Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

DESAIN KONTAINER

Hari dan Tanggal : Senin, 25 Maret 2019

Tempat : Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan

Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui tata cara mendesain


kontainer sampah

I. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari
proses produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah
adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/ penggunaannya
berakhir. Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu yang berasal dari
manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Wujud dari
sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun gas.

Pengertian Sampah Menurut Juli Soemirat

Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang dihasilkan
dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.

Berdasarkan sifatnya

 Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
Contohnya : Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran
hewan dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain.

 Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti


plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus
makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton.

 beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti


limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi


lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali
karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas,
pakaian dan lain-lain.
o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses


daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa


digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)


pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup
dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
1. PENGERTIAN TEMPAT SAMPAH

merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung sampah


secara sementara. Tempat sampah sendiri biasanya dibuat dari plastik, logam,
fiberglass dan stainless steel.

Tempat sampah juga bisa dibuat dari bahan bahan alami seperti bambu
dan kayu. Tapi tempat sampah dari bahan stainless steel dan fiberglass merupakan
yang terbaik dari tempat sampah lainnya.

Tempat sampah biasanya ditempatkan di berbagai lokasi strategis seperti


di tempat umum, tempat keramaian, pinggir jalan dan yang lainnya. tempat
sampah juga bisa dengan mudah ditemui di kamar mandi, dapur, kamar tidur dan
ruangan lainnya.

Tempat sampah sendiri bisa dibedakan berdasarkan fungsinya. ada tempat


sampah untuk sampah organik, tempat sampah untuk sampah unorganik dan
biasanya ada juga tempat sampah untuk sampah kertas.

berbagai jenis tempat sampah memiliki penutup dibagian atasnya untuk


mengeluarkan bau yang mungkin saja ditimbulkan oleh sampah yang berada di
dalamnya. namun sebagian tempat sampah dibiarkan begitu saja tanpa penutup.

Di dalam ruangan, tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk


membuang sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau botol. Ada juga tempat
sampah khusus kertas yang digunakan di kantor. Beberapa tempat sampah
memiliki penutup pada bagian atasnya untuk menghindari keluarnya bau yang
dikeluarkan sampah. Kebanyakan harus dibuka secara manual, namun saat ini
sudah banyak yang menggunakan pedal untuk memudahkan membuka tutup
tempat sampah.Tempat sampah dalam ruangan umumnya dilapisi kantong untuk
memudahkan pembuangan sehingga tidak perlu memindahkan tempat sampah
ketika sudah penuh, cukup dengan membawa kantong yang melapisi tempat
sampah lalu menggantinya dengan yang baru. Hal ini memudahkan pembuangan
sampah. Beberapa tempat umum seperti taman memiliki tempat sampah yang
ditempatkan di sisi sepanjang jalan yang secara frekuentif dapat ditemukan di sisi
sepanjang jalan. Hal ini untuk menghindari kebiasaan membuang sampah
sembarangan yang dapat mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan serta
etika sosial.

2. MEMBEDAKAN TEMPAT SAMPAH ORGANIK DAN AN ORGANIK

Definisi organik dan anorganik disini sedikit berbeda dengan definisi


organik dan anorganik dalam dunia kimia. Dalam pembagian sampah, sampah
organik ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan dan binatang)
dan dapat dengan mudah terdekomposisi. Sedangkan sampah Anorganik ialah
sampah dari bahan bahan buatan manusia seperti kaca, logam logam, plastik, dan
kertas.
Jadi ketika anda minum es di plastik, simpanlah dahulu atau peganglah dahulu.
Jika anda melihat ada dua tempat sampah bertuliskan anorganik dan organik.
Sekarang anda sudah tahu membuangnya dimana. Ya! buanglah di tempat sampah
Anorganik.
Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan proses daur ulang plastik. Masing
masing jenis sampah dapat di daur ulang dengan cara yang berbeda beda sesuai
jenisnya. Jadi idealnya, di rumah, kita memiliki 5 macam tempat sampah. Sampah
organik, Kaca, Logam, Plastik, dan kertas. Hanya dengan mengumpulkan sampah
dengan pembagian seperti itu. Anda bisa juga memngumpulkan uang. Telah
terbukti banyak pengusaha sampah yang mendapat banyak uang hanya dengan
menjadi pengumpul sampah dan mengolah atau hanya menjualnya lagi ke
produsen. Selain dapat berpartisipasi menjaga lingkungan, anda juga dapat
mengumpulkan uang.

3. TEMPAT SAMPAH YANG BAIK


Biasakan membuang sampah sejak dini terutama sampah basah yang berasal
dari sampah pengolahan makanan Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan soal tempat sampah yang baik.

 Tempat sampah harus kuat, tidak mudah bocor atau retak.


