Tugas Geografi Ruvita Sari
Tugas Geografi Ruvita Sari
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik indonesia.
Desa dalam kehidupan sehari-hari sering diistilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah
yang letaknya jauh dari keramaian kota dan dihuni ole sekolompok masyarakat yang sebagian
besar mata pencahariannya dalam bidang pertanian. Hal ini sejalan dengan pengertian desa
menurut Daldjoeni bahwa, “desa merupakan permukiman manusia yang letaknya di luar kota dan
penduduknya berpangupajiwa agraris”
Desa memiliki fungsi penting bagi perkembangan daerah sekitarnya. fungsi desa sebagai berikut.
a. Dalam interaksi desa-kota, desa berfingsi sebagai daerah dukung (hinterland) atau
daerah penyuplai bahan makanan pokok, seperti padi, jagung, ketela, kacang,
kedelai,buah-buahan,sayur-sayuran, dan daging hewan.
b. Desa berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja
(man power) ditinjau dari sisi potensi ekonomi.
c. Dari sisi kegiatan kerja (occupation), desa berfungsi sebagai desa agraris, desa
manufaktur, desa industri,dan desa nelayan.
Ketersediaan sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia yang handal
sebagai pengelole akan turut serta dalam memengaruhi perkembangan sebuah desa.
Berdasarkan tingkat perkembangan masyarakatnya, desa di kelompokkan menjadi:
1) Desa tradisional, merupakan desa yang kehidupan masyarakatnya masih sangat
tergantung pada alam sekitarnya. Desa ini sedikit terisolir dan di diami oleh suku
terasing, penduduknya cenderung tertutup atau kurang berkomunikasi deangan daerah
lain.
2) Desa swadaya, merupakan desa yang masyarakatnya telah mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri. Penduduknya masih jarang dan kurang berkomunikasi dengan
masyarakat luar, sehinggah proses kemajuan berjalan lambat.
3) Desa swakarya, merupakan desa yang masyarakatnya sudah lebih maju dibandingkan
dengan desa swadaya. Masyarakat desa ini sudah mulai menjual kelebihan hasil
produksi ke daerah lain. Penduduknya sudah mulai mengadakan hubungan dengan
warga daerah lain,walaupun intensitasnya masih sedikit.
4) Desa swasembada, merupakan desa yang sudah mampu mengembangkan semua
potensi yang ad secara optimal, masyarakat desa ini sudah mulai mengadakan interaksi
dengan masyarakat luar untuk melakukan tukar-menukar barang dengan wilayah lain.
Dari hasil interaksi tersebut, masyarakat dapat menyerap teknologi baru untuk
memanfaatkan sumber dayanya sehinggah proses pembangunan berjalan dengan baik.
4. Potensi Desa
Maju mundurnya desa, sangat tergantung pada ketiga unsur di atas. Karena, unsur-unsur
ini merupakan kekuasan desa atau potensi desa. Potensi desa adalah berbagai sumber alam (fisik)
dan sumber manusia (non fifik) yang tersiman dan terdapat di suatu desa, dan diharapkan
kemanfatannya bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Adapun yang termasuk ke dalam
potensi desa antara lain sebagai berikut.
a. Potensi Fisik
Potensi fisik desa terdiri atas:
1) Tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yang merupakan
sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal.
2) Air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, pertanian dan
kebutuhan hidup sehari-hari.
3) Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
4) Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan, dan pendapatan.
5) Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power) baik pengolah
tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota.
b. Potensi Nonfisik
Potensi nonfisik desa terdiri atas:
1) Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat merupakan suatu
kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling
pengertian.
2) Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan organisasi-organisasi sosial yang dapat
memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
3) Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran
jalannya pemerintahan desa.
Kemajuan dan kemakmuran desa di tentukan oleh usaha penduduk desa selain tata
geografinya. Desa yang memiliki banyak sumber daya alam, tetapi penduduknya tidak
cukup mempunyai keterampilan, pengetahuan,dan semangat membangun
mengakibatkan desa kurang maju. Sebaliknya, meskipun desa memiliki sumber daya
alam terbatas, tetapi penduduknya terampil, berpengetahuan, dan bersemangat dalam
membangun desa sehinggah mampu mengatasi hambatan alam dan geografis wilayah
maka desa akan cepat maju.
1.Pengertian Kota
DI indonesia, kota merupakan pembagian wilayah administratif di indonesia setelah
provinsi, yang dipimpin oleh seorang walikota. Menurut Bintarto, kota adalah suatu sistem
jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial
ekonomi yang heterogen dan kehidupan materealistis. Kota juga dapat diartikan sebagai sebuah
bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala
pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007, kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan,pemusatan, dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan soaial, dan kegiatan
ekonomi.
b. Ciri-ciri sosial
Ciri-ciri masyarakat perkotaan antara lain hubungan sosial bersifat gesselschaftl
patembayan (hubungan jangka pendek) kehidupan bersifat individualistik.
Masyarakatnya beraneka ragam; pandangan hidup masyarakatnya lebih rasional;
norma-norma keagaman tidak begitu ketat; serta adanya lapangan pekerjaan yang
bermacam-macam.
3.Klasifikasi Kota
Kota di klasifikasikan berdasarkan berbagai macam faktor, yaitu berdasarkan fungsinya,
jumlah penduduknya, dan tingkat perkembangannya.
a. Klasifikasi Kota Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, kota di klasifikasikan menjadi:
1) Kota pusat produksi, yaitu kota yang memeliki fungsi sebagai pusat produksi atau
pemasok, baik yang berupa bahan mentah,barang setebgah jadi, maupun barang jadi.
Contoh: Surabaya, Gresik,dan Bontang.
2) Kota pusat perdagangan ( Centre of trade and commerce), yaitu kota yang memiliki fungsi
sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional, seperti jakarta.
3) Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yang memiliki fungi sebagai pusat
pemerintahan atau sebagai ibu kota negara.
4) Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat
kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan Surakarta.
b. Teori sektoral
Holmer Hoyt mengemukakan tentang teori sektoral (sector theory). Menurut teori ini struktur
ruang kota cenderung berkembang berdasarkan sektor-sektor dari pada berdasarkan lingkaran
lingkaran konsentrik. Menurut Homer hoyt, kota tersusun sebagai berikut.
1) pada lingkaran dalam terletak pusat kota (CBD) yang terdiri atas : bangunan –bangunan
kantor ,hotel, bank, bioskop, pasar dan pusat perbelanjaan;
2) pada sektor tertentu terdapat kawasan industri ringan dan perdagangan;
3) dekat pusat kota dan dekat sektor diatas, yaitu bagian sebelah-menyebelahnya terdapat
sektor murbawisma, yaitu tempat tinggal kaum murba atau kaum buruh;
4) agak jauh dari pusat kota dan sektor industri serta perdagangan, terletak sektor
madyawisma;
5) lebih jauh lagi terdapat sektor adiwisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas.
Demikian sebaliknya kota punya peran besar sehinggah muncul interaksi antara desa dan kota.
a. Kota menyediakan pusat-pusat pelatihan bagi peningkatan keterampilan penduduk
desa.
b. Kota menghasilkan barang-barang siap pakai yang dimanfaatkan di desa.
c. Kota menjadi pusat informasi yang bermanfaat bagi desa.
d. Kota menjadi pusat permodalan yang di butuhkan masyarakat.
1) Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar
berasal dari pedesaan, seperti sayuran, buah-buaha, beras, dan lain sebagainya.
2) Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena bnyaknya penduduk dari desa yang
pergi kekota.
3) Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat di pasarkan sampai ke
pelosok desa sehinggah keuntungan yang di peroleh lebih besar.