PENCEGAHAN ENDOMETRIOSIS
DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
Disusun Oleh :
Kelompok C2.3 – A15 :
Lely Suryawati S.Kep (131511133049)
Rizka Maudy Julianti S.Kep (131511133051)
Umi Nafiatul Hasanah S.Kep (131511133053)
Damai Widyandari S.Kep (131511133054)
Nensi Nur Asipah S.Kep (131511133055)
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama ±30 menit, peserta mampu
memahami tentang pentingnya pencegahan endometriosis
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan diri selama ±30 menit,
diharapkan keluarga dan pasien dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian endometriosis
b. Gejala endometriosis
c. Jenis endometriosis
d. Penyebab endometriosis
e. Faktor risiko pada endometriosis
f. Pemeriksaan endometriosis
g. Penanganan endometriosis
B. Kegiatan Penyuluhan
1. Sasaran
Keluarga dan pasien yang dirawat di Ruang Poli Kandungan RSUD Dr.
Soetomo
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Materi
a. Pengertian endometriosis
b. Gejala endometriosis
c. Jenis endometriosis
d. Penyebab endometriosis
e. Faktor risiko pada endometriosis
f. Pemeriksaan endometriosis
g. Penanganan endometriosis
4. Media
1. Leaflet
2. Power point
5. Penyajian tempat
Keterangan :
= Peserta = Observer
= Penyaji = Fasilitator
= Moderator
6. Pengorganisasian
a. Pembimbing Akademik : Aria Aulia Nastiti, S.Kep.Ns.,M.Kep
b. Pembimbing Klinik :
c. Penyaji : Lely Suryawati, S.Kep
Damai Widyandari, S.Kep
d. Moderator : Nency Nur Asipah, S.Kep
e. Observer : Rizka Maudy Julianti, S.Kep
f. Fasilitator : Umi Nafiatul Hasanah, S.Kep
7. Pembagian Tugas (Job description)
No Nama Sie Pembagian Tugas
1 Moderator 1. Membuka acara, memperkenalkan tim
penyuluhan dan menyampaikan maksud serta
tujuan kegiatan
2. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya
jawab
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme
kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang
telah disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
2 Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi
yang akan disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
peserta
3 Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban
penyaji sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan
disesuaikan dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan
penyuluhan
4 Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama
penyuluhan berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat
proses kegiatan penyuluhan
5 Fasilitator 1. Menjelaskan kontrak waktu 1 hari sebelum
penyuluhan kepada fasilitator
2. Menyiapkan alat dan tempat penyuluhan
3. Membantu mengkondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
4. Membantu moderator dalam mengajukan
pertanyaan untuk evaluasi hasil
5. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
6. Membagikan leaflet
C. Pelaksanaan Kegiatan
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur :
a. Pembuatan SAP, Leaflet, power point dikerjakan maksimal 3 hari
sebelumnya
b. Pengorganisasian penyelanggaraan penyuluhan sebelum dan saat
penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta mendengarkan dan memperhatikan pada saat materi diberikan
b. Peserta antusias dan aktif selama penyuluhan berlangsung
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
d. Pengorganisasian berjalan sesuai SAP yang telah dibuat
e. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description.
3. Kriteria Hasil :
a. Peserta yang datang dalam penyuluhan minimal 10 orang
b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Acara dimulai tepat waktu
d. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan ditandai
dengan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan secara lisan oleh penyuluh.
E. Lampiran
1. Materi
2. Daftar hadir
3. Lembar penilaian
4. Lembar observasi
5. Lembar evaluasi
6. Lembar notulensi
7. Lembar dokumentasi
Lampiran 1. Materi
A. Pengertian Endometriosis
Endometriosis adalah kelainan ginekologis yang ditandai dengan
adanya pertumbuhan lapisan endometrium secara ektopik yang ditemukan di
luar uterus. Secara lebih spesifik lagi dijelaskan sebagai suatu keadaan dengan
jaringan yang mengandung unsur – unsur stroma dan unsur granular
endometrium khas terdapat secara abnormal pada berbagai tempat di dalam
rongga panggul atau daerah lain pada tubuh (Berek, 2011).
