Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326913126

FAKTOR – FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN


WANITA DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT DR. SLAMET KABUPATEN
GARUT

Article · July 2018

CITATION READS

1 1,806

3 authors, including:

Andri Nugraha Urip Rahayu


STIKes Karsa Husada Garut Universitas Padjadjaran
9 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    7 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Andri Nugraha on 09 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


1
ISSN: 2548-1843
EISSN: 2621-8704
FAKTOR – FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG
KORONER PADA PASIEN WANITA DI POLIKLINIK
JANTUNG RUMAH SAKIT DR. SLAMET
KABUPATEN GARUT

Andri Nugraha1), Nursiswati2), Urip Rahayu2)


1
) Dosen Stikes Karsa Husada Garut, Jawa Barat, Indonesia
2
)Dosen Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, Indonesia

E-mail : andrinugraha@outlook.com

ABSTRAK

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah sebuah penyakit yang menyebabkan ketegangan otot di
jantung karena adanya kerusakan di arteri koroner. Insidensi penyakit jantung koroner 3 kali lipat
lebih besar terjadi pada pria dibandingkan wanita dan dahulu PJK dianggap penyakit yang
terutama menyerang pria. Di Rumah Sakit dr. Slamet Kabupaten Garut jumlah prevalensi
penderita penyakit pjk lebih banyak wanita dibadingkan pria. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi gambaran tentang faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner pada pasien
wanita di Poliklinik Jantung Rumah Sakit dr. Slamet Kabupaten Garut. Penelitian ini bersifat
deskriptif menggunakan teknik pengambilan sampling accidental sampling dengan jumlah sampel
yang diteliti sebanyak 77 pasien. Data diperoleh melalui catatan rekam medis pada tahun
2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77 responden, rata-rata usia responden
berumur 59,86 tahun, (72,7%) memiliki riwayat hipertensi, (37,7%) memiliki riwayat diabetes,
(75,3%) memiliki riwayat hiperlipidemia, (63,6%) memiliki riwayat ibu rumah tangga, (51,9%)
memiliki riwayat kontrasepsi oral. Untuk mengurangi prevalensi PJK pada wanita, maka di
butuhkan pendidikan kesehatan mengenai PJK, hipertensi, diabetes, hiperlipidemia dan
kontrasepsi oral.

Kata Kunci : chd, wanita, faktor risiko, pencegahan

ABSTRACT

Coronary Heart Disease (CHD) is a disease that causes muscle tension in heart caused by the
damage in coronary arteries. The incidences of CHD in men are three times greater than in
women and it was formerly considered as a disease that mainly attack men. At dr. Slamet
Hospital in Garut Regency, the prevalence of CHD in female patients are greater than in
male patients. The purpose of this research is to identify the description of the risk factors
for the Coronary Heart Disease in female patients at the Cardiology Clinic of dr.Slamet
Hospital in Garut Regency. This research is a descriptive research. The sampling technique
used was accidental sampling, and the number of samples were 77 patients. The data was
obtained through medical records in 2011/2012. The result of the research showed that among 77
respondens, the average age of respondents was 59.86 years, (72.7%) of them had a
history of hypertension, (37.7%) of them had a history of diabetes, (75.3%) of them had a history
of hyperlipidemia, (63.6%) of them were housewives, (51.9%) of them had a history of oral
contraceptives. To reduce the prevalence of CHD in women, it is needed to give health
education about CHD, hypertension, diabetes, hyperlipidemia and oral contraceptives.

Keywords : chd, women, risk factors, prevention

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


1
2

PENDAHULUAN diagnosa yang khas, dan implementasi


Insidensi penyakit jantung koroner farmakologi (Zhao M, Vaartjes I,
lebih besar terjadi pada pria Graham I, et al, 2017; Solimene, M. C,
dibandingkan wanita dan dahulu PJK 2010 ).
dianggap penyakit yang terutama Pencegahan primer dan sekunder
menyerang pria (Zhao M, Vaartjes I, sangat penting untuk mengurangi
Graham I, et al, 2017). jumlah prevalensi PJK dan faktor yang
dapat modifikasi merupakan faktor
Angka kematian menunjukan bahwa yang paling efektif untuk pencegahan
PJK merupakan penyebab utama primer (Garcia, M., Mulvagh, S. L.,
kematian pada wanita di dunia (Kavita Merz, C. N. B., Buring, J. E., &
Sharma, Martha Gulati, 2013). Pada Manson, J. E, 2016). Faktor risiko PJK
tahun 2007, Wanita yang meninggal ada yang dapat dimodifikasi dan tidak
akibat penyakit jantung koroner di dapat dimodifikasi. Faktor dapat
Indonesia pada usia 45-54 tahun adalah dimodifikasi yaitu hipertensi, diabetes
9,1 % meninggal sedangkan pada usia melitus, dan dislipidemia (Bare &
55-64 tahun sebesar 2,8% meninggal, smeltzer, 2010; Solimene, M. C. 2010;
dan pada usia >65 tahun sebanyak 6 % A. Nugraha, E. Kusnadi, and S.
meninggal, sedangkan perbandingan Subagja, 2016).
angka prevalensi penyakit jantung pada
penduduk wanita dan pria di Indonesia Berdasarkan hasil pengukuran
masing-masing berjumlah 8,1% dan tekanan darah prevalensi hipertensi
6,2 % dan Kemudian, di daerah pada penduduk usia 18 tahun ke atas di
Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.258 Indonesia bagi wanita 9 % dan pria
wanita meninggal akibat penyakit 6,1%, Sedangkan prevalensi penyakit
jantung dan pembuluh darah (Dinas diabetes melitus sebanyak 1,1% baik
Kesehatan Jawa Barat, 2007). penduduk pria dan wanita (Riskesdas,
2007). Dalam sebuah penelitan
Untuk mengurangi kematian yang di mengatakan perbandingan diabetes
sebabkan oleh PJK pada wanita di pada wanita lebih meningkatkan risiko
butuhkan manajemen yang efektif yaitu tinggi PJK dan hipertensi
membutuhkan pengenalan dari gejala meningkatkan risiko PJK lebih tinggi
yang khas, pengetahuan dari hasil tes pada wanita dibandingkan pria pada

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


3

usia > 55 tahun (Garcia, M., Mulvagh, Oral kontrasepsi atau pil KB dapat
S. L., Merz, C. N. B., Buring, J. E., & meningkatkan risiko PJK. Persentase
Manson, J. E, 2016; Solimene, M. C. pengguna KB indonesia sebanyak
2010). 66,2% dan pengguna kontrasepsi oral
di Indonesia sebanyak 19,84%
Total kolesterol yang tinggi > (BKKBN, 2007) Berdasarkan sebuah
200mg/dl di dalam darah dapat penelitian mengatakan bahwa orang
meningkatkan risiko PJK. Kolesterol di yang menggunakan oral kontrasepsi 2
bagi menjadi 3 jenis low density kali lipat meningkatkan risiko infark
lipoprotein cholesterol ( LDL), High miokard atau penyakit jantung koroner
density lipoprotein cholesterol (HDL) dibandingkan orang yang belum pernah
dan trylycerides (Smeltzer & Bare, menggunakan oral kontrasepsi
2010). Tingkat perkembangan low (Atmaca H, Köprülü D, Kiriş T, Zeren
density lipoprotein cholesterol ( LDL) G, Şahin, 2018).
sama antara pria dan wanita pada usia
20 tahun. Sedangkan pada usia 30-40 Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
tahun LDL meningkat lebih cepat pada dapat meningkatkan risiko PJK yaitu
pria dibandingkan dengan wanita dan usia (Bare & Smeltzer, 2010). PJK
pada menopause LDL lebih cepat mulai berkembang pada pria dan
meningkat pada wanita di bandingkan wanita berusia 35 sampai 45 tahun
pria karena menurunnya hormon dengan rata-rata usia pria dan wanita
estrogen dan High density lipoprotein mempunyai serangan pertama PJK
cholesero (HDL). Dalam sebuah masing-masing 65,8 dan 70,4 (Kavita
penelitian menunjukkan bahwa Sharma, Martha Gulati, 2013;
kenaikkan trylycerides lebih tinggi Solimene, M. C, 2010). Insiden PJK
berisiko menyebabkan PJK pada pada wanita berkembang dengan cepat
wanita dibandingkan pria, sebanyak pada usia pertengahan di bandingkan
46.000 pria dan 11.000 wanita pria karena menopause. Dalam sebuah
dihasilkan 32% pria dan 76 % wanita penelitian prospective wanita
terjadi Kenaikan tryglicerides 1 menopause berusia > 55 tahun 2 kali
mmol/1 kenaikan dalam trylicerides lipat berisiko tinggi penyakit jantung
(Zhao M, Vaartjes I, Graham I, et al, dibandingkan wanita premenopause
2017; Solimene, M. C. 2010; Kavita (Garcia, M., Mulvagh, S. L., Merz, C.
Sharma, Martha Gulati, 2013). N. B., Buring, J. E., & Manson, J. E,

