Anda di halaman 1dari 9

Agrokreatif November 2018, Vol 4 (2): 109117

Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat ISSN 2460-8572, EISSN 2461-095X

Peningkatan Keberdayaan Peternak Berbasis Potensi Masalah Lokal


melalui Kuliah Kerja Nyata
(Improving the Empowerment of Breeders with Base of Local Problem
Potency through Student Service Learning)
Anna Fatchiya1*, Jakaria2
1 Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor,
Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680.
2 Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor,

Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680.


* Penulis Korespondensi: annafatchiya@yahoo.com
Diterima April 2018/Disetujui Agustus 2018

ABSTRAK
Kegiatan pemberdayaan masyarakat peternak oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor dalam bentuk Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lebak ditujukan untuk meningkatkan keberdayaannya. Secara khusus tujuan
pengabdian masyarakat ini adalah mengidentifikasi potensi dan masalah yang dihadapi peternak, melaksanakan
kegiatan pemberdayaan masyarakat peternak, dan menganalisis dampak dari kegiatan tersebut. Metode
kegiatan berupa identifikasi potensi dan masalah, diskusi, praktik, dan simulasi. Hasil kegiatan pemberdayaan
ini menunjukkan bahwa potensi peternakan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lebak adalah ternak sapi,
kerbau, kambing, dan ayam. Kendalanya adalah pengetahuan peternak tentang manajemen pemeliharaan
ternak yang masih rendah, terutama dalam pencegahan penyakit ternak, pemberian pakan yang tepat,
pengelolaan limbah ternak, dan pengolahan hasil peternakan. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
berdasarkan identifikasi potensi dan masalah dengan menggunakan berbagai metode ceramah, diskusi, dan
praktik. Tujuan kegiatan juga difokuskan pada pengelolaan/manajemen secara menyeluruh dan meluas pada
generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga, seperti edukasi peternakan untuk anak usia sekolah dan pengolahan
hasil peternakan berupa nugget untuk para perempuan. Kegiatan tersebut berdampak positif bagi masyarakat,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha ternaknya, seperti tata laksana
perkandangan, pemberian pakan, pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik, pengolahan hasil ternak
menjadi makanan siap saji, dan peningkatan pengetahuan dan minat generasi muda di bidang peternakan
melalui penyuluhan pada anak-anak usia sekolah. Tindak lanjutnya adalah mengintensifkan kegiatan ini oleh
warga sendiri dan difasilitasi oleh penyuluh dan aparat desa, sehingga teradopsi oleh banyak warga peternak.

Kata kunci: kuliah kerja nyata, masalah, pemberdayaan, peternak, potensi

ABSTRACT
Community empowerment activities of breeders by Bogor Agricultural University students in the form of
Student Service Learning (CSP) in Lebak District is intended to improve their empowerment. In particular the
purpose of CSP is to identify the potency and problems faced by breeders, to carry out community empowerment
activities of breeders, and to analyze the impact of these activities. Activity methods include identification of
potentials and problems, discussions, practices, and simulations. The results of this empowerment activity
shows that the potential of livestock that can be developed in Lebak Regency is cattle, buffalo, goat, and chicken.
But the obstacle is the knowledge of breeders on the management of livestock raising is still low, especially in
the prevention of livestock disease, appropriate feeding, livestock waste management, and livestock processing.
Implementation of community empowerment activities based on the results of identification process of potential
and problems. Furthermore, it is done by using various methods, in the form of lectures, discussions and
practices. The objective of the activity also focus to management as a whole and extends to the young generation
and housewives, such as livestock education for school age children and livestock processing (nugget) for
women. These activities have a positive impact on the community, such as improving the knowledge and skills
of the community in managing their livestock business, such as arranging cages, feeding, processing of animal
waste into organic fertilizer, processing of livestock products into fast food, and increasing knowledge and
interest of young people in the field farming through counseling to school-aged children. The follow-up is to
intensify this activity by the residents themselves and facilitated by extension workers and village officials, so
that it adopted by many breeders.

Keywords: breeder, empowerment, problem, real working class

109
Agrokreatif Vol 4 (2): 109117

PENDAHULUAN bahwa pemberdayaan sebagai usaha untuk


meningkatkan akses dan control masyarakat
Kabupaten Lebak merupakan salah satu terhadap sumber daya yang tidak merata.
wilayah di Provinsi Banten yang memiliki potensi Rappaport's (1984) mendefinisikan: empower-
peternakan yang cukup besar, dengan jenis ment is viewed as a process: the mechanism by
ternak utama sapi, kerbau, kambing, dan ayam. which people, organizations, and communities
Pengembangan potensi peternakan dijadikan gain mastery over their lives.
salah satu upaya untuk meningkatkan kese- Kehidupan masyarakat petani/peternak di
jahteraan masyarakat, khususnya rumah tangga Kabupaten Lebak, khususnya di lokasi KKN
petani atau peternak. Pada kenyataannya tingkat menunjukkan kondisi yang kurang baik. Selain
kesejahteraan masyarakat Banten relatif masih ditunjukkan dari data statistik IPM dan NTP yang
rendah, masih di bawah rata-rata nasional, nilai telah dituliskan sebelumnya, juga dalam peng-
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di amatan di lapang memperlihatkan kondisi rumah
angka 71,9 sedangkan nasional 73,81 atau di yang kurang “layak huni”, sanitasi lingkungan
urutan 24 dari 34 provinsi. Kabupaten Lebak yang kumuh, dan infrastruktur yang lemah (jalan,
berada di bawah angka IPM provinsi, yaitu 68,82 listrik, air bersih, dan lain-lain). Pemberdayaan
(BPS 2015). Dilihat dari angka Nilai Tukar Petani kepada masyarakat tersebut sangatlah penting
(NTP) Banten Januari 2018 mengalami peningka- melalui KKN. Tujuan kegiatan ini adalah meng-
tan 0,13 dibanding bulan sebelumnya, sehingga identifikasi potensi dan masalah masyarakat
menjadi sebesar 101,66 (BPS 2018), tetapi angka perdesaan, mendeskripsikan pelaksanaan ke-
ini masih belum cukup memuaskan untuk giatan KKN, serta dampak program KKN kepada
meningkatkan kesejahteraan rumah tangga masyarakat perdesaan, khususnya peternak.
petani atau peternak.
Upaya untuk meningkatan kesejahteraan
masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
pemerintah saja, tetapi juga pihak lain atau
stakeholders yang terkait dengan pembangunan Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masya-
masyarakat, termasuk perguruan tinggi. Institut rakat melalui program KKN dilaksanakan pada
Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu pergu- 17 Juli–26 Agustus 2017 pada 5 desa, 3
ruan tinggi yang berbasis pertanian sangat peduli kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten. Kelima
dengan program-program pengembangan ma- desa tersebut adalah Desa Telagahiyang di Ke-
syarakat (community development) di perdesaan. camatan Cipanas, Desa Ciminyak dan Sukanegara
Satu di antaranya adalah program Kuliah Kerja di Kecamatan Muncang, serta Desa Mekarsari dan
Nyata (KKN). Melalui KKN diharapkan ma- Sajiramekar di Kecamatan Sajira.
hasiswa dapat mengabdikan dirinya kepada Kegiatan pengabdian masyarakat ini di-
masyarakat setempat dari bekal pengetahuan lakukan dengan beragam tahapan metode. Tahap
selama kuliah. pertama adalah mengidentifikasi potensi dan
Program kegiatan yang dilakukan oleh masalah masyarakat desa. Pendekatan yang
mahasiswa KKN di Kabupaten Lebak adalah pe- digunakan secara partisipatif, dengan melibatkan
ningkatan pemberdayaan masyarakat melalui warga desa dalam suatu pertemuan. Mahasiswa
peningkatan potensi peternakan. Bagi petani hanya berperan sebagai fasilitator atau pemandu
ternak merupakan barang investasi, sumber diskusi, sedangkan warga sendiri yang mengenali
pendapatan, dan sumber pangan (Kongono & potensi dan menggali masalah yang dihadapi
Dlamini 2012). Pemberdayaan merupakan upaya masyarakat desa, yaitu dengan menggunakan
untuk meningkatkan kekuatan yang ada dalam teknik-teknik Participatory Rural Appraisal
diri masyarakat, agar masyarakat mampu men- (PRA).Tahap kedua, dengan lokakarya rencana
dapatkan sumber daya untuk meningkatkan program-program KKN. Tujuannya adalah men-
kehidupannya secara mandiri. Mandiri tidaklah dapatkan masukan dari peserta lokakarya terkait
berarti tidak membutuhkan pihak lain, tetapi dengan rencana program yang berbasis potensi
bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki dan masalah desa. Peserta lokakarya terdiri atas
posisi tawar yang sejajar. Menurut Adam (2008) kepala desa, camat, serta perwakilan berbagai
tujuan pemberdayaan adalah agar individu/ instansi yang terkait. Tahap ketiga adalah
kelompok/masyarakat dapat menolong dirinya pelaksanaan program. Pada program peternakan,
sendiri dan orang lain meningkatkan kehidupan diterapkan pada ternak kambing dan ayam ras.
yang lebih baik. Zimmerman (2000) menyatakan Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengolahan
110
Vol 4 (2): 109117 Agrokreatif

