JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas
waktunya.
Saya menyadari bahwa paper ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran dari teman-teman dan pembaca tetap kami harapkan. Semoga paper ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..……………………………………………………. i
1.3 Tujuan,,,,…………………………………………………………... 2
Sulawesi Tengah
ii
BAB I PENDAHULUAN
ilmu melepaskan diri dari filsafat. Definisi ilmu umumnya didasarkan pada apa
yang dikerjakan oleh ilmu itu dengan melihat metode yang dikembangkan. Maka
Ilmu filsafat merupakan salah satu cabang ilmu dari ilmu-ilmu sosial.
Diantara banyak tokoh filsafat salah satunya yaitu Georg Wilhelm Freidrich
Hegel atau sering disingkat GWF Hegel. Salah satu filsuf terkenal yang berasal
dari Jerman dengan konsep dialektika atau sering disebut dengan dialektika Hegel.
Menurut Hegel dalam teori ini yaitu ada dua hal yang dipertentangkan lalu
(pengingkaran) dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Dari konsep ini juga diartikan
sebagai penalaran dengan dialog sebagai suatu cara dalam suatu penyelidikan.
baik di bidang sosial maupun ilmu alam. Bahkan dari dulu dialektika sudah
digunakan, misalnya seperti Charles Darwin tentang teori seleksi alam atau teori
yang sejenis. Mahluk hidup yang berkelainan-kelainan kecil ini berbeda dalam
penyesuain diri terhadap lingkungan. Hanya mahluk hidup yang mampu
atau bertahan hidup. Teori ini menjadi suatu revolusi besar di bidang biologi. Jadi
dialektika Hegel sangat penting dalam suatu penalaran sehingga tulisan ini dibuat.
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
Pada jaman yunani kuno ilmu dan filsafat sangat sukar dibedakan.
ilmu melepaskan diri dari filsafat. Pada waktu masih bagian dari filsafat, definisi
Ilmu tergantung filsafat yang dianut, sedangkan sewaktu posisi ilmu lebih bebas
dan mandiri definisi ilmu umumnya didasarkan pada apa yang dikerjakan oleh
ilmu itu dengan melihat metode yang dikembangkan. Maka berkembanglah ilmu-
ilmu alamiah (natural science) dan ilmu-ilmu social (social science) (Semiawan
dkk., 2010).
yang sedalam-dalamnya dari segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Dalam
mencari sebab yang sedalam-dalamnya itu kita bersifat kritis. Kritis artinya tidak
terkadang kritis, maka terkadang kita kembali ke pertanyaan awal, titik awal
dimana pertanyaan itu bermula (Hendrajaya, 2010). Filsasat berasal dari bahasa
Yunani yaitu philosophia yang terdiri dari dua suku kata philos yang berarti cinta
dan sophos berarti kebijaksanaan atau filsafat sering diartikan singkan dengan
cinta kebijaksanaan.
suatu disiplin, dalam disiplin ini konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan
dkk., 2010).
lahap membaca literatur, surat kabar, esai filsafat, dan tulisan-tulisan tentang
disebabkan oleh ibunya yang luar biasa progresif yang aktif mengasuh
kelas menengah yang mapan di Stuttgart. Ayahnya seorang pegawai negeri dalam
sakit-sakitan dan hampir meninggal dunia karena cacar sebelum mencapai usia
berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu
yang empris indrawi. Pengertian yang terkandung di dalamnya berasal dari kata-
kata sehari-hari, spontan, bukan reflektif, sehingga terkesan abstrak, umum, statis,
dan konseptual. Pengertian tersebut diterangkan secara radikal agar dalam proses
pengertian kedua yang kosong, formal, tak tentu, dan tak terbatas. Menurut Hegel,
pertama. Konsep pemikiran kedua ini juga diterangkan secara radikal agar
melengkapi dua konsep pengertian yang saling berlawanan agar tercipta konsep
Sebagai sebuah analogi yang sederhana ada ‘telur’ sebagai thesis, yang
kemudian muncul ‘ayam’ sebagai sintesis, yang antitesisnya ‘bukan ayam’. Dalam
dialektika ini bukan berarti ‘ayam’ yang menghancurkan ‘telur’ namun dalam hal
ini ‘telur’ telah melampaui dirinya sehingga menjadi ‘ayam’ dengan sebuah
proses, yang kemudian kembali menjadi telur, dan terus seperti itu.sehingga
dialektika merupakan suatu pergerakan dinamis menuju perubahan (Hendrajaya
dkk., 2011).
yang lebih dahulu ada, Ide atau Materi? Pertanyaan sederhana inilah yang dapat
membagi seluruh filsafat di bumi ini dengan jitu menjadi dua kubu yang jelas:
Idealis dan Materialis. Di satu sisi berdiri Kaum Idealis, kaum yang “umumnya”
memihak pada yang berkuasa dan kaya. Di sinilah berdiri filsuf-filsuf terkenal
Materialis yang berpihak pada proletar dan kaum tertindas. Disinilah berdiri
Heraclitus (sejarawan Yunani yang jitu), Demokritus (penganjur teori atom yang
(revolusioner Prancis), dimana berpuncak pada Marx dan Engels (ITB, 2012).
mengambil satu contoh dari barisan para pemikir di kubu tersebut, kita dapat
sebelumnya. Untuk kaum idealis, kita ambil contohnya David Hume. Untuk
mendeskripsikan seluruh karya dia dalam satu kalimat, mari kita kutip
bernama buah jeruk itu apa, maka yang di ketahui hanya sifat dari jeruk, yaitu
mencatat rupa dan rasa tadi menjadi pengertian, konsepsi, seperti pengertian berat,
konsekuensi menarik: dari ilustrasi tadi, karena saya yang merasakan dan melihat,
maka saya sah membuat konsepsi tentang si jeruk, dan karenanya jeruk menjadi
sebuah konsep di kepala saya, bukan sebuah benda. Saya hanya melihat konsep
jeruk di kepala saya, bukan melihat suatu benda bernama jeruk. Dengan begitu
sendiri (yang kenyataanya secara sains terdiri dari materi) dan hanya mengakui
adanya ide, konsep saja. Ergo, dia mengakui bahwa sebetulnya dia sendiri tak ada,
dia cuma konsep semata. Itulah konsekuensi mutlak dari Idealisme, dengan
Hume dengan memisahkan ide dari materi, dan menganggap bahwa ada ide dulu,
baru ada materi (ingat pertanyaan di atas), menyangkal dirinya (yang dimana dia
karena bagaimana mungkin idealisme ada, jika tidak ada orang yang beridealis?
Praktis, bisa kita simpulkan sesudah Hume, filsafat idealisme sudah mati.Tapi
seperti pocong, dia datang lagi memakai hantu bernama Logika Mistik, logika
panca indera kita, tapi benda itu sendiri tidak bisa kita ketahui. “Kalau sudah kita
ketahui sesuatu benda dengan pancaindera, apa lagi yang mesti kita ketahui
tentang benda itu?” tanya kaum materialis. Kaum Materialis, selalu berpegang
pada kenyataan, mengungkapkan itu sudah cukup. Tapi buat Kant, sang kritikus,
tidak cukup. Ia tidak sepenuhnya memihak pada Hume dan jujur, bahwa benda itu
tidak ada, yang ada hanya konsepsi, suatu pemikiran yang menghayal atau intuisi
dan imajinasi di otaknya. Jawab Engels, pasangan Karl Marx dalam Dialektika
Materialis, menjawab dengan jitu. Benda yang sendirinya tidak diketahui, dengan
panca indera, pengalaman, dan kerja kita menjadi benda yang kita ketahui.