 Tempat sampah harus mempunyai penutup yang mudah dibuka dan
ditutup kembali, agar bau sampah tidak tercium/terlihat dari luar.
 Ukuran tempat sampah jangan terlalu besar, sehingga mudah dipindah-
pindahkan.
 Sebaiknya lapisi bagian dalam tempat sampah dengan kantung plastik
agar praktis, sehingga ketika mengosongkan tempat sampah, hanya
kantung plastiknya yang diangkat.
 Pisahkan sampah basah dengan sampah kering.
 Bila tempat sampah sudah penuh, segera buang ke bak sampah di luar
rumah.
 Jangan lupa, bersihkan tempat sampah secara berkala.

4. Syarat Pembuatan Tempat Sampah yang Baik dan Benar

Setiap hari manusia menghasilkan sampah baik yang merupakan sampah


rumah tangga maupun sampah industri yang bermacam-macam bentuk dan
jenisnya. Sampah jika tidak diurus dan dikelola dengan baik dapat menyebabkan
masalah lingkungan yang sangat merugikan. Sampah yang menumpuk dan
membusuk dapat menjadi sarang kuman dan binatang yang dapat mengganggu
kesehatan manusia baik badan maupun jiwa, serta mengganggu estetika
lingkungan karena terkontaminasi pemandangan tumpukan sampah dan bau busuk
yang menyengat hidung.

Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam mengelola tempat
sampah

1. Pisahkan sampah kering / non organik dengan sampah basah / organik dalam
wadah plastik.
2. Tempat sampah harus terlindung dari sinar matahari langsung, hujan, angin.

3. Hindari tempat sampah menjadi sarang binatang seperti kecoa, lalat, belatung,
tikus, kucing, semut, dan lainnya

4. Buang sampah dalam kemasan plastik yang tertutup rapat agar tidak mudah
berserakan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Selain itu juga memudahkan
tukang sampah dalam mengambil sampah. Jangan biarkan pemulung mengobrak-
abrik sampah yang sudah dibungkus rapi.
II.ALAT

1.Milimeter blok

2.Pensil

3.Penggaris

4.Penghapus

III. PROSEDUR KERJA

1.Siapkan alat yang akan digunakan.

2.Hitunglah jumlah volume kontainer sampah untuk kebutuhan 3 orang/hari,

3.Gambarlah kontainer tampak atas,potongan A-A,dan potongan B-B, dan 3


dimensi, setiap potongan menggunakan milimeter blok.

4.Lalu gambar kembali setiap potongan menggunakan aplikasi autocad.

IV. HASIL

L=10cm

P = 20 cm

TAMPAK ATAS

L= 10 cm

P = 20 cm

POTONGAN AA SKALA 1:1


P = 15cm

L = 10cm

Potongan B-B Skala 1:2

T = 40cm

L =10cm

P = 20cm

3 DIMENSI

Desain Container kel 3

3 orang,container bentuk kotak 2 L = container 6 L

V=PxLxT

6L = P x L x 30 cm

6000 cm3 = 20 cm x 10 cm x 30 cm

Ket :

P : 20 cm

L : 10 cm

T : 30 cm
V. PEMBAHASAN

Desain kontainer adalah langkah awal perencanaan pembuatan kontainer


sampah. Langkah awal yang dilakukan adalah mengitung volume kontainer
berdasarkan jumlah penghasilan sampah orang/hari. Setelah mendapatkan volume
kontainer yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah melakukan penggambaran
pada desain kontainer pada kertas milimeterblok. Gambar desain kontainer
tersebut antara lain : tampak depan, tampak atas, potongan A-A, B-B, dan 3
dimensi. Setelah itu gambar yang telah dibuat pada kertas milimeterblok di
pindahkan ke aplikasi autocad. Pada saat melakukan pengukuran timbulan dan
komposisi sampah metode yang digunakan mengikuti standar dalam SNI 19-
3964-1995. SNI tersebut menjelaskan tahapan metode pengambilan contoh
timbulan dan komposisi sampah termasuk peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain
kontainer adalah dimensi ukuran kontainer sampah yaitu : panjang, lebar, dan
tinggi yang harus sesuai dengan kebutuhan, pemilihan bahan kontainer berupa
bahan yang kuat, tahan lama, dan kedap air, biaya pembuatan konteiner yang tidak
terlalu mahal (ekonomis).

VI. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil gambar desain


kontainer berupa gambar kontainer yaitu : tampak depan, tampak atas, potongan
A-A, B-B, dan 3 D di kertas milimeterblok dan aplikasi autocad.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

(diakses pada senin 25 Maret 2019, pukul 14.30 wib)

http://pengadaantempatsampah.blogspot.com/

(diakses pada senin 25 Maret 2019, pukul 14.30 wib)

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-sampah.html

(diakses pada senin 25 Maret 2019, pukul 14.30 wib)


LAMPIRAN

Kubus (desain kontainer) Potongan A-A

Potongan B-B
Tampak atas

Anda mungkin juga menyukai