Anda di halaman 1dari 13

Skip to content

MENU

HOMEPAGE / UMUM / BAHASA / BAHASA INDONESIA / √ PUISI : PENGERTIAN, JENIS, CIRI, UNSUR, STRUKTUR &
CONTOHNYA LENGKAP

√ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur


& Contohnya Lengkap
Oleh bitarDiposting pada Desember 23, 2018

√ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya Lengkap– Siapa
yang suka dengan Puisi ?? Rata-rata menyukai puisi. Apa lagi pada kalangan remja
wanita, untuk para wanita remaja senang sekali apabila dibacakan puisi dan akan
membuat hati nya berdebar dan memeleh saat mendengarnya. Agar lebih
memahami tentang apa itu puisi. seputarilmu.com akan membahas tentang
pengertian puisi, jenis-jenis puisi, unsur-unsur puisi, dan struktur puisi beserta
contohnya. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut.
Table of Contents
 Pengertian Puisi
o Pengertian Puisi Menurut Para Ahli
o Jenis-Jenis Puisi
o Unsur-Unsur Puisi
o Posting terkait:

Pengertian Puisi
Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran serta
perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta disusun dengan
mengonsentrasikan sebuah kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian suatu
struktur fisik serta struktur batinnya. Puisi ialah seni tertulis yang menggunakan
bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan). Puisi dibagi menjadii dua yaitu 1.
puisi lama dan 2. puisi baru.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

1. H.B. Jassin
Menurut H.B. Jassin menyatakan bahwa puisi adalah sebuah pengucapan dengan
sebuah perasaan yang didalamnya mengandung sebuah fikiran-fikiran dan
tanggapan-tanggapan.

2. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah mengajarkan


sebanyak mungkin dengan kata-kata yang sedikit mungkin.

3. Waluyo

Menurut Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah karya sastra dengan
bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu
dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).

4. Edwin Arlington Robinson

Menurut Edwin Arlington Robinsonmenyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa


yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan
sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.

5. Muhammad Hj. Salleh

Menurut Muhammad Hj. Salleh menyatakan bahwa puisi ialah suatu bentuk sastra
yang kental dengan music bahasa serta suatu kebijaksanaan penyair dan
tradisinya. Dalam hali ini segala kekentalan itu, maka puisi setelah dibaca akan
menjadikan kita lebih bijaksana.

6. Usman Awang

Menurut Usman Awang menyatakan bahwa puisi ialah bukanlah sebuah nyanyian
orang putus asa yang mencari sebuah ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang
ditulisnya.

7. SastraSudjiman

Menurut Kamus Istilah SastraSudjiman menyatakan bahwa puisi ialah sebuah


ragam sastra yang bahasanya terikat oleh sebuah irama, matra, rima, serta sesuatu
penyusunan larik dan bait.
8. Watt-Dunton

Menurut Watt-Dunton mmenyatakan bahwa puisi ialah sebuah ekpresi yang


kongkret dan yang bersifat artistik dari suatu pikiran manusia dalam bahasa
emosional dan berirama.

9. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah dalam cara
mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.

10. Herman J. Waluyo

Menurut Herman J. Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah bentuk karya
sastra yang mengungkapkan suatu pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif
dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

11. Djoko Pradopo

Menurut Djoko Pradopo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah hasil aktivitas
pemadatan, yaitu suatu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan
lalu memadatkannya (kondensasi).

12 Pradopo

Meurut Pradopo menyatakan bahwa puisi ialah suatu aktivitas yang bersifat
pencurahan jiwa yang padat, yang bersifat sugestif dan asosiatif.

13. John Keats

Menurut John Keats menyatakan bahwa puisi ialah sebuah usaha untuk membaca
indah dari membayangkan sebuah narasi proses pemikiran atau logis. Dia tidak
menyiratkan sebuah puisi yang tidak masuk akal atau tidak mempunyai narasi.
Jenis-Jenis Puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama ialah sebuah puisi yang masih terikat oleh suatu aturan-aturan. Aturan
puisi lama ini seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah barisnya
terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada tiap baris, dan
irama.

Jenis-Jenis Puisi Lama

 Mantra ialah suatu ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu


kekuatan gaib
 Pantun ialah salah satu puisi lama yang memiliki ciri yang bersajak a-b-a-b,
pada tiap barisnya terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, pada 2 baris awal
pantun disebut dengan sampiran, pada 2 baris berikutnya disebut dengan
sebagai isi, tiap bait 4 baris.
 Karmina ialah salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah pantun tetapi
sangat pendek.
Seloka ialah sebuah pantun yang berkaitan.
 Gurindam ialah salah satu jenis puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, yang
bersajak a-a-a-a, dan biasanya berisi sebuah nasihat.
 Syair ialah salah satu jenis puisi yang bersumber dari sebuah negara Arab
dan yang mempunyai ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, yang
biasanya berisi sebuah nasihat atau sebuah cerita.
 Talibun ialah sebuah pantun genap yang tiap baitnya terdiri dari sebuah
bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10 baris.