Illustrasi: Air yang dulu tidak kita ketahui, dan karenanya kita pandang sebagai
konsep ajaib, sekarang sudah kita ketahui dengan perkakas di atas memiliki rumus
kimia H2O, memiliki rapat massa, memiliki sifat-sifat likuid tertentu, dst.
membuat konsepsi ajaib yang hanya dirasakan tadi, menjadi kenyataan yang
dunia ini, menempatkan Ide menjadi sebuah Tuhan yang tak boleh dipertanyakan,
sebuah Logika Mistik, yang bernama Ide Mutlak. Hegel mengungkapkan bahwa
Ide Mutlak lah yang membuat Sejarah, sebuah Realita, “Die absolute Idee mach
dibuat oleh Absolute Idee, yang tergambar pada filsafat. Pemaparan Hegel ini
negara, masyarakat, semua ini ada karena izin dari sesuatu yang Rohaniah
bernama Tuhan. Cuman kali ini nama Tuhan diganti dengan Absolutee Ide.
Rohani Hegel yang bernama Absolutee Ide tidak berbeda dengan agama, dimana
kepala, bukan sebuah kenyataan.Tidak jauh dengan berdoa atau bertapa siang dan
tergantikan sejak Rennaisance oleh Fisika. Konsekuensi dari Rohani Hegel adalah
BBM karena takut gagal bayar APBN (dimana ini adalah satu konsep dari sekian
banyak konsep alternative dalam menyelesaikan gagal bayar APBN). Di sisi lain
Rakyat tidak ingin BBM naik karena efek naik BBM membuat mereka tidak
sanggup lagi hidup layak (dimana ini adalah kenyataan yang siapapun bisa lihat).
hanya melihat angan-angan mereka sendiri saja. Rakyat jelas ngotot, karena
karena itu menyatakan:” Tapi inilah kenyataan nya, kami melarat!”. Ketika
dihadapkan dengan permodelan demikian, jelas Dialektika Hegel gagal disini, dan
inilah yang membuat Marx hanya mengambil teknik Dialektika Hegel yang jitu,
pikirannya juga banyak memberi pengaruh kepadak Marx dan Engels. Tapi
setelah dia melemparkan Dialektika dan hidup terpencil di dalam alam konsep,
atau otaknya saja, maka hasil pemikiran nya cenderung semakin lama semakin
sama sepert Hegel dan Kaum Rohaniawan, terbang jauh dari dunia ini.
Maka dari situlah Karl Marx, seorang filsuf yang pada zamannya
dasar berangkatnya dia punya filsafat. Karena Materialisme adalah paham yang
makan dahulu sebelum berpikir.” Jelas, bagaimana orang bisa berpikir kalau dia
mati?
Dari situlah ia membuat salah satu postulatnya, yaitu “Negara adalah satu
Perjuangan antar kelas inilah yang menjadi energi yang membentuk sejarah
masyarakat, energi yang membentuk Negara, bukan Absolute Ide nya Hegel.
Zamanlah yang menjadi panggung dialektika dalam menentukan arah perubahan.
Kalau pada Zaman Perbudakan, pertentangan antara kaum budak dan tuan
perubahan menuju zaman baru. Karena Sejarah adalah suatu proses Dialektika
yang nyata dan lurus, maka Sejarah Materialisme berganti nama menjadi
selanjutnya disebut Marxisme ini, Dialektika Hegel mutlak terbagi dua: Dialektika
Idealisme, yang masih diikuti oleh kaum penindas dan berkuasa serta reaksioner,
dan Marxisme, yang menjadi senjata mutakhir kaum buruh dan petani, atau sering
tambah Marx, tidak akan mati selama masih ada perjuangan antar kelas ini,
selama ada kaum yang menindas dan terindas. Kaum hartawan dan akademisi
meninabobokan kaum pekerja, dengan memberi ilusi, “tidak apa-apa di dunia ini
menderita, entar di akhirat bakal nikmat, dapat bidadari dst.” Dengan senjata
bernama Angan-angan dan Konsepsi, dan teknologi dan sains di tangan mereka,
reaksioner, dan penguasa menindas kaum buruh dan petani, lewat sistem Nilai
Nilai tambah dihasilkan oleh pekerja ketika dia merubah suatu barang
mentah menjadi barang siap pakai. Nilai tambah ini seharusnya adalah
sebagai untung dalam bentuk uang, yang nantinya bertumpuk di kaum pemodal,
merepresentasikan nilai barang dan jasa yang ada. Terus, uang untung tersebut
produksi terus menerus memusat di para pemodal, membuat pemodal yang tidak
memberi kerja nyata semakin tinggi nilainya, dan membiarkan pekerja semakin
lama semakin hilang nilai kerjanya akibat inflasi. Alhasil?Yang kaya yang makin
kaya, yang miskin makin miskin, namun tidak mati, supaya mereka tetap kerja
terus. Hal inilah yang membuat Marx melihat kaum pekerja harus berjuang
menumbangkan kaum penindas lagi, agar mereka bisa hidup layak, dengan cara:
ras, dst, agar tidak dipecah belah oleh kaum Penindas dengan Idealisme.
3. Seluruh Kaum Proletar harus menumbangkan secara tuntas dan tanpa ampun
kaum Penindas, dalam segala sektor, melalui aksi dan perjuangan bersenjata
atau damai.
dunia (internasional) tanpa kelas dan tanpa sekat nasional, dimana nilai
yang bukan dicapai secara individu, tapi secara komunal dan universal. Dari kata
komunal ini hasil akhir ini dinamai Komunisme, yang manifestonya berisi outline
dari tujuan dan sasaran dan pernyataan Komunis, yang dideskripsikan oleh
melepaskan diri dari rantai yang mengikatnya.Tidak ada lagi yang mereka harus
Tapi semangat yang terkandung dari dialektika hegel tentang sintesis (pengiyaan),
di ilmu-ilmu social juga di ilmu alam. Hal ini sudah dimulai dari sejak jaman
dahulu.
Sebelum ditemukannya teori Darwin tentang seleksi alam yang diilhami
oleh ahli yang mendahuluinya yaitu Sir Thomas Robert Malthus yang menyatakan
bahwa: tetua akan menurunkan zuriat (anakan) yang jumlahnya jauh lebih banyak
akan dihasilkan jauh lebih banyak dari tetuanya tapi anakan yang hidup ini akan
bersaing dengan sesamanya baik terhadap makanan, ruang, udara dan sebagainya
sehingga yang mampu beradaptasi terhadap kompetisi ini yang akan hidup
persaingan inilah yang oleh Darwin disebut seleksi alam atau teori evolusi. Juga
sehingga sifat nya akan diturunkan melalui anaknya. Artinya yang mampu
pada mahluk hidup yang sejenis. Mahluk hidup yang berkelainan-kelainan kecil
ini berbeda dalam penyesuain diri terhadap lingkungan. Hanya mahluk hidup yang
lebih besar atau bertahan hidup. Teori ini menjadi suatu revolusi besar di bidang
biologi.
adanya keragaman dalam jenis. Dia juga tidak dapat menerangkan kenapa sifat
keragaman itu bisa diturunkan dari tetua kepada keturunannya. Pada ahli botani
lamarckiana) bahwa adanya perubahan yang tiba-tiba dari tetua yang diwariskan
yang didapat Darwin melalui seleksi sama sekali tidak dapat diwariskan. Para ahli
ilmu hayat ketika itu belum dapat membedakan mana suatu jenis yang terdiri atas
genotip yang sama dan mana yang terdiri atas berbagai genotip.
Inilah jasa para ahli genetika populasi Fisher, Dobznsky, Wright dan
kenyataan itu untuk menunjukkan bahwa seleksi alami memang bekerja di dalam
populasi besar mengubah bentuk suatu jenis menjadi jenis yang lain sesuai dengan
tekanan seleksi yang dikenakan oleh alam ataupun secara buatan yang dilakukan
Dari contoh diatas seperti teori Thomas Robert Malthus, teori Darwin,
teori Hugo de Vries, Johannsen, dan Fisher dkk dapat disimpulkan bahwa
dialektik atau dialektika adalah penalaran dgn dialog sebagai cara untuk
menyelidiki suatu masalah ( seni berpikir secara teratur, logis dan teliti yang
diawali dengan tesis, antitesis, dan sintesis bahwa didalam suatu penelitian,
membuat karangan ilmiah, atau suatu tulisan publikasi kita diharapkan untuk
berpikir teratur atau sistematis sehingga apa yang kita ungkapkan pada isi tulisan,
atau penelitian mudah dimengerti oleh pembaca. Pada teori Darwin ini Darwin
tetap tidak berubah. Tetapi oleh Darwin bahwa mahluk hidup di alam mengalami
suatu temuan baru atau novelty meskipun ide temuan baru ini dari teori
sebelumnya seperti teori Darwin tentang seleksi alam yang diilhami oleh
pernyatan dalam suatu makalah yang dibuat oleh Sir Thomas Robert Malthus.
Demikian juga teori mutasi oleh Hugo de Vries, teori Fisher dkk dilhami oleh
biasanya dibarengi adanya suatu proses tesis, yang merupakan pernyatan atau
teori yang didukung oleh argument atau alasan kenapa kita mengemukakan
adanya temuan baru. Dengan demikian pembaca akan paham dengan teori baru
kita.
(antithesis) dengan teori sebelumnya, atau diilhami oleh teori sebelumnya tetapi
sehingga merupakan kesatuan yang selaras, atau penentuan hukum yang umum
berdasarkan hukum-hukum yang khusus (sintesis), yaitu alasan mengapa itu kita
katakan suatu temuan baru dengan keselarasan dalam penyampain baik secara
alam selalu mewarnai perdebatan dalam kontek sumberdaya alam. Tidak jarang
perdebatan tersebut juga terjadi antara konservasionis dengan mereka yang pro
Tambang Emas Poboya merupakan salah satu contoh masalah yang serius di
Taman Hutan Raya (Tahura), yang dibuka oleh sekelompok masyarakat. Tahura
merupakan salah satu kawasan lindung yang terletak di antara Kota Palu dan
(Noer, 2011).
Kurang lebih dalam tiga tahun terakhir ini, telah terjadi penambangan di
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, yang dimanfaatkan bagi
galian para penambang. Pemukiman penambang yang ramai oleh warung dan toko
bahkan bengkel kendaraan pun ada di sana, layaknya Pasar Masomba atau Pasar
lingkungan dari kegiatan ini diantaranya udara, air dan tanah di sekitar kawasan
ini telah tercemar oleh zat-zat kimia berbahaya, seperti mercuri yang digunakan
berasal dari sekitar kawasan yang memiliki kondisi topografi datar, berbukit dan
yang ada di kawasan Tahura, yang memiliki potensi flora diantaranya cendana
tekukur hutan (Geopelia sp., Streptopelis sp), burung kakak tua jambul kuning
kenyataan ekonomi dan sosial ini adalah kondisi penduduk yang umumnya miskin
dan berada di sekitar kawasan hutan. Kurang lebih 51,61 % wilayah Sulawesi
Tengah ada di sekitar kawasan hutan, dan ada 724 desa dari 1.686 desa terletak di
dalam dan di sekitar kawasan hutan. Kenyataan ekonomi dan sosial ini juga
alam, seperti perkebunan, pertambangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang dekat
berkah. Logam berwarna kuning mengkilap yang biasa dibuat perhiasan seperti
cincin atau kalung dan mahal harganya ini, menjadi mata pencaharian baru.
Dalam beberapa tahun saja, hasil penambangan telah mampu merubah gaya hidup
dalam satu rumah tangga terkadang memiliki lebih dari satu kendaraan. Perubahan
lain terjadi pada lalu lintas kendaraan di wilayah mereka menjadi ramai.
masyarakat lokal semata, tetapi juga oleh masyarakat urban yang telah terbiasa
sumberdaya yang ada di dalam kawasan Tahura ini. Karena itu, seperti diceritakan
oleh beberapa orang penambang, bahwa masyarakat lokal Poboya akan selalu
perenungan dan tindakan yang bijaksana para pengambil keputusan di daerah ini.
segala sesuatu yang terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil pertentangan
dua hal dan yang kemudian bertentangan dengan yang lain sehingga menimbulkan
Hegel menyatakan bahwa proses perubahan yang pasti melibatkan tiga elemen
yang terdiri dari: (1) thesis, sebuah hal atau pemikiran yang eksis; (2) antithesis,
lawan atau kebalikannya; dan (3) synthesis, kesatuan yang dihasilkan dari
interaksinya dan yang kemudian menjadi thesis dari gerak dialektik lainnya.
dipelihara dan dikelola secara efektif diyakini sebagai sendi utama seluruh upaya
depan kawasan lindung akan suram, kecuali jika pengelolaan kawasan lindung,
terutama di daerah yang sedang berkembang, memperhitungkan kenyataan
ekonomi dan sosial di kawasan sekitarnya (lihat, Carles Victor Barber, dkk., 1997
berbagai masyarakat yang hidup dekat perbatasan kawasan Tahura. Upaya ini
meninggalkan kebijakan pelestarian hutan gaya lama, yang berakar pada masa
Dalam arti, batas kawasan harus diberi tanda yang jelas, dibentuk daerah
penyangga, dan hak milik yang jelas dan tegas harus dijamin.
antropologi, hukum.
sektor dan lintas ilmu, menuntut mekanisme baru hubungan antar berbagai
SKPD di berbagai sektor dapat lebih bekerja sama dan lalu-lintas bahan-
3.1 Kesimpulan
dilakukan dari dulu dari jaman Thomas Robert Malthus, teori Darwin,
teori Hugo de Vries, Johannsen, Fisher dkk yaitu suatu penalaran dari
teori yang akhirnya menjadi suatu temuan baru. Teori Darwin atau teori
seleksi alam atau teori evolusi merupakan salah satu contoh dialektika
Hegel. Sedangkan contoh yang lain yaitu adanya solusi dari pertentangan
3.2 Saran
makna kata atau istilah dalam metode penelitian yang harus dimengerti maka
dapat disarankan untuk membahasnya lebih lanjut baik dalam kuliah atau
dalam diskusi.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2012. Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Filsafat Barat. Filsafat abad ke-
19. [Dikutip 3-10-2012] Available from: http://id.wikipedia.org/wiki
/Georg_Wilhelm_Friedrich_Hegel
Hendrajaya L, dan Peserta Kuliah Filsafat sains 2010 . 2011. Filsafat Sains. Geliat
Sains Dasar Membangun Bangsa. FMIPA-ITB Bandung. (on line) April.
[dikutip 3 Oktober 2012] . Avalaible from: http://www.fi.itb.ac.id
/~lhendrajaya Filsafat%20Sains%202011/BUKU%20FILSAFAT%20
SAINS%20DASAR%202011.pdf
ITB. 2012. ISH (Institut Sosial Humaniora) Tiang Bendera ITB .on line
.April.[dikutip:3-10-2012]. Available from:http://tiangbendera-itb.blogs
pot.com /2012/04/dialektika-materialisme-sebuah.html
Noer. 2011. Noer Dblog. Secangkir narasi alam dan gagasan. Dialektika
Pelestarian Taman Hutan Raya (Tahura) Sulawesi Tengah, November.
[dikutip 3-10-2012]. Available from:http://noerdblog.wordpress.com
/2011/11/08/dialektika-pelestarian-sulteng
Semiawan CR, Th.I Setiawan, Yufiarti. 2010. Spirit Inovasi dalam Filsafat Ilmu.
Pengantar: Fuad Hasan (alm.). Editor Cony R Semiawan dan Winda
Dewi Listyasari. Penerbit PT. Indeks Jakarta.