hasil ternak berupa nugget, edukasi peternakan, tentang kebersihan kandang. Melalui pertemuan
praktik pembuatan pakan alternatif, sosialisasi ini maka ditemukan masalah yang dicarikan
kesehatan ternak, pembuatan pakan fermentasi solusinya melalui program-program kegiatan
jerami (silase), pembuatan pupuk organik KKN. Guna mempermudah proses identifikasi
(bokashi), dan manajemen peternakan ayam masalah sekaligus potensi yang dapat dikem-
petelur. Tahap keempat adalah eveluai program bangkan di desa KKN, maka digunakan beberapa
KKN, melalui lokakarya hasil KKN di tingkat teknik PRA, seperti pemetaan sosial, pohon
kecamatan. masalah, dan wawancara mendalam.
Hasil pemetaan sosial berupa peta desa, yang
menggambarkan keadaan wilayah desa tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN beserta lingkungannya. Tujuan dilakukan teknik
ini adalah untuk bersama-sama masyarakat
Identifikasi Potensi dan Masalah mengenali keadaan desa dan masyarakatnya
Kegiatan pemberdayaan masyarakat petani sendiri serta mengenali potensi dan perma-
atau peternak di lokasi KKN dilaksanakan melalui salahan desa. Satu contoh hasil pemetaan sosial
proses identifikasi potensi dan masalah setem- terlihat pada Gambar 1.
pat. Identifikasi potensi untuk menggali potensi Selain peta desa, juga dihasilkan pohon
sumber daya fisik dan manusia yang ada di masalah. Pohon masalah merupakan salah satu
perdesaan, dan identifikasi masalah merupakan teknik PRA yang digunakan untuk mengiden-
upaya mencari masalah-masalah yang dihadapi tifikasi sumber masalah, masalah yang ada, dan
oleh masyarakat perdesaan. Tujuan mengetahui solusi dari permasalahan tersebut. Pohon ma-
potensi dan masalah ini adalah agar program salah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Bagian
pemberdayaan yang disusun sesuai dengan akar yang mewakili akar atau sumber dari suatu
kondisi yang dihadapi oleh masyarakat. Metode masalah; 2) Bagian batang yang merupakan
yang dilakukan adalah dengan menggali infor- masalah yang terjadi atau ada; dan 3) Bagian
masi langsung dari masyarakat, yaitu melalui daun yang diumpamakan sebagai solusi yang
diskusi dengan beberapa warga masyarakat, harus ditempuh untuk menyelesaikan masalah
tokoh-tokoh masyarakat (ketua RT, ketua RW, yang ada serta agar akar masalah tersebut juga
tokoh agama, ketua PKK, karang taruna, kepala hilang. Salah satu contoh hasil identifikasi
dusun/kampung), penyuluh, dan pengurus desa. masalah dengan teknik pohon masalah yang telah
Masalah dan potensi teridentifikasi dari hal yang dilaksanakan di Desa Bintangresmi ditunjukkan
memang dirasakan oleh masyarakat atau hal pada Gambar 2.
yang tidak dirasakan oleh masyarakat tetapi oleh Teknik lain yang digunakan dalam mengiden-
mahasiswa KKN sebagai suatu masalah, misalnya tifikasi masalah dan potensi desa adalah dengan

Gambar 1 Hasil digitalisasi pemetaan sosial (kasus di Kampung Sampaleun, Desa Bintangresmi).

111
Agrokreatif Vol 4 (2): 109117

Gambar 2 Pohon masalah di Desa Bintangresmi.

wawancara mendalam. Dilakukan tanya-jawab dengan potensi di sektor pertanian dan pe-
mengenai topik tertentu kepada narasumber. ternakan. Terkait dengan masalah pada aspek
Tujuan wawancara mendalam adalah untuk pertanian dan peternakan, juga masalah sosial
menggali berbagai informasi tentang keadaan lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.
sosial ekonomi dari berbagai sudut pandang Khusus untuk masalah yang terkait dengan
sehingga terjadi pemahaman masalah-masalah peternakan dijumpai masalah tentang tingkat
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Wa- pengetahuan peternak tentang manajemen pe-
wancara mendalam dilakukan dengan berbagai meliharaan ternak yang sangat rendah, misalnya
pihak seperti aparat pemerintah desa, ketua RT, kebersihan kandang, pemberian pakan yang
RW, pemuda, kader posyandu dan PKK, petani tepat dan lainnya. Kondisi ini berakibat pada
dan kelompok tani, penyuluh, dan peternak. munculnya penyakit ternak dan rendahnya
Secara umum potensi dan permasalahan yang produktifitas ternak. Pengetahuan tentang cara
dihadapi oleh masyarakat di wilayah KKN relatif pengolahan hasil ternak juga masih rendah serta
sama, yaitu menyangkut kehidupan agraris, nilai gizi dari produk ternak juga rendah.
112
Vol 4 (2): 109117 Agrokreatif

Program yang disusun adalah penyuluhan pilihan jajan yang tepat. Metode pembela-
dengan metode praktik, dan edukasi peternakan. jarannya untuk anak SD selain dengan ceramah
dan diskusi, juga dengan praktik langsung
Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan membeli susu kemasan di warung setempat dan
Masyarakat mengamati informasi masa kedaluwarsanya.
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masya- Untuk anak-anak TK dengan metode bermain.
rakat petani/peternak pada lima lokasi KKN Ketiga, program pakan alternatif. Pakan
berdasarkan pada hasil identifikasi potensi dan merupakan faktor utama dalam memelihara
masalah yang telah disebutkan sebelumnya. ternak. Ketersediaan pakan yang minim maupun
Terdapat tujuh program kegiatan yang terkait kualitas pakan yang buruk menjadi per-
dengan bidang peternakan. masalahan utama peternak dalam mengelola
Pertama, kegiatan pengolahan hasil peter- ternaknya. Peternak bebek di Desa Bintangresmi
nakan yang berupa nugget. Kegiatan ini sebagai mengalami kesulitan mendapatkan bahan pakan
upaya untuk meningkatkan nilai jual hasil ternak akibat mahalnya harga pakan yang tersedia di
sekaligus nilai gizi bagi warga sekitar. Peserta pasar. Diperlukan alternatif pakan yang murah,
kegiatan, yaitu ibu-ibu anggota kelompok Pem- mudah didapat, dan selalu tersedia setiap saat.
berdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang Pelaksaaan kegiatan diawali dengan diskusi
difasilitasi oleh mahasiswa KKN. Diharapkan dengan peternak untuk menggali informasi
setelah mengikuti pelatihan ini, para ibu dapat tentang masalah yang dihadapi, selanjutnya per-
membuat nugget ayam sendiri, sehingga kebu- sentasi mahasiswa tentang pentingnya pakan
tuhan protein keluarga terutama anak-anak yang ternak yang berkualitas dan berbagai jenis
memang menyukai nugget terpenuhi, dan dikem- alternatif jenis pakan berdasarkan daftar pakan
bangkan menjadi suatu usaha yang menambah sebagai menu pakan yang dibuat oleh mahasiswa.
pendapatan rumah tangga. Berbeda dengan di Bintangresmi kegiatan di
Lokasi untuk pelatihan berbeda di setiap desa Telagahiang ditujukan untuk peternak ayam ras.
bergantung pada kesepakatan dengan warga dan Masalah utamanya adalah tingkat pertumbuhan
ketersediaan tempat itu sendiri, seperti di balai bobot badan ternak ayam yang sangat rendah,
desa, aula masjid, atau salah satu rumah warga. sehingga produktifitasnya juga menjadi rendah.
Pelaksanaan pelatihannya diawali dengan pem- Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di salah satu
berian penjelasan dari mahasiswa tentang arti rumah warga peternak ayam dalam suatu per-
pentingnya protein bagi tubuh, khususnya untuk temuan anggota kelompok tani. Metode kegiatan
tumbuh kembang anak. Ibu-ibu mempraktikkan berupa praktik langsung di kandang ayam
proses pembuatan nugget ayam. Praktik ini di- tentang cara membuat pakan yang berkualitas
lakukan langsung oleh peserta dibantu ma- dengan penambahan bahan tambahan alami.
hasiswa. Proses pembuatan nugget dimulai dari Dijelaskan pengaruh sari belimbing wuluh untuk
pemotongan dan penghalusan daging, pen- meningkatkan palatabilitas dan kecernaan pakan
campuran dengan bumbu-bumbu seperti garam ternak ayam, dan pengaruh penambahan sari
dan merica, pengukusan, dan setelah dingin kunyit terhadap peningkatan bobot badan.
dipotong-potong sesuai selera dan digoreng, Keempat, sosialisasi kesehatan ternak. Penge-
untuk siap disantap. tahuan peternak tentang pemelihaaraan ternak
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan yang baik masih sangat rendah. Terbukti dari
kegiatan ini antara lain keterbatasan alat dan kondisi kandang ternak yang kotor dan peternak
bahan, sehingga tidak semua peserta ikut mem- kurang memperhatikan sanitasi lingkungan
praktikkan, tetapi mereka hanya melihat saja. sekitar kandang, sehingga ternak sering sakit
Tidak semua anggota kelompok PKK hadir dalam bahkan mati. Diperlukan kegiatan sosialisasi
kegiatan ini, sehingga manfaat kegiatan ini tidak kesehatan ternak. Peternak diperkenalkan
dirasakan oleh semua anggota PKK. tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang
Kedua, kegiatan edukasi peternakan. Sasaran ternak guna mencegah ternak sakit. Masalah
kegiatan ini adalah anak-anak, di Desa peternak skala kecil ini juga dialami oleh negara
Bintangresmi ditujukan kepada anak Sekolah lain, seperti di Kamboja dan Afrika Selatan
Dasar (SD) dan di Desa Sajiramekar pada anak (Kongolo & Diamini 2012; Darith et al. 2017)
Taman Kanak-kanak (TK). Tujuan kegiatan ini Kelima, pembuatan pakan fermentasi (silase)
adalah meningkatkan pemahaman anak-anak jerami. Teknik fermentasi jerami merupakan
tentang pentingnya protein hewani bagi tumbuh teknik pengolahan jerami untuk pakan ternak,
kembang mereka, dan anak-anak dapat memilih terutama ternak ruminansia kecil. Ketersediaan
113
Agrokreatif Vol 4 (2): 109117

