Anda di halaman 1dari 15

1.

EVOLUSI TEKNOLOGI SELULER

A. Teknologi AMPS

Analog mobile phone system(AMPS) dimulai tahun 1980-an masuk ke generasi


pertama (1G), merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah dan suara sebagai objek
utama dengan kecepatan maksimal (kapasitas bandwith) 14.4 kbps(kilo bit per second) atau 1.8
kBps(kilo byte per second).

B. Teknologi CDMA (Global System for mobile communication)

Ciri-ciri dari teknologi ini adalah:

1. Generasi kedua(2G)
2. Tahun 1990
3. Teknologi seluler digital
4. SMS
5. Kecepatan maksimum masih rendah sekitar 9.6 kbps untuk data dan 13 kbps untuk voice.
6. Sistem TDMA (Time Division Multiple Access)yang mampu mengirimkan panggilan
sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz.
7. GSM Memiliki fitur CSD, transfer data lebih cepat tapi biaya dari sisi pengguna lebih
mahal karena harus dialup yang dihitung permenit jika ingin terhubung internet.

C. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service)

Ciri-ciri dari teknologi ini, adalah:

 Teknologi 2.5G
 GPRS Teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data, teknologi
ini lahir Tahun 1997.
 56 – 115 kbps, GPRS untuk e-mail, mms, browsing, dan internet.
Sistem komunikasi data peket yang terintegrasi dengan sistem GSM.

Arsitektur sistem GPRS terdiri dari:


1. Mobile Terminal (MT) yang berupa handset yang digunakan untuk mengakses Radio
Interface seperti modem radio dan sebuah Equipment (TE) yang berupa laptop atau PDA.
2. GGSN (Getway GPRS Support Node) = berfungsi sebagai gateway antara jaringan GPRS
dengan jaringan paket data standar (PDN).
3. SGSN (Serving GPRS Support Node) = berfungsi untuk mobility management,
chippering, kompres data, paging, penghitungan trafic, charging, security dan mengatur
pengaksesan data.
4. PCU (Packet Control Unit) = bertanggung jawab atas semua protocol termasuk radio
GPRS dan komunikasi dengan SGSN.

D. Teknologi EDGE (Enhanced data rates for GSM Evolution)

Ciri-ciri dari teknologi ini,adalah:

1. Generasi 2.75G
1. Tahun 2001-2003
2. GSM – GPRS – EDGE – UMTS
3. Kecepatan akses: 384 kbps

E. Teknologi 3G

Teknologi 3G berbasis pada 2 teknologi yaitu cdma2000 dan WCDMA(UMTS).

a. Sistem cdma2000 EVDO Rev 0

adalah platform selular yang termasuk dalam IMT-2000 yang dikeluarkan International
Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 dan merupakan pengembangan dari
standart platform wireless CDMA IS-95.

b. WCDMA(UMTS – Universal Mobile Telecommunication Service)

kanal pada WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) terdiri atas kanal
transport, fisik dan kanal logika.

F. Teknologi HSDPA+HSUPA
Ciri-ciri dari teknologi ini, adalah:

Generasi 3.5G
1. Pengembangan dari 3G Tahun 2006 yaitu HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
+ HSUPA(High Speed Uplink Packet Access) yang lebih cepat dari 3G.
2. HSDPA untuk unduh dengan kecepatan mencapai 14,4 Mbit/s. Sedangkan
proses uplinkdalam teknologi HSDPA mencapai 384 kbit/s yang disempurnakan oleh
HSUPA Tahun 2007.
3. HSUPA untuk unggah mencapai 5,76 Mbps lebih cepat mengunggah tulisan, gambar,
maupun video, video streaming dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time,
e-mail, dan MMS.
4. Untuk CDMA: CDMA2000 EVDO Rev 0 berkembang ke CDMA2000 EVDO Rev A

G. SMS (Short Massage Service)

Suatu fasilitas hanya dari teknologi GSM awalnya yang memungkinkan mobile station
mengirim dan menerima pesan singkat berupa text dengan kapasitas maksimal 160 karakter.