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


4

2016; Kavita Sharma, Martha Gulati, Berdasarkan data tersebut peneliti


2013). melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengidentifikasi gambaran
Sosial-ekonomi faktor seperti status tentang faktor-faktor risiko penyakit
ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan jantung koroner pada pasien wanita di
dukungan sosial memiliki hubungan Poliklinik Jantung Rumah Sakit dr.
dengan risiko penyakit jantung pada Slamet Kabupaten Garut.
wanita dan pria (Richards SH;
Anderson L; Jenkinson CE, Whalley B; METODE
Rees K; Davies P; Bennett P; et al, Jenis penelitian yang dilakukan adalah
2017; Orth-Gomér, Kristina et deskriptif dengan pendekatan
al..2018) mengemukakan dalam retrospektif. Variabel dalam penelitian
framingham study menunjukkan bahwa ini faktor – faktor risiko penyakit
wanita dengan sosial-ekonomi status jantung koroner pada pasien wanita di
rendah dan yang mengalami tegang, poliklinik Jantung Rumah Sakit dr.
cemas, bermusuhan, kurang liburan Slamet Kabupaten Garut yaitu usia,
dan kesepian dapat meningkatkan hipertensi, hiperlipidemia, diabetes,
risiko PJK (Zhao M, Vaartjes I, pekerjaan, dan kontrasepsi oral. Dalam
Graham I, et al, 2017; Orth-Gomér, Pengumpulan data peneliti
Kristina et al..2018). menggunakan metode dokumentasi
yaitu pengumpulan data dilaksanakan
Kabupaten Garut memiliki kasus PJK dengan cara mencatat data yang ada
yang cukup tinggi. Morbiditas 10 jenis dalam medical record dengan data
penyakit terbanyak kasus rawat inap tahun 2011/2012 (Dharma K, 2011).
dari usia > 15 tahun pada tahun 2010
dan penyakit Jantung koroner HASIL PENELITIAN
menempati peringkat ke 2 setelah a. Usia
demam tifoid (Medical Record, 2010). Hasil penelitian terhadap 77 responden
Kabupaten Garut juga termasuk menunjukkan bahwa rata-rata usia PJK
peringkat 3 besar jumlah terbanyak 59,86 tahun dengan standar deviasi
penderita penyakit jantung di Jawa 11,48.
Barat dan merupakan penyebab utama Gambaran Klasifikasi Hipertensi
kematian pada wanita (Riskesdas, Pasien Wanita Penyakit Jantung
2007).

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


5

Koroner pada di Poliklinik Jantung PEMBAHASAN


Rumah Sakit dr. Slamet Kabupaten. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata usia
b. Hipertensi penyakit jantung koroner 59,86 tahun.
Hasil penelitian terhadap 77 responden Dalam sebuah penelitian menyatakan
menunjukkan bahwa hampir seluruh bahwa pada wanita risiko tinggi PJK
responden (74,1%) mengalami riwayat meningkat setelah terjadi menopause
hipertensi. atau postmenopause, karena sebelum
menopause estrogen pada wanita
c. Diabetes melindungi dari penyakit jantung
Hasil penelitian terhadap 77 responden koroner (Saltiki, et al, 2007; Wellons,
menunjukkan bahwa hampir setengah M., Ouyang, P., Schreiner, P. J.,
responden (41,6%) mengalami riwayat Herrington, D. M., & Vaidya, D,
diabetes. 2012). Menopause adalah masa
terjadinya penghentian fisiologis haid
d. Hiperlipidemia berhubungan dengan kegagalan fungsi
Hasil penelitian terhadap 77 responden ovarium, selama fungsi reproduktif
menunjukkan bahwa hampir seluruh berakhir dan terjadi pada usia 42
responden (74,0%) mengalami riwayat sampai 55 tahun (Bare & Smeltzer,
hiperlipidemia. 2010).

e. Pekerjaan Menopause mempengaruhi produksi


Hasil penelitian terhadap 77 responden hormon Estrogen dan fungsi berfungsi
menunjukkan bahwa lebih dari untuk meningkatkan metabolisme
setengah responden (63,6%) yaitu lemak yang ada di dalam tubuh dan
sebanyak 49 responden memiliki terdapat estrogen resepto s (ERs) di
riwayat pekerjaan sebagai ibu rumah dalam pembuluh darah yang berfungsi
tangga. sebagai stimulasi estrogen untuk
mencegah terjadinya penumpukan
f. Kontrasepsi Oral lemak dan cedera di sel otot polos
Hasil penelitian terhadap 77 responden pembuluh darah sehingga terlindungi
menunjukkan bahwa rata-rata lama dari aterosklerosis (Arnal, et al, 2009;
penggunaan kontrasespsi oral 29,79 Wellons, M., Ouyang, P., Schreiner, P.
bulan dengan standar deviasi 51,03.

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


6

J., Herrington, D. M., & Vaidya, D, mengonsumsi makanan yang


2012; Solimene, M. C, 2010 ). mengandung sodium, kurang
mengonsumsi makanan yang
Melihat hasil tersebut, sangat penting mengandung vitamin D dan potasium,
bagi perawat dalam upaya pencegahan kolesterol, merokok, genetik dan
baik primer maupun sekunder yaitu diabetes (Kavita Sharma, Martha
dengan cara menggunakan hormon Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010).
replacement theraphy (HRT) untuk Selain itu, faktor psikososial juga
meningkatkan hormon estrogen di memberikan peranan penting dalam
dalam tubuh karena dapat menurunkan meningkatkan risiko hipertensi yaitu
risiko PJK sebanyak 40-50% (Saltiki, orang yang mengalami stres dalam
et al, 2007; Kavita Sharma, Martha jangka panjang dan orang yang
Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010 ). memiliki sifat pemarah lebih berisiko
tinggi hipertensi (Richards SH;
Berdasarkan hasil penelitian Anderson L; Jenkinson CE, Whalley B;
meneunjukkan bahwa hampir lebih dari Rees K; Davies P; Bennett P; et al,
setengah responden (74.1%) memiliki 2017; Orth-Gomér, Kristina et
riwayat hipertensi. Dalam penelitian al..2018; Prata J, Ramos S, Martins
Framingham telah menunjukkan bahwa AQ, Rocha-Gonçalves F, Coelho R,
Orang yang memiliki tekanan darah > 2014).
140/90 mmHg menyebabkan
peningkatan dua kali risiko PJK Usia Postmenopause merupakan risiko
dibandingkan dengan orang yang besar bagi wanita untuk mengalami
memiliki tekanan darahnya < 120/80 hipertensi. usia > 60 tahun 2 kali lebih
mmHg (Paneni, F., Beckman, J. A., berisiko mengalami hipertensi
Creager, M. A., & Cosentino, F, 2013; dibandingkan usia premenopause
Solimene, M. C. 2010; Kavita Sharma, (Wellons, M., Ouyang, P., Schreiner,
Martha Gulati, 2013). P. J., Herrington, D. M., & Vaidya, D.
2012; Kavita Sharma, Martha Gulati,
Pasien wanita di poliklinik jantung 2013; Solimene, M. C. 2010). Selain
rumah sakit dr. Slamet Kabupaten itu, hipertensi dapat di akibatkan oleh
Garut menderita hipertensi mungkin faktor sekunder atau penyakit lain atau
karena disebabkan oleh beberapa faktor kebiasaan gaya hidup yaitu kolesterol,
yaitu hormon, usia, banyak diabetes dan merokok berkontribusi

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


7

sebanyak 60 % dalam meningkatkan tubuh sangat penting dan harus adekuat


hipertensi (Cachofeiro, María Miana, karena berfungsi untuk membangun
Natalia de las Heras, Martín- dan memelihara membran, mengatur
Fernández, Ballesteros, Balfagón and fluiditas membran selama rentang suhu
Lahera. 2009; Kavita Sharma, Martha fisiologis dan transportasi intraseluler,
Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010). sel sinyal dan konduksi saraf (Bare &
smeltzer, 2010; Kavita Sharma, Martha
Melihat hasil tersebut, sangat penting Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010).
bagi perawat dalam upaya pencegahan Tetapi apa bila mengonsumsi
baik primer maupun sekunder yaitu, kolesterol yang berlebihan dan terjadi
hipertensi tidak dapat di sembuhkan hiperlipidemia maka tubuh tidak dapat
tetapi dapat di kontrol, mengontrol memetabolismenya dengan baik
hipertensi dapat di lakukan dengan sehingga kadar kolesterol di dalam
farmakologi antihipertensi dan darah meningkat dan menyebabkan
mengubah gaya hidup pasien. (Kavita aterosklerosis (AHA, 2015; Kavita
Sharma, Martha Gulati, 2013; Sharma, Martha Gulati, 2013;
Solimene, M. C. 2010) Gaya hidup Solimene, M. C. 2010).
pasien harus dirubah yaitu menjaga
index masa tubuhnya atara 18,9-24,9 Pasien wanita di poliklinik jantung
Kg/M2, banyak mengonsumsi buah- rumah sakit dr. Slamet Kabupaten
buahan, sayuran dan kurangi makanan Garut hampir setengah kolesterol total
berlemak sesuai aturan diet, tidak lebih dan LDL responden (35,1%) >250
dari 2,4 gram sodium dan 6 gram ml/dl dan (32,5%) > 160 mg/dl
sodium klorida dikonsumsi oleh tubuh, berisiko tinggi PJK. Hal ini mungkin
berolah raga > 30 menit setiap hari, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
miuman beralkohol kurang dari 1 gelas diabetes, hormon, usia, genetik,
setiap hari (AHA, 2015; Kavita merokok, dan banyak makan makanan
Sharma, Martha Gulati, 2013; yang berlemak (AHA, 2015).
Solimene, M. C. 2010). Kemungkinan besar faktor utamanya
obesitas dan kurangnnya aktifitas fisik
Berdasarkan hasil penelitian hal ini sesuai penelitian yang
menunjukkan bahwa, hampir seluruh menyebabkan hiperlipidemia yaitu
responden (74,0%) memiliki riwayat obesitas dan kurangnya aktivitas fisik
hiperlipidemia. Kolesterol di dalam (Navar-Boggan, A. M., Peterson, E. D.,

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


8

D’Agostino, R. B., Neely, B., disebabkan nilai HDL yang rendah di


Sniderman, A. D., & Pencina, M. J, sebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
2015; Kavita Sharma, Martha Gulati, obesitas, aktivitas fisik, merokok,
2013; Solimene, M. C. 2010). mengonsumsi banyak karbohidrat
(>60% dari total energi), dan diabetes
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Kavita Sharma, Martha Gulati, 2013;
hampir setengah trigliserida responden Solimene, M. C. 2010).
(33,8%) 200-499 mg/dl berisiko
sedang PJK. trigliserida berisiko ringan Melihat hasil tersebut, sangat penting
disebabkan oleh genetik penyakit, bagi perawat dalam upaya pencegahan
obesitas, kurangnya aktifitas fisk, baik primer maupun sekunder yaitu
merokok, trigliserida sedang di dengan cara menjaga ideks masa tubuh
sebabkan oleh genetik atau keturunan agar < 25 Kg/m2, melakukan olah raga
yaitu hiperlipidemia, minimal 30 menit/hari, diet makanan
hipertrigliseridemia, Polygenic berlemak sesuai aturan dan tidak
hypertriglyceridemia, merokok dan banyak mengonsumsi
dysbetalipoproteinemia dan trigliserida makanan yang mengandung serat
risiko tinggi disebabkan oleh genetik (AHA, 2015; Kavita Sharma, Martha
atau keturunan yaitu lipoprotein lipase Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010).
deficiency dan apolipoprotein C-II
(AHA, 2015; Kavita Sharma, Martha Berdasarkan hasil penelitian
Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010). menunjukkan bahwa hampir setengah
responden (37,7 %) memiliki riwayat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes. Glukosa di dalam tubuh
hampir setengah HDL responden sangat penting dan harus adekuat
(46,2%) < 40 mg/dl, Menurut Navar- karena berfungsi untuk energi. Tetapi,
Boggan, A. M., Peterson, E. D., apabila glukosa didalam tubuh
D’Agostino, R. B., Neely, B., berlebihan dan tidak dapat
Sniderman, A. D., & Pencina, M. J, memetabolismenya karena kurangya
2015; Kavita Sharma, Martha Gulati, porduksi insulin maka glukosa di
2013; Solimene, M. C. 2010). Nilai simpan dalam darah mengakibatkan
HDL yang rendah meningkatkan risiko terjadinya Hiperglikemia dan jika
PJK sedangkan nilai HDL yang tingi terjadi dalam jangka panjang dapat
tidak mengurangi risiko PJK. Hal ini menyebabkan komplikasi

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


9

mikrovaskuler seperti stroke, PJK, pekerjaan rendah lebih berisiko


neuropati dan ginjal (Monahan, 2007; mengalami PJK dibandingkan orang
Kavita Sharma, Martha Gulati, 2013; yang memiliki status pekerjaan sedang
Solimene, M. C. 2010). atau tinggi (Orth-Gomér, Kristina et
al..2018; Prata J, Ramos S, Martins
Pasien wanita di poliklinik jantung AQ, Rocha-Gonçalves F, Coelho
rumah sakit dr. Slamet Kabupaten R.2014)
Garut mengalami diabetes mungkin
terjdi karena faktor yaitu genetik, Tingkat pekerjaan dan pendidikan
usia > 45 tahun, hormon, obesitas, mempengaruhi risiko PJK yaitu wanita
hipertensi, hiperlipidemia, diet yang memiliki pekerjaan diluar rumah
makanan, dan kurangnya aktivitas lebih berisiko rendah PJK
(Garcia, M., Mulvagh, S. L., Merz, C. dibandingkan denga wanita ibu rumah
N. B., Buring, J. E., & Manson, J. E. tangga karena kurangnya aktivitas fisik
2016; Kavita Sharma, Martha Gulati, dan rendahnya tingkat pendidikan
2013; Solimene, M. C. 2010). (Carson, et al, 2009; Orth-Gomér,
Kristina et al..2018).
Melihat hasil tersebut, sangat penting
bagi perawat dalam upaya pencegahan Melihat hasil tersebut, sangat penting
baik primer maupun sekunder yaitu bagi perawat dalam upaya pencegahan
dengan cara mengontrol gula dalam baik primer maupun sekunder yaitu
darah agar normal dengan insulin atau dengan cara pasien harus melakukan
obat antihiperglikemia, olah raga > 30 aktivitas fisik > 30 menit per hari dan
menit setiap hari, diet makanan yang pendidikan kesehatan mengenai PJK.
mengandung glukosa sesuai aturan (AHA, 2015; Kavita Sharma, Martha
(AHA, 2015; Kavita Sharma, Martha Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010).
Gulati, 2013; Solimene, M. C. 2010).
Berdasarkan hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa bahwa rata-rata
lebih dari setengah responden (63,6%) lama penggunaan kontrasespsi oral
memiliki riwayat pekerjaan ibu rumah 29,79 bulan dengan standar deviasi
tangga. Status pekerjaan sangat penting 51,03. Bahaya akibat penggunaan
untuk menentukan perkembangan PJK kontrasepsi oral meliputi efek buruk
yaitu orang yang memiliki status terhadap faktor risiko kardiovaskuler

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


10

mayor, gangguan faktor pembekuan A.Nugraha, E. Kusnadi, and S.