Ciri-Ciri Puisi lama

 Puisi lama mempunyai ciri-ciri yang bisanya berupa puisi rakyat dan tidak
ada nya nama sih pengarangnya.
 Pada puisi lama masih terikat oleh berbagai suatu aturan-aturan yang seperti
dari jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada
setiap barisnya.
 Pusi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan bisa disebut
dengan sastra lisan.
 Pada puisi lama menggunakan sebuah majas atau suatu gaya bahasa tetap
dan klise.
 Pada puisi lama biasanya berisikan tentang sebuah kerajaan, fantastis, serta
istanasentris.
2. Puisi Baru

Puisi baru ialah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh suatu aturan, berbeda
dengan puisi lama. Puisi baru mempunyai sebuah bentuk yang lebih bebas
dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Jenis-Jenis Puisi Baru

 Balada ialah salah satu jenis puisi baru. Balada ialah sebuah puisi tentang
cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta
dengan suatu skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima nya berubah
menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Pada larik terakhir dalam suatu bait pertama
digunakan refren dalam bait-bait selajutnya.
 Himne ialah salah satu jenis puisi yang digunakan sebagai sebuah pujaan
untuk Tuhan, tanah air, atau seorang pahlawan.
 Ode ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah sanjungan
bagi orang yang telah berjasa. Pada puisi ini nada serta gayanya sangat
resmi, yang bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia,
mempunyai sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau
suatu peristiwa umum.
 Epigram ialah salah satu jenis puisi yang mempunyai isi berupa tuntunan
atau suatu ajaran hidup.
 Romansa ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah luapan
perasaan penyair tentang sebuah cinta kasih.
 Elegi ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah kesedihan.
 Satire salah satu jenis puisi yang yang isinya berisikan tentang sebuah
sindiran atau suatu kritikan.
 Distikon ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris
(puisi 2 seuntai).
 Terzinaa ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris
(puisi 3 seuntai).
 Kuatrain ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4
seuntai).
 Kuint ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5
seuntai).
 Sektet ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6
seuntai).
 Septime, ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi
7 seuntai).
 Oktaf atau Stanza ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri
pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double kutrain atau bisa disebut dengan puisi
8 seuntai).
 Soneta ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri yaitu terdiri dari
14 baris yang terbagi menjadi 2, pada 2 bait pertama masing-masing terdiri
dari 4 baris dan pada 2 bait kedua masing-masing 3 baris.

Ciri-Ciri Puisi Baru

 Dapat diketahui nama sih pengarangnya


 Pada suatu perkembangannya secara lisan serta tertulis.
 Puisi baru tidak terikat dengan berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah
baris dan suku kata.
 Pada puisi baru menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah.
 Yang berisikan tentang sebuah kehidupan.
 Pada puisi baru biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
 Mempunyai sebuah bentuk yang lebih rapi dan simetris.
 Mempunyai sebuah rima akhir yang teratur.
 Pada puisi tiap-tiap barisnya berupa sebuah kesatuan sintaksis.

Unsur-Unsur Puisi
Puisi harus mempunyai 2 Unsur ini yaitu struktur fisik dan struktur batin puisi, berikut
ini penjelasannya :

1. Struktur Fisik Puisi

 Perwajahan Puisi (Tipografi), yaitu suatu bentuk puisi yang seperti halaman
yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,
hingga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan sebuah pemaknaan
terhadap puisi.

 Diksi adalah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh sih penyair dalam
sebuah puisinya. Karena puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang sedikit
kata-katanya bisa mengungkapkan banyak, oleh karena itu kata-katanya
harus dipilih secermat mungkin. Pada pemilihan kata-kata dalam sebuah
puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

 Imaji, ialah sebuah kata atau susunan kata yang mengungkapkan sebuah
pengalaman indrawi, misalnya sebuah penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji ini terbagi atas tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji
mengakibatkan sih pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dialami oleh penyair.

 Kata Konkret, ialah sebuah kata yang memungkinkan memunculkan sebuah


imaji karena bisa ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan
suatu kiasan atau lambang. Seperti kata konkret “salju” yang dimana
melambangkan sebuah kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan
pada kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan sebuah tempat kotor,
tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain sebaginya.

 Gaya Bahasa, ialah suatu penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau


meningkatkan suatu efek dan menimbulkan sebuah konotasi tertentu dengan
bahasa figuratif yang menyebabkan sebuah puisi menjadi prismatis, yang
artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa ini
disebut dengan majas. macam-macam majas yaitu antara lain metafora,
simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora,
pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem
pro parte, hingga paradoks

 Rima/Irama ialah sebuah persamaan bunyi puisi yang baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (sebuah tiruan
terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan suatu efek magis puisi staudji
C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan sebuah kata/ungkapan ritma
ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat
menonjol dalam pembacaan sebuah puisi.

2. Struktur Batin Puisi

 Tema/Makna (sense); media pusi ialah suatu bahasa. Tataran bahasa ialah
suatu hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus mempunyai sebuah
makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.