H. MMS

Merupakan jasa nilai tambah dari GSM. MMS bukan aplikasi yang spesifik harus
berjalan di atas GPRS. Element jaringan penyusun yang mutlak ada pada layanan MMS adalah
sebagai berikut

1. Multimedia Message Service Environtment.


2. MMS Proxy – Relay
3. MMS user data base dan HLR (Home Location Register)
4. MMS User Agent
5. MMS VAS Application
6. External Server
7. MMS Server

I. Mobile TV
Transmisi program TV atau video untuk peralatan multimedia dari telepon yang
mendukung Mobile TV sampai ke PDA dan peralatan multimedia tanpa kabel.

Mobile TV didesain untuk diaplikasikan pada telepon selular dimana processor yang
digunakan khusus untuk operating system telepon selular itu saja dan mendukung beberapa
aplikasi animasi dan graphics software seperti java atau microsoft flash, sehingga contents yang
dibuat untuk ponsel terbatas.

2. KONSEP DASAR TEKNOLOGI SELULAR

Sistem selular adalah sistem yang canggih, sebab sistem ini membagi suatu kawasan
dalam beberapa sel kecil. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas
sehingga mencapai ke semua bagian pada kawasan tertentu sehingga beberapa pengguna dapat
menggunakan ponsel mereka secara simultan tanpa jeda dan tanpa terputus-putus.

Definisi Selular

Pada sistem seluler, untuk menggambarkan cakupan area secara geografis


digunakanlah penggambaran heksagonal. Area inilah yang disebut sel (Cell). Mengapa
bentuknya heksagonal bukan lingkaran untuk menggambarkan sebuah sel?

Anda dapat melihat pada gambar diatas, jika anda menggambarkan sebuah sel dalam
bentuk lingkaran, maka sel satu dengan yang lainnya tidak akan dapat saling berkesinambungan
dengan sempurna. Pada sistem selular, semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu
dengan yang lain sehingga kurva heksagonal lebih mewakili, kerena cakupan area dapat
tergambarkan dengan rapih serta mencakup keseluruhan area.

Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat pada gambar dibawah ini, dimana sebuah
Antena akan dapat mengirim dan menerima sinyal pada tiga daerah yang berbeda, dimana
setiap sel hanya tercakup sebagian saja dari ketiga sel yang tercakup.
Beberapa komponen penting pembentuk sistem dari seluler adalah peralatan seluler itu
sendiri seperti Base Station Radio, Antena dan Base Station Controller yang akan mengatur
lalulintas dari beberapa sel dan saling berhubungan pula dengan jaringan telepon publik.

Arsitektur Jaringan GSM

Jaringan di dalam Global System for Mobile Telecommunication (GSM) disusun


dari beberapa entitas fungsional yang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

A. Mobile Station

Mobile Station yang merupakan perangkat dibawa oleh pelanggan atau kata lain
telepon selulernya yang akan menerima maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari
Radio transceiver, Display dan Digital Signal Proccesor (DSP) dan kartu SIM (Subscriber
Identity Module).

Dalam Global System for Mobile telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak
dihubungkan dengan ponselnya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu SIM dimasukan
keterminal lain maka pengguna akan tetap menerima panggilan dan dapat melakukan
pemanggilan dari terminal tersebut serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya.

Mobile Equipment atau Ponsel secara unik dapat dikenali dengan International Mobile
Subscriber Identity (IMEI) sedangkan kartu SIM memiliki InternationalMobile Subscriber
Identity (IMSI) yang dapat mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI tidak
saling tergantung maka dapat digunakan dalam mobilitas pribadi. Dengan kata lain kita dapat
memindahkan kartu SIM ke ponsel manapun juga.

