TEROWONGAN
TEKNIK TEROWONGAN
Terowongan pada dasarnya didefenisikan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan tanah
atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang
terbuka pada lingkungan luar. Terowongan dibuat melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan
bebatuan sehingga metode konstruksi tergantung dari keadaan tanah.
3. navigasi
4. Terowongan tambang
Metode pembuatan terowongan yang biasa digunakan adalah metode potong-tutup, metode ini
merupakan metode yang paling simpel untuk terowongan dangkal di mana area di atas lokasi
yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dengan atap di atasnya.
Setelah itu, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali. Konstruksi umumnya bertingkat dua,
yang memungkinkan adanya pengelolaan secara ekonomi dan keamanan seperti loket tiket,
stasiun, akses penumpang dan jalan keluar darurat, ventilasi, saluran asap, ruang staf, dan
ruang perlengkapan.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Terowongan
a. Lokasi
b. Metode konstruksi
c. Material
1. Massa batuan yang komplek ; gaya-gaya yang dihasilkan oleh redistribusi tegangan awal.
d. Memberikan kepastian setinggi – tingginya bagi suatu proyek dan dan memberi wawasan
kepada engineer mengenai kondisi yang mungkin terjadi saat pelaksanaan.
-Topografi lereng yang terdiri dari dua tipe dapat dikenali e.Mudah dikenali adanya tanah
longsor, patahan, struktur geologi seperti antiklin- sinklin, dome.
c.Peta batuan :litologi dan batas-batasnya serta struktur geologid.Peta geologi teknik : singkapan
batuan dan derajat pelapukan, material bahan bangunan
d. Survei geofisikaa.Keuntungan : tidak merusak obyek yang diselidiki, cepat dan unit costnya
rendah.b.Kerugiannya : ketelitian rendahc.Dilakukan sebelum pemboran → untuk menentukan
lokasi pemborand.Teknik yang umum digunakan neutron density dan teknik gamma.e.Metode
yang digunakan : seismic refraction, survei resistivity.
e. Pemboran eksplorasiPemboran merupakan metoda yang paling umum untuk eksplorasi detil,
seperti keterangan yang spesifik dari batuan,variasi material dan sifat-sifat fisiknya.Daerah yang
memerlukan eksplorasi lebih detil adalah :
-Portal
-Topografi rendah di atas terowongan, yang biasanya menggambarkan struktur batuan lemah.
-Daerah geser
-Sumur uji
-Pengujian in-situ
-Pengujian laboratorium
Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan adalah cara yang paling umum dipakai
untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) dapat diketahui sifat fisik
batuan, dan informasi penting lainnya.
-Daerah yang secara topografi dekat terowongan, karena biasanya secara struktur lemah
(overburden tipis).
-Daerah yang berpotensi air tanah tinggi dan dan adanya batuan porous.
a. Cara portal
-Full faceCara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan. Cara ini cocok
untuk penampang melintang kecil hingga diameter 3 m, tapi dengan gunakan Drill jumbo menjadi
dapat untuk terowongan ukuran besar.Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah pekerjaan
menjadi lebih cepat,
-Heading dan bench Cara penggaliannya adalah bagian atas terowongan digali lebih dulu
sampai mencapai 3 – 3.5 m (heading), selanjutnya penggalian bagian bawah penampang
dikerjakan (bench cut) sampai membentuk penampang yang diinginkan. Proses ini diulangi
sampai seluruh lintasan terowongan tercapai.
-Drift Cara yang digunakan dalam metoda ini adalah dengan menggali terlebih dahulu lubang
bukaan yang berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan, kemudian diperbesar sampai
membentuk penampang yang direncanakan. Berdasar posisi lubang terhadap sumbu
terowongan :
-Side drift Dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang lintasan terowongan.
Selanjutnya penggalian bagian arch diikuti dengan pemasangan penyangga sementara. Selesai
penyangga dipasang, penggalian bagian tengah dikerjakan. Keuntungan dari cara ini adalah
proses lining dapat dikerjakan sebelum penggalian bagian tengah dilaksanakan, metoda ini
efektif untuk terowongan besar dengan kondisi batuan yang buruk. Sedangkan kerugiannya
adalah pekerjaan perluasan harus menunggu drift selesai dikerjakan
-Top drift Digunakan untuk penggalian endapan. Metodanya mirip dengan heading and bench.
-Bottom drift Penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang. Pembuatan
lubang – lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang dilakukan dengan
membor dari Bottom drift vertikal ke atas.
-Sumuran vertikal Awal dibuat lubang vertikal sampai pada terowongan yang akan digali.
Dengan demikian akan terbentuk tiga buah heading face. Sumuran dapat bersifat sementara
atau permanen. Sumuran sementara berfungsi saat pelaksanaan → membantu pembuangan
pelaksanaan pembuangan sisa – sisa peledakan (mucking), salah satu jalur untuk mensuplai
peralatan dan material, dsb. Sumuran permanen → bila masih tetap berfungsi setelah
terowongan mulai digunakan untuk keperluannya, misal sebagai sarana ventilasi.
-Pilot tunnel Pillot tunnel digali paralel pada jarak ± 25 meter dari sumbu terowongan yang
direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 – 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan utama sendiri
dilakukan dengan metoda drift. Pada interval tertentu dibuat cross cut memotong sumbu utama
rencana. Bila cross cut mencapai drift, proses pelebaran dimulai dari titik ini dengan dua heading
face. Bila cross cut mencapai titik dimana drift belum mencapai titik ini, maka drift heading
dilakukan dengan titik potongan melintang.
Hal-hal yang mendasar sebagai data masukan untuk menjalankan program Program Rheo-
Staub adalah
1.Geometri permodelan ; disusun dari beberapa elemen dan node dipilih dan disesuaikan atau
mendekati dengan keadaan yang sebenarnya.
2.Data material ; berupa sifat fisik dan mekanik massa batuan seperti specific weight (), Poisson
Ratio () dan Modulus Elastisitas ().
3.Sistem Pembebanan ; disesuaikan dengan pembebanan yang terjadi atau mendekati keadaan
sebenarnya. Pembebanan dapat dilakukan dengan satu arah dan dua arah.
4.Kondisi Batas ; Hal ini berdasarkan dari sistem pembebanan dan geometri model. Dimana ada
salah satu atau lainnya dianggap atau diasumsikan tidak mengalami tegangan dan pergerakan.
TUGAS METODE NUMERIK
PENERAPAN METODE NUMERIK DALAM
PERTAMBANGAN
Disusun Oleh :
RAHUL DEREN
19306054