A. Teknologi AMPS
1. Generasi kedua(2G)
2. Tahun 1990
3. Teknologi seluler digital
4. SMS
5. Kecepatan maksimum masih rendah sekitar 9.6 kbps untuk data dan 13 kbps untuk voice.
6. Sistem TDMA (Time Division Multiple Access)yang mampu mengirimkan panggilan
sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz.
7. GSM Memiliki fitur CSD, transfer data lebih cepat tapi biaya dari sisi pengguna lebih
mahal karena harus dialup yang dihitung permenit jika ingin terhubung internet.
Teknologi 2.5G
GPRS Teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data, teknologi
ini lahir Tahun 1997.
56 – 115 kbps, GPRS untuk e-mail, mms, browsing, dan internet.
Sistem komunikasi data peket yang terintegrasi dengan sistem GSM.
1. Generasi 2.75G
1. Tahun 2001-2003
2. GSM – GPRS – EDGE – UMTS
3. Kecepatan akses: 384 kbps
E. Teknologi 3G
adalah platform selular yang termasuk dalam IMT-2000 yang dikeluarkan International
Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 dan merupakan pengembangan dari
standart platform wireless CDMA IS-95.
kanal pada WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) terdiri atas kanal
transport, fisik dan kanal logika.
F. Teknologi HSDPA+HSUPA
Ciri-ciri dari teknologi ini, adalah:
Generasi 3.5G
1. Pengembangan dari 3G Tahun 2006 yaitu HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
+ HSUPA(High Speed Uplink Packet Access) yang lebih cepat dari 3G.
2. HSDPA untuk unduh dengan kecepatan mencapai 14,4 Mbit/s. Sedangkan
proses uplinkdalam teknologi HSDPA mencapai 384 kbit/s yang disempurnakan oleh
HSUPA Tahun 2007.
3. HSUPA untuk unggah mencapai 5,76 Mbps lebih cepat mengunggah tulisan, gambar,
maupun video, video streaming dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time,
e-mail, dan MMS.
4. Untuk CDMA: CDMA2000 EVDO Rev 0 berkembang ke CDMA2000 EVDO Rev A
Suatu fasilitas hanya dari teknologi GSM awalnya yang memungkinkan mobile station
mengirim dan menerima pesan singkat berupa text dengan kapasitas maksimal 160 karakter.
H. MMS
Merupakan jasa nilai tambah dari GSM. MMS bukan aplikasi yang spesifik harus
berjalan di atas GPRS. Element jaringan penyusun yang mutlak ada pada layanan MMS adalah
sebagai berikut
I. Mobile TV
Transmisi program TV atau video untuk peralatan multimedia dari telepon yang
mendukung Mobile TV sampai ke PDA dan peralatan multimedia tanpa kabel.
Mobile TV didesain untuk diaplikasikan pada telepon selular dimana processor yang
digunakan khusus untuk operating system telepon selular itu saja dan mendukung beberapa
aplikasi animasi dan graphics software seperti java atau microsoft flash, sehingga contents yang
dibuat untuk ponsel terbatas.
Sistem selular adalah sistem yang canggih, sebab sistem ini membagi suatu kawasan
dalam beberapa sel kecil. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas
sehingga mencapai ke semua bagian pada kawasan tertentu sehingga beberapa pengguna dapat
menggunakan ponsel mereka secara simultan tanpa jeda dan tanpa terputus-putus.
Definisi Selular
Anda dapat melihat pada gambar diatas, jika anda menggambarkan sebuah sel dalam
bentuk lingkaran, maka sel satu dengan yang lainnya tidak akan dapat saling berkesinambungan
dengan sempurna. Pada sistem selular, semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu
dengan yang lain sehingga kurva heksagonal lebih mewakili, kerena cakupan area dapat
tergambarkan dengan rapih serta mencakup keseluruhan area.
Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat pada gambar dibawah ini, dimana sebuah
Antena akan dapat mengirim dan menerima sinyal pada tiga daerah yang berbeda, dimana
setiap sel hanya tercakup sebagian saja dari ketiga sel yang tercakup.
Beberapa komponen penting pembentuk sistem dari seluler adalah peralatan seluler itu
sendiri seperti Base Station Radio, Antena dan Base Station Controller yang akan mengatur
lalulintas dari beberapa sel dan saling berhubungan pula dengan jaringan telepon publik.
A. Mobile Station
Mobile Station yang merupakan perangkat dibawa oleh pelanggan atau kata lain
telepon selulernya yang akan menerima maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari
Radio transceiver, Display dan Digital Signal Proccesor (DSP) dan kartu SIM (Subscriber
Identity Module).
Dalam Global System for Mobile telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak
dihubungkan dengan ponselnya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu SIM dimasukan
keterminal lain maka pengguna akan tetap menerima panggilan dan dapat melakukan
pemanggilan dari terminal tersebut serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya.
Mobile Equipment atau Ponsel secara unik dapat dikenali dengan International Mobile
Subscriber Identity (IMEI) sedangkan kartu SIM memiliki InternationalMobile Subscriber
Identity (IMSI) yang dapat mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI tidak
saling tergantung maka dapat digunakan dalam mobilitas pribadi. Dengan kata lain kita dapat
memindahkan kartu SIM ke ponsel manapun juga.
Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung antara Mobile station
dengan Mobile Service Switching Center (MSC)
C. Network Subsystem
Network Subsystem yang merupakan bagian utamanya adalah Mobile Service Switcing
Center (MSC) kegunaannya untuk melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan
pengguna jaringan bergerak atau tetap.
Mobile Service Switching Center (MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan
PSTN dan ISDN. Pensinyalan di antara entitas fungsional ini menggunakan Signaling Sistem
Number 7 (SS7) yang digunakan untuk Trunk Signaling dalam ISDN dan digunakan secara
luas di jaringan umum sekarang.
Informasi mengenai Mobile Station disimpan dalam dua Location Register yang
merupakan sebuah basis data. Yang pertama adalah Home Location Register (HLR) yang berisi
semua informasi administrasi dari semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan GSM
beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari suatu Mobile Station disimpan dalam bentuk
Mobile Station Roaming Number (MSRN).
Sedangkan yang kedua adalah Visitor Location Register (VLR) berisi informasi berisi
administrasi terpilih dari Home Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control
pangilan dan izin bagi pengguna service berlangganan untuk setiap pengguna.
Register lain yang digunakan untuk autentikasi dan keamanan adalah Equipment
Identity Register (EIR) yang merupakan basis data yang berisi daftar Mobile Station yang valid
dalam jaringan GSM yang teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center
adalah basis data terproteksi yang menyimpan salinan PIN (Personal Identity Number) yang
digunakan untuk autentifikasi.
A. GSM
GSM (Global System for Mobile Communication) GSM distandarisasi oleh “Groupe Spécial
Mobile”. Eropa & Asia menerapkan GSM 900 dan GSM 1800. Sedangkan untuk US, GSM
1900 Untuk dapat terhubung pada jaringan GSM, pemakai harus memiliki subscriber
identification module (SIM) card. GSM 900 menyediakan 124 kanal full duplex, 25 MHz,
GSM1800 menyediakan 374 full duplex, 25 MHz
Roaming technology: complete communication from anywhere in world Providers
establish roaming areas: higher cost for users when outside home area GSM offers SMS
service.