B. Base Station Subsystem (BBS)

Base Station Subsystem (BBS) merupakan peralatan yang mengendalikan hubungan


antara radio dengan mobile station. Base Station Subsystem terdiri atas dua bagian yaitu : Base
Transceiver Station (BTS) yang mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell
atau daerah dan berhubungan dengan mobile station dan Base Station Controller (BSC) yang
cara kerjanya mengatur hubungan radio antara satu dan beberapa Base Transceiver Station.

Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung antara Mobile station
dengan Mobile Service Switching Center (MSC)

C. Network Subsystem

Network Subsystem yang merupakan bagian utamanya adalah Mobile Service Switcing
Center (MSC) kegunaannya untuk melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan
pengguna jaringan bergerak atau tetap.

Mobile Service Switching Center (MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan
PSTN dan ISDN. Pensinyalan di antara entitas fungsional ini menggunakan Signaling Sistem
Number 7 (SS7) yang digunakan untuk Trunk Signaling dalam ISDN dan digunakan secara
luas di jaringan umum sekarang.

Informasi mengenai Mobile Station disimpan dalam dua Location Register yang
merupakan sebuah basis data. Yang pertama adalah Home Location Register (HLR) yang berisi
semua informasi administrasi dari semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan GSM
beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari suatu Mobile Station disimpan dalam bentuk
Mobile Station Roaming Number (MSRN).
Sedangkan yang kedua adalah Visitor Location Register (VLR) berisi informasi berisi
administrasi terpilih dari Home Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control
pangilan dan izin bagi pengguna service berlangganan untuk setiap pengguna.

Register lain yang digunakan untuk autentikasi dan keamanan adalah Equipment
Identity Register (EIR) yang merupakan basis data yang berisi daftar Mobile Station yang valid
dalam jaringan GSM yang teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center
adalah basis data terproteksi yang menyimpan salinan PIN (Personal Identity Number) yang
digunakan untuk autentifikasi.

3. PRINSIP KERJA TEKNOLOGI MOBILE

Teknologi GSM, UMTS, dan LTE


Kebutuhan masyarakat Indonesia akan informasi dan komunikasi terus berkembang
pesat dan waktu ke waktu. Menyebabkan pihak penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler
dituntut untuk berkembang guna memenuhi keragaman kebutuhan konsumennya. Salah satu
hal yang terlihat sangat berkembang adalah kebutuhan akan komunikasi paket data. Dimulai
dan generasi kedua, yakni era GPRS, konsumen mulai dikenalkan dengan komunikasi paket
data. Seiring dengan berkembangnya teknologi, mulai dan EDGE, UMTS, HSDPA, HSUPA,
HSPA+, dimana akan terjadi trend perubahan kebutuhan konsumen dan komunikasi suara
menjadi komunikasi data dengan kecepatan transfer yang semakin tinggi.

A. GSM

GSM (Global System for Mobile Communication) GSM distandarisasi oleh “Groupe Spécial
Mobile”. Eropa & Asia menerapkan GSM 900 dan GSM 1800. Sedangkan untuk US, GSM
1900 Untuk dapat terhubung pada jaringan GSM, pemakai harus memiliki subscriber
identification module (SIM) card. GSM 900 menyediakan 124 kanal full duplex, 25 MHz,
GSM1800 menyediakan 374 full duplex, 25 MHz
Roaming technology: complete communication from anywhere in world Providers
establish roaming areas: higher cost for users when outside home area GSM offers SMS
service.

