Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjalankan suatu aktivitas ekonomi diperlukan
penggerak kegiatan ekonomi, yaitu para pelaku ekonomi. Para pelaku
ekonomi di Indonesia sangat beragam, mulai dari bentuknya,
organisasinya, maupun bidang usaha dan kemampuan usahanya.
Pelaku ekonomi tersebut terdiri dari pelaku ekonomi perorangan
maupun korporasi. Pelaku ekonomi perorangan terdiri atas para
wirausahawan, baik dalam bidang perdagangan maupun dalam
bidang jasa, termasuk pengrajin-pengrajin dibidang industri kecil.
Pelaku ekonomi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Pelaku ekonomi/ pelaku usaha/ pelaku
bisnis adalah organ masyarakat yang mempunyai dua fungsi
sekaligus. Pertama, sebagai pemasok semua kebutuhan masyarakat
mula dari kebutuhan primer, sekunder, hingga kebutuhan tersier.
Fungsi yang kedua adalah sebagai penyerap tenaga kerja yang ada di
masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku ekonomi
bertujuan memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam meliputi
kegiatan produksi, distribusi, sampai dengan konsumsi. Di dunia
nyata, para pelaku ekonomi saling berinteraksi dan berhubungan
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya interaksi tesebut,
kegiatan ekonomi di seluruh dunia tidak akan berjalan. Interaksi
diantara mereka dapat dianalisis menggunakan Circular flow diagram,
yaitu diagram yang menggambarkan arus kegiatan ekonomi, misalnya
antara rumah tangga produsen dengan rumah tangga konsumen,
pemerintah, pasar barang, pasar faktor produksi ataupun masyarakat
liuar negeri.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pelaku ekonomi?
2. Siapa saja pelaku-pelaku dalam kegiatan ekonomi?
3. Apa peran masing-masing pelaku ekonomi?
4. Apa saja jenis sector usaha formal?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
diuraikan di atas, makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui pengertian daripada pelaku ekonomi.
2. Untuk mengetahui siapa saja pelaku-pelaku dalam ekonomi
3. Untuk mengetahui peran masing-masing pelaku ekonomi.
4. Untuk mengetahui jenis apa saja yang ada pada sector usaha
formal.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa yang
berminat memperdalam studi ilmu ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelaku Ekonomi


Untuk menjalankan suatu aktivitas ekonomi diperlukan
penggerak (motor) kegiatan ekonomi, yaitu para pelaku ekonomi.
Para pelaku ekonomi adalah semua orang (baik individu maupun
lembaga) yang menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu produksi,
distribusi, dan konsumsi.
B. Pelaku Ekonomi
Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi lima pelaku, yaitu: rumah tangga, perusahaan, koperasi,
masyarakat, dan pemerintah tentunya. Kenapa pemerintah masuk
kedalam peran ekonomi? Karena pemerintah juga berpengaruh dalam
pengawasan, kontrol dan koordinator dalam kegiatan ekonomi supaya
tercipta iklim yang kondusif dan stabil. Dan setiap pelaku ekonomi
tersebut ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau
distributor.

Pelaku – Pelaku Ekonomi :

1. Rumah Tangga Keluarga


Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang
terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya.
Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor
produksi, antara lain: tenaga kerja dan barang-barang modal.
Faktor-faktor produksi tersebut akan ditawarkan kepada
perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan.
Didalam kegiatan ekonomi, rumah tangga (konsumen)
memiliki dua peran yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai konsumen terhadap produk atau barang
atau jasa untuk memenuhi kehidupan.

3
b. Sebagai penyedia faktor produksi seperti tenaga
kerjanya, tanah atau lahan, bahan baku, modal dan
juga pengusaha (dalam artian sebagai wirausaha).
Peran sebagai penyedia bahan baku bisa berupa
memiliki ladang yang ditumbuh pohon mahoni atau
jati, kemudia kayu tersebut dijual kepada
perusahaan meubel supaya diolah menjadi
perabotan rumah tangga.

Untuk memenuhi kebutuhan, rumah tangga


membutuhkan pemasukan berupa uang untuk membeli
barang kebutuhan. Darimanakah pendapatan rumah
tangga tersebut dan bagaimana bentuknya? Pendapatan
rumah tangga bisa saja berasal dari perusahaan yang
diperoleh dalam bentuk berikut:

a. Upah Kerja ataupun Gaji


Merupakan imbalan atas pengorbanan tenaganya
dalam melakukan produksi.
b. Sewa
Yaitu bayaran kepada rumah tangga karena sudah
menyewakan lahan atau bangunan kepada
perusahaan yang melakukan produksi barang atau
jasa.
c. Bunga
Merupakan imbalan kepada rumah tangga dari
suatu perusahaan karena meminjamkan modal
kepada perusahaan tersebut.
d. Laba
Imbalan atau bayaran dari hasil pengorbanan
pikiran, tenaga dan keahliannya dalam mengelola

4
perusahaan sehingga perusahaan bisa mendapatkan
laba atau keuntungan.
e. Hasil Penjualan
Merupakan imbalan yang diterima rumah tangga
dari menjual bahan baku kepada perusahaan yang
berproduksi.

Dari penjelasan tersebut diatas, bisa ditarik kesimpulan


bahwa terdapat interaksi antara rumah tangga dengan
perusahaan yang menyebabkan terjadinya arus uang, barang
dan jasa antara rumah tangga dan juga perusahaan.

2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh
seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga
perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga
sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku
ekonomi yang berperan sebagai produsen.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ada berbagai
macam perusahaan (rumah tangga produksi) di sekitar kita.
Mulai dari perusahaan yang dimiliki swasta/ perorangan, ada
juga yang di miliki oleh suatu negara. Selain itu, kita juga
mengenal koperasi sebagai bentuk usaha yang memiliki peran
dalam kegiatan ekonomi. Jika kita lihat dari segi hukum,
perusahaan bisa kita kelompokkan menjadi perusahaan
perorangan, firma, CV dan juga PT. Perusahaan-perusahan
tersebut memiliki peranan yang penting dalam setiap
kegiatan ekonomi.

5
Peran perusahaan dalam ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Membeli faktor pendukung produksi seperti bahan


baku, membayar tenaga kerja, modal dan juga
pengusaha.
b. Mengelola ataupun mengkombinasikan faktor
produksi untuk memproduksi barang atau jasa.
Disini perusahaan memiliki peran sebagai produsen.
c. Menjual barang atau jasa yang dihasilkan kepada
rumah tangga (konsumen), pemerintah, masyarakat
luar daerah, luar negeri atau kepada semuanya.
d. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
karyawan dan masyarakat sekitar lingkungan
perusahaan.

Kesejahteraan masyarakat bisa di wujudkan dengan


memberikan Upah Minimum Regional (UMR) diatas rata-rata,
atau juga bisa menambahkan bonus. Selain itu, perusahaan
juga harus menjamin keselamatan tenaga kerja, dan menjamin
hari tua / pensiunan karyawan.

Kesejahteraan lingkungan sekitar bisa diwujudkan


dengan cara aktif menyumbang pembangunan sarana umum,
mengurangi dampak limbah, membina perusahaan-
perusahaan kecil sebagai penggerak dan menyelenggarakan
beasiswa.

3. Koperasi
a. Pengertian
Koperasi berasal cooperation yang berarti usaha/
bekerja. Jadi yang dimaksud dengan koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan

6
demokrasi ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1992
pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasar
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas kekeluargaan.
Berdirinya koperasi merupakan perwujudan dari
UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Berdasarkan pasal tersebut
koperasi berkedudukan sebagai soko guru
perekonomian nasional dan bagian yang tidak
terpisahkan dari perekonomian nasional.
b. Permodalan Koperasi
1) Modal sendiri koperasi didapat dari
a) Simpanan pokok adalah simpanan yang
berasal dari tiap-tiap anggota. Besarnya
simpanan pokok sama dan dibayar hanya
satu kali selama menjadi anggota.
b) Simpanan wajib adalah simpanan yang
besarnya sama untuk tiap-tiap anggota
dan dibayar setiap bulan.
c) Dana cadangan merupakan sejumlah dana
miliki koperasi yang disisihkan untuk
jaga-jaga.
2) Hibah (sumbangan).
3) Modal pinjaman
Didapat dari:
a) Simpanan sukarela adalah simpanan yang
jumlah dan waktu penyimpanannya tidak
ditentukan.
b) Bank.

7
c) Lembaga keuangan lain.
c. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia
Berdasarkan UU RI No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pada pasal 5 disebutkan bahwa prinsip
dari koperasi yaitu:
1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan
terbuka.
2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara
demokratis.
3) Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan
keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh
koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4) Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5) Koperasi bersifat mandiri.
d. Tujuan Koperasi Indonesia
Koperasi memiliki tujuan diantaranya: memajukan
kesejahteraan anggotanya; menciptakan kemakmuran
masyarakat; ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasar Pancasila dan UUD
1945.
e. Peranan Koperasi Indonesia
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian pada pasal 4 menyatakan bahwa
peranan koperasi yaitu:
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

8
2) Turut serta secara aktif dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
f. Manfaat Koperasi
1) Manfaat koperasi di bidang ekonomi diantaranya
meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya,
menawarkan barang dan jasa dengan harga yang
lebih murah, menumbuhkan motif berusaha yang
berperikemanusiaan, menumbuhkan sikap jujur
dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi,
melatih masyarakat untuk hidup hemat dan lebih
efektif.
2) Manfaat koperasi di bidang sosial diantaranya
mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat
damai dan tenteram, mendorong terwujudnya
aturan yang manusiawi atas rasa kekeluargaan,
mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki
semangat kerjasama dan semangat
kekeluargaan.
g. Jenis-Jenis Usaha Koperasi
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi yang menjual barang kebutuhan sehari-
hari. Contoh koperasi sekolah yang menjual