 Rasa (Feeling) yaitu suatu sikap penyair yang mengenai pokok


permasalahan yang terdapat di dalam puisinya. Pengungkapan tema dan
rasa erat kaitannya akan sebuah latar belakang sosial dan psikologi penyair,
misalnya seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas
sosial, kedudukan dalam sebuah masyarakat, usia, pengalaman sosiologis
dan psikologis, dan dalam pengetahuan. Pada kedalaman pengungkapan
sebuah tema dan ketetapan dalam menyikapi sebuah masalah tidak
tergantung dari sebuah kemampuan penyair memilih sebuah kata-kata, rima,
gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari sebuah wawasan,
pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh suatu latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
 Nada (tone) ialah suatu sikap penyair terdapat pembacanya. Nada
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair bisa menyampaikan suatu
tema baik dengan suatu nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca dalam pemecahan sebuah masalah, menyerahkan
masalah kepada sih pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh
dan rendah pembaca, dan lain sebagainya.

 Amanat/tujuan maksud (intention) yaitu sebuah pesan yang akan


disampaikan oleh sih penyair kepada sih pembaca yang terdapat di dalam
puisi tersebut.

Puisi merupakan salah satu jenis sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan sih penulis dan ungkapan yang ada di sekeliling suatu masyarakat. Itulah
ulasan tentang √ Puisi : Pengertian, Jenis, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya
Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca yang
membutuhkannya. Sekian dan terimakasih.

Baca Juga Artikel Liannya :

Baca Juga : √ Pantun : Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya Terlengkap

Baca Juga : √ Cerpen : Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur & Contohnya Lengkap

Baca Juga : √ Novel : Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Jenis & Contohnya Lengkap

Baca Juga : √ Pronomina ( Kata ganti ) : Pengertian, Ciri, Jenis & Contohnya Lengkap

 0SHARES
 Facebook0
 Twitter0
 Google+0
 Pinterest0
 LinkedIn0
 Tumblr
 Print0
 Email0
 WhatsApp
 Yahoo Mail
 Gmail
 Evernote
 Line
 SMS
 Telegram
 Skype
 Facebook Messenger

Posting terkait:

√ Induksi Elektromagnetik : Pengertian, Penerapan, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap

√ Saraf Simpatik & Parasimpatik : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jalur & Perbedaannya
Lengkap

√ Keteraturan Sosial : Pengertian, Unsur, Jenis, Faktor Pendorong dan Penghambat


Terlengkap

Posting pada BAHASA, Bahasa Indonesia, SMA, SMK,SMP, Strata 1, STRATA2


Pos-pos Terbaru

 √ Induksi Elektromagnetik : Pengertian, Penerapan, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap


 √ Saraf Simpatik & Parasimpatik : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jalur & Perbedaannya
Lengkap
 Energi Kinetik Dan Energi Potensial Secara Lengkap
 √ Pengertian Biotik Adalah : Macam, Komponen & Contohnya Lengkap
 √ Sistem Peredaran Getah Bening : Pengertian, Fungsi, Klaasifikasi & Prosesnya
Lengkap
 √ Keteraturan Sosial : Pengertian, Unsur, Jenis, Faktor Pendorong dan Penghambat
Terlengkap
 √ Nirmana : Pengertian, Manfaat, Jenis, Prinsip dan Unsur Terlengkap
 √ Investasi Jangka Pendek : Pengertian, Tujuan, Karakteristik, Jenis, Sarana dan Bentuk
Terlengkap
 √ Investasi Jangka Panjang : Pengertian, Tujuan, Jenis dan Contoh Terlengkap
 √ Klasifikasi Makhluk hidup : Pengertian, Manfaat, Tujuan dan Sistem Klasifikasi
Terlengkap
 √ Lumut Hati : Pengertian, Ciri, Jenis, Manfaat dan Bagian Terlengkap
 √ Lumut Tanduk : Pengertian, Ciri, Cara Berkembangbiak dan Struktur Terlengkap
 √ Lumut Daun : Pengertian, Ciri, Manfaat, Jenis dan Struktur Terlengkap
 √ Retikulum Endoplasma : Pengertian, Fungsi dan Jenis Terlengkap
 √ Jaring – Jaring Makanan : Pengertian, Fungsi dan Contoh Terlengkap

Copyright © 2018 by SeputarIlmu.Com


/* */

 Home

 SMP

o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia

o IPS

 Ekonomi
 Geografi

 Sosiologi

 Sejarah

o BAHASA

 Bahasa Indonesia

 Bahasa Inggris

o Agama

o Kewarganegaraan

o Penjaskes

o Seni Budaya

 SMA

o IPA

 Biologi

 Fisika

 Kimia

o IPS

 Ekonomi

 Geografi

 Sejarah

 Sosiologi

o BAHASA

 Bahasa Indonesia
 Bahasa Inggris

o Agama

o Penjaskes

o Kewarganegaraan

o Seni Budaya

 SMK

 Strata 1

o Ilmu Hukum

 Hukum

o Ilmu Komputer

 Teknik Informatika

 Sistem Informasi

o Ilmu Ekonomi

 Akuntansi

 Manajemen

 STRATA2

 Umum

 Tutup Menu
undefined

Anda mungkin juga menyukai