Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN BAYI BARU LAHIR

Bayi Ny. P lahir dari kehamilan usia 41 minggu usia kehamilan dengan berat lahir
3830 gram, panjang badan = 50 cm, Lingkar Kepala = 35 cm, Lingkar Dada = 32 cm,
Lingkar Perut = 31 cm, Lingkar Lengan = 10 cm. Sesuai dengan Dep. Kes. RI, (2010)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
Bayi Ny. P dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan didapatkan DJB = 148
x/menit, RR = 46 x/menit, Suhu = 36,8ºC dalam batas normal. Hal ini sesuai dengan teori
dari buku Asuhan Neonatus bayi dan anak balita yaitu, Perubahan fisiologis bayi baru
lahir yaitu, perubahan pada sistem pernapasan dan sirkulasi dalam tubuh bayi baru lahir
yaitu, DJB 120-140 x/menit, RR 35-50 x/menit dan suhu 36,5-37,5oC.
Bayi Ny. P dilakukan pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki (head to toe) setelah
lahir. Hal ini sesuai dengan teori dari JNPK-KR dalam Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan
Normal yaitu, Penatalaksanaan atau penanganan bayi baru lahir yaitu, lakukan
pemeriksaan fisik untuk melihat adanya cacat bawaan (bibir sumbing/langitan sumbing,
atresia ani, defek dinding perut) dan tanda-tanda bahaya pada bayi. Dari hasil pemeriksaan
sejauh ini belum ditemukan adanya kelainan dan reflex positif.
Pada tali pusat Bayi Ny. P tidak diberikan apapun. Hal ini sesuai dengan kemenkes RI
2013 yaitu Perawatan tali pusat Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali
pusat atau mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat. Perawatan rutin untuk tali
pusat adalah selalu cuci tangan sebelum memegangnya, menjaga tali pusat tetap kering
dan terpapar udara, membersihkan dengan air, menghindari dengan alkohol karena
menghambat pelepasan tali pusat, dan melipat popok di bawah umbilicus.
Bayi Ny. P dilakukan injeksi Vitamin K1 phytomenadione 1 mg (0,5 cc) secara IM di
1/3 paha kiri anterolateral (Kementrian Kesehatan RI,2010), bayi Ny. P diberi salep mata
Chloramfenikol 1 gr% di kedua matanya, dan bayi Ny. P diberikan injeksi imunisasi Hb-0
secara IM di 1/3 paha kiri anterolateral 1 jam setelah penyuntikan vitamin K1. Hal ini
sesuai dengan teori dari Puspita E. dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal
Care) yaitu, Penatalaksanaan atau penanganan bayi baru lahir yaitu, setelah IMD selesai
maka dilakukan injeksi vitamin K1 untuk mencegah perdarahan terutama pada otak karena
defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir. Bayi perlu diberikan vitamin K dengan dosis
0,5-1 mg I.M, selanjutnya diberi salep antibiotik di kedua mata dan harus diberikan dalam
1 jam setelah kelahiran, diberikan salep mata dalam 1 garis lurus mulai dari bagian mata
yang paling dekat dengan hidung bayi menuju keluar mata, setalah 1 jam penyuntikan
vitamin K1 bayi harus diberi imunisasi Hepatitis B-0 dalam 12 jam setelah lahir.
Bayi Ny. P diberi tanda pengenal berupa gelang berwarna biru yang berisi data
informasi berupa nama orang tua, waktu lahir, jenis kelamin, berat dan panjang lahir. Hal
ini sesuai dengan teori dari JNPK-KR dalam Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal
yaitu, Penanganan bayi baru lahir yaitu, berikan gelang pengenal pada bayi yang berisi
informasi nama ayah, ibu, waktu lahir, jenis kelamin, dan tanda lahir jika ada.
Bayi Ny. P setelah diberikan tanda pengenal,bayi segera memakaikan pakaian, sarung
tangan dan kaki, serta untuk menjaga kehangatan bagi dilakukan dengan cara
membungkus bayi dengan kain bedong dan dipakaikan topi bayi. Sesuai dengan teori
bahwa Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi. Kehilangan
panas terjadi karena meguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir
karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan lebih baik lagi menggunakan handuk
hangat atau selimut untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi.
Bayi Ny. P dirawat gabung dengan ibunya. Hal ini sesuai dengan teori dari Puspita E.
dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care) yaitu, penatalaksanaan
perawatan bayi baru lahir. Jenis perwatannya yaitu, rawat gabung (rooming in) antara ibu
dan bayi agar bayi berada dalam jangkauan ibu dan dapat menyusu setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai