-marah aja
bapak gimana ?
Kenapa pak? Gak tau, marah-marah aja
Marah-marahnya kesiapa? Gak tau
Bapak merasa ada yang mau
Gak tau
jahatin bapak sekarang?
Tapi pernah ga merasa ada yang Gak tau ya, Cuma kaya ada
mau jahatin bapak? yang gak suka sama saya
Waham curiga
Siapa pak kira-kira yang gak suka
Gak tau
sama bapak?
Bapak pernah ada niatan untuk
Engga ada sih
bunuh diri?
Oke baik bapak, terus semangat
semangat ya.. besok saya ke sini
lagi ya .. mari bapak

Anda mungkin juga menyukai