jerami yang melimpah pascapanen dan kebu- milik salah satu peternak. Peserta penyuluhan
tuhan pakan ternak yang harus dipenuhi oleh cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
para petani merupakan alasan pelatihan ini
dilakukan. Pakan fermentasi jerami berbahan Dampak Pelaksanaan Kegiatan
dasar jerami, EM4, dedak padi, dan larutan gula Pemberdayaan Masyarakat
merah. Metode demonstrasi cara (praktik) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masya-
dilakukan dalam kegiatan ini, yang dilakukan di rakat di lokasi KKN oleh para mahasiswa terbukti
Desa Ciminyak dan Sukanagara. memberikan dampak yang positif kepada mas-
Pembuatan silase ini merupakan salah satu yarakat. Dampak yang dirasakan masyarakat
inovasi dalam pola pengintegrasian tanaman, bersifat langsung dirasakan manfaatnya, atau
seperti jerami dengan ternak, yang dicirikan dari tidak langsung sebagai dampak lanjutan. Dampak
adanya keterkaitan yang saling menguntungkan langsung misalnya meningkatnya keterampilan
antara tanaman dengan ternak. Keterkaitan peternak dalam membuat pupuk organik dan
tersebut terlihat dari pembagian lahan yang secara tidak langsung akan mengurangi biaya
saling terpadu dan pemanfaatan limbah dari produksi atau meningkatkan pendapatan rumah
masing masing komponen. Menurut Djajanegara tangga. Golongan penerima manfaat (benefici-
(2005) dan Suryanti (2011), saling keterkaitan aries) ini mulai dari anak-anak, ibu rumah tangga,
berbagai komponen sistem integrasi mendorong sampai kepada peternak yang mengelola usaha
partumbuhan pendapatan petani dan partum- ternaknya. Dampak positif dari berbagai kegiatan
buhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan, yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
memperkuat ketahanan pangan, dan memelihara tertuang dalam Tabel 1.
keberlanjutan lingkungan. Kegiatan pengolahan hasil ternak yang berupa
Keenam, pembuatan pupuk organik (bokashi). pelatihan pembuatan nugget ayam di keempat
Kegiatan ini juga sebagai bentuk integrasi padi- desa lokasi KKN, yaitu di Desa Bintangresmi,
ternak, sama halnya dengan pembuatan pakan Ciminyak, Sajiramekar, dan Telagahiang telah
silase di atas. Melalui kegiatan ini diharapkan da- memberikan dampak positif pada rumah tangga
pat membantu mengatasi penumpukan kotoran peserta pelatihan. Ibu-ibu rumah tangga peserta
ternak di kandang sekaligus untuk meningkatkan pelatihan menjadi terampil dalam membuat
kesuburan lahan dari pupuk yang dibuat. nugget ayam. Sebelumnya ibu-ibu ini tidak
Kegiatan ini dilakukan di Desa Sajiramekar dan mengetahui cara membuat nugget ayam. Melalui
Sukanegara. Metode yang digunakan adalah pelatihan ini, meningkatnya pengetahuan peserta
pertama mahasiswa memberikan penjelasan pelatihan tentang pentingnya mengkonsumsi
kepada peternak tentang manfaat pupuk organik, makanan yang mengandung protein hewani bagi
selanjutnya melakukan praktik. Guna mening- kesehatan, terutama untuk tumbuh kembang
katkan pemahaman peternak tentang cara anak-anak, serta bahayanya mengkonsumsi ba-
pemeliharaan ternak yang baik, termasuk cara han pengawet pada makanan. Secara tidak
membuat pupuk organik, peternak dibagikan langsung, dengan peningkatan pengetahuan dan
buku panduannya, sehingga dapat dipelajari keterampilan membuat nugget ini memberikan
sendiri di rumah seusai kegiatan berakhir. alternatif bahan pangan sumber protein hewani
Ketujuh, manajemen peternakan ayam yang sehat tanpa bahan pengawet. Khususnya
petelur. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa bagi anak-anak yang menyukai nugget, sehingga
Telagahiang. Potensi peternakan ayam petelur di tercukup asupan gizi protein hewaninya.
desa ini cukup besar. Banyak dijumpai kandang- Kegiatan edukasi peternakan menimbulkan
kandang ayam ras petelur milik warga setempat dampak positif kepada anak-anak usia TK dan SD.
atau warga luar desa. Kapasitas peternak dalam Anak-anak SD yang diberi penyuluhan tentang
mengelola usahanya ini masih rendah. Penge- pentingnya makanan dari hasil peternakan,
lolaannya belum mengacu pada kaidah-kaidah seperti daging dan susu menjadi meningkat
manajemen peternakan yang baik. Peternak pengetahuannya tentang hal tersebut. Anak-anak
diperkenalkan cara-cara mengelola peternakan juga bisa memilih susu kemasan yang aman
ayam yang baik, seperti dalam mengatur kan- untuk diminum, karena sudah dijelaskan tentang
dang, memberi pakan, cara menangani telur dan hal tersebut dan sudah mempraktikkan sendiri
menentukan kualitas telur, termasuk cara cara memilih susu kemasan yang aman di-
penentuan jenis kelamin (sexing) pada ayam. konsumsi. Bagi anak-anak TK yang diberikan
Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, materi pembelajaran tentang dunia peternakan
diskusi, dan praktik langsung di kandang ayam dengan metode bermain, menjadikan anak-anak
114
Vol 4 (2): 109117 Agrokreatif

