Anda di halaman 1dari 10

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN


KISTA OVARIUM DI RUANG AL-KAUTSAR
RSU AMINAH BLITAR
Oleh :

Maria ulfa diliantika


Profesi Ners
STIKes Maharani Malang

ABSTRAK

Kista ovarium merupakan rongga berbentuk kantong berisi cairan didalam


jaringan ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya.
Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormone yang terjadi
selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Penulisan ini
untuk memberikan Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Kista Ovarium di
ruang Al-Kautsar Rumah Sakit Umum Aminah Blitar. Metode yang digunakan
adalah case studies yang berarti penelitian dengan penekanan pada analisis pada
kasus tertentu. Hasil evaluasi selama 2 hari adalah evaluasi dari diagnosa pertama
sampai diagnosa kedua sudah dapat teratasi tetapi timbul masalah baru. Rencana
asuhan keperawatan dan intervensi dilakukan sesuai NANDA NIC-NOC.
Impelementasi dilakukan sesuai intervensi yang dibuat. Semoga dengan studi
kasus ini perawat mampu meningkatkan memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan aspek bio, psiko, social dan spiritual

Kata kunci : kista ovarium, asuhan keperawatan.

ABSTRACT

Ovarian cysts are fluid-filled pouches in the ovary tissue. Ovarian cysts are
common in women in their reproductive period. Most cysts are formed due to
changes in hormone levels that occur during the menstrual cycle, the production
and release of eggs from the ovaries. This writing is to provide Nursing Care on
Ny.S with Ovarian Cysts in the Al-Kautsar Room of Aminah Blitar Public
Hospital. The method used is case studies which means research with emphasis on
analysis on a particular case. The evaluation result for 2 days is the evaluation of
the first diagnosis until the second diagnosis can be resolved but new problems
arise. Nursing care plans and interventions are conducted according to NANDA
NIC. Impelementasi done according to the intervention made. Hopefully with this
case study nurses can improve nursing care based on aspects of bio, psycho, social
and spiritual.

Keywords: ovarian cyst, nursing care.

PENDAHULUAN dijumpai pada wanita di masa


Latar Belakang reproduksinya. Kista ovarium
Kista ovarium disebabkan oleh gangguan
merupakan salah satu tumor (pembentukan) hormone pada
jinak ginekologi yang sering hipotalamus, hipofisis dan
ovarium. Kista ovarium pada bersifat jinak (Standar
umumnya dijumpai pada wanita Pelayanan Medik Obstetri dan
yang lebih tua post menopause, Ginekologi, 2006). World
hampir 80% kasus tumor Health Organization (WHO)
ovarium yang dijumpai pada dan Serikat Pengendalian
wanita usia diatas 50 tahun. Kanker Internasional (UICC)
Kista ovarium yang bersifat memprediksi, akan terjadi
ganas disebut kanker ovarium. peningkatan lonjakan penderita
Kista ovarium itu sendiri kanker sebesar 300 persen di
memiliki risiko yaitu seluruh dunia pada tahun 2030.
mengalami degenerasi 2 Jumlah tersebut 70% nya
keganasan menjadi kanker, berada di negara berkembang
disamping itu bisa mengalami seperti Indonesia. World Health
torsi atau terpuntir sehingga Organization (WHO) telah
menimbulkan nyeri akut, memaparkan bahwa kista
perdarahan atau infeksi bahkan ovarium merupakan penyebab
sampai kematian. Oleh karena kematian utama pada kasus
itu kista ovarium merupakan keganasan ginekologi. Kista
masalah penting yang ovarium juga merupakan kanker
menyangkut kualitas kesehatan kelima yang sering menjadi
reproduksi wanita penyebab kematian pada wanita
(Wiknjosastro, 2007). setelah kanker paru-paru
Tingginya angka kolorental, payudara, dan
kematian karena penyakit ini pankreas. Angka insiden pada
disebabkan tanpa adanya gejala wanita dibawah 50 tahun
dan tanpa menimbulkan sebanyak 5,3/100 dan
keluhan, sehingga sulitnya meningkat menjadi 41,4/100
mendeteksi penyakit ini pada wanita diatas 50 tahun.
menyebabkan 60%-70% pasien Risiko yang paling ditakuti dari
datang pada stadium lanjut. kista ovarium yaitu mengalami
Insiden kista ovarium yaitu 7% degenerasi keganasan,
dari populasi wanita dan 85% disamping itu bisa juga
mengalami torsi atau terpuntir dan 25% diantaranya meninggal
sehingga menimbulkan nyeri dunia dan 70% diantaranya
akut, perdarahan, atau infeksi wanita karier yang telah
(WHO, 2011). Di Indonesia berumah tangga (Wiknjosastro,
sekitar 25-50% kematian wanita 2007).
usia subur disebabkan oleh
Untuk itu dengan adanya
masalah yang berkaitan dengan
studi kasus ini dapat
kehamilan dan persalinan serta
memaksimalkan pengetahuan
penyakit sistem reproduksi
tentang penyakit kista ovarium dan
misalnya kista ovarium (Depkes
mampu mencegah terjadinya serta
RI, 2011). Sejak tahun 2001
mampu mengetahui cara
diperkirakan jumlah penderita
perawatannya dengan sebaik
kista ovarium di Indonesia
mungkin untuk mengurangi resiko
sebanyak 23.400 orang dan
tinggi banyaknya penderita dengan
diperkirakan yang meninggal
penyakit kista ovarium.
sebanyak 13.900 orang (59,4%).
Sulitnya mendeteksi penyakit 1.2 Rumusan Masalah
ini menyebabkan 60-70% Bagaimana Asuhan Keperawatan
pasien datang pada stadium 1, Kista pada Ny.S dengan Post
berdasarkan pertimbangan dan Operasi di Ruang Al-Kautsar RSU
faktor tersebut karsinoma Aminah Blitar?.
ovarium disebut silent killer
1.3 Tujuan
karena baru diketahui stadium
lanjut (Wiknjosastro, 2007). 1.3.1 Tujuan Umum
Sedangkan pada tahun 2008 Mahasiswa mampu memahami
terdapat 428 kasus penderita asuhan keperawatan pada kasus
kista ovarium , dimana terdapat penyakit kista dengan post
20% meninggal dunia dan 60% operasi.
diantaranya wanita karier yang
1.3.2 Tujuan khusus
telah berumah tangga.
Setelah melakukan praktik
Sedangkan pada tahun 2009
klinik keperawatan mahasiswa
terdata 768 kasus penderita kista
dapat :
1. Melakukan pengkajian 1.4.2 Praktis
data pasien post operasi Memberikan
2. Mengidentifikasi pengalaman yang nyata
diagnose / masalah sebagai peneliti pemula
pasien dengan post dalam riset keperawatan
operasi
Pembahasan
3. Memberikan intervensi
sesuai kasus pasien Proses keperawatan yang
dengan post operasi dilakukan pada tanggal 28 April
4. Mengimplementasikan 2017 di Ruang Al-Kautsar RSU
sesuai intervensi pasien Aminah Blitar. Prinsip dari
dengan post operasi pembahasan ini dengan
5. Mengevaluasi hasil memperhatikan teori proses
pasien dengan post keperawatan yang terdiri dari tahap
operasi pengkajian, diagnosa keperawatan
6. Mendokumentasikan yang menjadi prioritas,
semua tindakan yang perencanaan, pelaksanaan dan
telah dilakukan evaluasi keperawatan untuk
masalah yang menjadi prioritas.
1.4 Manfaat
Identitas pasien Ny.S yang
1.4.1 Teoritis berumur Empat puluh tujuh tahun,
Sebagai teori untuk berjenis kelamin perempuan,
mengaplikasikan teori- alamat rumah subontoro
teoridalam ilmu 01/15ponggok blitar dan masuk
pengetahuan riset rumah sakit pada tanggal 28 April
keperawatan dari 2016 dengan diagnosa medis kista
pengalaman atau ovarium dextra. Penanggung jawab
kenyataan yang ada di selama dirawat di rumah sakit
lapangan khususnya adalah suami Ny.S bernama Tn.Z
ilmu keperawatan yang berusia lima puluh tiga tahun
maternitas di ruang Al- lulusan SMP dan pekerjaan swasta
Kautsar. alamatnya subontoro
01/15ponggok blitar dan suami istri semuanya simetris, tidak ada
menganut agama Islam. kelainan ataupun edema serta
Pemeriksaan fisik pada Ny.S pendarahan. Pemeriksaan pada
dapat dilihat dengan keadaaan abdomen pre op perut bagian
umumnya lemah dengan kesadaran bawah kanan teraba benjolan dan
compos mentis, tanda-tanda terasa nyeri sedang dengan skala 4
vitalnya yaitu tekanan darah: dan post op bagian perut terdapat
130/80, Nadi: 84 x/mnt, Suhu: luka bekas operasi di daerah supra
36,20 C, dan pernapasannya sympisis. Bentuk transversal ± 3
20x/mnt. cm, tertutup perban. Luka terasa
Yang pertama dapat dilihat nyeri (sedang ) peristaltik usus
dari pemeriksaan kulit pasien tidak menurun, tidak terdapat
terdapat lesi, kelainan kulit lainnya penumpukkan cairan (oedema).
tetapi setelah dilakukan operasi Pasien merasa sakit di abdomen
kulit bagian abdomen terdapat luka bawah.
operasi. Kulit tidak tampak Pemeriksaan terakhir yang
sianosis, kebersihan kulit cukup dapat dilakukan saat pemeriksaan
dan turgor kulit baik (kembali < 2 fisik yaitu pada sistem reproduksi
detik bila dicubit). Yang kedua yaitu klien berjenis kelamin
pemeriksaan kepala yaitu bentuk perempuan. Tidak terdapat
kepala simetris, distribusi kelainan pada organ genetalia
pertumbuhan rambut cukup merata, eksterna. Ekstermitas atas dan
kulit kepala dan rambut tampak bawah bentuk simetris, tidak
cukup bersih dan tidak terdapat terdapat kelainan bentuk
benjolan. Yang ketiga pemeriksaan ekstermitas atas dan bawah. , tidak
Penglihatan konjungtiva tidak tampak sianosis pada ujung –
anemis, sklera tidak ikterik, ujung ektermitas dan pergerakan
pergerakan bola mata baik. terbatas karena prosedur perawatan
Kebersihan mata cukup, fungsi post op. Kekuatan otot pasien pada
penglihatan baik dan untuk ekstremitas atas normal tidak ada
pemeriksaan hidung, telinga, kelainan saat melakukan aktivitas.
mulut, leher, dada dan janutung
Sesuai kasus dengan pasien tanda klinis atau masalah yang dialami
kista ovarium yang telah pasien selama pengkajian berlangsung
dikelola, kista ovarium adalah dan adanya pengetahuan yang diperoleh
suatu kantong abnormal berisi dari pendidikan, sehingga dapat di
cairan atau setengah cair yang aplikasikan dalam perumusan diagnosa.
tumbuh dalam indung telur
Intervensi keperawatan secara
yaitu terasa nyeri dan terasa
teori berdasarkan NANDA dan NIC
tidak nyaman disebabkan
NOC tahun 2015-2017, sangat banyak
terdapatnya benjolan pada
dan komplek dalam berbagai keadaan
abdomen, sulit untuk
pasien Kista ovarium maupun dalam
beraktivitas yang berat.
keadaan penyakit lain dengan diagnosa
Penatalaksaan yang diberikan
yang sama. Sehingga semua intervensi
pada pasien Ny.S yaitu
tidak dapat digunakan dalam kasus
diberikan tindakan operasi
Ny.S alasan lain tidak bisa
laparatomy untuk mengambil
dilaksanakan semua karena
benjolan atau kantong abnormal
keterbatasan waktu dan tenaga penulis
yang berisi cairan dalam
sehingga dilanjutkan oleh tenaga
ovarium.
kesehatan yang lain. Intervensi yang
Diagnosa keperawatan dari kasus digunakan pada Ny.S berdasarkan
Ny. S tersebut diangkat berdasarkan keluhan dan kebutuhan pasien saat
data yang ditemukan pada Ny. S saat pengkajian dan memiliki kesamaan
dilakukan tahap pengkajian dan setelah dengan yang ada di teori.
dilakukan analisa data, yang tentunya
Kesimpulan dan Saran
data tersebut sangat mendorong
1) Kesimpulan
munculnya suatu diagnosa