Arsitektur GSM
1. Switching Subsystem
HLR (Home Location Register), merupakan database yang digunakan
untuk manajemen dan penyimpanan subcriptions
MSC (Mobile services Switching Center), melakukan fungsi telephone
switching
VLR (Visitor Location Register), database untuk memyimpan informasi
mengenai subscribers yang diperlukan oleh MSC untuk melayani
visiting subscribers
AUC (Authentication Center), menyediakan fungsi authentikasi dan
enkripsi
EIR (Equipment Identity Register), merupakan database yang
menyimpan informasi mengenai identitas mobile equipment (IMEI)
2. Base Station Subsystem
BSC (Base Station Controller), menyediakan fungsi kontrol dan link
antara MSC dan BTS
BTS (Base Transceiver Station), merupakan radio equipment
(transceiver dan antena). Sekelompok BTS dikontrol oleh satu BSC
3. Mobile Station (MS)
Mobile Equipment (ME) => handset
Subscriber Identity Module (SIM) card, merupakan card yang berisi
informasi mengenai user subscription
B. UMTS
Teknologi Long Term Evolution (LTE) merupakan standar terbaru teknologi jaringan
bergerak, sebagai perkembangan dari GSM (Global System for Mobile Communication)/
EDGE (Enhanced Data Rate for GSM Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telephone
Standard)/HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Dimana WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah forum industri yang mensertifikasi dan
menstandarisasi produk-produk yang mengimplementasikan standar IEEE 802.16
WirelessMAN. Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan teknologi
4G-LTE dan Wimax di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa, LTE mampu memberikan
kecepatan downlink hingga 100 Mbps dan uplink hingga 50 Mbps,. Sedangkan WiMAX
merupakan teknologi nirkabel yang dapat mengatasi berbagai aplikasi dengan cakupan MAN
(Metropolitan Area Network), diantaranya untuk koneksi backhaul , dapat mengatasi
permasalahan pada koneksi backhaul WiFi, untuk meng-upgrade jaringan Speedy maupun
Flexi.
3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru yang
dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan
komunikasi, LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan
layanan tingkat kualitas yang sama dengan jaringan wired. The 3rd Generation Partnership
Project (3GPP) mulai bekerja pada evolusi sistem selular 3G pada bulan November, 2004.
3GPP adalah perjanjian kerja sarana untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak dalam
rangka untuk mengatasi kebutuhan telekomunikasi di masa depan (kecepatan data yang
tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain).
3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yanglebih tinggi, latency
yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket radio yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC pada Desember 2004
dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN dan untuk semua EPC IP based. Dibulan
Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE teah diselesaikan. selain itu, spesifikasi
fungsional EPC telah dapat menjadi tonggak utama dalam interworking antara 3GPP dan
jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk menyelesaikan
semua protocol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada
bulan Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release 8.
Arsitektur dasar jaringan sistem komunikasi seluler seperti yang terlihat pada gambar 7 yang
terdiri dan tiga bagian utama, yaitu:
1. Base Station Subsystem (BSS)
Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS
yang dikontrolnya serta sebuah TCE atau TRAU.
Base Transciever Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani
hubungan link radio dengan Mobile Station (MS). BTS terdiri dan
perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemroses sinyal
untuk sebuah interface.
Base Station Controller (BSC)
BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. BSC juga
mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih. BSC
menangani radio-channelsetup (pengalokasian/pelepasan
kanal), frequency hopping, dan handover intern BSC.
Transcoder and Rate Adaptation Unit (TRAU)
TRAU biasa juga disebut dengan TCE (Transcoding Equipment). Tugas
dan TRAU antara lain adalah adaptasi bit rate antara BSC dan MSC.
Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi bit rate untuk transmisi data
melalui telepon mobile.
Dari yang telah kita baca di atas, perkembangan teknologi seluler terus mengalami
peningkatan, baik dari segi kemampuan maupun kecepatan dalam pengiriman data. Seperti yang
telah kita ketahui bersama begitu pentingnya komunikasi yang terjalin satu sama lain yang
memaksa kita untuk terus berinovasi dalam bidang teknologi seluler.
Seiring berkembangnya waktu teknologi kini dirancang untuk mempermudah pekerjaan
kita terutama untuk yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Suatu saat yang akan datang
teknologi yang sekarang akan terasa ketinggalan jauh dari sebelumnya.
Referensi
https://dhivacell.wordpress.com/materi-dasar/konsep-dasar-teknologi-selular/
http://yantokalingga.blogspot.com/2013/12/prinsip-kerja-teknologi-mobile.html