Tabel 1 Dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat peternak di Kabupaten Lebak berdasarkan jenis kegiatan,
desa, dan penerima manfaat.
Jenis kegiatan Desa Dampak Penerima Manfaat
Langsung Tidak Langsung Tidak Langsung
Langsung
Pengolahan Bintangresmi Peningkatan keterampilan Peningkatan Ibu rumah Seluruh anggota
hasil ternak Ciminyak mengolah nugget, dan asupan tangga rumah tangga
(pembuatan Sajiramekar pengetahuan tentang makanan
nugget ayam) Telagahiang makanan bergizi dan sehat bergizi
tanpa bahan pengawet keluarga
Edukasi Bintangresmi Peningkatan pengetahuan Peningkatan Anak-anak Teman sebaya,
peternakan siswa SD tentang pen- asupan gizi usia SD ayah, dan ibu
tingnya protein hewani pada anak-
bagi tumbuh kembang anak
mereka dan mengiden-
tifikasi makanan berbahan Kesadaran
susu yang layak untuk memilih
dikonsumsi makanan yang
sehat
Sajiramekar Peningkatan pengetahuan Timbulnya Anak-anak Teman sebaya,
dan sikap positif siswa TK rasa cinta TK ayah, dan ibu
tentang hewan ternak terhadap
binatang
Pengelolaan Bintangresmi Peningkatan pengetahuan Peningkatan Peternak Peternak bebek
pakan (pakan dan keterampilan petani/ produktivitas bebek
alternatif) peternak bebek dalam ternak bebek, peserta
meramu pakan yang tepat melalui pelatihan
peningkatan
bobot badan
ternak
Telagahiang Peningkatan pengetahuan Peningkatan Peternak Peternak ayam
dan keterampilan petani/ produktivitas ayam
peternak ayam dalam ternak ayam, peserta
meramu pakan yang tepat melalui pelatihan
peningkatan
bobot badan
ternak
Sosialisasi Bintangresmi Peningkatan pengetahuan Peningkatan Peternak Peternak
kesehatan dan keterampilan peternak produktivitas peserta ruminansia kecil
ternak tentang kesehatan ternak ternak melalui pelatihan dan besar
melalui sanitas/keber- pencegahan (kambing, sapi,
sihan kandang ternak sakit kerbau)
atau mati
Pembuatan Ciminyak Peningkatan pengetahuan Peningkatan Peternak Rumah tangga
pakan Sukanagara dan keterampilan pem- produktivitas peternak
fermentasi buatan pakan fermentasi ternak
jerami (silase) (silase)
Pembuatan Sajiramekar Peningkatan pengetahuan Peningkatan Peternak Rumah tangga
pupuk organik Sukanagara dan keterampilan pem- produktivitas peternak
(bokashi) buatan pupuk bokashi ternak
Manajemen Telagahiang Peningkatan engetahuan Peningkatan Peternak Rumah tangga
peternakan dan keterampilan peternak produktivitas ayam peternak
ayam petelur tentang pengelolaan ayam ayam petelur petelur
petelur yang tepat, dari
aspek perkandangan,
pakan, penilaian kualitas
telur dan metode sexing
pada ayam

