DI SUSUN OLEH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Kami juga berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa kita terapkan
dan pahami di dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PEMBAHASAN
1. Pengamatan Lingkungan
Variabel-variabel lingkungan
Kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi;
Kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan pemecahan masalah
Kekuasaan Politik yang mengalokasikan kekuasaan dan menyediakan pemaksaan
dan pelrindungan aturan-aturan hukum
Kekuatan sosiokultural yang mengatur nilai-nilai, adat istiadat dan kebiasaan
lingkungan
Lingkungan kerja termasuk elemen-elemen atau kelompok yang ber- pengaruh langsung pada
perusahaan dan pada gilirannya akan dipengaruhi oleh perusahaan. Kelompok ini terdiri dari
pemerintah, komunitas lokal, pemasok, Pesaing, pelanggan, kreditur, tenaga kerja serkat
buruh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan. Lingkungan keria perusahan
umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan. Manajer yang memonitor baik
lingkungan sosial maupun kerja untuk mendeteksi fator-faktor strategis yang besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan dan kegagalan perusahaan.
Elemen Kerja terdiri dari:
Komunitas
Pesaing
Kreditur
Pelanggan
Karyawan/serikat kerja
Pemerintah
Kelompok kepentingan
khusus
Pemegang saham
Pamasok
Asosiasi perdagangan
Sayang hanya sedikit perusahaan yang berhasil memonitori semua faktor eksternal.
Perusahaan sering merespon perubahan lingkungan yang sama secara berbeda karena adanya
perbedaan kemampuan manajer strategis dalam mengenali dan memahami isu-isu dan factor
strategis, seperti bisnis mengubah strategi bisnis perusahaan untuk memperoleh informasi
eksternal yang tepat dan melakukannya dengan sukses.
Lingkungan Sosial
Ada banyak factor strategis yang mungkun dalam lingkungan sosial secara umum dan
setiap Negara memiliki kekuatan sosial secara unik. Maka dari itu perusahaan-perusahaan
besar membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori dan
setiap kategori. Mereka memfokuskan pengamatannya pada kecenderungan yang memiliki
relevansi dengan perusahaan secara keseluruhan dan pastinya kecocokan tersebut sangat
penting bagi perusahaan menjadikannya satu industri. Kecenderungan dalam hukum-politik
dan lingkungan sosial memilki pengaruh signifikan bagi operasional perusahaan. Perusahaan
besar menemukan bahwa akusisi terhadap perusahaan lain dalam industri sama atau yang
berhubungan menjadi lebih suilt karena mereka secara tipikal membagi diri ke dalam industri
yang tidak berhubungan.
Beberapa Variabel Penting Dalam Lingkungan Sosial
Lingkungan Kerja
Analisis Kompetitif
Evolusi Industri
ketika industri memasuki kedewasaan, produk cenderung menjadi komoditas. Pembeli
akan menjadi lebih pintar, mereka mendasarkan keputusan membeli pada informasi yang
lebih baik. Harga menjadi perhatian dominan jika produk dalam tingkat kualitas dan
keistimewaan minimum. Satu contoh untuk kecenderungan ini adalah industri videocasette
recorder (VCR), pada tahun 1990-an, perbedaan pada berbagai merek VCR sangat sedikit
dan hampir tidak ada.
Penghalang Mobilitas
Suatu perusahaan atau unit bisnis dalam suatu industri atau kelompok strategis
membuat keputusan-keputusan strategis yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing
diluar kelompok tersebut tanpa mengeluarkan biaya yang mahal dan waktu yang lama.
Penghalang untuk meniru dengan mudah merupakan bentuk penghalang untuk masuk kesuatu
pasar. Penghalang-penghalang tersebut penting bagi menejer strategis karena keberadaannya
dapat mengurangi atau meningkatkan persaingan dalam satu pangsa pasar.
Tipe-tipe Strategis
Setiap tipe strategi memiliki strategi utama untuk menghadapi lingkungan dan
memiliki kombinasi struktur, budaya serta proses yang konsisten dengan strategi utama
tersebut. Perbedaan antara tipe-tipe strategi menjelaskan alasan perusahaan-perusahaan yang
menghadapi situasi yang sama, ternyata bertindak dengan cara yang berbeda dan
mempertahankan cara bertindak tersebut dalam waktu yang lama. Tipe-tipe umum strategis
terdiri dari beberapa karakteristik:
Defenders adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki lini produk terbatas dan
berfokus pada efisiensi kegiatan-kegiatan operasi mereka yang telah ada. Orientasi
pada harga tersebut, membuat perusahaan tidak suka melakukan inovasi pada daerah-
daerah yang baru.
Prospectors adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki lini produk yang luas, dan
berfokus pada inovasi produk dan peluang-peluang pasar. Orientasi pada penjualan
membuat mereka tidak efisien. Mereka cenderung untuk lebih menekankan
kreatifitas dibandingkan efisiensi.
Analizers adalah perusahaan yang beroperasi paling sedikit pada dua wilayah pasar
produk yang berbeda, satu stabil dan satu variabel. Perusahaan-perusahaan tipe ini
menekankan efisiensi pada area yang stabil dan inovasi pada area variabel.
Reactors adalah perusahaan-perusahaan yang kurang memiliki konsistensi hubungan
antara strategi, struktur, dan budaya. Tanggapan-tanggapan mereka (sering tidak
efisien) terhadap tekanan-tekanan lingkungan. Hal ini menimbulkan kecenderungan
untuk melakukan perubahan strategi secara sepotong-sepotong (tidak menyeluruh).
3. Intelijen Industri
Banyakorang di semua tingkat organisasi dapat memperoleh banyak data dalam waktu
singkat. Oleh karena itu, manajemen puncak harus meningkatkan dan mengembangkan
sistem untuk mendapatkan data dari pihak-pihak memilikinya ke orang-orang yang dapat
mengintegrasi data-data tersebut dengan informasi-informasi lain, untuk menjadi suatu
bentuk pengukuran lingkungan yang komperehensif. Penelitian menunjukkan bahwa kurang
dari 5% persen perusahaan-perusahaan di AS yang secara penuh mengembangkan program-
program intelijen. Sebaliknya, semua perusahaan Jepang yang terlibat dalam bisnis
Internasional dan separuh perusahaan Jerman dan Swedia memiliki program intelijen yang
aktif.Tetapi situasi tersebut berubah di AS, di General Milss misalnya, semua anggota
perusahaan dilatih untuk mengenali dan memperoleh sumber-sumber informasi pesaing.
Pembersih gedung tidak hanya membuat pemesanan pada pemasok material-material
pembersih, tetapi mereka juga menanyakan praktik-praktik yang relevan di perusahaan-
perusahaan pesaing.
Setelah manajer strategis meneliti kondisi eksternal dan lingkungan kerja serta
mengidentifikasi factor-faktor strategis bagi perusahaan, mereka dapat merangkum analisis
mereka. Analisis lingkungan eksternal dapat mengungkap peluang-peluang dan ancama-
ancaman besar yang dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna
menggali keuntungan dari berbagai ancaman yang muncul. Tujuan dari analisis lingkungan
eksternal adalah untuk mengembanhkan sebuah daftar teratas dari peluang dan ancaman yang
dapat menguntungkan sebuah perusahaan.
1. Kekuatan Ekonomi
2. Kekuatan Budaya, Demografis, dan Lingkungan
3. Kekuatan politik, Pemerintahan, dan Hukum
4. Kekuatan Teknologi
5. Kekuatan Kompetitif atau Pesaing
PENUTUP
Kesimpulan
Sebelum memulai strategi perusahaan, manajemen harus mangamati lingkungan
eksternal untuk mnegidentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin akan terjadi.
Pengamatan lingkungan adalah pemantauan, pengevaluasian dan penyebaran informasi dari
luar lingkungan ke dalam orang-orang kunci perusahaan. Penelitian menunjukkan hubungan
positif antara pengamat lingkungan dan laba. Lingkungan kerja termasuk elemen-elemen atau
kelompok yang ber- pengaruh langsung pada perusahaan dan pada gilirannya akan
dipengaruhi oleh perusahaan.
Kelompok ini terdiri dari pemerintah, komunitas lokal, pemasok, Pesaing, pelanggan,
kreditur, tenaga kerja serkat buruh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.
Lingkungan keria perusahan umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan.
Manajer yang memonitor baik lingkungan sosial maupun kerja untuk mendeteksi fator-faktor
strategis yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dan kegagalan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hunger, J. David, dan Thomas wheelen. 2017. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi