Anda di halaman 1dari 36

Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No.

1/April 2019

TINJAUAN HUKUM PEMBUKAAN REKAM MEDIK


DARI SUDUT PANDANG ASURANSI KESEHATAN
Oleh
Aditya Hans Suwignjo, M. D.
Dokter RS Telogorejo Semarang
Mufid
Perawat RSU Karyadi Semarang

ABSTRAK

Rekam medis adalah kumpulan berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan rawatan yang disediakan oleh penyedia
layanan kesehatan. Rekam medis dapat menggambarkan kualitas layanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien, serta memberikan kontribusi hal-hal penting dalam penilaian
bidang hukum kesehatan, pendidikan, penelitian, dan Akreditasi Rumah Sakit. Rekam
medis berisi informasi yang bersifat rahasia dan harus dirahasiakan. Hal ini sesuai dengan
Pasal 12 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis yang menjelaskan bahwa isi rekam medis adalah milik pasien,
sedangkan berkas rekam medis (secara fisik) adalah milik rumah sakit atau institusi
kesehatan. Kerahasiaan catatan medis ini tidak terbatas pada profesi dokter saja, tetapi
juga berlaku untuk petugas kesehatan lainnya seperti perawat, mahasiswa kedokteran
atau keperawatan, dan pekerja kesehatan lainnya. Namun, dalam keadaan tertentu, dokter
dapat membuka isi catatan medis kepada pihak ketiga seperti asuransi, pengadilan, dan
kepolisian dalam bentuk keterangan medis, hanya setelah mendapatkan izin dari pasien.
Secara keseluruhan, keamanan, privasi, kerahasiaan, dan keselamatan adalah perangkat
yang membentengi informasi dalam rekam medis. Fasilitas kesehatan bertanggung jawab
untuk melindungi informasi kesehatan yang terdapat dalam rekam medis terhadap
kemungkinan hilang, rusak, pemalsuan, dan akses yang tidak sah. Dari ulasan serta
diskusi ini, dapat disimpulkan bahwa informasi yang terdapat dalam rekam medis bersifat
rahasia dan harus dijaga kerahasiaannya, rahasia rekam medis tidak dapat dibuka setiap
saat kepada pihak ketiga, dalam hal ini adalah perusahaan asuransi, melalui prosedur
yang jelas dalam pembukaan informasi rekam medis dan penggunaan izin tertulis pasien
dalam proses pengeluaran informasi medis tersebut.

Kata Kunci : Tinjauan Hukum, Rekam Medik, Pembukaan, Asuransi Kesehatan

ABSTRACT
The medical record is a file containing records and documents on the patient's identity,
examination, treatment, action, and services that the health provider has provided. From
recording medical records can describe the quality of health services provided to patients,
as well as contributing important things in the field assessment of health law, education,
research, and Hospital Accreditation. The medical record contains information of a
confidential nature and must be kept confidential. This is in accordance with Article 12th
of the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 269 of 2008
concerning the Medical Record which explains that the medical record is owned by the
patient, while the medical record file (physically) belongs to the hospital or health

1
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

institution. The confidentiality of this medical record is not limited to the medical
profession alone, but also applies to other health workers such as nurses, medical or
nursing students, and other health workers. However, in certain circumstances,
physicians may open the contents of medical records to third parties such as insurance,
courts, and police in the form of medical information, only after obtaining permission
from the patient. Overall, security, privacy, confidentiality and safety are devices that
fortify information in medical records. Health facilities are responsible for protecting
health information contained in medical records against possible loss, destruction,
forgery and unauthorized access. From these review and discussion, it can be concluded
that the information contained in the medical record is confidential and must be kept
confidential,the secret of medical records couldn't be opened at any time to a third party,
in this case is the insurer, through a clear procedure in the opening of medical record
information and written permission release of medical information.

Keywords : Juridical, Review, Medical Record, Disclosure, Health Insurance


Rekam medis berisikan
A. Pendahuluan informasi yang sifatnya rahasia dan
Pencatatan suatu rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. Hal ini
merupakan salah satu penilaian dari sesuai Pasal 12 Peraturan Menteri
kualitas pelayanan kesehatan. Rekam Kesehatan Republik Indonesia Nomor
medis merupakan berkas yang berisi 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
catatan dan dokumen mengenai identitas yang menjelaskan bahwa isi rekam
pasien, pemeriksaan, pengobatan, medik adalah milik pasien, sedangkan
tindakan, dan pelayanan yang telah berkas rekam medik (secara fisik) adalah
diberikan oleh tenaga kesehatan milik rumah sakit atau institusi
1
terhadap pasien. Dari pencatatan rekam kesehatan. Rekam medis ini terikat pada
medis dapat mengambarkan kualitas rahasia pekerjaan dokter yang diatur
pelayanan kesehatan yang diberikan dalam Peraturan Pemerintah No.10
pada pasien, serta meyumbangkan hal tahun 1966 tentang rahasia kedokteran.
penting dibidang hukum kesehatan, Kerahasiaan rekam medis ini tidak
pendidikan, penelitian dan Akreditasi terbatas kepada profesi dokter saja,
2,3
Rumah Sakit. tetapi juga berlaku bagi tenaga
kesehatan lainnya misalnya: perawat,
1
Departemen Kesehatan RI., Pedoman Sistem
Pencatatan Rumah Sakit (Rekam medis/Medical
Record), 1994. 3
Shofari, Bambang. Pengelolaan Sistem Rekam
2
LPIU, MMRS. Makalah Seminar Sehari “Menuju medis. Perhimpunan Organisasi Profesional
Komputerisasi Rekam Medis Rumah Sakit”, Perekammedisan, Informatika Kesehatan Indonesia.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1994. Semarang, 2005.

2
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

mahasiswa kedokteran atau keperawatan, jawab untuk melindungi informasi


dan tenaga kesehatan lainnya. 4,5 Akan kesehatan yang terdapat di dalam rekam
tetapi pada situasi tertentu, dokter boleh medis terhadap kemungkinan hilang,
membuka isi rekam medis kepada pihak rusak, pemalsuan dan akses yang tidak
ketiga seperti asuransi, pengadilan, dan sah.6
kepolisian dalam bentuk keterangan Dari pembahasan di atas dapat
medik, hanya setelah memperoleh izin disimpulkan bahwa seakan - akan
dari pasien. rahasia rekam medis dapat dibuka
Berkas rekam medis merupakan sewaktu-waktu kepada pihak ketiga.
milik sarana pelayanan kesehatan Penulis tertarik menulis tema ini untuk
sedangkan isi rekam medis merupakan menjelaskan hukum-hukum apa saja
milik pasien. Pemberian informasi harus yang mengatur pembukaan isi rekam
mempertimbangkan setiap situasi bagi medis terhadap pihak ketiga, dalam hal
pengungkap suatu informasi dari rekam ini adalah pihak asuransi kesehatan.
medis ini, permintaan terhadap
informasi banyak dari pihak ketiga yang B. Perumusan Masalah
akan membayar biaya yaitu pihak dari 1. Bagaimana penggunaan ijin
asuransi. Meskipun isi rekam medis tertulis pasien dalam proses
dapat dibuka pada keadaan tertentu, pengeluaran informasi medis
pihak yang membutuhkan informasi kepada pihak asuransi?
harus senantiasa menghormati privasi 2. Bagaimana prosedur yang
pasien. Secara keseluruhan, keamanan dilakukan pihak rumah sakit
(security), privasi (privacy), kerahasian dalam menjamin aspek hukum
(confidentiality) dan keselamatan kerahasiaan pasien?
(safety) adalah perangkat yang 3. Bagaimana aspek medikolegal
membentengi informasi dalam rekam terhadap rekam medis dari sudut
medis. Sarana kesehatan bertanggung pandang asuransi kesehatan?

4
DepKes RI. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
6
Rekam Medis Rumah Sakit. Dirjen Yanmed. Jakarta, Hosizah. Kajian Terhadap Prosedur Pelepasan
1997. Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kepada
Pihak Asuransi Dilihat Dari Sudut Pandang
5
Presiden Republik Indonesia. Peraturan Kerahasiaan Informasi Kesehatan Di RS Graha
Pemerintah No. 10 Tahun 1966, tentang Wajib Medika Jakarta. KTI. Perekam dan Informasi
Simpan Rahasia Kedokteran. Jakarta, 1966. Kesehatan Universitas Indonusa Esa Unggul, 1996.

3
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

C. Pembahasan 1.1 Pengertian Rekam Medis


Rumah sakit memiliki prosedur Definisi rekam medis dituliskan
yang berbeda dalam pengelolaan rekam dalam berbagai sumber seperti dibawah
medis. Dalam refrat ini, sebagai contoh ini:
kasus kami membahas tentang Menurut Permenkes No.
pengelolaan rekam medis pasien di 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1:
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Rekam medis adalah berkas yang
1 Penggunaan Ijin Tertulis Pasien berisikan catatan dan dokumen tentang
Dalam Proses Pengeluaran identitas pasien, pemeriksaan,
Informasi Medis Kepada Pihak pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
Asuransi yang telah diberikan kepada pasien.7
Laporan atau catatan yang terdapat 1.2 Tujuan Rekam Medis
dalam rekam medis adalah sebagai hasil Tujuan rekam medis adalah
pemeriksaan, pengobatan, observasi untuk menunjang tercapainya tertib
ataupun wawancara dengan pasien. administrasi dalam rangka upaya
Informasi ini tidak boleh disebarluaskan peningkatan pelayanan kesehatan di
kepada pihak yang tidak berwenang, Rumah Sakit. (Depkes RI. 1997).8
karena menyangkut informasi medis 1.3 Manfaat Rekam Medis
individu pasien secara langsung. Oleh Permenkes No.
karena itu diperlukan ijin tertulis dari 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 13
pasien pada setiap pengeluaran menyebutkan bahwa rekam medis
informasi medis yang ada. Sedangkan memiliki manfaat untuk:
pada kenyataannnya, jika pasien tidak 1. Pemeliharaan kesehatan dan
dapat datang sendiri dan mewakilkan pengobatan pasien.
kepada orang lain, tidak semua pasien 2. Alat bukti dalam proses
memberikan surat kuasa kepada yang pengakan hukum, disiplin
mewakilinya atau keluarganya. Selain kedokteran, dan kedokteran
itu, pihak rumah sakit juga tidak
7
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan
memastikan ulang apakah yang
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, tentang Rekam
bersangkutan benar-benar orang yang Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.

8
telah dipercaya pasien atau memiliki Depkes RI. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Rekam Medis Rumah Sakit. Dirjen Yanmed. Jakarta,
kekerabatan dekat. 1997

4
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

gigi dan penegakan etika Pengguna atau pemakai rekam


kedokteran. medis adalah pihak - pihak perorangan
3. Keperluan pendidikan dan yang memasukkan, memverifikasi,
penelitian. mengoreksi, menganalisa atau
4. Dasar pembayar biaya memperoleh informasi dari rekaman,
pelayanan kesehatan. baik secara langsung ataupun melalui
5. Data statistik kesehatan.7 perantara. Pengguna rekam medis atau
Dalam pasal yang sama disebutkan yang tergantung dengan data yang ada
bahwa untuk keperluan pendidikan dan dalam rekam medis sangat beragam.
penelitian bila menyebutkan identitas Ada pengguna rekam medis per orangan
pasien harus ada persetujuan tertulis dari (Primer dan sekunder) serta pengguna
pasien dan harus dijaga kerahasiaannya. dari kelompok institusi.
Bila pemanfaatan pendidikan dan  Pengguna Rekam Medis /
penelitian untuk kepentingan negara Kesehatan Perorangan
maka tidak diperlukan persetujuan dari 1. Para pemberi pelayanan
pasien. (pengguna primer)
1.4 Aspek Medikolegal Pihak pihak yang
Di antara semua manfaat Rekam memberikan pelayanan
Medis, yang terpenting adalah aspek kesehatan langsung kepada
legal Rekam Medis. Pada kasus pasien. Mereka terdiri dari
malpraktek medis, keperawatan maupun individu atau pemberi jasa
farmasi, Rekam Medis merupakan salah kesehatan perorangan yang
satu bukti tertulis yang penting. meliputi tenaga dokter,
Berdasarkan informasi dalam Rekam perawat, profesi kesehatan
Medis, petugas hukum serta Majelis pendukung lainnya dan
Hakim dapat menentukan benar tenaga klinis. Profesi
tidaknya telah terjadi tindakan kesehatan pendukung
malpraktek, bagaimana terjadinya termasuk asisten dokter,
malpraktek tersebut serta menentukan fisioterapis, terapi wicara,
siapa sebenarnya yang bersalah dalam terapi pernafasan
perkara tersebut. (respiratoris), okupasi
1.5 Pengguna Rekam Medis terapis, petugas teknik/

5
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

tekniker radiologi dan (perorangan/individu


teknisi laboratorium medis. pasien) untuk berbagai
Profesi medis lainnya juga kepentingan. Bahkan, dalam
membantu pelayanan klinis, era keterbukaan masa kini,
termasuk ahli farmasi, terlebih di masa mendatang.
tenaga sosial, ahli gizi, kiranya tidak dapat dihindari
konsultan diet, psikolog, adanya pasien yang
podiatris (ahli mengobati memerlukan bentuk fisik
kelainan kaki manusia dan rekam medis untuk berbagai
khiropraktor (orang yang kepentingan. Untuk itu
mengobati penyakit dengan perlu dipertimbangkan
mengurut tulang punggung). urgensi kebutuhan, maksud
Kelompok ini memasukkan dan tujuan serta unsur
informasi ke dalam rekam sekuritas, kerahasian dan
medis secara langsung. keamanan serta aturan lain
sedangkan fasilitas yang terlibat (aturan profesi,
pelayanan lainnya seperti instansi, pemerintah,
tekniker laboratorium medis, kewenangan, dan lainnya).
tekniker radiologi membuat Demikian juga dengan
laporan tersendiri sebagai adanya kemajuan sudut
bagian dari rekam medis pandang berbagai negara di
pasien. Keberadaan rekam dunia sudah mulai
medis akan menghindari mengeluarkan ketepatan
sifat lupa tenaga kesehatan yang memberi hak
saat menangani pasien yang kepada pasien untuk
banyak. melihat rekam
2. Para konsumen (pengguna medisnya (dengan adanya
sekunder) Health Insurance Portability
Pasien dan and Accountability Act
keluarganya yang juga (HIPAA), mulai 14 April
memerlukan informasi 2003 warga negara AS
rekam medis dirinya dapat membaca rekam

6
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

medisnya kecuali tentang memudahkan manajer


analisis kejiwaan). Lebih instansi pelayanan kesehatan
lanjut mereka juga dalam memperbaiki proses
memperoleh hak untuk pelayanan, sarana, dan
mengoreksi informasi dalam prasarana ke depan.
rekam medisnya dan 2. Pihak pengganti biaya
menambahkan informasi perawatan
yang kurang serta Kelompok ini akan
memverifikasi biaya menelaah sejauh apa
pelayanan yang dibebankan diagnosis yang terkait
kepadanya. (Konsep dengan biaya perawatan.
HIPAA, 1998-AS). Penggantian biaya harus
 Pengguna Rekam Medis / sesuai dengan diagnosis
Kesehatan dari kelompok akhir dan atau tindakan yang
1. Manajer pelayanan dan ditegakkan dokter (dokter
penunjang pasien yang dimaksud adalah
Kelompok ini adalah dokter utama yang merawat
pihak yang menggunakan pasien dan bertanggung
rekam medis perorangan jawab terhadap masa
secara sekunder serta tidak perawatan pasien) sesaat
menangani perawatan pasien sesudah pasien pulang
secara langsung. Kelompok perawatan. Diagnosis
ini menggunakan data rekam dicantumkan serta
medis kesehatan untuk ditandatangi dokter tersebut
menilai kinerja fasilitas pada lembar Ringkasan
kesehatan serta manfaat Riwayat Pulang (Resume)
pelayanan yang diberikan. atau dengan tanda tangan
Data yang diperoleh secara on-line (Bila
menggambarkan pola dan perangkat lunak telah
kecendrungan pelayanan. tersedia pada sistem rekam
Dengan masukan data medis eletronik) (Electronik
agregat tersebut akan Signature). Berdasarkan

7
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

diagnosis dan atau tindakan sakit mengambil diagnosis


tersebut ahli kode (pada unit kerja dari ruang perawatan
kerja MIK) akan sebagai diagnosis akhir dan
menetapkan nomor kode meneruskannya ke pihak
sesuai standar klasifikasi asuransi, padahal pasien
yang ditetapkan pemerintah belum pulang perawatan.
atau sesuai disiplin atau 3. Pengguna rekam medis
tindakan (Menggunakan sekunder lainnya
kode tambahan yang Kantor pasien,
tergabung dalam keluarga pengacara, periset, atau
sistem klasifikasi ICD. investigator klinis, wartawan
Kesemua buku tersebut kesehatan, pengambil
dapat melengkapi klasifikasi kebijakan. Lazimnya pihak
ICD atau standar klasifikasi penanggung lainnya
international penyakit (akreditor) perlu
(morbiditas dan mortalitas) menganalisis tagihan
yang dibakukan pemerintah. perawatan yang diajukan
Maupun menggunakan buku oleh kantor tempat pasien
yang dikeluarkan profesi bekerja. Akreditor
psikiatri di AS yaitu membutuhkan informasi
Diagnostic and Statical of kondisi sakit pasien dari
Mental Disorders (DSM) rekam medis untuk klaim
untuk gangguan kejiwaan. (misalnya asuransi tenaga
Informasi kode ini kerja) terutama bila terjadi
diteruskan unit kerja MIK penyakit akibat suatu
kepada pihak asuransi. Ada kondisi buruk atau efek
kalanya pihak asuransi sampingan.
membuuhkan copy tentang
keterangan tertentu rekam 1.6 Isi Rekam Medis
medis pasien bersama Menurut Permenkes No.
dengan tagihan (klaim). 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 3,
Tidak dibenarkan rumah rekam medis dapat disimpan dalam