9
berbagai barang kebutuhan siswa yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
2) Koperasi Produksi
Koperasi yang kegiatan utamanya melakukan
pengolahan bahan baku hingga menghasilkan
barang. Contohnya koperasi pengrajin batik,
koperasi peternakan, koperasi pengusaha
percetakan.
3) Koperasi Pemasaran
Koperasi yang dibentuk terutama untuk
membantu para anggotanya dalam memasarkan
barang-barang yang mereka hasilkan. Contohnya
koperasi pemasaran elektronik, koperasi alat-
alat tulis kantor, dan sebagainya.
4) Koperasi Kedit (Simpan Pinjam)
Koperasi yang menerima tabungan dari
anggotanya dan memberi pinjaman kepada
anggot dengan syarat yang mudah dan angsuran
ringan. Contonya koperasi simpan pinjam petani
tembakau, koperasi simpan pinjam nelayan
tambak.
5) Koperasi Jasa
Koperasi yang memberi layanan atau jasa kepada
para anggotanya. Contohnya koperasi angkutan,
koperasi perumahan, koperasi asuransi.
4. Masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah
masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk
pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian karena
berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar

10
negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan namun juga
berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar
tenaga kerja, serta pemberian pinjaman. Oleh karena itu,
melakukan kerja sama dengan masyarakat luar negeri sangat
diperlukan karena pada dasarnya sebuah negara tidak bisa
berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain.
5. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang
bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya
rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga
sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi.
a. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya
membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi
pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat
tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli
peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan
tenaga kerja untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintah, dan sebagainya.
b. Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan
barang dan atau jasa yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat
(2), yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara”. Pelaksanaan peran
pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam
kegiatan usaha hampir di seluruh sektor perekonomian.

11
Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah
mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

NO BIDANG CONTOH BUMN

PT. Telekomunikasi Indonesia,

1. Pos dan PT Pos Indonesia, Perjan

Telekomunikasi RadioRepublim Indonesia,


TVRI

PT Kereta Api Indonesia, PT


Jasa
2 Garuda Airlines Indonesia,
2. Transportasi
Perum Damri

PT Aneka Tambang, PT
3
Pertambangan
Pertamina, PT Timah
3.
PT Dirgantara Indonesia, PT
Industri
4.
Perusahaan Angkutan Laut
Transportasi

RS Cipto Mangunkusumo, RS
Pertamina, RS Hasan Sadikin,
5. Kesehatan
RS Karyadi, RS Sardjito, RS
Husein, RS Persahabatan

PT Bank Rakyat Indonesia, PT


6. Perbankan Bank Tabungan Negara, PT
Bank Negara Indonesia

7. Perkebunan PT Perkebunan I-XIV

8. Perhutanan PT. Inhutani

12
c. Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Perekonomian
Dalam peranan kegiatan ekonomi, pemerintah
juga bisa berperan sebagai pengatur kegiatan
perekonomian. Dalam peran ini pemerintah membuat
peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
kegiatan–kegiatan ekonomi. Semua peraturan yang
dibuat oleh pemerintah dalam mengatur kegiatan
ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
Gari-garis besar haluan Negara yang berlaku. Contoh
Peraturan Perundang-Undangan yang dibuat
pemerintah dalam menjalankan perannya sebagai
pengatur kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
1) UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah
2) UU No. 25 Tahun 1999 mengenai perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
3) UU No. 27 Tahun 2003 mengenai pemanfaatan
panas bumi
4) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
C. Sektor Usaha Formal
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah perusahaan yang modalnya mayoritas
dimiliki oleh negara atau bahkan seluruh modalnya dari
negara. Berdirinya BUMN merupakan perwujudan UUD 1945
pasal 33 ayat 2, 3 dan 4.
a. Ada pun jenis-jenis BUMN antara lain:
1) Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu perusahaan
negara yang modalnya berasal dari negara yang
ditetapkan melalui APBN. Perjan biasanya
melayani kepentingan masyarakat luas dalam
bidang jasa. Contohnya yaitu Perusahaan

