Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

BAHASA INDONESIA & TTL

ALIEF SYAHRULPUTRA A.
44416014
YAPTO PRAWIRA YUDA
44416008

2 D4 TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PENGEMBANGAN TANGAN & KAKI IMITASI BERBASIS
TACTILE SENSOR

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyandang disabilitas atau penyandang cacat adalah setiap orang yang

mempunyai kelainan fisik dan atau mental sejak dari lahir maupun dikarenakan suatu

peristiwa/tragedi, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan

baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya. Salah satunya dalam hal

beraktifitas sehari-hari atau bergerak.

Sebelum memasuki zaman yang era modern ini, berbagai macam penelitian

dilakukan untuk membantu para penyandang cacat agar dapat memaksimalkan

kegiatan beraktifitasnya sehari-hari namun pada masa tersebut prinsip kerja yang

dipakai hanya sampai pada batasan prinsip kerja mekanik saja. Sebagai contoh tangan

imitasi dengan murni prinsip kerja mekanik hanya mempunyai gerakan lengan yang

kaku, gerakan jari yang hanya sekedar lepas dan genggam tanpa mampu

menggerakkan tiap-tiap jarinya.

Selanjutnya, sebuah prototype telah dibuat pada masa kini atau yang lebih di

kenal dengan era modern, sebuah system untuk tangan dan kaki imitasi telah

dikembangakan kemudian dinamakan dengan nama tangan atau kaki bionic dengan
menggabungkan prinsip kerja mekanik dan prinsip kerja elektronika yang dapat lebih

mengefisienkan cara kerja tangan dan kaki imitasi berbasis sensor MyoWare atau

sensor otot yang dipasang pada otot untuk menggerakkan tangan dan kaki bionic

tersebut. Sebagai contoh salah seorang anggota TNI yang bernama Serka Marinir

Siswadi adalah orang pertama di Indonesia yang memakai tangan bionic itu

dikarenakan suatu insiden latihan menjinakkan bom yang menimpanya. Melalui hasil-

hasil yang telah dicapai, sensor MyoWare yang dipasang dalam tangan bionic

didukung dengan daya DC menghasilkan proses pendeteksian otot pada lengan yang

ditempelkan di tangan bionik. Alhasil berbagai gerakan seperti menulis, bersalaman,

mengambil makan ataupun minum bisa dilakukan oleh Serka Siswadi dengan tangan

bionik.

Pada penelitian lain, sebuah sistem yang berdasarkan teknik miniaturisasi

elektronika telah mencoba mengembangkan lagi tangan bionic dengan inovasi

penambahan pemasangan sensor di steiap jari-jarinya yang dihubungkan dengan

MyoWare yang melanjutkan sinyal listrik yang terhubung dengan beberapa kabel

elektroda ke syaraf otot dan diteruskan ke sel-sel otak pengguna agar pengguna dapat

merasakan secara pasti apakah benda yang disentuh bersifat keras atau lembut, bulat

atau persegi. Namun sementara ini pengembangan teknologi baru tersebut masih

dalam tahap uji coba yang membutuhkan beberapa dekade lagi untuk

menyempurnakannya.
1.2 Rumusan Masalah

Saat ini, pengembangan system pada tangan dan kaki bionik yang dapat

merasakan secara pasti sensasi suatu benda masih pada tahap penelitian yang belum

pasti dikarenakan kendala pada sensor canggih pada setiap jari tangan & kaki bionik.

Kemudian tangan dan kaki bionic pada saat ini hanya dapat digunakan untuk

penyandang cacat yang telah mengalami suatu tragedy dikarenakan memori dalam

merasakan sensasi suatu benda tidak dimiliki oleh penyandang cacat sejak lahir.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Beberapa aspek permasalahan yang menjadi ruang lingkup penelitian dalam

tulisan ini adalah :

1. Sistem ini ditujukan untuk para penyandang cacat sejak lahir dan penyandang

cacat dikarenakan suatu tragedy.

2. Pencarian benda yang akan dilakukan uji coba tangan dan kaki bionic dengan

kriteria bentuk dan sifat benda.

3. Metode pelatihan baru yang dapat diterapkan bagi penyandang cacat dari lahir.

4. Sistem terdiri dari hasil pengembangan tangan dan kaki bionik yang di tiap jari-

jarinya dipasangkan alat yang berbasis tactile sensor.

1.4 Tujuan & Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pengembangan penelitian ini

adalah agar penyandang cacat bawaan dari lahir dan penyandang cacat yang
dikarenakan suatu tragedy dapat menjalani kegiatan aktifitasnya sehari-hari dalam

bermasyarakat sehingga penyandang cacat mampu melalui kehidupan yang layak

seperti orang-orang normal lainnya dan kesenjangan-kesenjangan sosial dalam

masyarakat dapat diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai