Anda di halaman 1dari 18

1. Apa saja macam-macam dari epidemiologi?

a) Epidemiologi deskripitif
Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana fekuensi penyakit berubah menurut
perubahan variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang (person), waktu (time),
tempat (place)

 Orang (person)

 Umur
Umur adalah variable yang selalu dipehatikan di dalam penyelidikan
epidemilogi. Angka kematian dan kesakitan di dalam hamper semua keadaan
menunjukkan hubungan dengan umur

Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagian-pembagian


umur sebagai berikut:

menurut tingkat kedewasaan


0-14 tahun : bayi dan anak-anak

15-49 tahun : orang muda dan dewasa

50 tahun keatas : orang tua

interval 5 tahun
kurang dari 1 tahun

1-4

5-9,

10-14 dsb

untuk mempeljari penyakit anak


0-4 bulan

5-10 bulan

11-23 bulan

2-4 tahun

5-9 tahun

9-14 tahun
 Jenis kelamin
Yang pertama diduga meliputi factor keturunan yang terkait dangan jenis
kelamin, atau perbedaan hormonal, sedangkan yang kedua disuga oleh karena
perannya factor-faktor lingkungan

 Kelas social
Kelas social dalah variable yang sering pula dilihat hubungannya dengan angka
kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingakt kehidupan
seseorang. Kelas social ditentukan oleh unsure-unsur seperti pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, dan banyak contoh ditentukan pula tempat tinggal

 Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dapat berperan timbulmya penyakit:

adanya faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan seperti


bahan2 kimia, gas2 beracun, radiasi, benda2 fisik yang dapat menimbulkan
kecelakaan
situasi pekerjaan yang penuh dengan stress
ada tidaknya ”gerak badan” di dalam pekerjaan , di AS ditunjukkan bahwa
penyakit jantung koroner sering ditemukan dikalangan mereka yang
mempunyai pekerjaan dimana kekurang gerak badan

 Penghasilan
Yang sering dilskukan menilai hubungan natra tingkat penghasilan dan
pemanfatan pelayanan kesehtan mapun pencegahan

 Golongan etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan, susunan
genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat engakibatkan paebedaan-
perbadaan di dalam angka kasakitan atau kematian

 Status perkawinan
Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan anatra angka
kesakitan maupuan kematian engan status kawin, tidak kawin, cerai dan janda,
angka kematian karena penyakit-penyakit tertentu mupuan kematian kerena semua
bab makin meninggi dalan uraian tertentu

Diduga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih tinggi pada yang tidak kawin
dibandingkan dengan yang kawin ilaha karena ada kecenderungan orang-orang
yang tidak kawin kurang sehat.Kecenderungan orang-orang yang tidak kawin lebih
sering berhadapan dengan penyakit, ataukarena adanya perbedaan-perbedaan
dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal dengan penyebab penyakit
etrtentu
 Besarnya keluarga
Di daam keluarga besar atau miskin,anak-anak dapat menderita oleh karean
penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang

 Status keluarga
Struktur keluarga dapat mepuanyai pengaruh terhadap kesakitan (seperti
penyakit menular dan ganggguan gizi) dan pemanfatan pelayanan kesehatan

 Paritas
Tingkat paritas telah menarik perhatian perhatian para peneliti dalam hubungan
kesehatan si ibi dan si anak

 Tempat (place)

Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk


perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi
penyakit.

Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara:

batas daerah-daerah pemerintahan


kota dan pedesaaan
daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan,sungai, laut atau
padang pasir)
negara-negara
regional
variasi-variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain
mungkin berhubungan dengan satu atau lebih dari bebapa faktor sebagai berikut

linhkungan fisis,kemis, biologis, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda dari suatu
tempat lainnya
konstitusi genetis dan etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi, seperti
karakteristik geiografi
variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek, higiene
perorangan, dan bahkan persepsi tenang sakit dan sehat
variasi administrasi

 waktu (time)

mempelajari hubungan waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di dalam


epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut untuk
menunjukkan adanya peruabahan faktor2 etiologis. Melihat panjangnya waktu diman
terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan

1. fluktuasi jangka pendek, dimana perubahan angka kesakitan berklangsung


beberapa jam, hari, minggu, dan bulan
2. perubahan2 secara siklus di mana perubahan2 angka kesakitan terjadi secara
berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bula, (musiman), tahuanan,
beberapa tahun
3. perbuatan2 angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu jangka
panjang, bertahun-tahun atau berpulhan tahun, yang disebut ”secular trends”

b) Epidemiologi analitik
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untk menguji data serta informasi2 yang
diperoleh studi epidemiologi deskriptif. Ada tiga studi tentang epidmiologi:

studi riwayat kasus (case history studies)


dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok
yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak terkena penyebab
penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena

studi kohort
dalam studi kelompok ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyabab
penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang yang lagi yang mempunyai
cirri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaprkan atau
dikenakan pada penyebab penyakit.

c) Epidemiologi eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok
subyek subyek, kemudian dibandinkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan
percobaan)

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip dasar.


Penerbit Rineka Cipta
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIF ANALITIK

1. Hanya menjelaskan keadaan suatu 1. Juga menjelaskan mengapa suatu


masalah kesehatan (who, where, masalah kesehatan timbul di
when) masyarakat (why).
2. pengumpulan, pengolahan, penyajian 2. pengumpulan, pengeolahan, penyajian
dan interprestasi data hanya pada dan interprestasi data dilakuakan
satu kelompok masyarakat saja. terhadap dua kelompok masyarakat.
3. tidak bermaksud membuktikan suatu 3. bermaksud membuktikan suatu
hipotesa hipotesa.

2. Apa saja metode dari epidemiologi?

a. Epidemiologi Deskriptif (Descriptive epidemiology) :


Di dalam epidemiologi dipelajari bagaimanan frekuensi penyakit berubah
menurut perubahan variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari :

o Orang (person) :
- Umur
- Jenis kelamin
- Kelas social
- Jenis pekerjaan
- Penghasilan
- Golongan etnik
- Status perkawinan
- Besarnya keluarga
- Struktur keluarga
- Paritas
o Tempat (place) :
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna
untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan
mengenai etiologi penyakit.
o Waktu (time) :
Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan
dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan
penyakit menurut waktu menunujukkan adanya perubahan factor-faktor
etiologis.

b. Epidemiologi Analitik ( Analytic epidemiology) :


Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-
informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.

Ada tiga studi tentang epidemiologi ini :

o Studi riwayat kasus (case history studies) : dibadingkan antara dua


kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan
kelompok orang tidak terkena (kelompok control)
o Studi kohort (kohort studies) :
Sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab penyakit. Kemudian
diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai cirri-ciri yang sama
dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan pada penyebab
penyakit. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok
tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut
bermakna atau tidak.

c. Epidemiologi eksperimen :
Dilakukan dengan mengadakan eksperimen kepada kelompok subjek, kemudian
dibandingkan dengan kelompok control.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip dasar.


Penerbit Rineka Cipta

3. Apa saja unsur-unsur dari epidemiologi?


4. Bagaimana cara pengukuran pada epidimiologi?

a. Incidence Rate
Incidence rate dari suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus baru yg terjadi di
kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.

jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu


Incidence Rate  1000
populasi yang mempunyai risiko

b. Attack Rate

jumlah kasus selama epidemi


Attack Rate  1000
populasi yg mempunyai risiko

c. Prevalence Rate
Prevalence rate mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita
suatu penyakit pd satu titik waktu tertentu.

jumlah kasus penyakit yg ada pada suatu titik waktu


Pr evalence Rate  1000
jumlah penduduk seluruhnya

d. Period Prevalensi
jumlah kasus penyakit yg selama periode
Period prevalence  1000
penduduk rata  rata dari periode tersebut

e. Crude Death Rate (CDT)

jumlah kematian di kalangan penduduk suatu daerah dalam 1th


CDR  1000
jumlah penduduk rata  rata

f. Age Spesific Date Rate (angka kematian pada umur tertentu)


Sebagai contoh: age spesific date rate pada golongan umur 20-30th

jml kematian antara umur 20  30th suatu daerah dlm 1th


ASDR  1000
jml penduduk umur antara 20  30th pd daerah dan tahun yg sama

g. Cause Disease Spesific Death Rate (angka kematian akibat penyakit


tertentu)

jml kematian krn TB di suatu daerah dlm 1th


CSDR  1000
jumlah penduduk rata  rata

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo

5. Apa saja manfaat dan tujuan dari epidemiologi?


 Manfaat

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau


masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit
dalam upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang
perlu dipecahkan
(pengantar epidemiologi, Bustan)

a. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan


Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu
pekerjaan perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan
(monitoring) dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang
diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat
apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak
(pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak
(penilaian).
b. Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatan
c. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu
penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran
penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan mengetahui
waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit dapatlah diperkirakan
perkembangan penyakit tersebut.
d. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Karena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah
kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah tersebut.
Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan perpaduan dari keterangan
menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan yang seperti ini
menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan yaitu epidemi, pandemi, endemi,
dan sporadik.
(Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)

 Tujuan
o Untuk menjelaskan etiologi suatu penyakit,
kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom atau kematian melalui analisis
terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi
sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang ilmu yang tepat, termasuk ilmu
sosial /prilaku
o Menentukan apakah data epidemiologi yang ada
memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan,
ilmu prilaku dan ilmu biomedis
o Memberikan dasar bagi pengembangan
langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi
yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah-langkah serta kegiatan kesehatan
masyarakat yang diperlukan, yang kesemuanya itu akan digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan langkah-langkah, kegiatan dan program intervensi

a. Memperoleh pengertian mengenai cara timbulnya penyakit atau trauma


b. Memperoleh pengertian mengenai riwayat alamiah penyakit
c. Memperoleh pengertian mengenai penyebaran penyakit pada berbagai kelompok
d. Dapat menyusun klasifikasi penyakit
e. Dapat menyusun program pemeliharaan kesehatan
f. Dapat menyusun cara2 penilaian usaha2 pemeliharaan kesehatan
Bambang Sutrisna. Pengantar Metoda Epidemiologi. Dian Rakyat.
6. Apa saja manfaat dari survey epidiemologi?

a. Detect acute changes of the disease occurs and the distribution


b. Identify and calculate the trends and patterns of disease
c. Identify high-risk groups according to time, person and place
d. Identify risk factors and other causes
e. Detect health care changes that occur
f. monitoring the trend of endemic diseases
g. learn the natural history of the disease and its epidemiology
h. giving information and fundamental data for projections of future health care
needs
i. help set priority health problems and priority targets of the program at the
planning stage.

7. Sebutkan apa saja kegiatan pada survey epidiemologi?

8. Apa saja macam-macam dari survey epidemiologi?

 Apa saja klasifikasi dari jenis-jenis wabah? Endemi (awalan en- berarti “dalam atau di
dalam”) adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau
keberadaan suatu penyakit yang terus menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu –
prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.
 Pandemi (awalan pan- berarti “semua atau melintasi”) adalah epidemi yang menyebar
luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan seluruh dunia.
AIDS merupakan penyakit pandemi.
 Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber
tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang melebihi
tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi
prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut – peningkatan secara tajam
dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu – biasanya juga disebut sebagai
epidemi. Keparahan dan keseriusan penyakit juga memengaruhi definisi suatu epidemi.
Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan, hanya diperlukan sedikit kasus (seperti
pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemi.
 Hiperendemi (awalan hyper- berarti “di atas”) adalah istilah yang dihubungkan dengan
endemi, tetapi jarang digunakan. Istilah ini menyatakan aktivitas yang terus-menerus
melebihi prevalensi yang diperkirakan, sering dihubungkan dengan populasi tertentu,
populasi yang kecil, atau populasi yang jarang seperti yang ditemukan di rumah sakit,
klinik bidan, atau institusi lain. Istilah ini juga menunjukkan keberadaan penyakit
menular dengan tingkat insidensi yang tinggi dan terus-menerus melebihi angka
prevalensi normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan
kelompok. Kejadian endemi penyakit yang berhubungan tetapi dengan tipe yang berbeda,
disebut holoendemi.
 Holoendemi (awalan holo- berarti “keseluruhan atau semua”) menggambarkan suatu
penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat banyak dan umumnya didapat di awal
kehidupan pada sebagian besar anak dalam populasi. Prevalensi penyakit menurun
sejalan dengan pertambahan usia kelompok sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada
orang dewasa dibandingkan pada anak-anak. Penyakit yang sesuai untuk kategori ini
adalah chickenpox, dan pada iklim negara tropis, malaria.
 (Timmreck, Thomas C., 2004, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC)

ENDEMIK KLB EPIDEMIK/wabah PANDEMI


Suatu penyakit Meningkatnya merupakan terjangkitnya
dikatakan sebagai kejadian penyakit menular pada
endemik (dari morbiditas/mortalitas banyak orang dalam
bahasa Yunani en- yg bermakna secara daerah geografi yang
di dalam + demos epidemiologis pada luas.
rakyat) pada suatu suatu wialayah dan
populasi jika periode ttt dan Menurut Organisasi
penyakit tersebut merupakan keadaan Kesehatan Dunia
berlangsung di yang dapat menjurus (WHO), suatu pandemi
dalam populasi terjadinya suatu dikatakan terjadi bila
tersebut tanpa wabah ketiga syarat berikut telah
adanya pengaruh terpenuhi:
dari luar.
 timbulnya penyakit
bersangkutan
Suatu keadaan merupakan suatu hal
dimana suatu baru pada populasi
penyakit atau bersangkutan,
agen infeksi  agen penyebab penyakit
tertentu secara menginfeksi manusia
terus menerus dan menyebabkan sakit
ditemukan serius,
disuatu wilayah  agen penyebab penyakit
tertentu, bisa menyebar dengan
juga dikatakan mudah dan
sebagai suatu berkelanjutan pada
penyakit yang manusia.
umum
ditemukan
disuatu wilayah.

Contoh : endemic Contoh : "Flu Hong


goiter pada daerah Kong", 1968–1969. Virus
pegununagn yang tipe H3N2 yang
kurang Iodium menyebabkan wabah ini
dideteksi pertama kali di
Hongkong pada awal
1968. Perkiraan jumlah
korban adalah antara
750.000 dan dua juta jiwa
di seluruh dunia.

9. Apa saja criteria dari wabah?


10. Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya wabah?

PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum
kejadian. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan
dan pencegahan khusus.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini serta
pengobatan yang tepat.
c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap
cacat dan rehabilitasi.
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam
pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.
1. Pencegahan Tingkat Pertama
Dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu.
a. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi
penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha
antara lain:
o Desinfektan
o Pasteurisasi
o Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab penyakit,
o Penyemprotan insektisida dalam rangka menurunkan dan menghilangkan sumber
penularan maupun memutuskan rantai penularan.
Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat
dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada
(biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari perilaku
yang dapat meningkatkan risiko perorangan dan masyarakat.
b. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti
o peningkatan air bersih
o peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman lainnya
o perbaikan dan peningkatan lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga
dan binatang pengerat
o peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga, hubungan antar
individu dan kehidupan sosial masyarakat.
c. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi :
o perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk
o pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnya
o peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha menghindari
pengaruh faktor keturunan
o peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olahraga
kesehatan.
2. Pencegahan Tingkat Kedua
Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau dianggap
menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas). Meliputi
diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau
untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk segera mencegah proses penyakit lebih
lanjut serta mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi
a. Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveillans
penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon
pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan (screening) untuk penyakit tertentu
secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang efektif.
b. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada
pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.
 Deteksi awal penyakit
 Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg tepat
 Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada orang yang sehat
 menghambat progresivitas penyakit
 menghindari komplikasi
 mengurangi ketidakmampuan
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu. Tujuan
mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah
bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat
samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha
pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi
rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi sosial.
 Pelayanan suportif dan rehabilitatif
 Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:
 Memaksimalkan fungsi organ yg cacat
 Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi
 Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

11. Apa manfaat mengetahui riwayat alami penyakit?

Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis
penyakit, misalnya dalam KLB.
Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan
mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.
Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

12. Apa saja tahapan dari riwayat alamiah penyakit?

a)
- tahap prepatogenesis
 individu dlm keadaan normal/sehat
 ada interaksi antara pejamu dan bibit penyakit tetapi interaksi masih diluar tubuh
 belum ada tanda –tanda sakit
 jk pejamu lengah dan bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan memberikan
kodisi yang kurang menguntungkan pejamu maka keadaan dapat segera berubah
memasuki fase patogenesis
- tahap patogenesis
terbagi menjadi 4 tahap

tahap inkubasi : masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala


tahap penyakit dini : muncl gejala ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah
kesehatan
tahap penyakit lanjut : penyakit bertambah hebat dengan berbagai kelainan
patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan pengobatan yg tepat
untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik
tahap penyakit akhir :
o sembuh sempurna  bibit penyakit menghilang, tubuh menjadi pulih dan sehat
kembali
o sembuh degan cacat  bibit penyakit sudah hilang tetapi tubuh tidah pulih
sepenuhnya
o karier  di mana tubuh penderita pulih kembali namun bibit penyakit masih
tetap berada didalam tubuh memperlihatkan gangguan penyakit
o berkelangsungan kronik
o mati
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

13. Apa perbedaan dari riwayat alamiah penyakit dan pathogenesis?

14. Apa saja jenis-jenis dari suatu transmisi/penularan penyakit?


Cara penularan penyakit
a) Kontak (contact)

b) Inhalasi (inhalation)

Yaitu penularan melalui udara/pernapasan. OIeh karena itu, ventilasi rumah


yang kurang, henjcjalan (over crowding), dan tempal.—tcrnpat umum adalah
fakior yang sangal penting di dalam epidem iologi penyakit ml. Penyak it
yang dilularkan rnelalui udara mi sering discbut “air borne infection”
(penyakit yang ditularkan melalui udara).

c) lnfeksi

Penularan melalui tangan, makanan alau minuman.


d) Penetrasi pada kulit

Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, mclalui gigitan vcktor


misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.

e) Infeksi rnelalui placenta

Yakni infeksi yang diperoich melalui placenta dan ibu penderita penyakit
pada waktu menganclung, misalnya syphilis dan toxo plasmosis.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip dasar.


Penerbit Rineka Cipta.

15. Bagaimana cara mencegah dari suatu trasnmisi/penularan penyakit?

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

Yang dimaksud dengan penganggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya


untuk menekankan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin
sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut.

1. Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu


Keberadaan suatu sumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan
faktor yang sangat penting dalam rantai penularan.

a. Sumber penularan adalah binatang


Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (dosmetik)

 memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya


dari penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala)

Bila sumber penyakit dijumpai pada binatang liar

 kerja sama instansi lain yang terkait .

b. Sumber penularan adalah manusia

Apabila sumber penularan adalah manusia  isolasi dan karantina,


pengobatan dalam berbagai bentuk umpamanya menghilangkan unsur
penyebab (mikro-organisme)atau menghilangkan fokus infeksi yang ada
pada sumber (bedah saluran empedu atau cholecystectomy) pada carier
typoid menahun).

2. Sasaran Ditujukan pada cara Penularan


- penularan penyakit ditularkan melalui udara, terutama infeksi saluran
pernafasan  perbaikan sistem ventilasi serta aliran udara dalam ruangan.

- penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman  memberantas


bahan-bahan yang mengalami kontaminasi seperti penyehatan air minum,
pasteurisasi sus, serta pengawasan terhadap semua pengobatan bahan makanan
dan minuman.

- penyakit yang ditularkan oleh vektor terutama serangga dan binatang lainnya 
pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnya.

3. Sasaran Ditujukan pada Penjamu Potensial


a. Peningkatan Kekebalan Khusus (imunitas)
 imunisasi yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian
vaksinasi.

 Selain pemberian imunsasi aktif terseut di atas, juga dikenal adanya usaha
perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibodi
pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang
memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif.

b. Peningkatan Kekebalan Umum (resistensi)


- perbaikan gizi keluarga
- peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS)
- peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pelayanan kesehatan terpadu
melalui posyandu.

Anda mungkin juga menyukai