Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gede Cahya Widiangga

Nim : 1403005094 (A)


Mk : Hukum Ekonomi dan
perdagangan Internasional

1. Putaran terakhir dari WTO apa yang disepakati atau apa hasil dari putaran itu?
Jawab :

1. KTM V WTO, Cancun, Meksiko


Putaran terakhir dari WTO yaitu KTM V di Cancun kali ini tidak mengeluarkan Deklarasi
yang rinci dan substantif, karena gagal menyepakati secara konsensus, terutama terhadap draft teks
pertanian, akses pasar produk non pertanian (MANAP) dan Singapore issues
Perundingan untuk isu pertanian diwarnai dengan munculnya joint paper AS-UE, proposal
Group 20 (yang menentang proposal gabungan AS-UE) dan proposal Group 33 (yang
memperjuangkan konsep special product dan special safeguard mechanism).
Joint Paper AS-UE antara lain memuat proposal yang menghendaki adanya penurunan tarif
yang cukup signifikan di negara berkembang, tetapi tidak menginginkan adanya pengurangan
subsidi dan tidak secara tegas memuat komitmen untuk menurunkan tarif tinggi (tariff peak) di
negara maju.
Negara berkembang, Group 20: penurunan subsidi domestik (domestik support) dan
penghapusan subsidi ekspor pertanian di negara-negara maju, sebagaimana dimandatkan dalam
Deklarasi Doha.
Kelompok negara berkembang lain,Group 33 (group yang dimotori Indonesia dan Filipina)
:menghendaki adanya pengecualian dari penurunan tarif, dan subsidi untuk Special Products (SPs)
serta diberlakukannya Special Safeguard Mechanism (SSM) untuk negara-negara berkembang.
Kesepakatan Juli 2004, Keputusan Dewan Umum WTO melampirkan Annex A sebagai
framework perundingan lebih lanjut untuk isu pertanian adalah:
1. Subsidi domestik
• Negara maju harus memotong 20% dari total subsidi domestiknya pada tahun pertama
implementasi perjanjian pertanian.
• Pemberian subsidi untuk kategori blue box akan dibatasi sebesar 5% dari total produksi
pertanian pada tahun pertama implementasi.
• Negara berkembang dibebaskan dari keharusan untuk menurunkan subsidi dalam kategori
de minimis asalkan subsidi tersebut ditujukan untuk membantu petani kecil dan miskin.
2. Subsidi ekspor
• Semua subsidi ekspor akan dihapuskan dan dilakukan secara paralel dengan penghapusan
elemen subsidi program seperti kredit ekspor, garansi kredit ekspor atau program asuransi
yang mempunyai masa pembayaran melebihi 180 hari.
• Memperketat ketentuan kredit ekspor, garansi kredit ekspor atau program asuransi yang
mempunyai masa pembayaran 180 hari atau kurang, yang mencakup pembayaran bunga,
tingkat suku bunga minimum, dan ketentuan premi minimum.
• Implementasi penghapusan subsidi ekspor bagi negara berkembang yang lebih lama
dibandingkan dengan negara maju.
• Hak monopoli perusahaan negara di negara berkembang yang berperan dalam menjamin
stabilitas harga konsumen dan keamanan pangan, tidak harus dihapuskan.
• Aturan pemberian bantuan makanan (food aid) diperketat untuk menghindari
penyalahgunaannya sebagai alat untuk mengalihkan kelebihan produksi negara maju.
• Beberapa aturan perlakuan khusus dan berbeda (S&D) untuk negara berkembang
diperkuat.
3. Akses Pasar
• Untuk alasan penyeragaman dan karena pertimbangan perbedaan dalam struktur tarif,
penurunan tarif akan menggunakan tiered formula.
• Penurunan tarif akan dilakukan terhadap bound rate.
• Paragraf mengenai special products (SP) dibuat lebih umum dan tidak lagi menjamin
jumlah produk yang dapat dikategorikan sebagai sensitive product. Negara berkembang
dapat menentukan jumlah produk yang dikategorikan sebagai special products
berdasarkan kriteria food security, livelihood security, dan rural development.

2. Cari hubungan antara Bretton woods system dengan IMF

Jawab :
Sistem Bretton Woods (1944-1976) adalah sebuah sistem perekonomian dunia yang
dihasilkan dari konferensi yang diselenggarakan di Bretton Woods, New Hampshire pada tahun
1944. Konferensi ini merupakan produk kerjasama antara Amerika Serikat dan Inggris yang
memiliki beberapa fitur kunci yang melahirkan 3 rezim institusi regulator perekonomian
internasional, yaitu: International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction
Development (IBRD), serta International Trade Organization (ITO). tercetus pada masa Perang
Dunia I masih berlangsung, dimana pada waktu itu pada 1-22 Juli 1944 dilaksanakan suatu
konferensi yang dihadiri oleh 44 negara termasuk Negara-negara yang sedang berperang dengan
tujuan untuk mendiskusikan perencanaan perekonomian di masa damai setelah perang. Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari perjanjian Bretten Woods yaitu:
 Perjanjian ini menyatakan bahwa cara untuk memodifikasi sistem pertukaran yang cacat
adalah dengan menghubungkannya dengan dolar AS, itu juga merupakan cara memasok
rekonstruksi pasca-perang dan membebaskan perdagangan internasional.

 Perjanjian ini mengakibatkan dua instansi penting, Bank Dunia atau Bank Internasional
untuk Rekonstruksi dan Pembangunan dan Dana Moneter Internasional atau IMF.

 Perjanjian ini menciptakan sebuah sistem nilai tukar asing yang disesuaikan para anggota
IMF yang ditunjuk untuk melakukan intervensi jika ada ketidakseimbangan rusak antara
pembayaran. Pada awalnya, karena kewajibannya pemantauan tukar, sistem moneter
negara mulai menjadi stabil.

 Perjanjian ini memungkinkan dolar AS untuk mendapatkan momentum sebagai mata uang
cadangan global dalam kaitannya dengan nilai emas.

Sistem Bretton Woods sendiri dibentuk dalam rangka menyelesaikan pertarungan yang
terjadi antara otonomi yang dimiliki oleh domestik dan stabilitas internasional, namun dasar yang
terdapat dalam sistem-otonomi kebijakan nasional, nilai tukar tetap, dan kemampuan untuk
mengubah mata uang-satu sama lain saling bertolak belakang.

Anda mungkin juga menyukai