B. Klasifikasi Endometriosis
Berdasarkan sistem skoring endometriosis menurut ASRM yang telah
direvisi, penilaian terhadap lesi endometriosis pada peritoneum dan tuba
menggunakan nilai yang berhubungan dengan ukuran lesi. Penilaian ini juga
didasarkan pada perlengketan pada ovarium dan tuba fallopi. Dan juga terdapat
penilaian untuk lesi yang dijumpai pada daerah cul de sac posterior. Sistem
skoring endometriosis diklasifikasikan sebagai berikut :
C. Manifestasi Klinis
1. Nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan
selama haid (dismenore). Dismenorea pada endometriosis biasanya
merupakan rasa nyeri waktu haid yang semakin lama semakin hebat.
Sebab dari dismenorea ini tidak diketahui secara pasti tetapi mungkin ada
hubungannya dengan vaskularisasi dan perdarahan dalam sarang
endometriosis pada waktu sebelum dan semasa haid. Jika kista
endometriumnya besar dan terdapat perlengketan ataupun jika lesinya
melibatkan peritoneum usus, keluhan dapat berupa nyeri abdomen
bawah atau pelvis yang konstan dengan intensitas yang berbeda-beda.
(Derek Lewellyn-Jones.2002).
2. Dispareunia
Merupakan keadaan yang sering dijumpai disebabkan oleh karena
adanya endometriosis di kavum douglasi.
3. Nyeri pada saat defekasi
Defekasi yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid disebabkan
oleh karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid.
4. Gangguan Haid (Polimenorea dan hipermenorea)
Gangguan haid dan siklusnya terjadi apabila kelainan pada ovarium
demikian luasnya sehingga fungsi ovarium terganggu. Menstruasi tidak
teratur terdapat pada 60% wanita penderita. Pasien mungkin
mengeluhkan bercak merah premenstruasi, perdarahan menstruasi
dalam jumlah banyak (menoragia), atau frekuensi menstruasi
yang lebih sering dan banyak mengeluarkan darah. (Jones. Derek
Llewellyn.2001)
5. Infertilitas
Ada korelasi yang nyata antara endometriosis dan infertilitas. 30%-40%
wanita dengan endometriosis menderita infertilitas. Factor penting yang
menyebabkan infertilitas pada endometriosis adalah apabila mobilitas tuba
terganggu karena fibrosis dan perlekatan jaringan di sekitarnya. Pada
pemeriksaaan ginekologik khususnya pemeriksaan vagina rekto-
abdominal, ditemukan pada endometriosis ringan benda-benda padat
seperti butir beras sampai butir jagung di kavum douglas dan pada
ligamentum sakrouterinum dengan uterus dalam posisi retrofleksi dan
terfiksasi. (Wiknjosastro, hanifa.2007.)
D. Penyebab Endometriosis
Beberapa ahli mencoba menerangkan kejadian endometriosis yaitu berupa
beberapa teori,antara lain:
1. Teori Implantasi dan Regurgitasi.
Teori ini menerangkan adanya darah haid yang dapat menjalar dari kavum
uteri melalui tuba Falopii, tetapi teori ini tidak dapat menerangkan kasus
dari iritasi dan infeksi atau hormonal pada epitel coelom. Secara
dalam tubuh.
4. Teori Imunologik.
Secara embriologis, sel epitel yang membungkus peritoneum parietal dan
(Manuaba, 2010):
kliniknya
F. Patofisiologi
sel endometrium yang ada dalam haid itu dapat dikultur dan dapat
peritoneum.
2. Teori koelemik metaplasia, dimana akibat stimulus tertentu terutama
G. Pemeriksaan Endometriosis
tidak mengeluh.
5. Pemeriksaan Patologi Anatomi Pemeriksaan pasti dari lesi
ialah :
a) Pengobatan simtomatik :
Pengobatan dengan memberikan antinyeri seperti paracetamol 500
panjang.
c) Progestin :
Progestin memungkinkan efek antiendometriosis dengan
perdarahan lecut.
d) Danazol :
Danazol suatu turunan 17 alpha ethinyltestosteron yang
yaitu 40% setelah 5 tahun. Efek samping yang paling umum adalah
Gestrinon diberikan dengan dosis 2,5 – 10 mg, dua sampai tiga kali
Biasanya dalam bentuk depot satu bulan ataupun depot tiga bulan.
samping dapat disertai dengan terapi add back dengan estrogen dan
menopause.
Jakarta: EGC
Jakarta : EGC
Manuaba, Ida A. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : TIM
Benson, Ralph C. 2009. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Berek, JS. 2011. Berek & Novak’s Gynecology 14th Edition. Philadelphia: