PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS
adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan
seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran
aktif dalam aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas
dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang
dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap
dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari
dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga
sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga
selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt
tumbuh sehat dan tercukupi gizi
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau
untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja
yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif .
Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat,
mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan
mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah
penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi
PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat
pada setiap tatanan.
Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku hidup bersih dan
sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit. Demikian
pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak
kalah penting.
Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat menjadi
kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek indikator –
indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk memasyarakatkan
perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan juga kapanpun.
GERMAS - Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia.
Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait
pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan
kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam
berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang
ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air
minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni.
Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup
sehat.
Logo GERMAS yang terkesan sederhana ternyata memiliki makna yang dalam; mengetahui
makna yang ada di balik logo tersebut dapat menjadi awal untuk lebih memahami dan
mengapresiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang telah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu.
Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turqoise yang merupakan
lambang dari 3 Pilar Program Indonesia Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah Penerapan Paradiga
Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat universal
dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat tanpa
memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.
Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai Kemenkes; yaitu
Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes Republik
Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
Gambar Keuntungan GERMAS
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat
dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh
masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani
pola hidup yang lebih sehat.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah dan
sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan buah dan sayur
sebagai berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah dan sayur
dengan mengubahnya menjadi tampilan yang menarik, contohnya dari karakter kartun yang
disukai anak menggunakan buah tomat dan sayur ketimun sehingga tadinya anak susah makan
buah dan sayur menjadi mau makan sayur dan buah
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur yang
memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus makan buah dan sayur
setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa harus makan buah dan sayur
setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk kesehatan
tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tekan
darah tinggi dan lainnya.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan masyarakat dapat
dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah dan sayur untuk tingkatkan
kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi kesehatan. Berhenti
merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan berdampak tidak pada diri
perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis
atau metode bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan
kebiasaan buruk tersebut.
Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips cek kesehatan secara
berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan berkala yang dapat anda lakukan untuk
mengetahui kondisi kesehatan anda? Berikut adalah beberapa contoh pengecekan yang bisa
dilakukan.
o Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat badan dan tinggi
badan Anda sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena penyakit tidak
menular (PTM)
Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat
akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan
produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat
adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak
uang untuk biaya berobat ketika sakit.
Anda pasti sudah sering mendengar mengenai Keluarga Berencana (KB), bukan? Program yang
dicanangkan pemerintah ini bertujuan untuk membatasi 2 anak setiap keluarga dengan alasan
kesejahteraan. Indikator ini dianggap sudah terpenuhi jika sebuah keluarga mendapatkan
pelayanan KB di tingkat desa atau kelurahan. Selain itu, keluarga juga mendapatkan penyuluhan
KB oleh tenaga kesehatan dan promosi KB yang dilakukan pemuka agama setempat. Keluarga
juga dianggap lolos indikator pertama ini jika mendapatkan pendidikan mengenai kesehatan
reproduksi selama sekolah maupun menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Indikator keluarga sehat yang berikutnya dianggap tercapai apabila dalam sebuah keluarga sang
ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan resmi seperti puskesmas atau rumah sakit. Faktor
pendukungnya adalah adanya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas di skala
puskesmas, kemudian terdapat ruang tunggu kelahiran dan alat transportasi yang memadai untuk
membawa ibu yang akan melahirkan.
Selain itu, ada juga tempat pelayanan kebugaran ibu hamil misalnya senam hamil, dan ibu
mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan mengenai pentingnya melakukan persalinan
dengan tenaga yang ahli dan terpercaya.
Indikator keluarga sehat yang ketiga adalah jika dalam sebuah keluarga terdapat anak berusia
antara 1 sampai dengan 2 tahun, maka ia seharusnya sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap.
Imunisasi dasar ini meliputi vaksin Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, dan Campak. Faktor
pendukung dari indikator ini adalah adanya pelayanan imunisasi dasar di puskesmas maupun
fasilitas kesehatan lain yang terdekat dengan keluarga. Kemudian ibu dan ayah seharusnya juga
mendapatkan pengenalan imunisasi dasar dan mengetahui pentingnya imunisasi dasar yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan. Keluarga juga harusnya mendapatkan imbauan untuk
melakukan imunisasi dasar kepada anak oleh para pemuka agama dan kader PKK. Yang terakhir,
keluarga seharusnya memperoleh informasi secara nasional baik melalui televisi atau media
lainnya mengenai imunisasi.
Masih berhubungan dengan bayi, indikator keluarga sehat yang keempat berkaitan dengan ASI.
Bayi dalam sebuah keluarga seharusnya mendapatkan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan.
Jika ada ibu yang kesulitan memberikan ASI, seharusnya bisa dengan mudah mendapatkan
pelayanan konsultasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Ibu harus juga mendapatkan
promosi berkenaan pentingnya ASI eksklusif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait.
Indikator kesehatan keenam berkaitan dengan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
Dalam hal ini, jika di dalam suatu keluarga terdapat seseorang yang menderita penyakit batuk
lebih dari 2 minggu atau memang sudah diketahui mengalami tuberkolosis, maka wajib berobat
sesuai dengan ketentuan. Faktor pendukung dari indikator ini adalah adanya pelayanan kesehatan
untuk penderita tuberkolosi dan penyakit paru di puskesmas atau rumah sakit. Dalam sebuah
keluarga, juga harus ada pengawas menelan obat atau PMO yang berfungsi mengingatkan
penderita tuberkolosis dan paru agak selalu minum obat secara teratur.
Apabila di dalam sebuah keluarga juga terdapat anggota yang menderita tekanan darah tinggi,
maka harus berobat dengan rutin karena penyakit ini bisa menjadi komplikasi dan memicu
penyakit mematikan lainnya. Keluarga seharusnya bisa mendapatkan akses kesehatan di faskes
terdekat. kemudian penderita hipertensi juga harus bisa mendapatkan pengawasan menelan obat
sesuai kebutuhan dan bisa melakukan konsultasi untuk berhenti merokok. Dalam lingkungan
setempat juga harus digalakkan aktivitas fisik bersama seperti senam secara berkala. Keluarga
juga perlu mendapat wawasan mengenai makanan dan minuman yang seharusnya tidak
dikonsumsi oleh yang mengalami hipertensi.
Indikator kesehatan keluarga yang kedelapan berkaitan dengan perilaku sehat. Dalam hal ini,
seluruh anggota keluarga diharapkan bebas rokok alias tidak merokok sama sekali. Keluarga
harus mendapatkan pelayanan untuk berhenti merokok di puskesmas atau faskes lain yang
terdekat. Harusnya ada pula larangan untuk merokok di tempat umum seperti sekolah, tempat
ibadah, dan perkantoran. Usia pembeli rokok di warung atau minimarket juga perlu dibatasi
sehingga tidak ada kesempatan untuk anak di bawah umur merokok.
Apabila Anda sekeluarga sudah terdaftar menjadi anggota BPJS atau Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial dan memiliki kartu kesehatan, maka dianggap lolos indikator ini. BPJS
memberikan pelayanan kesehatan secara gratis untuk mempermudah Anda mendapatkan obat
dan pelayanan kesehatan yang tepat. BPJS ini memiliki 3 jenis iuran yang bisa dipilih sesuai
dengan kemampuan dan perlu dibayarkan setiap bulan secara rutin. Keluarga yang belum
mengurus BPJS diharapkan segera menjadi anggota karena ada banyak sekali manfaat yang bisa
diperoleh.
Indikator kesehatan berikutnya berkenaan dengan rumah dan lingkungan yang sehat. Dalam hal
ini, keluarga harusnya memiliki akses air bersih baik dalam bentuk PDAM maupun sumur.
Secara luas, keluarga juga harus bisa mendapatkan air bersih di tempat-tempat umum seperti
sekolah atau perkantoran. Perlu juga diadakan penyuluhan air bersih dari tenaga kesehatan
terkait.
Indikator ini dianggap berhasil jika keluarga sudah memiliki akses terhadap jamban sehat, yakni
jamban berbentuk leher angsa dan bukan hanya sekadar lubang di tanah. Keluarga juga perlu
memperoleh penyuluhan terkait pentingnya menggunakan jamban sehat.
Indikator kesehatan keluarga yang terakhir mengenai kesehatan jiwa. Apabila ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, maka harus diajak berobat dan tidak ditelantarkan.
Sebab penderita gangguan jiwa justru perlu diberi dukungan sehingga bisa segera sembuh.