8
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

bentuk tertulis maupun secara  Hasil pemeriksaan fisik dan


elektronik. Syarat penulisan rekam penunjang
medis harus dibuat secara lengkap dan  Diagnosis
jelas. Isi rekam medis menurut  Rencana penatalaksanaan
pelayanan yang diberikan terhadap  Pengobatan/tindakan
pasien yaitu sebagai berikut:  Untuk pasien kasus gigi
1. Pasien rawat jalan : dilengkapi dengan
 Identitas pasien odontogram klinik
 Tanggal dan waktu  Persetujuan tindakan bila
 Hasil anamnesis diperlukan
(sekurang-kurangnya  Catatan observasi dan hasil
keluhan dan riwayat pengobatan
penyakit)  Ringkasan pulang
 Hasil pemeriksaan fisik dan (discharge summary)
penunjang  Nama dan tanda tangan
 Diagnosis dokter, dokter gigi atau
 Rencana penatalaksanaan tenaga kesehatan tertentu
 Pengobatan/ tindakan yang memberikan pelayanan
 Pelayanan lain yang telah kesehatan
diberikan kepada pasien  Pelayanan lain yang
 Untuk pasien kasus gigi dilakukan oleh tenaga
dilengkapi dengan kesehatan tertentu
odontogram klinik 3. Pasien gawat darurat :
 Persetujuan tindakan bila  Identitas pasien
diperlukan  Kondisi saat pasien tiba di
2. Pasien rawat inap : sarana pelayanan kesehatan
 Identitas pasien  Identitas pengantar pasien
 Tanggal dan waktu  Tanggal dan waktu
 Hasil anamnesis  Hasil anamnesis (sekurang -
(sekurang-kurangnya kurangnya keluhan dan
keluhan dan riwayat riwayat penyakit)
penyakit)
9
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

 Hasil pemeriksaan fisik dan mendapatkan ringkasan pulang (resume


penunjang medic) setelah selesai mendapatkan
 Diagnosis perawatan di rumah sakit. Dalam
 Pengobatan/ tindakan Permenkes No.

 Ringkasan kondisi pasien 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 4,

sebelum meninggalkan disebutkan bahwa isi ringkasan pulang

UGD dan rencana tindak harus tercantum sekurang - kurangnya :

lanjut  Identitas pasien

 Nama dan tanda tangan  Diagnosis masuk dan


dokter, dokter gigi atau indikasi pasien dirawat
tenaga kesehatan tertentu  Ringkasan hasil
yang memberikan pelayanan pemeriksaan fisik dan
kesehatan penunjang
 Sarana transportasi yang  Diagnosis akhir
digunakan bagi pasien yang  Pengobatan dan tindak lanjut
akan dipindahkan ke sarana  Nama dan tanda tangan
pelayanan kesehatan lain dokter atau dokter gigi yang
 Pelayanan lain yang telah memberikan pelayanan
diberikan kepada pasien kesehatan.7
4. Pada keadaan bencana : 1.7 Penyimpanan dan Kepemilikan
Sama seperti pada pasien gawat Rekam Medis
darurat dan ditambah dengan : Rekam medis wajib dibuat pada
 Jenis bencana dan lokasi setiap dokter atau dokter gigi yang
pasien ditemukan menjalankan praktik kedokteran seperti
 Kategori kegawatan dan tertuang dalam Permenkes No.
nomor pasien bencana 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 5.
massal Dalam pencatatan harus jelas nama,

 Identitas yang menemukan waktu, dan tanda tangan dokter/ dokter

pasien gigi/ tenaga kesehatan yang memberi

Dalam penjelasan diatas pelayanan secara langsung. Bila dalam

disebutkan bahwa untuk pasien yang pencatatan terjadi kesalahan dan perlu

telah mendapatkan rawat inap akan dibetulkan maka pembetulan yang benar

10
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

menurut aturan adalah dengan mencoret tidak berhak untuk membawa rekam
tanpa menghilangkan catatan yang medis keluar dari sarana pelayanan
dbetulkan kemudian diberi paraf dokter/ kesehatan tersebut. Hal ini dijelaskan
dokter gigi/ tenaga kesehatan yang pula dalam Permenkes No.
bersangkutan. 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 12
Sesuai dengan penjelasan diatas yaitu:
bahwa setiap penanganan atau tindakan 1) Berkas rekam medis milik
medis yang tertuang di rekam medis sarana pelayanan kesehatan.
harus dibubuhi tanda tangan maka 2) Isi rekam medis merupakan
catatan dalam rekam medis menjadi milik pasien.
tanggung jawab dokter/ dokter gigi/ 3) Isi rekam medis sebagaimana
tenaga kesehatan yang membuat rekam dimaksudkan pada ayat (2)
medis. dalam bentuk ringkasan
Penyimpanan rekam medis rekam medis.
diatur dalam Permenkes No. 4) Ringkasan rekam medis
269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 8, sebagaimana dimaksud pada
yang berisi bahwa rekam medis pasien ayat (3) dapat diberikan,
rawat inap di rumah sakit wajib dicatat atau di copy oleh
disimpan selama 5 tahun terhitung sejak pasien atau orang yang diberi
pasien dipulangkan. Lebih dari 5 tahun kuasa atau atas persetujuan
maka rekam medis dapat dimusnahkan. tertulis pasien atau keluarga
Untuk ringkasan pulang dan persetujuan pasien yang berhak untuk itu.1
medik harus disimpan selama 10 tahun Selanjutnya kepemilikan rekam
dari tanggal pembuatan.7 medis ini juga dipertegas dalam UU No.
Kepemilikan rekam medis 29 Tahun 2009 Tentang Praktik
menurut definisi sudah jelas diketahui Kedokteran Pasal 47 Ayat (1)
bahwa informasi dalam rekam medis “Dokumen rekam medis sebagaimana
adalah milik pasien yang diperoleh dimaksud dalam Pasal 46 merupakan
melalui kontak medis antara pasien dan milik dokter, dokter gigi, atau sarana
dokter selama masa perawatan pasien.
Namun, berkas rekam medis adalah
milik sarana kesehatan sehingga pasien

11
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

pelayanan kesehatan, sedangkan isi d. kepentingan


9
rekam medis merupakan milik pasien.” tenaga kesehatan
1.8 Pembukaan Rekam Medis 2. Karena Menjalankan
Menurut Pito Soeparto (2006) Perintah Undang-Undang (
dalam Etik dan Hukum di Bidang Pasal 50 KUHP)
Kesehatan, Indonesia tidak menganut “Barang siapa melakukan
paham kewajiban menyimpan rahasia perbuatan untuk
16
kedokteran secara mutlak. Beberapa melaksanakan ketentuan
dasar pembukaan rekam medis : undang-undang, tidak
1. Karena Daya Paksa Pasal 48 dipidana.”
KUHP yang berbunyi : Bila seorang tenaga
“Barang siapa melakukan kesehatan yang dipanggil
sesuatu perbuatan karena sebagai saksi ahli atau saksi
pengaruh daya paksa tidak dalam sidang pengadilan,
dapat dipidana.” kewajiban untuk
Dengan adanya pasal menyimpan rahasia pasien
tersebut, maka tenaga dapat gugur atas perintah
kesehatan terpaksa hakim yang memimpin
membuka rahasia pasien sidang (Pasal 170 ayat 2
karena pengaruh daya paksa KUHAP).
untuk melindungi : 3. Karena Perintah Jabatan
a. kepentingan (Pasal 51 KUHP ayat 1)
umum “Barang siapa melakukan
b. kepentingan orang perbuatan untuk
yang tidak melaksanakan perintah
bersalah jabatan yang diberikan oleh
c. kepentingan penguasa yang berwenang,
pasien tidak dipidana.”
4. Untuk kepentingan Asuransi
Seorang dokter wajib
9
Soeparto, Pitono (ed). Etik dan Hukum di Bidang mengisi formulis yang
Kesehatan edisi kedua. Jakarta: Airlangga University
Press, 2006.
diperlukan oleh pasien atau

12
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

keluarganya untuk mendapat c. permintaan dan/ atau


santunan asuransi. Dalam persetujuan pasien
hal ini kewajiban untuk sendiri
menyimpan rahasia d. permintaan institusi/
kedokteran menjadi gugur, lembaga berdasarkan
karen berdasarkan peraturan ketentuan
yang dikeluarkan oleh perundang-undangan
Menteri Tenaga Kerja, tanpa ; dan
keterangan dari dokter yang e. untuk kepentingan
merawat, maka santunan penelitian,
asuransi tenaga kerja tidak pendidikan, dan
akan dapat diberikan kepada audit medis,
yang bersangkutan. sepanjang tidak
Dalam Permenkes menyebutkan
No. identitas pasien.”7
269/MENKES/PER/III/200 1.9 Pelepasan Rekam Medis
8 Pasal 10 ayat 2 berbunyi “ Meskipun rekam medis dapat
Informasi tentang identitas, dibuka tetapi pelepasan informasi harus
diagnosis, riwayat melalui persetujuan tertulis dari pasien
pemeriksaan dan riwayat ataupun orang yang diberi kuasa oleh
pengobatan dapat dibuka pasien. Hal ini digunakan untuk
dalam hal: melindingi hak privasi pasien dan
a. untuk kepentingan melindungi sarana pelayanan kesehatan
kesehatan pasien; dalam tindak hukum perlindungan hak
b. memenuhi permintaan kerahasiaan informasi pasien. Ijin
aparatur penegak tertulis harus disertai dengan tanda
hukum dalam rangka tangan pasien.
penegakan hukum Menurut WHO dalam Medical
atas perintah Record Manual menjelaskan apabila
pengadilan; suatu permintaaan dibuat untuk
pelepasan informasi, permintaan

13
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

tersebut harus mengandung hal - hal diancam pidana melanggar pasal 322
berikut: KUHP dengan ancaman hukuman
1. Nama lengkap pasien, selama-lamanya 9 bulan penjara. Secara
alamat, dan tanggal lahir perdata, pasien yang merasa dirugikan
2. Nama orang atau lembaga dapat meminta ganti rugi berdasarkan
yang akan meminta pasal 1365 KUH Perdata Secara
informasi administratif, PP No.10 tahun 1966
3. Tujuan dan kebutuhan menyatakan bahwa tenaga kesehatan
informasi yang diminta yang membuka rahasia kedokteran dapat
4. Tingkat dan sifat informasi dikenakan sanksi admninistratif,
yang akan dikeluarkan, meskipun pasien tidak menuntut dan
termasuk tanggal keluar telah memaafkannya.
informasi Untuk meminimalisasi jatuhnya
5. Ditandatangani oleh pasien informasi medis pasien kepada pihak
atau wakilnya yang sah yang tidak bertanggung jawab alangkah
(misalnya orang tua atau baiknya, jika syarat permintaan
anak).10 informasi medis pasien lebih di perketat
Dengan keadaan seperti diatas dan dipertegas kembali. Dalam
RSUP Dr. Kariadi telah terindikasi permintaan informasi harus
terkena sanksi karena telah lalai dan memperlihatkan identitas asli yang
dianggap telah tidak menjalankan menyebutkan adanya hubungan dari
PerMenKes RI No. pihak peminta dan pasien, misalnya
269/MENKES/PER/III/2008 BAB IV surat nikah, kartu keluarga yang
Pasal 11 ayat 1 dan Pasal 12 ayat 4. menyatakan hubungan pihak peminta
Untuk tindakan membuka rahasia tanpa dengan pasien.
persetujuan pasien, petugas kesehatan RSUP Dr. Kariadi telah
dapat dikenakan sanksi pidana, perdata menyediakan surat ijin tertulis pelepasan
maupun administratif. Secara pidana informasi kepada asuransi. Surat ijin
membuka rahasia kedokteran akan pelepasan informasi kesehatan ini wajib
diisi oleh pasien atau orang lain yang
10
World Health Organization. Medical Records telah mendapat kuasa dari pasien untuk
Manual A Guide For Developing Countries. Geneva:
WHO, 2006.
membuka informasi dari resume medis.

14
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

Surat ini dilengkapi tanda tangan “Pengetahuan tersebut pasal


pemohon di atas materai. 1 harus dirahasiakan oleh
Dalam surat ijin tersebut hanya orang-orang yang tersebut
dibutuhkan tanda tangan pasien/ kuasa dalam pasal 3, kecuali
pasien tidak disertai tanda tangan apabila suatu peraturan lain
persetujuan dari pihak rumah sakit yang sederajat atau lebih
ataupun dokter yang merawat. Hal ini tinggi daripada Peraturan
dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang Pemerintah ini menentukan
ingin merugikan rumah sakit misalnya lain.”11
dengan memalsukan identitas pemohon Berdasarkan Undang – undang,
pelepasan informasi rekam medis. yang mengatur rahasia kedokteran
adalah UU No. 29 Tahun 2004 Tentang
2 Prosedur Yang Dilakukan RSUP Praktik Kedokteran dan UU No. 36
Dr. Kariadi dalam Menjamin Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
Aspek Hukum Kerahasiaan undang- undang tersebut tidak
Pasien menyebutkan definisi secara spesifik
2.1 Definisi Rahasia Kedokteran hanya menjelaskan adanya kewajiban
Berdasarkan Peraturan untuk menyimpan rahasia yaitu sebagai
Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 berikut:
tentang wajib simpan rahasia 1. Pasal 48 UU No. 29 Tahun
kedokteran: 2004 Tentang Praktik
1. Pasal 1 Kedokteran
“Yang dimaksud dengan 1) Setiap dokter atau
rahasia kedokteran ialah dokter gigi dalam
segala sesuatu yang melaksanakan praktik
diketahui oleh orang-orang kedokteran wajib
tersebut dalam pasal 3 pada menyimpan rahasia
waktu atau selama kedokteran.
melakukan pekerjaannya
11
PP No 10 tahun 1966 Tentang Wajib Simpan
dalam lapangan Rahasia Kedokteran. Available at:
kedokteran.” http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/re
gulasi/pp/PP-No-10%20Tahun1966.pdfAccessed on
2. Pasal 2 September, 12, 2015.

15
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

2) Rahasia kedokteran Kesehatan dapat dibuka


dapat dibuka hanya hanya untuk
untuk kepentingan kepentingan kesehatan
kesehatan pasien, Penerima Pelayanan
memenuhi permintaan Kesehatan, pemenuhan
aparatur penegak permintaan aparatur
hukum dalam rangka penegak hukum bagi
penegakan hukum, kepentingan penegakan
permintaan pasien hukum, permintaan
sendiri, atau Penerima Pelayanan
berdasarkan ketentuan Kesehatan sendiri, atau
perundang- undangan. pemenuhan ketentuan
3) Ketentuan lebih lanjut Peraturan
mengenai rahasia Perundang-undangan.
kedokteran diatur 3) Ketentuan lebih lanjut
dengan Peraturan tentang rahasia
Menteri.12 kesehatan Penerima
2. Pasal 73 UU No. 36 Tahun Pelayanan Kesehatan
2014 Tentang Tenaga sebagaimana dimaksud
Kesehatan pada ayat (2) diatur
1) Setiap Tenaga dengan Peraturan
Kesehatan dalam Menteri.13
melaksanakan Berdasarkan Pasal 1 Angka 1
pelayanan kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36
wajib menyimpan Tahun 2012 (untuk selanjutnya disebut
rahasia. Permenkes 36/ 2012) adalah data dan
2) Rahasia kesehatan informasi tentang kesehatan
Penerima Pelayanan
13
Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang
12
Undang-Undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun Tenaga Kesehatan. Available at:
2004 Tentang Praktik Kedokteran. Available at: http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/re 450b859e4e6b/nprt/lt50ed147353289/uu-no-36-tah
gulasi/uu/UU_No._29_Th_2004_ttg_Praktik_Kedokt un-2014-tenaga-kesehatan Accessed on September,
eran.pdf. Accessed on September, 13, 2015. 13, 2015.

16
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pasien. Kesehatan pasien yang


kesehatan pada waktu menjalankan dimaksud adalah hasil anamnesis,
14
pekerjaan atau profesinya. pemeriksaan fisik, penunjang,
Sedangkan Menurut Kode Etik penegakan diagnosis, dan tindakan
Kedokteran Indonesia Tahun 2012 terapi.
hanya sebatas menyatakan adanya 2.2 Dasar Hukum
kewajiban untuk menjaga rahasia Terdapat beberapa dasar hukum
kedokteran dan jabatan yaitu sebagai yang mengatur baik rahasia kedokteran,
berikut: rahasia jabatan maupun rekam medis.
Berikut adalah beberapa dasar hukum
1. Pasal 1 yang masih berlaku:
Saya akan merahasiakan segala 1. Pasal 48 Undang-Undang
sesuatu yang saya ketahui Nomor 29 Tahun 2004 tentang
karena keprofesian saya. Praktik Kedokteran
2. Pasal 16 2. Pasal 58 Ayat (1) Huruf C,
Setiap dokter wajib Pasal 70 Ayat (4), Pasal 73
merahasiakan segala sesuatu Ayat (1) Undang-Undang
yang diketahuinya tentang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
seorang pasien, bahkan juga Tenaga Kesehatan
setelah pasien itu meninggal 3. Peraturan Pemerintah Nomor
15
dunia. 10 Tahun 1966 tentang Wajib
Ruang lingkup rahasia Simpan Rahasia Dokter
kedokteran tercakup dalam Permenkes 4. Pasal 1 Peraturan Pemerintah
No. 36 Tahun 2012 Tentang Rahasia Nomor 26 Tahun 1960 tentang
Kedokteran yaitu identitas pasien dan Lafal Sumpah Dokter
5. Peraturan Menteri Kesehatan
14
Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 Tahun 2012
Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Tentang Rahasua Kedokteran. Available at:
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenke Rahasia Kedokteran
s/PMK%20No.%2036%20ttg%20Rahasia%20Kedokte
ran.pdf. Accessed on September, 13, 2015. 6. Pasal 16 Kode Etik Kedokteran
15
Lafal Sumpah Dokter dalam PP no 26 tahun 1960
Indonesia
Tentang Lafal Sumpah Dokter. Available at:
http://ropeg.kemkes.go.id/documents/pp196026.pd
f Accessed on September, 13, 2015.

17
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

2.3 Aspek Medikolegal Rahasia kedokteran.” Rahasia kedokteran dapat


Kedokteran dibuka hanya untuk kepentingan
Sudah diketahui bahwa rahasia kesehatan pasien, memenuhi paraturan
kedokteran merupakan salah satu penegak hukum dalam rangka
kewajiban dari seorang dokter. Hal-hal penegakan hukum, permintaan pasien
mengenai rahasia kedokteran tersebut sendiri, atau berdasarkan ketentuan
telah dituangkan dalam sumpah dokter, perundang-undangan.14
Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Berdasarkan Peraturan
Peraturan Pemerintah yang dikutip pemerintah No. 10 Tahun 1966 tentang
sebagai berikut: wajib simpan rahasia kedokteran:
Berdasarkan Sumpah dokter o Pasal 1
berdasarkan Lafal Sumpah Dokter Yang dimaksud dengan
dalam PP no 26 tahun 1960 Tentang rahasia kedokteran ialah
Lafal Sumpah Dokter “Saya akan segala sesuatu yang
merahasiakan segala sesuatu yang saya diketahui oleh orang-orang
ketahui karena pekerjaan saya dan tersebut dalam pasal 3 pada
karena keilmuan saya sebagai dokter”.17 waktu atau selama
Berdasarkan Kode Etik melakukan pekerjaannya
Kedokteran Indonesia pasal 16 Tahun dalam lapangan kedokteran.
2012 “Setiap dokter wajib merahasiakan
segala sesuatu yang diketahuinya o Pasal 2
tentang seorang penderita, bahkan juga Pengetahuan tersebut pasal 1
setelah penderita itu meninggal”.16 harus dirahasiakan oleh
Berdasarkan UU No. 29 Tahun orang-orang yang tersebut
2004 Tentang Praktik Kedokteran pasal dalam pasal 3, kecuali
48 disebutkan bahwa “Setiap dokter atau apabila suatu peraturan lain
dokter gigi dalam melaksanakan praktik yang sederajat atau lebih
kedokteran wajib menyimpan rahasia tinggi daripada Peraturan
Pemerintah ini menentukan
16
Kode Etik Kedokteran Indonesia Tahun 2012. lain.
Available at:
http://www.idionline.org/wp-content/uploads/2013
/06/KODEKI-Tahun-2012.pdf Accessed on
September, 14, 2015.

18
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

o Pasal 3 perawatan dan orang lain


Yang diwajibkan yang ditetapkan oleh
menyimpan rahasia yang Menteri Kesehatan.
dimaksud dalam pasal 1 Pada penjelasan pasal 2
ialah: disebutkan bahwa ”Berdasarkan pasal
 Tenaga kesehatan ini orang (selain daripada tenaga
menurut pasal 2 kesehatan) yang dalam pekerjaannya
Undang-undang berurusan dengan orang sakit atau
tentang Tenaga mengetahui keadaan si sakit, baik yang
Kesehatan tidak maupun yang belum mengucapkan
(Lembaran Negara sumpah jabatan, berkewajiban
tahun 1963 No. 79). menjunjung tinggi rahasia mengenai
 Mahasiswa keadaan si sakit”. Dengan demikian para
kedokteran, murid mahasiswa kedokteran, kedokteran-gigi,
yang bertugas dalam ahli farmasi, ahli laboratorium, ahli
lapangan sinar, bidan, para pegawai murid para
pemeriksaan, medis dan sebagainya termasuk dalam
pengobatan dan/atau golongan yang diwajibkan menyimpan
perawatan, dan orang rahasia. Menteri Kesehatan dapat
lain yang ditetapkan menetapkan, baik secara umum maupun
oleh Menteri secara insidentail, orang-orang yang
Kesehatan.13 wajib menyimpan rahasia kedokteran,
misalnya pegawai tata usaha pada rumah
2.4 Pihak Berwajib - rumah sakit dan laboratorium -
Berdasarkan PP Nomor 10 Pasal laboratorium.
3 Tahun 1966, yang diwajibkan 2.5 Hak dan Kewajiban Dalam
menyimpan rahasia kedokteran adalah : Hukum Kedokteran
1. Tenaga Kesehatan. a. Hak dan Kewajiban
2. Mahasiswa kedokteran, Pasien
murid yang bertugas dalam  Menurut „Declaration of
lapangan pemeriksaan, Lisbon (1981) : The
pengobatan dan/ atau Rights of the Patient”

19
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

disebutkan beberapa penyakit menular


hak pasien, diantaranya berat, gangguan
hak memilih dokter, hak jiwa berat).
dirawat dokter yang o Hak atas rahasia
“bebas”, hak menerima pribadi (kecuali
atau menolak perintah UU,
pengobatan setelah pengadilan, ijin,
menerima informasi, kepentingan
hak atas kerahasiaan, tertentu).
hak mati secara o Hak tuntut ganti
bermartabat, hak atas rugi akibat salah
dukungan moral atau atau kelalaian
spiritual. (kecuali tindakan
 UU No 23 tahun 1992 penyelamatan
tentang Kesehatan, nyawa atau cegah
pasal 53 menyebutkan cacat).
beberapa hak pasien,  UU No 29 tahun 2004
yakni hak atas tentang Praktik
Informasi, hak atas Kedokteran Pasal 52
second opinion, hak atas o Mendapatkan
kerahasiaan, hak atas penjelasan secara
persetujuan tindakan lengkap tentang
medis, hak atas masalah tindakan medis
spiritual, dan hak atas sebagaimana
ganti rugi. dimaksud dalam
 UU No. 36 tahun 2009 pasal 45 ayat 3.
Pasal 4 - 8 o Meminta pendapat
o Hak menerima atau dokter atau dokter
menolak sebagian gigi lain.
atau seluruh o Mendapat
pertolongan pelayanan sesuai
(kecuali tak sadar,

20
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

dengan kebutuhan prosedur


medis. operasional.
o Menolak tindakan 3. Memperoleh
medis. informasi yang
o Mendapatkan isi lengkap dan jujur
rekam medis. dari pasien atau
b. Hak dan Kewajiban keluarganya.
Dokter 4. Menerima imbalan
Hak dan kewajiban dokter jasa.
atau dokter gigi diatur dalam  Pasal 51
UU No. 29 Tahun 2004 Dokter atau dokter gigi
Tentang Praktik Kedokteran dalam melaksanakan
yaitu sebagai berikut. praktik kedokteran
 Pasal 50 mempunyai kewajiban:
Dokter atau dokter gigi 1. Memberikan
dalam melaksanakan pelayanan medis
praktik kedokteran sesuai dengan
mempunyai hak: stanadr profesi dan
1. Memperoleh standar prosedur
perlindungan operasional serta
hukum sepanjang kebutuhan medis
melaksanakan pasien.
tugas sesuai dengan 2. Merujuk pasien
standar profesi kedokter atau
dengan standar kedokter gigi lain
profesi dan standar yang mempunyai
prosedur keahlian atau
operasional. kamampuan yang
2. Memberika lebih baik, apabila
pelayanan medis tidak mampu
menurut standar melakukan suatu
profesi dan standar

21
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

pemeriksaan atau pengecualian dimana rahasia kedokteran


pengobatan. dapat diungkapkan.
3. Merahasiakan Pengungkapan rahasia
segala sesuatu yang kedokteran dapat dilakukan pada
diketahuinya keadaan:
tentang pasien, 1. Atas ijin/ otorisasi pasien
bahkan juga setelah Pengungkapan rahasia
pasien itu kedokteran dapat diberikan atas
meninggal dunia. dasar ijin dari pasien. Pasien
4. Melakukan diberikan penjelasan tentang
pertolongan darurat alasan pengungkapan rahasia.
atas dasar Dalam hal ini pasien harus dalam
perikemanusiaan, keadaan yang kompeten. Demi
kecuali bila ia yakin keamanan, oleh rumah sakit
ada orang lain yang biasanya dimintakan Surat Izin
bertugas dan Tertulis dari pasien/ keluarganya
mampu secara khusus.
melakukannya. 2. Keperluan asuransi
5. Menambah ilmu Untuk dapat mengungkapan
pengetahuan dan rahasia kedokteran terhadap
mengikuti pihak asuransi, terlebih dahulu
perkembangan ilmu sudah terdapat kesepakatan
kedokteran atau antara asuransi dengan pasien
kedokteran gigi. pada saat mengikuti asuransi.
2.6 Pembukaan Rahasia Pihak asuransi harus
Dokter wajib menjaga menunjukkan kepada dokter
kerahasiaan pasiennya baik yang lembar persetujuan pasien atas
dikemukakan oleh pasiennya maupun isi pengungkapan rahasia medisnya.
dari rekam medis. Walaupun telah diatur Dalam hal ini, dokter tidak perlu
oleh undang-undang atas wajib simpan menjelaskan tentang keadaan
rahasia kedokteran tetapi ada pasien secara menyeluruh, data
terbatas, dan hanya yang relevan.

22
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

3. Dokter perusahaan dengna lengkap, jelas dan jujur


Adanya kontrak antara dokter serta menggunakan bahasa
dengan perusahaan melalui awam. Rekam medis tidak boleh
sebuah perjanjian. Dengan itu diberikan karena rekam medis
maka hubungan dokter dengan hanya boleh keluar dari Rumah
perusahaan menjadi nomor satu Sakit atas perintah peradilan.
sedangkan hubungan dokter Seperti yang tercantum dalam:
dengan pasien menjadi nomor Pasal 51 KUHP
dua. Hal ini sudah menjadi i. Siapapun tak terpidana jika
kewajinan dokter untuk melakukan peristiwa untuk
melaporkan hal-hal yang wajib menjalankan sesuatu
lapor kepada perusahaan perintah jabatan yang
walaupun data yang diberikan diberikan oleh penguasa
hanya terbatas dan yang relevan yang berwenang untuk itu.
berkaitan dengan public health & ii. Perintah jabatan yang
duty to warn. diberikan oleh penguasa
4. Dokter penguji kesehatan yang berwenang tidak
Adanya kontrak antara dokter membebaskan dari keadaan
dengan peminta uji kesehatan terpidana, kecuali dengan
(biasanya tidak selalu pasien itikad baik pegawai yang di
sendiri).Jawaban dari hasil bawahnya itu menyangka
pemeriksaan adalah untuk bahwa penguasa itu
peminta kesehatan.Terlebih berwenang untuk memberi
dahulu pasien diberitahukan perintah itu dan perintah
tentang hal ini. menjalankan terletak dalam
5. Kepada penguasa hukum lingkungan kewajiban
Adanya permintaan resmi pegawai yang diperintah itu.
terhadap pengungkapan rahasia 6. Menjalankan undang-undang
kedokteran. Pengungkapan Pengungkapan diperlukan atas
rahasia sebaiknya diberikan dasar kepentingan peradilan dan
dalam bentuk surat keterangan kepentingan masyarakat. Seperti
riwayat penyakit yang ditulis contoh: melaporkan kelahiran,

23
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

kematian, UU wabah, UU tidak memenuhi kewajiban yang


karantina, Peraturan pelaporan harus dipenuhi dihukum:
KLB, UU kesehatan kerja. 1. Dalam perkara Pidana
Seperti yang tercantum dalam dengan hukuman penjara
Pasal 50 KUHP: “Siapapun tak paling lama 9 bulan.
terpidana, jika peristiwa itu 2. Di dalam perkara lainnya
dilakukan untuk menjalankan dengan hukuman penjara
ketentuan perundang-undangan”. paling lama 6 bulan.
7. Di peradilan Sebuah dilema untuk seorang
Dipakai sebagai alat bukti yang dokter jika menghadapi hal
sah. seperti ini. Di satu sisi jika dokter
Menurut hukum, setiap warga tidak memenuhi panggilan dia
negara dapat dipanggil untuk dipersalahkan. Tetapi jika
didengar sebagai saksi.Selain itu, memenuhi panggilan juga dapat
seorang yang mempunyai dipersalahkan karena
keahlian dapat juga dipanggil membocorkan rahasia yang
sebagai saksi ahli.Maka dapat dipercayakan kepadanya.
terjadi bahwa seorang yang Dalam keadaan ini dokter
mempunyai keahlian seperti seolah-olah melanggar rahasia
contoh seorang dokter dipanggil jabatannya. Maka sikap yang
sebagai saksi, sebagai ahli harus diambil dokter:
sekaligus sebagai saksi (expert a. Dokter tersebut dipanggil
witness). Sebagai saksi atau saksi sebagai saksi ahli dan hanya
ahli, ia diharuskan memberi diminta pendapatnya di
keterangan tentang seseorang bidang keahliannya. Dokter
yang sebelum itu telah menjadi dalam posisi ini tidak ada
pasien yang ditanganinya. kaitannya dengan
Termuat dalam KUHP pasal 224: pihak-pihak yang
Barang siapa yang secara sah berperkara. Ia bebas untuk
dipanggil sebagai saksi, saksi menyatakan pendapatnya
ahli, atau sebagai penterjemah mengenai perihal medis
yang ditanyakan kepadanya.

24
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

Dalam situasi ini tidak ada dari kewajiban menyimpan


persoalan rahasia medis rahasianya
sepanjang ia tidak Namun, dokter juga boleh
mengungkapkan hal-hal menolak mengungkap rahasia
pribadi pasien. medis jika dokter tersebut
b. Dokter digugat di beranggapan hal itu demi
Pengadilan oleh pasiennya kebaikan pasien (Hak
atas dasar dugaan kelalaian Tolak-Ungkap). Hak ini diatur
(dokter sebagai tergugat). dalam KUHP Perdata pasal
Dengan adanya gugatan dari 1909. Namun, jika hakim
pasiennya, dianggap pasien berpendapat bahwa dokter itu
itu sudah membebaskan harus mengungkapkan, maka
dokternya dari kewajiban dokter harus
untuk menyimpan mengungkapkannya.
rahasianya. Ia oleh Dokter mempunyai hak
mengungkapkan rahasia mengundurkan diri. Dalam hal
medis pasien demi perlindungan hukumnya
pembelaan diri. didapatkan berdasarkan:
c. Jika pihak pasien yang Pasal 277 RID
berperkara dengan pihak a. Barang siapa yang
lain. Oleh pasien, dokter karena martabatnya,
dimintakan untuk pekerjaannya, atau
memberikan keterangannya jabatannya yang sah
di bidang medis. Dalam diwajibkan menyimpan
situasi ini dokter boleh rahasia boleh minta
mengungkap rahasia medis pengunduran diri dari
pasien tersebut atas memberi kesaksian
permintaan pasien. Dalam akan tetapi hanya dan
hal ini pasien dianggap terutama mengenai hal
sudah melepaskan haknya yang diketahuinya dan
dan membebaskan dokter dipercayakan
kepadanya karena

25
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

martabatnya, Kekerasan Dalam Rumah


pekerjaannya, atau Tangga. Seperti yang tercantum
jabatannya itu. Tetapi dalam Pasal 48 KUHP “Siapapun
hak undur itu tidak tak terpidana, jika melakukan
timbul begitu saja peristiwa karena terdorong oleh
karena adalah hak keadaan terpaksa”.
hakim untuk 9. Konsultasi profesional
menentukan apakah 10. Pendidikan dan pelatihan
alasan pengunduran diri Seperti yang tercantum dalam
itu dapat diterima atau Permenkes No.749a Tahun 1989
tidak. Tentang Rekam Medis pasal 14c:
b. Pertimbangan apakah “Rekam medis dapat dipakai
permintaan untuk sebagai bahan untuk keperluan
mengundurkan diri itu penelitian dan pendidikan”.
beralasan atau tidak Dalam menjamin aspek kerahasaian
diserahkan kepada informasi medis pasien, RSUP Dr.
pengadilan Negara atau Kariadi khususnya pada Sub Bagian
jika yang dipanggil Rekam Medis, telah memiliki prosedur
untuk memberikan tetap (PROTAP) tentang penggunaan
kesaksian itu orang informasi rekam medis, peminjaman
asing maka rekam medis dan prosedur pengurusan
pertimbangan itu surat keterangan dokter untuk Asuransi.
diserahkan kepada Adapun isi dari prosedur
ketua pengadilan pengurusan surat keteranganadalah :
Negara.  Pengertian : Memberi
informasi tentang riwayat
8. Daya paksa penyakit pasienuntuk
Pengungkapan rahasia mengajukan klaim
kedokteran terjadi pada keadaan biaya perawatan.
Overmatch (lawan berat) dan  Tujuan : Memberikan
Noodtoestand (darurat) seperti informasi medis untuk
contoh: child abuse dan pengajuan klaim.

26
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

 Kebijakan : Setiap pasien 3.1 Pengertian Asuransi Kesehatan17


yang membutuhkan surat Asuransi kesehatan adalah sebuah
keterangan dokter, Rekam jenis produk asuransi yang secara
Medis harus memberikan khusus menjamin biaya kesehatan atau
informasi kesehatan sesuai perawatan para anggota asuransi
ketentuan dan tersebut jika mereka jatuh sakit atau
keperluan. mengalami kecelakaan.Secara garis
 Prosedur : besar ada dua jenis perawatan yang
o Pasien membawa ditawarkan perusahaan-perusahaan
belangko isian ke asuransi, yaitu rawat inap (in-patient
ruangan Rekam Medis treatment) dan rawat jalan (out-patient
o Rekam Medis treatment).Produk asuransi kesehatan
menyiapkan data. diselenggarakan baik oleh perusahaan
o Petugas membawa data asuransi sosial, perusahaan asuransi
Rekam Medis ke tempat jiwa, maupun juga perusahaan asuransi
Dokter. umum.
o Dokter mengisi blangko Jenis-jenis asuransi kesehatan
isian yang tersedia dan dilihat dari pengelola dana:18
menandatangani.  Pemerintah
o Petugas Rekam Medis Pengelola dana asuransi bisa
membawa blangko dan dilakukan oleh pemerintah
diberi stampel Rumah di mana peemberian
Sakit. keuntungan biaya kesehatan
o Sub bagian Rekam lebih mudah diawasi.
Medis menyimpan arsip
fotokopi blangko isian.
17
Thabrany, H. Introduksi Asuransi Kesehatan.
Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia,
3 Aspek Medikolegal Prosedur Jakarta,1999.

18
Pelepasan Informasi Rekam Abdul Mubarok. 2009. Aspek Hukum Asuransi.
Diunduh dari
Medis Pasien Kepada Asuransi http://fkm.unair.ac.id/download/Materi%20Abdul%
20Mubarok_Aspek%20Hukum%20Kontrak%20Asura
Kesehatan
nsi%20di%20Indonesia.pdf, pada 14 September
2015.

27
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

 Swasta g. menghilangkan atau


Pengelola dana (premi) tidak memasukkan atau
dilakukan oleh perusahaan menyebabkan
swasta. Biasanya mutu dihapuskannya suatu
pelayanan yang diberikan laporan dalam buku
relatif baik.Namun, catatan atau dalam
kekurangannya yaitu sulit laporan, dokumen atau
untuk mengawasai biaya laporan kegiatan
kesehatan. usaha,atau laporan
3.2 Aspek Pidana Asuransi transaksi BPJS dan/atau
Dalam UU Nomor 24 Tahun Dana Jaminan Sosial;
2011 Tentang BPJS ditemukan tentang h. menyalahgunakan
KETENTUAN PIDANA, yaitu : dan/atau menggelapkan
(1) Pasal 54 aset BPJS dan/atau Dana
Anggota Dewan Pengawas Jaminan Sosial;
anggota Direksi yang i. melakukan subsidi silang
melanggar larangan antar program;
ketentuan sebagaimana j. menempatkan investasi
dimaksud dalam Pasal 52 aset BPJS dan/ atau Dana
huruf g, huruf h, huruf i, Jaminan Sosial pada
huruf j, huruf k, huruf l, atau jenis investasi yang tidak
huruf m dipidana dengan terdaftar pada Peraturan
pidana penjara paling lama Pemerintah;
8 (delapan) tahun dan k. menanamkan investasi
pidana denda paling banyak kecuali surat berharga
Rp1.000.000.000,00(satu tertentu dan/atau
miliar rupiah). investasi peningkatan
Pasal 52 huruf g, huruf h kualitas sumber daya
,huruf i, huruf j, huruf k, manusia dan
huruf l, atau huruf m adalah kesejahteraan sosial;
larangan: l. membuat atau
menyebabkan adanya

28
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

suatu laporan palsu Record) yang dianggap


dalam buku catatan atau perlu oleh PIHAK
dalam laporan, atau PERTAMA
dalam dokumen atau Dalam Pasal 47 UU No. 29
laporan kegiatan usaha, Tahun 2004 Tentang Praktik
atau laporan transaksi Kedokteran ditegaskan:
BPJS dan/ atau Dana 1) Dokumen rekam medis
Jaminan Sosial; dan/ atau sebagaimana dimaksud
m. mengubah, dalam Pasal 46
mengaburkan, merupakan milik dokter,
menyembunyikan, dokter gigi, atau sarana
menghapus atau pelayanan kesehatan,
menghilangkan adanya sedangkan isi rekam
suatu pencatatan dalam medis merupakan milik
pembukuan atau dalam pasien.
laporan, atau dalam 2) Rekam medis
dokumen atau laporan sebagaimana dimaksud
kegiatan usaha, laporan pada ayat(1) harus
transaksi atau merusak disimpan dan dijaga
catatan pembukuan BPJS kerahasiaannya oleh
dan/ atau Dana Jaminan dokter atau dokter gigi
Sosial. dan pimpinan sarana
pelayanan kesehatan.
(2) Pasal 4 angka 4 huruf c, 3) Ketentuan mengenai
Kewajiban Pihak Kedua: rekam medis
Menyediakan data dan sebagaimana dimaksud
informasi tentang Sumber pada ayat (1) dan ayat (2)
Daya Manusia dan sarana diatur dengan Peraturan
prasarana PIHAK KEDUA Menteri.
dan informasi lain tentang (3) MEMBUKA RAHASIA
pelayanan kepada peserta diatur dalam KUHP Pasal
(termasuk melihat Medical 322:

29
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

1) Barang siapa dengan wajib dilakukan tepat


sengaja membuka waktu untuk menjaga
rahasia yang wajib likuiditas PIHAK
disimpannya karena KEDUA;
jabatan atau (5) Pembayaran Tagihan
pencahariannya, baik 1) PIHAK PERTAMA
yang sekarang maupun wajib membayar tagihan
yang dahulu, diancam biaya pelayanan
dengan PIDANA kesehatan PIHAK
PENJARA paling lama KEDUA paling lambat
sembilan bulan atau 15 (limabelas) hari sejak
pidana denda paling dokumen klaim diterima
banyak sembilanribu lengkap dan benar di
rupiah. Kantor Cabang PIHAK
2) Jika kejahatan dilakukan PERTAMA.
terhadap seorang 2) Kadaluarsa klaim adalah
tertentu, maka perbuatan 6 (enam) bulan terhitung
itu hanya dapat dituntut sejak pelayanan
atas pengaduan orang itu diberikan. Tagihan yang
Dengan demikian, diajukan lebih dari 6
pembukaan rahasia yang (enam) bulan sejak
ditentukan oleh UU berakhirnya Bulan
memberikan konsekuensi Pelayanan dan/atau
dianggap telah melakukan berakhirnya Perjanjian
tindak pidana. Hanya saja ini berhak untuk ditolak
berupa delik aduan proses pembayarannya
(klachtdelict). oleh PIHAK
(4) Tenggang waktu PERTAMA.
pembayaran“Klaim” 3) PIHAK PERTAMA
 Pasal 4 angka 2 huruf b tidak bertanggung jawab
 Membayar biaya pelayanan untuk membayar tagihan
sebagaimana huruf a, yang timbul karena

30
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

PIHAK KEDUA daerah untuk melayani


memberikan fasilitas sejumlah peserta atau
dan/ atau pelayanan membayar sejumlah
kesehatan di luar yang tetap tertentu per kapita
menjadi hak Peserta. perbulan (kapitasi).
 Pasal 24 UU 40 Tahun Anggaran tersebut sudah
2004 (2) mencakup jasa medis,
Badan biaya perawatan, biaya
Penyelenggara penunjang, dan biaya
Jaminan Sosial obat-obatan yang
wajib membayar penggunaan rincinya
fasilitas kesehatan diatur sendiri oleh
atas pelayanan yang pimpinan rumah sakit.
diberikan kepada peserta Dengan demikian,
paling lambat 15 (lima sebuah rumah sakit akan
belas) hari sejak lebih leluasa
permintaan pembayaran menggunakan dana
diterima. seefektif dan seefisien
 Penjelasan Pasal 24 Ayat mungkin.
(2) (6) Pasal 11 Tentang SANKSI
Ketentuan ini Angka I :
menghendaki agar “Apabila dalam pengajuan
Badan Penyelenggara klaim/tagihan oleh PIHAK
Jaminan Sosial KEDUA terdapat
membayar fasilitas klaim/tagihan yang
kesehatan secara efektif bermasalah, maka PIHAK
dan efisien. Badan PERTAMA berhak untuk
Penyelenggara Jaminan menangguhkan pembayaran
Sosial dapat pada klaim/tagihan yang
memberikan anggaran bermasalah tersebut”
tertentu kepada suatu Tidak jelas apayang
rumah sakit disuatu dimaksud dengan

31
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

“masalah”. Perlu diperjelas belum tentu lepas dari aspek


apa yangdimaksud dengan pidananya mengingat uang
“masalah”itu. BPJS adalah uang negara.
Angka 4 : (7) Pasal 16 (Lain-lain) angka 4:
Dalam hal salah satu pihak Batasan Tanggung Jawab
diketahui PIHAK PERTAMA tidak
menyalahgunakan bertanggung jawab atas
wewenang dengan penyediaan fasilitas dan
melakukan pelayanan kesehatan dari
Kegiatan moral hazard atau PIHAK KEDUA kepada
fraud seperti membuat Peserta dan terhadap
klaim fiktif yang kerugian (--berarti
dibuktikan dari hasil perdata, penulis--) maupun
pemeriksaan Tim tuntutan (--berarti pidana-)
Pemeriksa Internal maupun yang diajukan oleh Peserta
Eksternal sehingga terbukti kepada PIHAK KEDUA
merugikan pihak lainnya, yang disebabkan karena
maka piha kyang kesalahan atau pelanggaran
menyalahgunakan yang dilakukan oleh PIHAK
wewenang tersebut KEDUA dalam menjalankan
berkewajiban untuk tanggung jawab profesinya
memulihkan kerugian seperti, termasuk tetapi tidak
yang terjadi dan pihak yang terbatas pada, kesalahan
dirugikan dapat dalam melakukan
membatalkan perjanjian ini pemeriksaan dan
secara sepihak. pengobatan, kesalahan
Jika sanksi diatas ini tidak dalam memberikan indikasi
ditaati, maka dapat masuk medis atau kesalahan dalam
ke ranah pidana memberikan tindakan medis.
(penggelapan uang Alur prosedur pelepasan informasi
negara/korupsi).Bahkan medis kepada pihak ketiga di RSUP
jika sudah dipulihkanpun, DR.Kariadi kurang optimal karena

32
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

belum mempertimbangkan pihak-pihak yang tidakbertanggung


aspekkerahasiaan informasi medis yang jawab untuk merugikan pihak rumah
terdapat dalam rekam medis pasien yang sakit.Dalam syarat permintaan informasi
merupakan rahasia kedokteran dan wajib rekam medis, sejauh inimemang belum
dijaga kerahasiaannya yang ditetapkan ada prosedur yang mengatur tentang
oleh Menteri Kesehatan seperti yang syarat apasaja yang harus dibawa oleh
tercantum dalam Peraturan Pemerintah peminta informasi, tetapi sebagaisuatu
No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib institusi pelayanan kesehatan yang wajib
Simpan Rahasia Kedokteran. Belum melindungi hak privasi pasien sebagai
dioptimalkannya penggunaan ijin bentuk penerapan Undang-undang
tertulis pada setiap pengeluaran Kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang
informasi medis khususnya kepada merupakan landasan keadilan bagi
pihak asuransi dalam penyelesaian pengguna jasa pelayanan kesehatan.
pergantian biaya perawatan. Dimana
menurut Permenkes RI No. D. Penutup
269/MENKES/PER/III/2008 BAB 1. Kesimpulan
VPasal 12 ayat (4) menyebutkan bahwa  Informasi yang terdapat dalam
“Ringkasan rekam medissebagaimana rekam medis sifatnya rahasia
dimaksud dapat dicatat atau dicopy oleh dan harus dijaga
pasien atau orang yang diberi kuasa atau kerahasiaannya. Hal ini sesuai
atas persetujuan tertulis pasien atau Pasal 12 Peraturan Menteri
keluarga pasien yang berhak untuk itu”. Kesehatan Republik Indonesia
Disamping itu dalam permintaan Nomor 269 Tahun 2008
informasi khususnya klaim asuransi Tentang Rekam Medis. Rekam
yang tidak bekerjasama dengan RSUP medis ini terikat pada rahasia
Dr. Kariadi hanya melampirkan surat pekerjaan dokter yang diatur
pulang pasiendan kartu peserta anggota dalam Peraturan Pemerintah
asuransi. Kedua syarat ini No.10 tahun 1966 tentang
belummemenuhi syarat pelepasan yang rahasia kedokteran.
menjamin kerahasiaan pasien,dari hal ini  Simpan rahasia rekam medis ini
akan timbul indikasi pemalsuan identitas tidak terbatas kepada profesi
danmemberikan kesempatan kepada dokter saja, tetapi juga berlaku

33
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

bagi tenaga kesehatan lainnya yang menyebutkan adanya


misalnya: perawat, mahasiswa hubungan dari pihak peminta
kedokteran atau keperawatan, dan pasien, misalnya surat
dan tenaga kesehatan lainnya. nikah, kartu keluarga yang
Akan tetapi pada situasi menyatakan hubungan pihak
tertentu, dokter boleh membuka peminta dengan pasien.
isi rekam medis kepada pihak  Sebaiknya RSUP DR.Kariadi
ketiga seperti asuransi, meningkatkan pengawasan
pengadilan, dan kepolisian pelaksaan prosedur pembukaan
dalam bentuk keterangan medik, rekam medis untuk mencegah
hanya setelah memperoleh izin dari gugatan hukum.
dari pasien.  Setiap dokter dan tenaga medis
 RSUP DR.Kariadi khususnya sebaiknya mengetahui tentang
pada Sub Bagian Rekam Medis, batasan batasan pembukaan
telah melakukan upaya-upaya rahasia medis terhadap pihak
untuk menjaga kerahasiaan ketiga seperti asuransi.
rekam medis pasien, hal ini
dibuktikan dengan adanya DAFTAR PUSTAKA
prosedur yang jelas tentang
pembukaan informasi rekam Departemen Kesehatan RI.,
medis dan surat ijin tertulis Pedoman Sistem Pencatatan Rumah
pelepasan informasi medis. Sakit (Rekam medis/ Medical
2. Saran Record), 1994.
 Untuk meminimalisasi jatuhnya
informasi medis pasien kepada LPIU, MMRS. Makalah Seminar
pihak yang tidak bertanggung Sehari “Menuju Komputerisasi
jawab alangkah baiknya, jika Rekam Medis Rumah Sakit”,
syarat permintaan informasi Universitas Gajah Mada,
medis pasien lebih di perketat Yogyakarta, 1994.
dan dipertegas kembali. Dalam
permintaan informasi harus Shofari, Bambang. Pengelolaan
memperlihatkan identitas asli Sistem Rekam medis. Perhimpunan

34
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

Organisasi Profesional Huffman, Edna K, RRA. (1994).


Perekammedisan, Informatika Health Information Management,
Kesehatan Indonesia. Semarang, Tenth Edition, Berweyn, Illinois
2005. Physiscian‟s Record Company.

DepKes RI. (1997). Petunjuk Teknis Hatta, R. Gemala. Ed. (2009).


Penyelenggaraan Rekam Medis Pedoman Manajemen Informasi
Rumah Sakit. Dirjen Yanmed. Kesehatan di Sarana Pelayanan
Jakarta. Kesehatan. Jakarta: Penertbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Presiden Republik Indonesia. (1966).
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun Depkes RI. (1997). Petunjuk Teknis
1966, tentang Wajib Simpan Rahasia Penyelenggaraan Rekam Medis
Kedokteran. Jakarta. Rumah Sakit. Dirjen Yanmed.
Jakarta.
Hosizah. (1996). Kajian Terhadap
Prosedur Pelepasan Informasi Soeparto, Pitono (ed). (2006). Etik
Rekam Medis Pasien Rawat Inap dan Hukum di Bidang Kesehatan
Kepada Pihak Asuransi Dilihat Dari edisi kedua. Jakarta: Airlangga
Sudut Pandang Kerahasiaan University Press.
Informasi Kesehatan Di RS Graha
Medika Jakarta. KTI. Perekam dan World Health Organization. (2006).
Informasi Kesehatan Universitas Medical Records Manual A Guide
Indonusa Esa Unggul. For Developing Countries. Geneva:
WHO.
Menteri Kesehatan Republik PP No 10 tahun 1966 Tentang Wajib
Indonesia. (2008) Peraturan Nomor Simpan Rahasia Kedokteran.
269/MENKES/PER/III/2008, Available at:
tentang Rekam Medis. Jakarta: http://www.litbang.depkes.go.id/site
Departemen Kesehatan RI. s/download/regulasi/pp/PP-No-10%
20Tahun1966.pdfAccessed on
September, 12, 2015.

35
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 16/No. 1/April 2019

Undang-Undang Praktik Kedokteran Sumpah Dokter. Available at:


No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik http://ropeg.kemkes.go.id/document
Kedokteran. Available s/pp196026.pdf Accessed on
at: September, 13, 2015.
http://www.litbang.depkes.go.id/site
s/download/regulasi/uu/UU_No._29 Kode Etik Kedokteran Indonesia
_Th_2004_ttg_Praktik_Kedokteran. Tahun 2012. Available at:
pdf. Accessed on September, 13, http://www.idionline.org/wp-conten
2015. t/uploads/2013/06/KODEKI-Tahun-
2012.pdf Accessed on September,
Undang-Undang No.36 Tahun 2014 14, 2015.
Tentang Tenaga Kesehatan.
Available at: Thabrany, H. Introduksi Asuransi
http://www.hukumonline.com/pusat Kesehatan. Yayasan Penerbit Ikatan
data/detail/lt5450b859e4e6b/nprt/lt5 Dokter Indonesia, Jakarta,1999.
0ed147353289/uu-no-36-tahun-201
4-tenaga-kesehatan Accessed on Abdul Mubarok. 2009. Aspek
September, 13, 2015. Hukum Asuransi. Diunduh dari
http://fkm.unair.ac.id/download/Mat
Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 eri%20Abdul%20Mubarok_Aspek
Tahun 2012 Tentang Rahasua %20Hukum%20Kontrak%20Asuran
Kedokteran. Available at: si%20di%20Indonesia.pdf, pada 14
http://www.hukor.depkes.go.id/up_ September 2015.
prod_permenkes/PMK%20No.%20
36%20ttg%20Rahasia%20Kedokter Badan Penyelenggara Jaminan
an.pdf. Accessed on September, 13, Sosial BPJS diunduh dari
2015 http://www.jamsosindonesia.com,
pada 14 September 2015.
Lafal Sumpah Dokter dalam PP no
26 tahun 1960 Tentang Lafal

36

Anda mungkin juga menyukai