Arsitektur GSM
1. Switching Subsystem
 HLR (Home Location Register), merupakan database yang digunakan
untuk manajemen dan penyimpanan subcriptions
 MSC (Mobile services Switching Center), melakukan fungsi telephone
switching
 VLR (Visitor Location Register), database untuk memyimpan informasi
mengenai subscribers yang diperlukan oleh MSC untuk melayani
visiting subscribers
 AUC (Authentication Center), menyediakan fungsi authentikasi dan
enkripsi
 EIR (Equipment Identity Register), merupakan database yang
menyimpan informasi mengenai identitas mobile equipment (IMEI)
2. Base Station Subsystem
 BSC (Base Station Controller), menyediakan fungsi kontrol dan link
antara MSC dan BTS
 BTS (Base Transceiver Station), merupakan radio equipment
(transceiver dan antena). Sekelompok BTS dikontrol oleh satu BSC
3. Mobile Station (MS)
 Mobile Equipment (ME) => handset
 Subscriber Identity Module (SIM) card, merupakan card yang berisi
informasi mengenai user subscription

Layanan Data GSM

1. GPRS: General Packet Radio Service (2.5G)


 Layanan WAP dan MMS
 Wireless access to packet data networks, e.g. to the Internet
 Volume-based billing
 Instant Messaging; Push to Talk
 Data rate: 160 kbps (real: 30 – 70 kbps)
 Packet data traffic channels (PDCHs)
 Transmit data packets (like SMS)
 Always on connectivity
2. EDGE: Enhanced Data rates for GSM Evolution (3G)
 Data rate: 473,6 kbps (384) – 3G
 Video service (VOIP) dan layanan multimedia lain (streaming)
infrastruktur GSM

B. UMTS

UMTS = Universal Mobile Telecommunications System. Konsep Eropa untuk layanan


mobile terintegrasi Berdasarkan teknologi GSM dan GPRS
Menyediakan layanan multimedia dengan rate sampai 2 Mbps untuk MS yang diam
serta sampai 384 Kbps untuk MS yang bergerak Metoda akses yang digunakan
adalah wideband CDMA (WCDMA) Bandwidth kanal: 5 MHz
C. LTE

Teknologi Long Term Evolution (LTE) merupakan standar terbaru teknologi jaringan
bergerak, sebagai perkembangan dari GSM (Global System for Mobile Communication)/
EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telephone
Standard)/HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Dimana WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah forum industri yang mensertifikasi dan
menstandarisasi produk-produk yang mengimplementasikan standar IEEE 802.16
WirelessMAN. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan teknologi
4G-LTE dan Wimax di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa, LTE mampu memberikan
kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink hingga 50 Mbps,. Sedangkan WiMAX
merupakan teknologi nirkabel yang dapat mengatasi berbagai aplikasi dengan cakupan MAN
(Metropolitan Area Network), diantaranya untuk koneksi backhaul , dapat mengatasi
permasalahan pada koneksi backhaul WiFi, untuk meng-upgrade jaringan Speedy maupun
Flexi.

3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru yang
dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan
komunikasi, LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan
layanan tingkat kualitas yang sama dengan jaringan wired. The 3rd Generation Partnership
Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi sistem selular 3G pada bulan November, 2004.
3GPP adalah perjanjian kerja sarana untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak dalam
rangka untuk mengatasi kebutuhan telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang
tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain).
3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yanglebih tinggi, latency
yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket radio yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC pada Desember 2004
dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan untuk semua EPC IP based. Dibulan
Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE teah diselesaikan. selain itu, spesifikasi
fungsional EPC telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan
jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk menyelesaikan
semua protocol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada
bulan Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release 8.

Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada


sebuah projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki
standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS WCDMA. LTE ini merupakan
pengembangan dan teknologi sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana
LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G). Pada UMTS kecepatan transfer data maksimum
adalah 2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan
5,6 Mbps pada sisi uplink, pada LTE ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal
transfer data dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink.
Selain itu LTE ini mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video,
maupun IPTV.
LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. Kemampuan dan
keunggulan dari LTE terhadap teknologi sebelumnya selain dari kecepatannya dalam transfer
data tetapi juga karena LTE dapat memberikan coverage dan kapasitas dan layanan yang lebih
besar, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan multiple-
antena, fleksibel dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga dapat terhubung atau
terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada. 3GPP (3rd Generation Partnership Project)
mempunyai suatu latar belakang selama 10 tahun untuk pengembangan WCDMA karena
3GPP berawal dan tahun 1998. 3GPP release ditunjukkan pada gambar 6, dimulai dan
WCDMA release, release 99 dan diikuti releaseberikutnya [7].

Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat pada gambar 7 yang
terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1. Base Station Subsystem (BSS)
Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS
yang dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.
 Base Transciever Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani
hubungan link radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri dan
perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemroses sinyal
untuk sebuah interface.
 Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC juga
mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC
menangani radio-channelsetup (pengalokasian/pelepasan
kanal), frequency hopping, dan handover intern BSC.
 Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU)
TRAU biasa juga disebut dengan TCE (Transcoding Equipment). Tugas
dan TRAU antara lain adalah adaptasi bit rate antara BSC dan MSC.
Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi bit rate untuk transmisi data
melalui telepon mobile.

2. Network Switching Subsystem (NSS)

 Mobile Switching Center (MSC)


MSC pada jaringan GSM merupakan suatu peralatan yang melakukan
fungsi switching dasar yang mirip dengan sentral digital pada ISDN
ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan. Fungsi utama MSC
adalah untuk koordinasi panggilan antar pelanggan GSM, termasuk
fungsi call routing dan call control. MSC juga bertanggung jawab atas
pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta
mekanisme location updating, handover, dan satu sel ke sel yang lainnya.
Fungsi lain MSC adalah sebagai penghubung antara satu jaringan GSM
dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF).

 Home Location Register (HLR)


 HLR berisi rekaman database permanen dan pelanggan dan
merupakan database user yang utama. HLR juga berisi rekaman lengkap
lokasi terkini dan user.
 Visitor Location Register (VLR)
VLR berisi database sementara dan pelanggan, digunakan untuk pelanggan
lokal dan yang sedang melakukan roaming. VLR memiliki pertukaran data
yang lebih luas dan pada HLR. VLR diakses oleh MSC untuk setiap
panggilan, dan setiap MSC dengan sebuah VLR, tetapi satu VLR dapat
terhubung dengan beberapa MSC.
 Authentication Center (AuC)
AuC memproteksi jaringan GSM terhadap
penggunaan ilegal oleh user yang bukan pelanggan jaringan tersebut. AuC
juga memproteksi jaringan terhadap penyalahgunaan data pelanggan GSM.
AuC antara lain berisi parameter autentikasi pelanggan untuk mengakses
jaringan GSM, dan juga perangkat keras khusus untuk menjalankan
algoritma enkripsi.
 Equipment Identity Register (EIR)
EIR merupakan register penyimpan data seluruh mobile stations. EIR
berisi IMEIs (International Mobile Equipment Identities), yang merupakan
nomor seri perangkat dan tipe code tertentu. Mobile Equipment dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu Blacklist, Grey list, White list.

3. Operation and Maintenance System (OMS)

OMS bertanggung jawab untuk memonitordan mengontrol jaringan GSM


(semua elemen jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi yang diperlukan
untuk manjaga konsistensi fungsional sistem secana global. OMC juga melakukan
pengaturan pelanggan dan tagihan.
Kesimpulan

Dari yang telah kita baca di atas, perkembangan teknologi seluler terus mengalami
peningkatan, baik dari segi kemampuan maupun kecepatan dalam pengiriman data. Seperti yang
telah kita ketahui bersama begitu pentingnya komunikasi yang terjalin satu sama lain yang
memaksa kita untuk terus berinovasi dalam bidang teknologi seluler.
Seiring berkembangnya waktu teknologi kini dirancang untuk mempermudah pekerjaan
kita terutama untuk yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Suatu saat yang akan datang
teknologi yang sekarang akan terasa ketinggalan jauh dari sebelumnya.

Referensi

https://dhivacell.wordpress.com/materi-dasar/konsep-dasar-teknologi-selular/
http://yantokalingga.blogspot.com/2013/12/prinsip-kerja-teknologi-mobile.html

Anda mungkin juga menyukai