keperawatan. Pada kasus pada An. J Berdasarkan
ditemukan 2 diagnosa keperawatan pembahasan yang diuraikan dalam
yaitu Ansietas dan Nyeri bab 4 studi kasus pada Ny.S
dengan Kista Ovarium maka dapat
Faktor penunjang (pendukung)
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dalam merumuskan diagnosa
a. Pengkajian yang dilakukan pada
keperawatan Ny.S adalah berdasarkan
Ny.S didapatkan yaitu keadaan
umunya cukup, kecemasan e. Evaluasi
pasien dapat terasati dan nyeri Evaluasi tindakan yang
pasien dapat terobati dilakukan selama 2 hari, sejak
b. Penegakan diagnosa tanggal 28-29 April 2017
keperawatan pada kasus Ny.S berdasarkan tujuan dan kriteria
dibuat berdasarkan kebutuhan hasil. Dari 2 diagnosa
dasar manusia menuntut hirarki keperawatan yang diangkat
Maslow dan prioritas masalah didapatkan hasil evaluasi, yaitu
yang mengancam kehidupan masalah kecemasani dapat
pasien, uraian teoritis mengenai teratasi tapi timbul masalah baru
diagnosa keperawatan yang intoleransi aktivitas dan
mungkin timbul pada pasien masalah nyeri dapat teratasi
Kista ovarium. Diagnosa timbul masalah baru nyeri
keperawatan sesuai prioritas berhubungan dengan luka
yang muncul pada Ny.S ada 2, operasi.
yaitu: f. Faktor Pendukung dan
 Ansietas berhubungan Penghambat
dengan perubahan besar a. Faktor pendukung
( status kesehatan ) Kesediaan tenaga medis dan
 Nyeri akut berhubungan tenaga kesehatan di ruang
dengan agen cidera Al-Kautasar dalam
biologis. membantu pemberian asuhan
c. Perencanaan keperawatan yang keperawatan sesuai standar
dirumuskan pada pasien Ny.S terhadap pasien, sikap
dibuat berdasarkan diagnosa kooperatif dari pasien dan
yang muncul. keluarga terhadap
d. Tindakan keperawatan pada pelaksanaan asuhan
pasien Ny.S pada dasarnya keperawatan, serta adanya
mengikuti perencanaan yang bimbingan yang terarah dari
telah dibuat dalam intervensi para pembimbing.
keperawatan yang disesuaikan b. Faktor Penghambat
dengan kondisi pasien.
1) Keterbatasan dalam sehinggah dapat mengupas
penelitian ini adalah data secara menyeluruh kasus-kasus
asuhan keperawatan yang didapatkan.
belum terdokumentasi DAFTAR PUSTAKA
dengan baik karena Betz, Cecily L, Buku Saku
perencanaan yang Keperawatan pediatric, Ed3. Jakarta,
digunakan selalu EGC. 2002
berulang-ulang yang tidak Heni R dkk, Buku Ajar Keperawatan
sesuai dengan keadaan Kardiovaskular, Jakarta, Pusat
pasien serta dipersingkat. kesehatan Jantung dan Pembuluh darah
2) Terbatasnya referensi nasional “Harapan Kita” 2014.
terbaru bagi penulis yang Junadi dkk, Kapita Selekta kedokteran,
membahas secara Ed2, Media Aesculapius, FKUI, 2006
mendalam tentang proses Suriadi & Rita Y, Asuhan keperawatan
keperawatan pada Pada Anak, Ed1. Jakarta, Sagung Seto,
vesikolithiasis. 2006
3) Waktu yang kurang cukup Samsjuhidayat & Wim de Jong, Buku
karena selalu bertabrakan Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Jakarta,
dengan laporan dinas yang EGC, 2006.
lain serta kegiatan rumah Jhonson, Marion., Meridean Maas.
sakit. (2004). Nursing Outcomes
Classification (NOC). St. Louis:
5.2 Saran
Mosby
5.2.1 Teoritis Lasallian.Ventricular Septal Defect.
Diharapkan pengkajian tenggap http://www.wordpress.com/2011/11/ve
terhadap kasus. Dan menemukan teori- ntricular-septal-defect.html diakses
teori yang mendukung antara fakta dan pada tanggal 11 september 2011
teori. Majalah Kesehatan. Kelainan jantung
bawaan pada anak.
5.2.2 Praktis
http://majalahkesehatan.com diakses
Secara praktisi di
pada tanggal 6 September 2012
harapkan peneliti melakukan
pengkajian secara lengkap
McCloskey, Joanne C., Bullechek, 2016. Philadelphia: NANDA
Gloria M. (2008). Nursing International.
Interventions Classification (NIC). Schwartz M. William. 2004.Pedoman
St. Loui:Mosby. Klinis Pediatri. Jakarta :EGC
M.H Abdoerrachman, M.B Affandi, S. Samik, Wahab A. 2009.Kardiologi
Agusman, H. Alatas, Dahlan A, Anak. Jakarta :EGC
Aminullah A,et all. 2007 .Ilmu Wongso S, Nasution A H, Adnan H M,
Kesehatan Anak Jilid 2. Jakarta: FKUI Isbagio H, Tambunan S, Albar Z, et all.
NANDA. (2016). Nursing Diagnoses: 2000.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Definitions & Classification 2015- Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai