Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS DAN RISIKO

TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS


(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Padang

Oleh :
CERIA LISA RAHMI
NIM:1107910/2011

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS DAN RISIKO
TINGKAT BUNGA TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Ceria Lisa Rahmi


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: cerialisarahmi@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko kredit, risiko


likuiditas dan risiko tingkat bunga terhadap profitabilitas (studi empiris pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI). Penelitian ini tergolong penelitian
kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI tahun 2009 sampai tahun 2012. Sedangkan sampel penelitian ini
ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 29 perusahaan
sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari
www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%,
maka hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Risiko kredit berpengaruh signifikan
negatif terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan
koefisien β bernilai negatif sebesar 0,428 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2)
Risiko likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI dengan koefisien β bernilai -0,004 dan nilai
signifikansi 0,576 > 0,05 (3) Risiko tingkat bunga berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan
koefisien β bernilai positif 0,241 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan: (1) peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan profitabilitas
perbankan. (2) manajemen bank diharapkan untuk mampu terus menjaga NPL,
LDR dan NIM nya agar terhindar dari resiko kerugian dalam usahanya.

Kata kunci: NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to Deposit Ratio, NIM (Net
Interest Margin) dan ROA (Return On Asset).

1
ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of credit risk, liquidity risk and
interest rate risk on profitability (empirical studies on banking companies listed
on the Stock Exchange). This study classified the causative research. The
population in this study are all banking companies listed on the Stock Exchange
in 2009 until 2012. While the sample is determined by purposive sampling method
in order to obtain 29 sample firms. The type of data used is secondary data
obtained from www.idx.co.id. The analytical method used is multiple regression
analysis.
Based on the results of multiple regression analysis with a significance level
of 5%, then the results of this study concluded: (1) the credit risk of a significant
negative effect on the profitability of banking companies listed on the Stock
Exchange with the β coefficient is negative at-0, 428 and a significance value
0.000 < 0.05. (2) liquidity risk not significant effect on the profitability of the
banking company registered in BEI with worth valued coefficient β -0.004 and a
significance value 0.576> 0.05 (3) interest rate risk of a significant positive effect
on the profitability of banking companies listed on the Stock Exchange with β
coefficient is positive 0.241 and significance value 0.000<0.05.
Based on the above results, it is suggested: (1) researchers can then do
further research related to bank profitability. (2) the bank's management is
expected to be able to continue to keep the NPL, LDR and its NIM in order to
avoid the risk of losses in his business.

Keywords: NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to Deposit Ratio), NIM (Net
Interest Margin) and ROA (Return On Asset).

Peran inilah yang dilakukan


PENDAHULUAN oleh bank dalam memperlancar lalu
lintas pembayaran dan pelayanan
A. Latar Belakang kepada masyarakat. Adapun tujuan
Bank dalam kegiatan opera- dari peranan ini adalah untuk meng-
sionalnya melakukan peranan da- hasilkan laba bagi perbankan itu sen-
lam proses intermediasi. Peranan ini diri.
sangat penting karena berhubungan Profitabilitas merupakan ke-
langsung dengan kegiatan utama mampuan bank untuk menghasilkan
bank yaitu, menghimpun dana dari atau memperoleh laba secara efektif
masyarakat yang kelebihan dana dan efisien. ROA dan ROE meru-
(idle fund-surplus unit) dan pakan rasio profitabilitas yang utama
menyalurkan kembali pada masya- dalam mengukur profit suatu bank.
rakat yang membutuhkan dana ROA memfokuskan kemampuan
(deficit unit). perusahaan untuk memperoleh er-
ning dalam operasi perusahaan,

2
sedangkan ROE hanya mengukur kredit dengan harapan bisa me-
return yang diperoleh dari investasi ningkatkan profit.
pemilik perusahaan (Mawardi, 2005) Non Performing Loan (NPL)
Dalam penelitian ini hanya merupakan rasio yang digunakan
difokuskan pada penggunaan rasio untuk mengukur kemampuan bank
ROA saja, karena penulis ingin dalam menangani resiko kegagalan
melihat sejauhmana kemampuan pengembalian kredit oleh debitur.
perusahaan menghasilkan laba yang NPL yang tinggi akan memperbesar
diperoleh dari aset yang dananya biaya, sehingga berpotensi terhadap
sebagian besar berasal dari dana kerugian bank. Semakin tinggi rasio
simpanan masyarakat, selain itu bank ini maka akan semakin buruk
Indonesia juga lebih mengutamakan kualitas kredit bank yang menye-
profitabilitas suatu bank diukur dari babkan jumlah kredit bermasalah se-
aset yang dananya sebagian besar makin besar dan oleh karena itu bank
berasal dari dana simpanan masya- harus menanggung kerugian dalam
rakat, sehingga ROA lebih mewakili. kegiatan operasionlanya sehingga
ROA merupakan perban- berpengaruh terhadap penurunan la-
dingan antara laba bersih dengan ba (ROA) yang diperoleh bank
total aset perusahaan. Semakin besar (Kasmir, 2004).
ROA suatu bank maka semakin besar Risiko likuiditas adalah risiko
pula tingkat keuntungan yang dicapai yang mungkin dihadapi oleh bank
oleh bank tersebut dan semakin baik untuk memenuhi permintaan kredit
pula posisi keuangan bank tersebut dan semua penarikan dana tabungan
dari segi penggunaan asetnya oleh nasabah pada suatu waktu.
(Denda-wijaya, 2009:118). Resiko ini terjadi karena penyaluran
Industri perbankan dalam dana dalam bentuk kredit lebih besar
kegiatan usahanya sangat meng- jika dibandingkan dengan deposit
andalkan kepercayaan masyarakat atau simpanan masyarakat pada
sehingga tingkat kesehatannya perlu suatu bank, sehingga menimbulkan
dipelihara. Pemeliharaan kesehatan resiko yang harus ditanggung oleh
bank dilakukan untuk menghadapi bank. Resiko likuiditas dalam pene-
risiko-risiko perbankan yang mung- litian ini diwakili oleh Loan to
kin timbul seperti: risiko kredit, Deposit Ratio (LDR).
risiko likuiditas, dan risiko bunga. LDR adalah rasio antara
Resiko kredit merupakan seluruh jumlah kredit yang diberikan
suatu risiko akibat kegagalan atau bank dengan dana yang diterima oleh
ketidakmampuan nasabah dalam bank (Dendawijaya. 2009:116).
mengembalikan jumlah pinjaman Sebagian praktisi perbankan menye-
yang diterima beserta bunganya, pakati batas aman LDR suatu bank
sesuai jangka waktu yang telah di- adalah 80%, namun batas toleransi
tentukan. Resiko ini semakin besar berkisar antara 85%-100% (Lukman
bila bank umum tidak mampu me- Dendawijaya, 2009:116).
ningkatkan atau memperbaiki kua- Semakin tinggi LDR suatu
litas kredit yang disalurkan, karena bank bukanlah tolak ukur ke-
pada dasarnya bank menanamkan berhasilan manajemen bank untuk
sejumlah dananya dalam bentuk memperoleh profit. Hal ini dise-

3
babkan karena bank mengalami aku- Fenomena yang ada di
mulasi dana atau dapat juga bank industri perbankan baru-baru ini
mengalami kesulitan dalam menya- terlihat bahwa masih ada bank yang
lurkan dana sehingga tidak mening- belum bisa memaksimalkan profit-
katkan profit (ROA) dengan kata lain nya. Hal ini terlihat dari rasio ROA
LDR yang tinggi bisa menurunkan yang didapatkannya masih di bawah
profitabilitas (ROA). batas minimum yang dite-tapkan
Risiko tingkat bunga (Interest oleh bank Indonesia yaitu 1,5%.
Rate Risk) adalah risiko yang Penelitian tentang pengaruh
dihadapi bank umum karena per- rasio keuangan terhadap profi-
ubahan tingkat bunga. Risiko tingkat tabilitas sebelumnya telah dilakukan
bunga terjadi ketika bank membe- oleh beberapa peneliti lain. Dari hasil
rikan pinjaman untuk jangka waktu penelitian tersebut terlihat adanya
yang lebih lama dengan tingkat bu- perbedaan pengaruh rasio-rasio
nga yang tinggi, kemudian tingkat keuangan terhadap tingkat perolehan
bunga mengalami penurunan yang profit. Seperti penelitian yang di-
drastis. lakukan oleh Chandra Kusuma-
Rasio yang digunakan untuk nigrum (2011) menguji analisis
mengukur resiko tingkat bunga da- faktor-faktor yang mempengaruhi
lam penelitian ini adalah Net Interest ROA pada bank daerah di Indonesia
Margin (NIM). NIM merupakan periode 2005-2008 dari hasil pene-
rasio antara pendapatan bunga bersih litian yang dilakukan memperlihat-
terhadap rata-rata aktiva produktif. kan bahwa Variabel NIM dan LDR
NIM mencerminkan resiko pasar berpengaruh positif, BOPO ber-
yang timbul akibat berubahnya pengaruh negative, CAR,NPL dan
kondisi pasar dimana hal tersebut GMW tidak berpengaruh terhadap
dapat merugikan bank (Hasibuan, ROA.
2006). Berdasarkan uraian latar
NIM suatu bank dikatakan belakang yang diungkapkan se-
sehat bila memiliki NIM diatas 2%. belumnya dan penelitian yang dila-
Untuk dapat meningkatkan perolehan kukan oleh beberapa peneliti ter-
NIM maka perlu menekan biaya dahulu terkait profitabilitas suatu
dana, biaya dana yaitu bunga yang bank, maka penulis tertarik untuk
dibayarkan oleh bank kepada menguji apakah dengan adanya
masing-masing sumber dana yang risiko kredit, risiko liukuiditas dan
bersangkutan. risiko tingkat bunga berpengaruh
NIM ditentukan dari tingkat terhadap profitabilitas (ROA ) suatu
bunga, semakin besar rasio ini maka bank. Untuk itu penulis tertarik
pendapatan bunga atas aktiva pro- untuk melakukan penelitian dengan
duktif yang dikelola bank akan se- judul “Pengaruh Risiko Kredit,
makin meningkat, sehingga kemung- Risiko Likuiditas dan Risiko
kinan bank dalam kondisi berma- Tingkat Bunga terhadap Profi-
salah akan semakin kecil (Almilia, tabilitas pada Perusahaan Per-
2005). Jadi dengan adanya rasio bankan yang Terdaftar Di Bursa
NIM yang tinggi maka profitabilitas Efek Indonesia (BEI)”.
(ROA) bank juga akan meningkat.

4
B. Rumusan Masalah 2. Bagi peneliti, untuk dapat me-
Berdasarkan uraian latar bela- nambah wawasan mengenai
kang yang telah dikemukakan sebe- resiko-resiko yang dihadapi oleh
lumnya, untuk itu rumusan masalah perbankan, terutama resiko kredit,
pada tulisan ini adalah : resiko likuiditas serta resiko ting-
1. Sejauh mana resiko kredit ber- kat bunga dan pengaruhnya ter-
pengaruh terhadap profitabilitas hadap profitabilitas.
Bank umum Nasional yang ter- 3. Bagi manajemen perbankan,
daftar di Bursa Efek Indonesia? sebagai bahan masukan untuk
2. Sejauh mana resiko likuiditas dapat meningkatkan profitabilitas
berpengaruh terhadap profita- bank yang bersangkutan sehu-
bilitas Bank umum Nasional yang bungan dengan resiko yang diha-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia? dapi.
3. Sejauh mana resiko tingkat bunga
berpengaruh terhadap profita-
bilitas Bank umum Nasional yang TELAAH LITERATUR
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
a. Profitabilitas
C. Tujuan Penelitian Profitabilitas merupakan
Berdasarkan perumusan ma- kemampuan bank untuk meng-
salah di atas maka tujuan penelitian hasilkan atau memperoleh laba seca-
ini adalah untuk menentukan: ra efektif dan efisien. Profitabilitas
1. Pengaruh risiko kredit terhadap juga merupakan indikator yang
profitabilitas Bank umum Nasio- paling tepat untuk mengukur kinerja
nal yang terdaftar di Bursa Efek suatu bank (Sofyan, 2002). Return
Indonesia. On Asset (ROA) dan Return On
2. Pengaruh risiko likuiditas terha- Equity (ROE) merupakan rasio
dap profitabilitas Bank umum Na- profitabilitas yang utama dalam
sional yang terdaftar di Bursa mengukur profitabilitas suatu bank.
Efek Indonesia. Return on asset (ROA) mem-
3. Pengaruh risiko tingkat bunga ter- fokuskan kemampuan perusahaan
hadap profitabilitas Bank umum untuk memperoleh laba dalam ope-
Nasional yang terdaftar di Bursa rasi perusahaan, sedangkan return on
Efek Indonesia. equity (ROE) hanya mengukur return
yang diperoleh dari investasi pemi-
D. Manfaat Penelitian lik per-usahaan dalam bisnis tersebut
Adapun manfaat yang diha- (Mawardi, 2005).
rapkan dari penelitian ini adalah se- Menurut Bank Indonesia,
bagai berikut : Return On Assets (ROA) merupakan
1. Untuk dunia pendidikan dapat perbandingan antara laba sebelum
menambah sumber referensi dan pajak dengan rata-rata total asset
sebagai bahan masukan serta dalam suatu periode sedangkan
informasi bagi peneliti selanjut- berdasarkan SENo.6/23/DPNP tang-
nya sehingga diharapkan hasilnya gal 31 Mei 2004 Return On Asset
lebih baik dari peneliti terdahulu. (ROA) dapat dihitung dengan cara :

5
Laba bersih sebelum pajak semakin buruk kualitas kredit bank
= x 100%
total aktiva yang menyebabkan jumlah kredit
Rasio ini dapat dijadikan bermasalah semakin besar dan oleh
sebagai ukuran kesehatan keuangan karena itu bank harus menanggung
bank. Rasio ini sangat penting, kerugian dalam kegiatan opera-
mengingat keuntungan yang sionalnya sehingga berpengaruh ter-
diperoleh dari penggunaan aset dapat hadap penurunan laba (ROA) yang
mencerminkan tingkat efisiensi diperoleh bank (Kasmir, 2004) kredit
usaha suatu bank. Rasio ini digu- dalam hal ini adalah kredit yang
nakan untuk mengukur seberapa diberikan kepada pihak ketiga tidak
besar laba bersih yang dapat termasuk kredit kepada bank lain.
diperoleh dari seluruh aktiva yang
dimiliki perusahaan. c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi bila
b. Risiko Kredit bank tidak mampu menyediakan
Risiko kredit (Credit Risk) dana tunai untuk memenuhi ke-
sering disebut juga risiko gagal tagih butuhan transaksi para nasabah dan
(default risk) yaitu risiko yang memenuhi kewajiban-kewajiban
dihadapi karena ketidakmampuan yang harus dilunasi dalam tempo le-
nasabah membayar bunga kredit dan bih kecil dari satu tahun. Martono
mencicil pokok pinjaman, sedangkan mendefenifikan resiko likuiditas
menurut Ayuningrum (2011), credit (liquidity risk) adalah resiko yang
risk adalah risiko yang diahadapi mungkin dihadapi oleh bank untuk
bank karena menyalurkan dananya memenuhi kebutuhan likuiditasnya
dalam bentuk pinjaman terhadap dalam rangka memenuhi permintaan
masyarakat. Risiko ini semakin besar kredit dan semua penarikan dana
bila bank umum tidak mampu oleh penabung pada suatu waktu.
meningkatkan atau memperbaiki Faktor yang menyebabkan
kualitas kredit yang disalurkan. bank mengalami resiko likuiditas
Rasio keuangan yang digunakan ialah bank tidak dapat memak-
sebagai proksi terhadap nilai suatu simumkan pendapatan karena adanya
risiko kredit adalah Non Performing desakan kebutuhan likuiditas. Resiko
Loan (NPL). likuiditas pada umumnya berasal dari
Rasio ini digunakan untuk dana pihak ketiga, aset-aset dan
mengukur kemampuan bank dalam kewajiban pada counter-parties.
menangani risiko kegagalan LDR adalah rasio antara seluruh
pengembalian kredit oleh debitur. jumlah kredit yang diberikan bank
Menurut Surat Edaran BI No. 3/30 dengan dana yang diterima oleh bank
DPNP tanggal 14 Desember 2001 (Dendawijaya.2009:116).
Lampiran 14, NPL diukur dari rasio Semakin besar penyaluran
perbandingan antara kredit ber- dana dalam bentuk kredit relative
masalah terhadap total kredit yang dibandingkan dengan deposit atau
diberikan. NPL yang tinggi akan simpanan masyarakat pada suatu
memperbesar biaya, sehingga ber- bank membawa konsekuensi sema-
potensi terhadap kerugian bank. kin besar risiko yang ditanggung
Semakin tinggi rasio ini maka akan oleh bank yang bersangkutan.

6
Apabila kredit yang disalurkan me- Risiko kredit terjadi ketika
ngalami kegagalan atau bermasalah, bank memberikan pinjaman kepada
maka bank akan mengalami ke- nasabah sesuai dengan jangka waktu
sulitan untuk mengembalikan dana yang telah disepakati, kemudian
yang dititipkan oleh masyarakat. nasabah tersebut tidak mampu untuk
mengembalikan pinjaman yang telah
d. Risiko Tingkat Bunga diterimanya pada saat jatuh tempo
Risiko tingkat bunga (Inte- beserta bunganya, hal itu bisa dise-
rest Rate Risk) merupakan resiko babkan karena kesengajaan maupun
yang dihadapi bank umum karena tanpa disengaja, seperti nasabah me-
perubahan tingkat bunga sehingga ngalami bencana alam atau bangkrut,
biaya dan pendapatan bunganya pun jadi otomatis bank terpaksa harus
berubah. menanggung resikonya.
Rasio yang digunakan untuk Dengan adanya risiko kredit
mengukur resiko tingkat bunga bank yang harus ditanggung oleh bank
yaitu Net Interest Margin (NIM) tersebut maka akan menyebabkan
karena NIM merupakan rasio antara hilangnya kesempatan oleh bank
pendapatan bunga terhadap rata-rata untuk memproleh pendapatan dari
aktiva produktif bank. Pendapatan kredit yang diberikan sehingga
diperoleh dari bunga yang diterima berpengaruh buruk terhadap profi-
dari pinjaman yang diberikan di- tabilitas perbankan itu sendiri. Resi-
kurangi dengan biaya bunga dari ko kredit pada penelitian ini diwakili
sumber dana yang dikumpulkan.NIM oleh Non Performing Loan (NPL).
suatu bank dikatakan sehat bila me- Menurut Surat Edaran BI
miliki NIM diatas 2%. Untuk dapat No.3/30DPNP tanggal 14 Desember
meningkatkan perolehan NIM maka 2001 lampiran 14, NPL diukur dari
perlu menekan biaya dana (bunga rasio perbandingan antara kredit
yang dibayarkan oleh bank). bermasalah terhadap total kredit
Semakin besar nilai NIM maka akan yang diberikan. NPL yang tinggi
semakin besar pula keuntungan yang akan memperbesar biaya, sehingga
diperoleh dari pendapatan bunga dan berpotensi terhadap kerugian bank.
akan berpengaruh pada kenaikan Semakin tinggi rasio ini maka
profitabilitas. akan semakin buruk kualitas kredit
bank yang menyebabkan jumlah
Penjelasan Hipotesis kredit bermasalah semakin besar dan
oleh karena itu bank harus
a. Risiko Kredit terhadap Pro- menanggung kerugian dalam ke-
fitabilitas giatan operasionlanya sehingga ber-
Risiko kredit merupakan pengaruh terhadap penurunan laba
suatu risiko akibat kegagalan atau (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir,
ketidak mampuan nasabah dalam 2004).
mengembalikan jumlah pinjaman Berdasarkan uraian di atas
yang diterima beserta bunganya, maka dapat disimpulkan bahwa
sesuai jangka waktu yang telah resiko kredit berpengaruh signifikan
ditentukan. negatif terhadap profitabilitas.

7
H1: Risiko kredit berpengaruh signi- Berdasarkan uraian di atas
fikan negatif terhadap profi- maka dapat disimpulkan bahwa
tabilitas perusahaan perbankan risiko likuiditas berpengaruh signi-
yang terdaftar di BEI fikan negatif terhadap profitabilitas.
H2: Risiko likuiditas berpengaruh
b. Risiko Likuiditas terhadap Pro- signifikan negatif terhadap
fitabilitas profitabilitas perusahaan per-
Risiko ini terjadi karena bankan yang terdaftar di BEI.
penyaluran dana dalam bentuk kredit
lebih besar jika dibandingkan dengan c. Risiko Tingkat Bunga terhadap
deposit atau simpanan masyarakat Profitabilitas
pada suatu bank sehingga menim- Risiko tingkat bunga (Interest
bulkan resiko yang harus ditanggung Rate Risk) adalah risiko yang
oleh bank tersebut, apalagi kredit dihadapi bank umum karena per-
yang disalurkan mengalami kegaga- ubahan tingkat bunga. Resiko tingkat
lan atau masalah maka bank akan bunga yang dimaksud adalah resiko
kesulitan untuk mengembalikan dana tingkat bunga bersih. Risiko tingkat
yang dititipkan oleh masyarakat. bunga terjadi ketika bank membe-
Risiko likuiditas dalam rikan pinjaman untuk jangka waktu
penelitian ini diwakili oleh Loan to yang lebih lama dengan tingkat
Deposit Ratio (LDR). LDR adalah bunga yang tinggi, kemudian tingkat
rasio antara seluruh jumlah kredit bunga mengalami penurunan yang
yang diberikan bank dengan dana drastis.
yang diterima oleh bank (Denda- Kegiatan utama perbankan
wijaya. 2009:116). pada prinsipnya adalah bertindak
Rasio ini juga merupakan sebagai perantara, yaitu menghimpun
teknik yang sangat umum digunakan dan menyalurkan dana masyarakat
untuk mengukur posisi atau maka biaya dan pendapatan opera-
kemampuan likuiditas bank. Rasio sional bank didominasi oleh biaya
ini merupakan indikator karawanan dan hasil bunga (Dendawijaya, 2003)
maupun kemampuan suatu bank. . Rasio yang digunakan untuk
Sebagian praktisi perbankan menye- mengukur resiko tingkat bunga
pakati bahwa batas aman LDR suatu dalam penelitian ini adalah Net
bank adalah 80%. Namun batas Interest Margin (NIM).
toleransi berkisar antara 85%-100% NIM merupakan rasio antara
(Lukman Dendawijaya, 2009:116). pendapatan bunga terhadap rata-rata
Semakin tinggi LDR suatu aktiva produktif. Pendapatan diper-
bank bukanlah tolak ukur keber- oleh dari bunga yang diterima dari
hasilan manajemen bank untuk mem- pinjaman yang diberikan dikurangi
peroleh profit. Hal ini disebabkan dengan biaya bunga dari sumber
karena bank mengalami akumulasi dana yang dikumpulkan. NIM men-
dana atau dapat juga bank meng- cerminkan risiko pasar yang timbul
alami kesulitan dalam menyalurkan akibat berubahnya kondisi pasar,
dana sehingga tidak meningkatkan dimana hal tersebut dapat merugikan
profit (ROA). bank (Hasibuan, 2006).

8
NIM suatu bank dikatakan penelitian ini adalah perusahaan
sehat bila memiliki NIM diatas 2%. perbankan yang terdaftar di Bursa
Untuk dapat meningkatkan perolehan Efek Indonesia (BEI) periode tahun
NIM maka perlu menekan biaya 2009-2012 yang sesuai dengan
dana, biaya dana adalah bunga yang kriteria pada teknik pengambilan
dibayarkan oleh bank kepada sampel. Teknik pengambilan sampel
masing-masing sumber dana yang adalah metode purposive sampling
bersangkutan. yaitu pengambilan sampel berda-
NIM ditentukan dari tingkat bunga. sarkan kriteria tertentu berdasarkan
Semakin besar rasio ini maka pen- yang dikehendaki oleh peneliti.
dapatan bunga atas aktiva produktif Pemilihan sampel dilakukan secara
yang dikelola bank akan semakin purposif bertujuan untuk mempe-
meningkat sehingga kemungkinan bank roleh sampel yang representatif ber-
dalam kondisi bermasalah semakin dasarkan kriteria yang diten-
kecil.
tukan.Penentuan kriteria sampel di-
Berdasarkan uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa resiko tingkat perlukan untuk menghindari tim-
bunga berpengaruh positif terhadap bulnya kesalahan dalam penentuan
profitabilitas. sampel penelitian, yang selanjutnya
H3: Risiko tingkat bunga berpeng- akan berpengaruh terhadap hasil
aruh signifikan positif terhadap analisis.
profitabilitas perusahaan perban- Adapun yang menjadi kriteria
kan yang terdaftar di BEI. dalam pengambilan sampel terlihat
dari tabel 1 berikut :
Tabel 1
METODE PENELITIAN Kriteria Pengambilan Sampel

Jenis Penelitian No Kriteria Pengambilan Jmlh


Penelitian ini merupakan Sampel
penelitian kausatif karena bertujuan 1 Perusahaan perbankan 36
untuk menguji variabel yang ber- yang terdaftar di BEI
pengaruh terhadap variabel dependen 2 Perusahaan yang lapo- (7)
(hubungan kausalitas). Penelitian ini ran keuangannya ter-
dilakukan untuk menguji pengaruh daftar dari tahun 2010-
risiko kredit, risiko likuiditas dan 2012
risiko tingkat bunga terhadap Total 29
profitabilitas.
Berdasarkan kriteria di atas,
Populasi, Sampel dan Teknik maka jumlah sampel yang diperoleh
Pengambilan Sampel adalah sebanyak 29 perusahaan
Populasi dari penelitian ini perbankan, yang mana 7 dari 36 per-
adalah perusahaan perbankan yang usahaan baru IPO diatas tahun 2009.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2009-2012 yang Jenis Dan Sumber Data
berjumlah 36 perusahaan (data Penelitian ini menggunakan
tanggal 2 Oktober 2013) data sekunder yaitu data yang
(www.sahamok.com). Sampel dalam mengacu pada informasi yang diper-

9
oleh dari sumber data yang telah ada. ujian normalitas dilakukan dengan
Sumber data tersebut berupa laporan uji statistik One Sample Kolmogorof
keuangan bank umum nasional yang Smirnov. Menurut Ghozali, dasar
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pengambilan keputusan diambil
yang telah dipublikasikan. Data ter- adalah (1) Jika hasil One Sample
sebut merupakan data Time Series Kolmogorof Smirnov di atas tingkat
Cross Section dari tahun 2009-2012 signifikansi 0,05 menunjukkan pola
yang diperoleh dengan cara men- distribusi normal, maka model
download dari situs www.bei.go.id, regresi memenuhi asumsi normalitas,
www.bi.go.id serta www.idx.co.id dan (2) Jika hasil One Sample
Kolmogorof Smirnov dibawah ting-
Metode Analisis data kat signifikansi 0,05 tidak me-
Data yang dikumpulkan nunjukkan pola distribusi normal,
dalam penelitian ini diolah, kemu- maka model regresi memenuhi
dian dianalisis dengan alat statistik asumsi normalitas.
sebagai berikut:
b. Uji Multikolinearitas
1. Uji Statistik Deskriptif Uji multikolnearitas bertujuan
Statistik deskriptif digunakan untuk menguji apakah model regresi
untuk mendeskripsikan variabel- ditemukan korelasi antar variabel
variabel dalam penelitian ini. Alat independen. Model regresi yang baik
analisis yang digunakan adalah rata- seharusnya tidak terjadi korelasi
rata (mean), standar deviasi, mak- antar variabel independen (Ghozali,
simum dan minimum (Ghozali, 2005). Maka uji jenis ini digunakan
2005). Statistik deskriptif menya- untuk penelitian dengan variabel
jikan ukuran-ukuran numerik yang independen lebih dari satu. Multiko-
sangat penting bagi data sampel. Uji linearitas dapat dilihat dengan
statistik tersebut dilakukan dengan menganalisis nilai VIF (Variance
program SPSS. Inflation Factor). Satu model regresi
menunjukkan adanya multikoli-
2. Uji Asumsi Klasik nearitas jika: Tingkat kolerasi >
Pengujian asumsi klasik yang 95%, Nilai toleransi < 0,10, dan Nilai
digunakan adalah uji normalitas, uji VIF > 10.
multikolinearitas, uji heteroskedas-
tisitas dan uji autokorelasi. Keempat c. Uji Heteroskedastisitas
asumsi klasik yang dianalisa dila- Uji heteroskedastisitas bertu-
kukan dengan menggunakan prog- juan untuk menguji apakah dalam
ram SPSS 17. model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual satu peng-
a. Uji Normalitas amatan kepengamatan lain. Jika
Uji normalitas dilakukan untuk varians pada residual satu peng-
mengetahui apakah dalam model amatan kepengamatan lain tetap,
regresi, variabel-variabel memiliki maka disebut homoskedastisitas dan
distribusi normal. Data yang terdis- jika berbeda disebut heteros-
tribusi normal akan memperkecil kedastisitas. Model regresi yang baik
kemungkinan terjadinya bias. Peng- adalah yang berjenis homoske-

10
dastisitas atau tidak terjadi heteros- satu. Semakin mendekati nol, maka
kedastisitas. Uji statistik yang digu- semakin kecil pula pengaruh semua
nakan adalah Glejser. variabel independen (X) terhadap
nilai variabel dependen (Y). Jika
d. Uji Autokorelasi koefisien determinasi mendekati
Uji Autokorelasi bertujuan satu, maka sebaliknya. Nilai koefi-
menguji apakah dalam satu model sien determinasi ditunjukkan
regresi ada korelasi antara kesalahan dengan nilai Adjusted R Square bu-
penganggu pada periode saat ini (t) kan R Square dari regresi karna R
dengan kesalahan pada periode Square bias terhadap jumlah
sebelumnya (t-1). Model regresi variabel dependen yang dima-
yang baik adalah regresi yang bebas sukkan ke dalam model, sedangkan
dari autokorelasi (Ghozali, 2005). Adjusted R Square dapat naik turun
jika suatu variabel independen di-
3. Analisis Regresi Berganda tambahkan kedalam model
Uji ini dilakukan untuk menilai (Ghozali, 2005).
pengaruh variabel bebas secara ber-
sama-sama terhadap variabel terikat. Uji Simultan (Uji F)
Secara sistematik persamaan Uji statistik F dilakukan untuk
tersebut dirumuskan sebagai berikut: menguji kemampuan seluruh varia-
bel independen secara bersama-sama
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε dalam menjelaskan prilakuvariabel
Dimana : dependen. Pengujian dilakukan de-
Y = Profitabilitas (ROA) ngan menggunakan tingkat signi-
α = Konstanta fikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi menganalisa adalah sebagai berikut:
X1 = Risiko Kredit 1. Jika signifikansi > 0,05 berarti
(NPL) bahwa secara bersama-sama variabel
X2 = Risiko Likuiditas independen tidak mempunyai peng-
(LDR) aruh signifikan terhadap variabel
X3 = Risiko Tingkat dependen. 2. Jika signifikansi < 0,05
bunga (NIM) berarti bahwa secara bersama-sama
ε = Tingkat Kesalahan variabel independen mempunyai
Pengganggu pengaruh signifikan terhadap varia-
bel dependen.
Berdasarkan persamaan regresi
diatas, kemudian dilakukan peng- Uji Parsial (Uji t)
ujian berikut: Setelah melakukan pengujian
secara simultan, langkah selanjutnya
Uji Koefisien Determinasi (R2) adalah melakukan pengujian untuk
Koefisien Determinasi (R2) mengetahui kemampuan masing-
digunakan untuk mengetahui masing variabel independen dalam
seberapa jauh kemampuan model menjelaskan prilaku variabel
dalam menjelaskan variasi variabel dependen dengan melakukan peng-
dependen.Besarnya koefisien deter- ujian t. Pengujian dilakukan dengan
minasi adalah nol sampai dengan menggunakan tingkat signifikansi

11
0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa Data tersebut kembali diuji nor-
adalah sebagai berikut: (1) Jika malitas residualnya dan diperoleh
signifikansi > 0,05 berarti bahwa hasil olahan data Kolmogorf Smirnov
secara parsial variabel independen dengan model unstandardized yang
tidak mempunyai pengaruh signi- terdapat pada tabel 9:
fikan terhadap variabel dependen. (2) Dari Tabel 9 terlihat bahwa
Jika signifikansi < 0,05 dan hasil t- hasil uji menyatakan bahwa nilai
hitung bernilai positif berarti bahwa Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,504
secara parsial variabel independen dengan signifikansi 0,962. Dengan
mempunyai pengaruh signifikan hasil tersebut maka dapat dinyatakan
terhadap variabel dependen. bahwa data yang digunakan dalam
penelitian ini telah terdisribusi
HASIL DAN PEMBAHASAN normal, karena nilai signifikansi dari
uji normalitas untuk masing-masing
Statistik Deskriptif variabel lebih besar dari α (α = 0,05)
Dari tabel 7 terlihat bahwa yaitu 0,962 > 0,05.
sampel yang digunakan dalam pene-
litian ini adalah sebanyak 116 data Hasil Uji Multikolinearitas
selama rentang tahun penelitian
2009-2012. Variabel terikat yaitu Tabel 10 menunjukkan bahwa
ROA menunjukkan mean (rerata) semua variabel memiliki nilai
sebesar 1,7203%, dengan nilai mak- Tolerance lebih dari 0,10 dan
simum 5,15% dan nilai minimum - Variance inflation factor (VIF)
12,90%. NPL memiliki mean kurang dari 10, sehingga dapat
2,1235%, dengan nilai mak-simum disimpulkan bahwa tidak ada multi-
20,51% dan nilai minimum 0,13%. kolinearitas antar semua variabel
Variabel LDR menunjukkan mean bebas yang terdapat dalam penelitian
sebesar 77,8281%, dengan nilai mak- ini.
simum 108,42% dan minimum
40,22%. Variabel yang terakhir yaitu Hasil Uji Heteroskedastisitas
NIM menunjukan mean 5,7514% Dalam uji ini, apabila hasilnya
dengan nilai maksimum 14,00% dan sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala
nilai minimum 0,76%. heteroskedastisitas, model yang baik
adalah tidak terjadi heteros-
Uji Asumsi Klasik kedastisitas. Pada Tabel 11 dapat
dilihat nilai sig 0,228 untuk variabel
Dari Tabel 8 dapat dilihat NPL, 0,108 untuk variabel LDR dan
bahwa residual belum berdistribusi 0,181 untuk NIM. Maka dapat
normal, dimana nilai signifikansi disimpulkan bahwa tidak terjadi
0,000 < 0,05. Selain itu, terdapat gejala heteroskedastisitas pada pe-
juga data-data yang ekstrem pada nelitian ini.
pengolahan data yang dilakukan.
Oleh sebab itu dilakukan penghi- Hasil Uji Autokorelasi
langan data-data yang ekstrem Berdasarkan tabel 12 dapat
tersebut. Hasil yang diperoleh adalah dilihat bahwa nilai uji Durbint-
residual sudah berdistribusi normal. Watson adalah 2,346 yang berada

12
pada interval ketiga, yaitu 1,55-2,46. (X3) sebesar 0,241. Hal ini me-
Hal ini menunjukan bahwa pada nandakan, setiap kenaikan satu
model regresi tidak terdapat satuan resiko tingkat bunga yang
autokorelasi. diukur dengan NIM akan meng-
akibatkan peningkatan profitabilitas
Hasil Uji Regresi Berganda (ROA) sebesar 0,421.
Dari pengolahan data statistik
pada tabel 13 maka dapat diperoleh Uji Kelayakan Model (Goodness of
persamaan regresi linear berganda Fit Test)
sebagai berikut:
Y=1,647-0,428(X1)-0,004 Hasil Uji Koefisien Determinasi
(X2)+0,241(X3) (R²)
Angka yang dihasilkan dari Dari tabel 14 dapat dilihat
pengujian tersebut dijelaskan sebagai bahwa nilai Adjusted R² yang
berikut: diperoleh sebesar 0,602. Ini berarti
1). Konstanta (α) bahwa profitabilitas (ROA) per-
Nilai konstanta yang bankan yang terdaftar di BEI periode
diperoleh sebesar 1,647. Hal ini 2009-2012 dapat dijelaskan oleh
berarti bahwa jika variabel variabel bebasnya, yaitu NPL, LDR
independen resiko kredit (NPL), dan NIM sebesar 60,2%. Sisanya
resiko likuiditas (LDR) dan resiko 39,8% ditentukan oleh variabel lain
tingkat bunga (NIM) tidak ada atau yang tidak dianalisis dalam pe-
bernilai nol, maka besarnya nelitian ini.
profitabilitas (ROA) yang terjadi
adalah sebesar 1,647 Hasil Uji F Statistik
2). Koefisien Regresi (β) X1 Dari hasil pengolahan data,
Nilai koefisien regresi dapat dilihat bahwa Fhitung yaitu
variabel resiko kredit (NPL) (X1) 57,436 dengan signifikansi yaitu
sebesar -0,428. Hal ini menandakan, 0,000 < 0,05. Karena nilai signifikan
setiap kenaikan satu satuan resiko kecil dari 0,05 maka model regresi
kredit yang diukur dengan Non yang digunakan sudah fix, sehingga
Performing Loan (NPL) akan meng- dapat digunakan untuk memprediksi
akibatkan penurunan profitabilitas variabel-variabel penelitian.
sebesar 0,428.
3). Koefisien Regresi (β) X2 Uji Hipotesis (Uji t)
Nilai koefisien regresi varia- Berdasarkan hasil olahan data
bel resiko likuiditas (LDR) (X2) se- statistik pada Tabel 13, maka dapat
besar -0,004. Hal ini menandakan, dilihat pengaruh antara variabel
setiap kenaikan satu satuan resiko independen terhadap variabel
likuiditas yang diukur dengan Loan dependen secara parsial adalah
to Deposit Ratio (LDR) akan meng- sebagai berikut:
akibatkan penurunan profitabilitas 1. Hipotesis pertama dalam
(ROA) sebesar 0,004. penelitian ini adalah Risiko kredit
4). Koefisien Regresi (β) X3 berpengaruh signifikan negatif
Nilai koefisien regresi terhadap profitabilitas perusahaan
variabel risiko tingkat bunga (NIM) perbankan yang terdaftar di BEI.

13
Berdasarkan Tabel 12 diketahui Berdasarkan hasil olah data
bahwa koefisien β NPL bernilai statistik dapat dilihat bahwa risiko
negatif sebesar-0,428 dan nilai kredit berpengaruh signifikan negatif
thitung < ttabel yaitu -11,213 < terhadap profitabilitas. Hal ini me-
1,982, dengan signifikansi 0,000 nunjukkan bahwa resiko kredit yang
< 0,05. Hal ini berarti bahwa diproksikan dengan NPL (X1)
resiko kredit berpengaruh berpengaruh negatif terhadap profi-
signifikan negatif terhadap tabilitas. Sehingga hipotesis yang
profitabilitas pada perusahaan telah dirumuskan sesuai dengan hasil
perbankan yang terdaftar di BEI. penelitian bahwa H1 diterima.
Dengan demikian hipotesis Hasil penelitian ini sesuai
pertama (H1) diterima. dengan teori yang ada yang me-
2. Hipotesis kedua dalam penelitian nyatakan bahwa semakin tinggi rasio
ini adalah Risiko likuiditas NPL maka akan semakin buruk
berpengaruh signifikan negatif kualitas kredit bank yang me-
terhadap profitabilitas perusahaan nyebabkan jumlah kredit bermasalah
perbankan yang terdaftar di BEI. semakin besar dan oleh karena itu
Pada Tabel 12 dapat diketahui bank harus menanggung kerugian
bahwa nilai koefisien β LDR dalam kegiatan operasionalnya
bernilai -0,004 dan nilai thitung < sehingga berpengaruh terhadap pe-
ttabel yaitu -0,560 <1,982, dengan nurunan laba (ROA) yang diperoleh
signifikansi 0,576 > 0,05. Hal ini bank (Kasmir, 2004)
berarti bahwa LDR tidak Hasil penelitian ini sesuai
berpengaruh terhadap dengan penelitian Meta (2012) yang
profitabilitas. Dengan demikian meneliti tentang Return on Asset
hipotesis kedua (H2) ditolak. bank umum nasional yang terdaftar
3. Hipotesis ketiga dalam penelitian di Bursa Efek Indonesia periode
ini adalah Risiko tingkat bunga 2011-2012, dengan menggunakan 10
berpengaruh signifikan positif perbankkan yang terdaftar di BEI
terhadap profitabilitas perusahaan sebagai sampelnya dan menggu-
perbankan yang terdaftar di BEI. nakan data triwulan dengan variabel
Pada Tabel 13 dapat diketahui penelitian : resiko inheren pada
bahwa nilai koefisien β NIM komponen risk based bank rating
bernilai positif 0,241 dan nilai dengan menggunakan rasio NPL,
thitung > ttabel yaitu 5,849 > 1,982, LDR, CAR, NIM dan ROA. Dalam
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. penelitiannya membuktikan bahwa
Hal ini berarti bahwa NIM NPL berpengaruh secara signifikan
berpengaruh positif terhadap terhadap ROA. Dan sesuai juga
harga saham. Dengan demikian dengan penelitian yang dilakukan
hipotesis ketiga (H3) diterima. oleh Millatina Arimi (2012) mela-
kukan penelitian dengan sampel 20
PEMBAHASAN perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama
a. Pengaruh Risiko Kredit tahun 2007-2010. Penelitian ini
terhadap Profitabilitas menguji faktor-faktor yang mem-
pengruhi profitabilitas perbankan

14
dengan variabel bebas CAR, NPL, berarti tingkat keuntungan tidak
NIM, BOPO dan LDR. Hasilnya maksimal. Sehingga tearjadi konflik
menunjukkan bahwa NPL ber- kepentingan antara mempertahankan
pengaruh negatif terhadap ROA. likuiditas yang tinggi dan mencari
keuntungan yang tinggi.
b. Pengaruh Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas sangat penting
terhadap Profitabilitas bagi bank terutama untuk mengatasi
Berdasarkan hasil olah data resiko likuiditas yang disebabkan
statistik dapat dilihat bahwa resiko oleh dua hal diatas. Untuk menjaga
likuiditas yang diproksikan dengan agar resiko likuiditas ini tidak terjadi
LDR tidak berpengaruh signifikan maka kebijakan manajemen likui-
terhadap profitabilitas. Hal ini me- ditas yang dapat dilakukan antara
nunjukkan bahwa resiko likuditas lain dengan menjaga asset jangka
yang diproksikan dengan LDR (X2) pendek, seperti kas.
tidak berpengaruh signifikan ter- Hasil penelitian ini ber-
hadap profitabilitas (ROA). Sehingga tentangan dengan hasil penelitian
hipotesis yang telah dirumuskan Meta (2012) yang juga meneliti
tidak sesuai dengan hasil penelitian resiko likuiditas terhadap pro-
bahwa H2 ditolak. fitabilitas (ROA) pada perbankan
Teori menyatakan bahwa LDR yang terdaftar di Bursa Efek
yang tinggi akan menyebabkan Indonesia namun dengan jumlah
turunnya efisiensi bank sehingga sampel yang berbeda. Berdasarkan
berdampak pada rendahnya tingkat hasil penelitiannya menyatakan
profitabilitas (Ibid:62). bahwa resiko likuiditas yang di
Ditolaknya hipotesis 2 dapat proksikan dengan LDR berpengaruh
dijelaskan bahwa dalam likuiditas negatif terhadap profitabilitas
terdapat dua risiko yaitu risiko ketika (ROA), besarnya LDR akan mem-
kelebihan dana dimana dana yang pengaruhi besarnya profitabilitas
ada dalam bank banyak yang idle, (ROA).
hal ini akan menimbulkan Hasil penelitian Dechrista
pengorbanan tingkat bunga yang (2012) sesuai dengan hasil penelitian
tinggi. Kedua risiko ketika ke- ini. Dechrista meneliti mengenai
kurangan dana, akibatnya dana yang faktor-faktor yang mempengaruhi
tersedia untuk mencukupi kebutuhan ROA pada bank swasta nasional
kewajiban jangka pendek tidak ada periode 2006-2010. Variabel pe-
sehingga akan mendapat pinalti dari nelitian yang digunakan yaitu LDR,
bank sentral. Kedua keadaan ini NPL dan CAR. Hasil penelitiannya
tidak diharapkan oleh bank karena menyatakan bahwa LDR tidak mem-
akan mengganggu kinerja keuangan berikan pengaruh yang signifikan
dan kepercayaan masyarkat terhadap terhadap ROA.
bank tersebut.
Jadi dapat disimpulkan c. Pengaruh Risiko Tingkat Bunga
bahwa ketika bank mengharapkan terhadap Profitabilitas
keuntungan yang maksimal akan Berdasarkan hasil olah data
beresiko pada tingkat likuiditas yang statistik dapat dilihat bahwa risiko
rendah atau ketika likuiditas tinggi tingkat bunga yang diproksikan

15
dengan NIM berpengaruh signifikan sebagai risiko tingkat bunga dapat
positif terhadap profitabilitas. Hal ini mempengaruhi profitabilitas (ROA)
menunjukkan bahwa resiko tingkat pada perusahaan perbankan yang
bunga yang diproksikan dengan NIM terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(X3) berpengaruh signifikan terhadap (BEI) pada tahun 2009-2012.
profitabilitas (ROA). Sehingga Berdasarkan hasil penelitian yang
hipotesis yang telah dirumuskan se- telah dilakukan, maka dapat ditarik
suai dengan hasil penelitian bahwa kesimpulan sebagai berikut :
H3 diterima. 1. Non Performing Loan mempunyai
Hasil penelitian ini sesuai pengaruh negatif dan signifikan
dengan teori yang menyatakan terhadap profitabilitas (ROA)
bahwa NIM diperoleh dari pada perusahaan perbankan yang
perbandingan antara pendapatan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
bunga bank, pendapatan bunga kredit (BEI) pada tahun 2009-2012.
dikurangi biaya bunga simpanan, 2. Loan to Deposit Rasio tidak
dengan outstanding kredit. Semakin terbukti berpengaruh signifikan
besar rasio NIM menunjukkan terhadap profitabilitas (ROA)
tingginya pendapatan bunga atas pada perusahaan perbankan yang
aktiva produktif dan menunjukkan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
efektivitas bank dalam mengelola (BEI) pada tahun 2009-2012.
aktiva perusahaan dalam bentuk 3. Net Interest Margin berpengaruh
kredit. Meningkatnya pendapatan signifikan positif terhadap
bunga dapat memberikan kontribusi profitabilitas perusahaan
positif terhadap laba bank yang dapat perbankan yang terdaftar di Bursa
ditunjukkan dengan tingginya rasio Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-
ROA. Oleh karena itu dapat 2012.
disimpulkan bahwa semakin besar
rasio NIM, maka semakin besar pula Berdasarkan hasil penelitian
profitabilitasnya yang telah dikemukakan maka dapat
Hasil penelitian ini sesuai diberikan beberapa saran sebagai
dengan hasil penelitian Pandu (2008) berikut:
yang meneliti tentang pengaruh rasio 1. Bagi peneliti selanjutnya, dengan
CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR penelitian ini diharapkan peneliti
terhadap kinerja keuangan perbankan selanjutnya dapat melakukan
yang terdaftar di BEJ periode Juni penelitian yang lebih lanjut
2002-Juni 2007. Hasil penelitiannya berkaitan dengan profitabilitas
menyatakan bahwa NIM dan LDR perusahaan. Dengan menambah
berpengaruh positif terhadap ROA. periode penelitian serta jumlah
sampel, mengganti objek pe-
KESIMPULAN DAN SARAN nelitian pada sektor atau indeks
tertentu, mengganti proksi yang
Penelitian ini dilakukan untuk digunakan, dan menambah
melihat apakah Non Performing variabel penelitian sehingga dapat
Loan sebagai risiko kredit, Loan to memperbaiki kekurangan-
Deposit Rasio sebagai risiko kekurangan yang ada.
likuiditas dan net interest margin

16
2. Melakukan pengujian tentang Bank Indonesia. 2008. Peraturan
pengaruh risiko kredit, resiko Bank Indonesia No-
likuiditas serta risiko tingkat .10/15/P.BI/2008 ten-tang
bunga terhadap profitabilitas Kewajiban Pe-nyediaan
dengan sampel seluruh per- Modal Min-mum Bank
usahaan yang termasuk dalam Umum. Jakarta
kategori sektor keuangan se-
hingga dapat menggambarkan ke- Bank Indonesia. 2012. Surat
adaan yang sebenarnya. Edaran Bank Indonesia
No.14/18/P.BI/2012 ten-
DAFTAR PUSTAKA tang Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum.
Agnes Sawir. (2005). Analisis Ki-
Jakarta
nerja Keuangan dan Pe-
Bastian, Indra., Suhardjono, 2006.
rencanaan Keuangan Pe-
Akuntansi Perbankan, Bu-
rusahaan. PT Gramedia
ku Dua, Edisi Pertama, Sa-
Pustaka, Jakarta.
lemba Empat, Jakarta.
Arifin Zainul, (2005), Dasar-
Chandra Kusumaningrum. (2011).
Dasar Manajemen Bank
Analisis Faktor-faktor
Syariah, Jakarta: Pustaka
yang mempengaruhi ROA
Alvabet
pada Bank Daerah di In-
donesia. Skripsi. Sema-
Arimi Millatina. (2012). Analisis
rang: Universitas Dipo-
Faktor-faktor yang Mem-
negoro
pengaruhi Profitabilitas
Perbankan. Skripsi. Se-
Dahlan Siamat, 2004, “ Mana-
marang: Universitas Dipo-
jemen Lembaga Keuangan
negoro
Edisi Keempat”, Lembaga
Penerbit FE UI, Jakarta
Bank Indonesia. 2003. Peraturan
Bank Indonesia No-
Dendawijaya, L. 2009.Mana-
.5/20/P.BI/2003 tentang
jemen Perbankan. Bogor :
Batas Maksimum Pem-
Ghalia Indonesia.
berian Kredit. Jakarta
Fitriyana, A. 2011. Analisis Peng-
Bank Indonesia. 2004. Peraturan
aruh Rasio Kecukupan
Bank Indonesia No-
Modal, Likuiditas, Non
.6/11/P.BI/2004 tentang
Performing Loans, Equity
Penilaian Tingkat Kese-
to Asset Ratio dan Time
hatan Bank. Jakarta
Deposit Ratio Terhadap
Return On Assets Bank
Bank Indonesia, Lampiran surat
(Studi Empiris Pada Bank
edaran Bank lndonesia No.
Umum Konvensional di
7/53/DPbS tanggal 22
Indonesia Periode 2006-
November 2005.
2010). Skripsi. Semarang:

17
Universitas Diponegoro tansi. Bandung: Pus-
terpublikasi taka Grafika

Gazali, I. 2011. Aplikasi Analisis Jopie Jusuf, (2007). Analisis kre-


Multivariate dengan dit untuk Account Offi-cer.
Program IBM SPSS19 Jakarta. PT Gramedia
Edisi 5. Semarang : Badan Pustaka Umum.
Penerbit Universitas
Diponegoro Kasmir, (2004). Bank dan Lem-
baga Keuangan Lainnya.
G. Meta. (2012). Pengaruh Resiko Jakarta : PT. Raja
Inheren pada Komponen Grafindo Persada
Risk Based Bank Rating Kasmir. 2008. Analisis Laporan
terhadap Return On Asset Keuangan. Jakarta: PT
Bank Umum Nasional Raja Grafindo Persada
yang Terdaftar di BEI.
Skripsi. Padang: Kasmir.2008. Bank dan Lembaga
Universitas Andalas Keuangan Lainnya (Edisi
Revisi). Jakarta: PT Raja
Ginanjar, A.R. 2007. Pengaruh Grafindo Persada
Tingkat Kecukupan Modal
terhadap Profitabilitas Mahardian Pandu. (2008).
Bank (Studi pada Bank- Analisis Pengaruh Rasio
Bank Go-Public yang ter- CAR, BOPO, NPL, NIM
daftar di BEJ). Skripsi. dan LDR terhadap Kinerja
Bandung: Universitas Wi- Keungan Perbankan. Te-
dyatama terpublikasi sis. Semarang: Universitas
Diponegoro
G Sakul Dechrista R. (2012).
Faktor-faktor yang Mem- Manurung Haymans, Adler. 2004.
pengaruhi ROA pada Bank Penilaian Perusahaan:
Swasta Nasional . Skripsi. Pendekatan Sederhana
Makassar: Universitas Ha- sampai Ekonomtrika. Ta-
sanuddin ngerang: PT Adler Manu-
rung Press.
H.Malayu S.P.Hasibuan, (2007).
Dasar-dasar Perbankan, Melandesya. 2009. Pengaruh
Jakarta. PT. Bumi Tingkat Kecukupan Modal
Aksara terhadap Laba Bank
Syariah dengan Tingkat
Ikatan Akuntan Indonesia. Pembayaan sebagai Va-
2007. Standar Akun- riabel Intervening. Skripsi.
tansi Keuangan. Jakar- Bandung: Universitas
ta: Salemba Empat Padjadjaran

Ismaya, S. 2006. Kamus Akun-

18
Peraturan Bank Indonesia No. terhadap Harga Saham.
13/24/DPNP/2011 me- Skripsi. Padang:
ngenai Penilaian Tingkat Universitas Negeri Padang
Kesehatan Bank

Syahyunan, 2OO2, Analisa Kua-


litas Aktiva Produffiif Se-
bagai Salah Satu Alat
Ukur Kesehatan Bank, Fa-
kultas Ekonomi Univer-
sitas Sumatera Utara.

Suryandani, W. 2011. Analisis


Pengaruh Rasio Kecu-
kupan Modal, Aktiva Pro-
duktif, NIM, BOPO dan
Likuiditas Terhadap Ting-
kat Return On Asset (Studi
pada Bank Umum Kon-
vensional Tahun 2006 –
2010). Skripsi. Semarang:
Universitas Dipo-negoro
terpublikasi

Sofyan, S, H. 2008. Analisis atas


Laporan Keuangan. Jakar-
ta: PT Raja Garafindo Per-
sada.

Suseno, dan Peter Abdullah,


(2003), Sistem dan
Kebijakan Perbankan di
lndonesia, seri Kebank-
sentralan, Pusat Pendi-
dikan dan Studi Kebank-
sentralan (PPSK) Bank
Indonesia

Sutarno, (2005). Aspek-aspek


Hukum Perkreditan Pada
Bank. Bandung. CV.
Alfabeta

Sari Yulimel. (2013). Pengaruh


Profitabilitas, Kecukupan
Modal dan Likuiditas

19
LAMPIRAN
Tabel 7. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std.
ROA 116 -12.90 5.15 1.7203 2.12
NPL 116 .13 20.51 2.1235 2.46
LDR 116 40.22 108.42 77.8281 14.17
NIM 116 .76 14.00 5.7514 2.34
Valid N
116
(listwise)

Sumber: Output SPSS

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed Residual
N 116
Normal Mean .0000000
Parametersa Std. Deviation 1.75057672
Most Extreme Absolute .206
Differences Positive .124
Negative -.206
Kolmogorov-Smirnov Z 2.223
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
N 113
Normal Mean .0000000
Parametersa Std.
Deviati
on .93526540
Most Extreme Absolu
Differences te .047
Positiv
e .043
Negati
ve -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .504
Asymp. Sig. (2-tailed) .962
a. Test distribution is Normal.

20
Tabel 10 Hasil Uji Multikolinesritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics


Tolerance VIF
NPL
.966 1.035
LDR .870 1.146
NIM
.894 1.119
a. Dependent Variable:
ROA

Tabel 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant
) .031 .075 .422 .674
NPL -.007 .006 -.116 -1.211 .228
LDR .002 .001 .163 1.620 .108
NIM -.008 .006 -.134 -1.347 .181
a. Dependent Variable: ABSUT

Tabel 12. Hasil Uji Autokorelasi


Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 2.346
a. Predictors: (Constant), NIM, NPL, LDR
b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Olahan Data SPSS 17

21
Tabel 13. Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.647 .509 3.236 .002
NPL -.428 .038 -.680 -11.213 .000
LDR -.004 .007 -.036 -.560 .576
NIM .241 .041 .369 5.849 .000
a. Dependent Variable:
ROA

Tabel 14. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Std.
Error of
Adjusted R the
Model R R Square Square Estimate
1 .783a .613 .602 .94805
a. Predictors: (Constant), NIM, NPL,
LDR
b. Dependent Variable: ROA

Tabel 15 Hasil Uji F Statistik


ANOVAb
Mean
Sum of Squar
Model Squares Df e F Sig.
1 Regression 154.869 3 51.623 57.436 .000a
Residual 97.969 109 .899
Total 252.838 112
a. Predictors: (Constant),
NIM, NPL, LDR
b. Dependent
Variable: ROA

22

Anda mungkin juga menyukai