mengenal dunia peternakan. Dampaknya anak-


115
Agrokreatif Vol 4 (2): 109117

mengenal dunia peternakan. Dampaknya anak- Seiring dengan kegiatan sosialisasi kesehatan
anak TK banyak yang tidak takut lagi dengan ternak, petani juga diperkenalkan pembuatan
binatang ternak. Secara tidak langsung dengan pakan ternak yang telah difermentasi atau yang
pengetahuan dasar ini, menjadikan anak-anak dikenal dengan silase. Dampak kegiatan ini
mencintai dunia peternakan. Diharapkan anak- adalah petani memahami manfaat pakan yang
anak termotivasi untuk terjun di bidang telah difermentasi dibandingkan dengan pakan
pertanian/peternakan kelak di kemudian hari. yang tidak difermentasi terlebih dahulu, seperti
Dampak kegiatan ini tidak hanya langsung di- jerami yang langsung diberikan ke ternak.
rasakan oleh anak-anak yang mengikuti kegiatan Dampak lainnya langsung diberikan ke ternak.
tersebut tetapi juga meluas kepada ke teman Dampak lainnya adalah petani terampil membuat
sebaya sebagai peer group dan juga kepada kedua pakan silase sendiri. Dampak lebih lanjut, di-
orang tuanya. harapkan produktivitas ternak meningkat,
Pengelolaan pakan (pakan alternatif) di Desa sebagai akibat dari pakan yang diberikan lebih
Bintangresmi dan Telagahiang memberikan berkualitas.
dampak positif. Peternak bebek dan peternak Kegiatan manajemen peternakan ayam pe-
ayam sebagai peserta pelatihan menjadi me- telur di Desa Telagahiang telah memberikan
ningkat pengetahuannya tentang pentingnya dampak positif bagi para peternak ayam.
pemberian pakan alternatif dan sekaligus Pengetahuan dan keterampilan peternak ayam
meningkat keterampilannya dalam membuat meningkat setelah dilakukan kegiatan ini. Pe-
pakan tersebut. Selama ini peternak hanya mem- ternak menjadi paham pentingnya mengelola
berikan pakan satu jenis, misalnya dedak saja dan ternak ayam petelur yang tepat. Peternak juga
tidak memberikan tambahan vitamin. Setelah menjadi terampil dalam mengatur dan menjaga
ikut pelatihan peternak dapat membuat menu kebersihan kandang, cara memberikan pakan
ransum pakan yang bergizi lengkap, dengan yang berkualitas, cara memanen atau menangani
menambah jenis pakan sesuai menu tersebut. telur termasuk cara menentukan kualitas telur,
Peternak juga sudah dapat membuat pakan serta menentukan jenis kelamin ayam (sexing).
tambahan sebagai vitamin dari bahan lokal, Dampak lanjut dari kegiatan ini adalah peningkan
seperti sari belimbing wuluh yang dapat me- produksi dan kualitas telur yang dihasilkan oleh
ningkatkan palatabilitas dan kecernaan pakan peternak, sehingga dapat meningkatkan penda-
ternak ayam, dan penambahan sari kunyit untuk patan usaha sekaligus rumah tangganya.
peningkatan bobot badan ayam. Dampak tidak
langsungnya adalah peningkatan produktivitas
hasil peternakan para peternak ini, mengingat SIMPULAN
dampak dari pakan yang berkualitas bobot badan
ternak meningkat termasuk daya tahan tubuhnya Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan
juga meningkat. Keberhasilan dari peternak masalah peternakan di desa-desa lokasi KKN di
peserta pelatihan dapat ditularkan ke peternak Kabupaten Lebak menunjukkan bahwa potensi
lain, sehingga semakin banyak peternak yang peternakan yang dapat dikembangkan di lokasi
menerima manfaat kegiatan ini secara tidak tersebut adalah ternak sapi, kerbau, kambing,
langsung. dan ayam. Kendala yang yang dihadapi dalam
Kegiatan sosialisasi kesehatan ternak yang pengembangan ini adalah pengetahuan peternak
dilakukan di Desa Bintangresmi telah membe- tentang manajemen pemeliharaan ternak yang
rikan dampak yang positif bagi para peternak. masih rendah, terutama dalam pencegahan pe-
Pengetahuan peternak tentang menjaga keber- nyakit ternak, pemberian pakan, serta pe-
sihan kandang telah meningkat. Sebelumnya ngolahan hasil peternakan. Pelaksanaan kegiatan
peternak tidak mengetahui hubungan antara pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa KKN
kebersihan kandang dengan sakit atau matinya telah melibatkan masyarakat, baik dalam peren-
ternak yang dimilikinya. Melalui kegiatan ini, canaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Dampak
peternak juga meningkat pengetahuannya yang dirasakan dari berbagai kegiatan tersebut
tentang pentingnya memberikan pakan yang bersifat positif baik secara langsung maupun
berkualitas, dan manfaat vaksinasi untuk kese- tidak langsung dirasakan oleh penerima manfaat
hatan ternaknya. Secara tidak langsung, dampak (beneficeries). Dampak langsung berupa pe-
lanjutnya adalah meningkatnya produktivitas ningkatan pengetahuan dan keterampilan
ternak sebagai akibat dari ternak sehat dan masyarakat dalam mengelola usaha ternaknya,
berkurangnya tingkat kematian ternak. seperti mengatur kandang, pemberian pakan,
116
Vol 4 (2): 109117 Agrokreatif

pengolahan limbah ternak menjadi pupuk DarithS, Xu S, Yu W, Gafar AA, Kennvidy S,


organik, pengolahan hasil ternak menjadi ma- Ratanak O, Mbala EM .2017. Potentials and
kanan siap saji, dan peningkatan pengetahuan Constraints of Small-Scale Livestock
dan minat generasi muda di bidang peternakan Productions in Cambodia. World Journal of
melalui penyuluhan pada anak-anak usia sekolah. Engineering and Technology. 5(2B): 15–22.
Hal-hal yang disarankan untuk meningkatkan https://doi.org/10.4236/ wjet.2017.52B002
keberlanjutan kegiatan pemberdayaan adalah
Djayanegara A. 2005. Pembentukan Jejaring
bagi lembaga penyelenggara KKN agar tetap
Komunikasi Sistem Integrasi Sawit-Sapi.
mengirimkan mahasiswanya ke Kabupaten
Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi
Lebak. Bagi mahasiswa berikutnya sebaiknya
Kepala Sawit-Sapi. Jakarta (ID): Pusat
tetap melanjutkan kegiatan yang telah dirintis
Penelitian Pengembangan Peternak, Badan
oleh mahasiswa sebelumnya, sehingga berke-
Penelitian dan Pengembangan Departemen
sinambungan dengan memperluas cakupan
Pertanian.
wilayah kerja serta meningkatkan partisipasi
yang lebih aktif dari warga desa dalam setiap Kongolo M, Dlamini DK. 2012. Small - Scale
kegiatan. Livestock Farming in Developing Areas of
Swaziland and South Africa. AFRREV STECH
(An International Journal of Science and
DAFTAR PUSTAKA Technology Bahir Dar, Ethiopia). 1(3): 100–
111.
Adam R. 2008. Empowerment, Participation and Suryanti R. 2011. Penerapan Integrasi Usaha
Sosial Work. New York (US): Palgrave Tanaman dan Ternak serta Kebutuhan
Macmillan. https://doi.org/10.1007/978-1- Penyuluhan Pertanian (Kasus Integrasi Usaha
137-05053-3 Kakao dan Sapi Di Kecamatan Harau
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Nilai tukar Kabupaten Lima Puluh Kota). [Thesis]. Padang
petani ntp banten januari 2018 sebesar (ID): Universitas Andalas.
10,166 atau naik 0,13 persen. [Internet]. Rappaport J. 1984. Studies in empowerment:
[diunduh 2018 Maret 15]: 1400-1425. Introduction to the issue. Prevention in Human
Tersedia pada: https://lebakkab.bps.go.id Services. 3(2–3): 1–7. https://doi.org/
/pressrelease/2018/02/19/47/nilai-tukar- 10.1300/J293v03n02_02
petani-ntp-banten-januari-2018-sebesar-
101-66-atau-naik-0-13-persen.html. Zimmerman MA. 2000. Empowerment Theory:
Psychological, Organizational and Community
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Levels of Analysis. Handbook of Community
Pembangunan Manusia. [Internet]. [Diunduh Psychology. Dordrecht, Netherlands (NL):
2018 Maret 15]: 1430–1450. Tersedia pada: Kluwer Academic Publishers. https://doi.org/
http://ipm.bps.go.id/assets/files/ 10.1007/978-1-4615-4193-6_2
ipm_2013.pdf.

117

Anda mungkin juga menyukai