Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Adapula yang
menggabungkan dari kedua sistem tersebut yang biasa disebut
sistem ekonomi campuran. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara tiga sistem tersebut. Dalam sejarahnya Indonesia
mengalami beberapa dari sistem ekonomi tersebut sebelum
menggunakan sistem ekonomi yang digunakan saat ini.
Indonesia memiliki sistem ekonomi yang unik sehingga sistem
ekonomi Indonesia sangat menarik untuk diulas dan didalami lebih
lanjut. Sudah sepatutnya sebagai warga negara Indonesia kita
mengetahui lebih lanjut sistem ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu
penulis berusaha mempelajari sistem ekonomi Indonesia melalui
dibuatnya makalah ini. Selain itu makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Sistem Ekonomi Indonesia yang diampu oleh Ibu
Yulia Fithriany, SE ,ME.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem ekonomi?
2. Apa saja jenis-jenis sistem ekonomi?
3. Apa itu Sistem ekonomi Indonesia?
C. Tujuan

1
1. Mengatahui pengertian sistem ekonomi?
2. Menetahui jenis-jenis sistem ekonomi?
3. Menetahui Sistem ekonomi Indonesia?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih
suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan
struktur ekonomi. Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang
membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi
ekonomi untuk menjawabpersoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan
tujuan nasional suatu negara.Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan
oleh suatu negara untukmengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara
dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim
tersebut.

2
B. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
1. Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian
yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang
seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-
negara Eropa dan Amerika Serikat.
a. Ciri-ciri sistem perekonomian pasar:
1) Menerapkan sistem persaingan bebas
2) Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3) Peranan pemerintah dibatasi
4) Peranan modal sangat penting

b. Kelebihan sistem ekonomi pasar:


1) Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
2) Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3) Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4) Kualitas barang lebih terjamin

c. Kekurangan sistem ekonomi pasar:


1) Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2) Rentan terhadap krisis ekonomi
3) Menimbulkan monopoli
4) Adanya eksploitasi

2. Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)


Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi
dimana ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya
perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau

3
pemerintah pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah
Karl Marx, dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi
dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-
kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang
menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara
komunis lainnya.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi etatisme atau sosialis:
1) Hak milik individu tidak diakui.
2) Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3) Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4) Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

b. Kelebihan :
1) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2) Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3) Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4) Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan
masyarakat.

c. Kekurangan :
1) Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

3. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara
sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem
ekonomi campuran pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian
dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi
kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin
mereka jalankan.

4
a. Ciri-ciri :
1) Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme
pasar.
2) Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
3) Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan
pemerataan pendapatan.
4) Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah

b. Kelebihan :
1) Kestabilan ekonomi terjamin
2) Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan
sektor usaha menengah dan kecil
3) Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas
individu

c. Kekurangan :
1) Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang
seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
2) Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat
dikuasai oleh pemerintah dan swasta

C. Sistem Perekonomian Indonesia


Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama
Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem
ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi
liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada
masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan
oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah
dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.

5
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa
Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun
sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa
Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan
ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.
1. Sistem Ekonomi yang pernah dianut Indonesia
a. Sistem Ekonomi Pancasila atau Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi suatu negara
yang menerapkan nilai-nilai dan bermoral pancasila sebagai sumber
referensi kegiatan dan kebijakan ekonomi. Sebutan lain dari sistem
ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi demokrasi.
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari
falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan
dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi
ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi
lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran
bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan,
membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
1) Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
a) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
b) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
c) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.

6
d) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih
pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak
akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
e) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya
tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
f) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara
dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang
tidak merugikan kepentingan umum.
g) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara.
2) Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
a) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan
bebas yang saling menghancurkan dan dapat
menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan
struktural ekonomi nasional.
b) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur
ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak
dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara.
c) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan
ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat.

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem


perekonomian pancasila. Maka, secara normatif pancasila dan UUD
1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia. Dasar
politik perekonomian ini diatur dalam UUD 1945 pasal 33 yang
berbunyi :

7
1) Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan.
2) Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
3) Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4) Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.
b. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan
dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian
Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini
berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan,
masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
1) Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :
a) Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan
dengan prinsip persaingan yang sehat.
b) Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitas hidup.

8
c) Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
d) Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja.
e) Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan
yang adil bagi seluruh rakyat.
2) Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang
berkeadilan sosial :
a) Berdaulat di bidang politik
b) Mandiri di bidang ekonomi
c) Berkepribadian di bidang budaya
3) Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi
kerakyatan yang berkeadilan sosial :
a) Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala
bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi.
b) Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang
multidisipliner dan multikultural.
c) Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-
ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan
perguruan tinggi.
2. Perkembangan Perekonomian di Indonesia
Pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem
ekonomi Pancasila. Ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’,
namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak
pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an - tahun1957-an
merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian
Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga
mewarnai corak perekonomian di tahun1960-an - masa orde baru.
Keadaan ekonomi Indonesia antara tahun 1950 - tahun 1965-an
sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi
pemerintah. Diantara program-program tersebut adalah:

9
a. Program Banteng tahun 1950, yang bertujuan membantu pengusaha
pribumi.
b. Program/ Sumitro Plan tahun 1951.
c. Rencana Lima Tahun Pertama, tahun 1955-1960
Namun demikian ke semua program dan rencana tersebut tidak
memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberpa
faktor yang menyebabkan kegagalan adalah:
a. Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif
bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian
keputusankeputusan yang dibuat cenderung menitik beratkan pada
masalah poitik, dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini dapat
dimengerti mengingat pada masa-masa ini kepentingan politik lebih
dominan, seperti mengembalikan negara Indonesia ke negara
kesatuan, usah mengembalikan Irian Barat, menumpas
pemberontakan di daerah-daerah, dan masalah politik sejenisnya.
b. Akibat lanjut dari keadaan di atas, dana negara yang seharusnya
dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi, justru
dialokasikan. Untuk kepentingan politik dan perang.
c. Faktor berikutnya adalah, terlalu pendeknya masa kerja setiap
kabinet yang dibentuk (sistem parlementer saat itu). Tercatat tidak
kurang dari 13 kabinet berganti saat itu. Akibatnya program dan
rencana yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat
dijalankan dengan tuntas, kalau tidak ingin disebut tidak sempat
berjalan.
d. Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang
memperhatikan potensi dan aspirasi dari berbagai pihak. Disamping
putusan individu/ pribadi, dan partai lebih dominan daripada
kepentingan pemerintah dan negara.
e. Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem
perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat
Indonesia (liberalis, 1950 – 1957) dan etatisme (1958 – 1965).

10
f. Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah ‘terjadi’
di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukit-bukit
berikut:
1) Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi, yang
membawa dampak menurunnya nilai eksport kita.
2) Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek
‘Mercu Suar’. Defisit anggaran negara yang makin besar, dan
justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang
tinggi tidak dapat dicegah kembali.
3) Keadaan tersebut masih dipaparkan dengan laju pertumbuhan
penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan
ekonomi saat itu, yakni sebesar 2,2%.

Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru.


Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukkan suatu kondisi
yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem
ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah
melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 - 1965,
semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil
rakyat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-
nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan demikian sistem
demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi Pancasila kembali satu-
satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi
selanjutnya. Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa
rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak
terkecuali sektor ekonomi.

Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk:

a. Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan


sistem perekonomian yang lama (liberal/ kapitalis dan etatisme/
komunis).

11
b. Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat
tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan
peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.

Tercatat bahwa :

Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%


a. Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
b. Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
c. Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%

Dari data di atas, menjadi jelas, mengapa rencana pembangunan


lima tahun pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969. Sejak
bergulirnya reformasi 1998, di Indonesia mulai dikembangkan sistem
ekonomi kerakyatan, di mana rakyat memegang peranan sebagai pelaku
utama namun kegiatan ekonomi lebiih banyak didasarkan pada
mekanisme pasar. Pemerintah mempunyai hak untuk melakukan
koreksi pada ketidaksempurnaan dan ketidakseimbangan pasar.
3. Para Pelaku Ekonomi
Tiga Pelaku Ekonomi (Agen-agen pemerintah dalam Pembangunan
Ekonomi) Dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku
ekonomi, yaitu:
a. Pemilik faktor produksi
b. Konsumen
c. Produsen
Jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku
ekonomi :
a. Sektor rumah tangga
b. Sektor swasta
c. Sektor pemerintah
d. Sektor luar negeri

12
Maka dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi
pokok (sering disebut sebagai agen-agen pemerintah dalam
pembangunan ekonomi), yakni:

Sek. Swasta -> Koperasi -> Sek. Pemerintah

Sek. Pemerintah -> Sek. Swasta -> Koperasi

Koperasi -> Sek. Pemerintah -> Sek. Swasta


4. Peranan Pemerintah Dalam Sistem Ekonomi Indonesia
Dalam sistem perekonomian Indonesia pemerintah memiliki peranan
yang cukup besar yaitu sebagai pelaku sekaligus sebagai pengatur
kegiatan ekonomi.Secara garis besar peranan pemerintah dalam
perekonomian sebagai berikut:
a. Pemerintah berperan dalam mengalokasikan sumber-sumber
ekonomi secara efisien.
b. Pemerintah berperan dalam distribusi pendapatan dari golongan
mampu ke golongan kurang mampu.
c. Pemerintah berperan dalam menstabilkan perekonomian.

BAB III

KESIMPULAN

13
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan.
Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi. Sistem ini
digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.

Terdapat tiga jenis sistem ekonomi yang dipakai di dunia ini yaitu, Sistem
ekonomi pasar (Liberalis dan Kapitalis), Sistem ekonomi terencana (Etatisme dan
Sosialis), dan sistem ekonomi campuran yang menggabungkan kedua unsur
tersebut. Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila yang merupakan sistem
ekonomi campuran. Nilai-nilai dasar perekonomian Indonesia adalah
Kerjasama,Gotong Royong, Keadilan, dan Kekeluargaan. Oleh sebab itu, sistem
perekonomian Indonesia sangat menentang adanya sistem free fight liberalism,
etatisme, dan monopoli.

14
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/NB01/Downloads/MATERI_SISTEM_PEREKONOMIAN_DI_I
NDONESIA%20(1).pdf

https://www.academia.edu/11712441/MATERI_SISTEM_PEREKONOMIAN_D
I_INDONESIA

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-
indonesia.html

https://blog.ruangguru.com/sistem-ekonomi-indonesia-dan-karakteristiknya

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/

15

Anda mungkin juga menyukai