13
Jawatan Kereta Api (PJKA) yang berubah menjadi
PT KAI.
2) Perusahaan Umum (Perum) yaitu perusahaan
negara yang modalnya dari kekayaan negara
yang telah dipisahkan dan mempunyai tujuan
untuk memenuhi kepentingan umum yang vital.
Contohnya Perum Pegadaian, Perum Kereta Api
(Perumka), Perum Damri.
3) Perusahaan Persero (Persero) yaitu perusahaan
negara dimana masyarakat umum dapat ikut
serta memiliki atau menanamkan modalnya
dalam perusahaan tersebut. Misalnya: PT
Telkom, PT PLN, PT BRI, PT Garuda Indonesia,
PT Pos Indonesia, PT Pelni dan PT Aneka
Tambang.
b. Peranan didirikan BUMN
1) Sebagai pelaku kegiatan ekonomi.
2) Sebagai perencana, pembimbing dan pengarah
kegiatan ekonomi.
3) Memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Tujuan didirikan BUMN
1) Memberikan pelayanan atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat luas. BUMN
mempunyai misi sebagai pengimbang kekuatan-
kekuatan ekonomi di pasar dan menunjang
pelaksanaan kebijakan negara.
2) Menjadi salah satu sumber pendapatan negara.
3) Membuka lapangan kerja.
4) Mencegah terjadinya monopoli oleh swasta.

14
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS adalah suatu badan usaha dimana modalnya
dimiliki oleh swasta yang dimiliki seseorang atau beberapa
orang. Macam-macam dari badan usaha diantaranya
perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer,
perseroan terbatas, yayasan, kartel, joint venture.
a. Beberapa contoh perusahaan swasta yang ada di
Indonesia, antara lain:
1) Perusahaan swasta nasional, misalnya: PT Astra
International (industri mobil dan motor); PT
Gobel Dharma Nusantara (industri elektronik);
PT Kanindotex (industri tekstil); PT Indomobil
(industri perakitan mobil).
2) Perusahaan swasta asing yang bekerja sama
dengan Indonesia, misalnya: PT Copperindo
Utama (industri pengolahan tembaga dengan
Taiwan di Sukahayu, Tasikmalaya); PT
International Nickel Indonesia yang sekarang
menjadi PT Vale Indonesia, industri pengolahan
nikel dengan Canada di Soroako, Sulawesi
Tengah); PT Caltex Pacifik Indonesia, (industri
minyak dan gas dengan Amerika Serikat di
Dumai dan Duri Provinsi Riau); PT Nixon Mobil
(industri minyak dan gas dan Amerika Serikat di
Arun, Aceh).
b. Peranan BUMS dalam kegiatan ekonomi adalah:
membantu pemerintah meningkatkan perekonomian
bangsa melalui ekspor dan impor, membantu
pemerintah mengelola cabang-cabang produksi yang
tidak ditangani oleh pemerintah, membantu pemerintah

15
dalam menciptakan lapangan kerja atau mengurangi
pengangguran, sebagai mitra kerja pemerintah dalam
mengelola sumber daya alam.
c. Tujuan BUMS adalah mendapatkan keuntungan dari
penjualan barang/ jasa yang diproduksinya.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan materi pelaku ekonomi tersebut,
dapat dibuat kesimpulan, bahwa:
1. Para pelaku ekonomi adalah semua orang (baik individu
maupun lembaga) yang menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu
produksi, distribusi, dan konsumsi.
2. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi lima pelaku, yaitu: rumah tangga, perusahaan,
koperasi, masyarakat, dan pemerintah tentunya. Kenapa
pemerintah masuk kedalam peran ekonomi? Karena
pemerintah juga berpengaruh dalam pengawasan, kontrol dan
koordinator dalam kegiatan ekonomi supaya tercipta iklim
yang kondusif dan stabil.
3. Dari keempat macam pelaku ekonomi tersebut, memiliki peran
tersendiri dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
Rumah Tangga keluarga memiliki peran sebagai konsumen dan
penyedia faktor produktsi. Koperasi berkedudukan sebagai
soko guru perekonomian nasional dan bagian yang tidak
terpisahkan dari perekonomian nasional. Masyarakat memiliki
peran sebagai produsen, konsumen, dan distributor.
Perusahaan memiliki peran mengelola ataupun
mengkombinasikan faktor produksi, menjual barang atau jasa
yang dihasilkan hingga bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan karyawan. Pemerintah dan negara memiliki
peran sebagai konsumen, penyedia jasa layanan umum dan
yang paling terpenting adalah membuat kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.

17
4. Dan jenis sector usaha formal itu ada dua yaitu BUMN dan
BUMS. BUMN itu badan usaha yang dimiliki oleh Negara dan
BUMS itu badan usaha yang dimiliki oleh swastwa. Tapi dari
kedua jenis sector usaha formal tersebut keduanya memiliki
tujuan yang sama yaitu memajukan perekonomian Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://dzakibelajar.blogspot.com/2015/01/pelaku-pelaku-
ekonomi.htmlhttps://jagad.id/pelaku-ekonomi-pengertian-dan-
perannya/https://dewimayasari.wordpress.com/2011/05/17/pelaku-
ekonomi-di-indonesia/

19

Anda mungkin juga menyukai