Subagja, (2016). “Kadar Gula
dan trombosit, gangguan histokemikal
Darah Sebelum dan Sesudah
vaskuler dan kejadian tromboembolik Melaksanakan Senam Diabetes
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe
(Atmaca H, Köprülü D, Kiriş T, Zeren
II,” J. Ilm. Kesehat., vol. IX, no. 2,
G, Şahin İ,2018; Kavita Sharma, pp. 1–8.
Martha Gulati, 2013; Solimene, M. C.
2010 ). Arnal, J. F. (2009). Estrogen receptor
actions on vascular biology and
inflammation: implicationsin
KESIMPULAN vascular pathophysiology.
Climacteric: 12(Suppl 1):12–17.
Hasil penelitian dan pengolahan data Viewed June 4, 2011.
gambaran faktor risiko penyakit
Badan Pengembangan Dan Penelitian.
jantung koroner pada pasien wanita di (2007). Laporan Hasil Riset
Poliklinik Jantung Rumah Sakit dr. Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Nasional. Jakarta : Depkes RI.
Slamet Kabupaten Garut, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut: dari 77 Bare, G.B & Smeltzer, S.C.,. (2010).
Buku Ajar Keperawatan Medikal
responden penelitian menunjukkan Bedah Brunner & Suddarth.
rata-rata usia PJK 59,86 tahun dengan Jakarta : EGC kedokteran.

standar deviasi 11,48. Hampir lebih BKKBN. (2009). Prevalensi KB


dari setengah responden memiliki Menurut Kabupaten Kota Di
Indonesia, 2009
riwayat hipertensi, hampir seluruh http://www.bkkbn.go.id/Webs/Det
responden memiliki riwayat ailProgram.php?LinkID=274
Diakses tanggal 3 maret 2011
hiperlipidemia, hampir setengah
responden memiliki riwayat diabetes, BPS. (2010). Informasi Upah Minimum
Regional (UMR) Tahun 2010.
lebih dari setengah responden memiliki allows.wordpress.com/2009/01/12/
riwayat pekerjaan ibu rumah tangga, informasi-upah-minimum-
regional-umr/. (diakses tanggal 25
dan bahwa rata-rata lama penggunaan Januari 2010).
kontrasespsi oral 29,79 bulan dengan
Cachofeiro, María Miana, Natalia de
standar deviasi 51,03. las Heras, Martín-Fernández,
Ballesteros1, Balfagón and Lahera.
DAFTAR PUSTAKA (2009). Inflammation: A Link
American Heart Association (AHA). Between Hypertension and
(2015). Guideline on the Atherosclerosis. Bentham Science
Treatment of Hypertension and Publishers Ltd. Current
CAD. ahajournals..Volume 92, Hypertension Reviews, Vol. 5,
Number 11 December 1, 2015

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


11

Carson, Rose, Diane, Roux, Muntaner, SPIRR-CAD study. J Psychosom


& Wyatt. (2009). Employment Res. 2018 Feb;105:125-131. doi:
status, coronary heart diseases, 10.1016/j.jpsychores.2017.12.005.
and stroke among woman. Ann Epub 2017 Dec 5. PubMed PMID:
Epidemiol: 19(9): 630–636. 29332628.
Viewed on January 5, 2011.
Kavita Sharma, Martha Gulati (2013)
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Coronary Artery Disease in
Metode Penelitian Keperawatan. Women: A Update, Global Heart,
Jakarta: Trans Info Media. Volume 8, Issue 2, 2013, Pages
105-112, ISSN 2211-8160,
Departemen Agama Kabupaten Garut. https://doi.org/10.1016/j.gheart.20
(2009). Jumlah Pemeluk dan 13.02.001
Pemuka
Agama.www.garutkab.go.id/pub/st Medical Record. (2010). RSUD. dr.
atic_menu/detail/sosbud_agama_p Slamet Kabupaten Garut.
emeluk_pemuka, (diakses tanggal
5 Januari 2010). Monahan. (2007). Phipss Medical
Surgical Nursing edition 8. USA :
Dinkes Provinsi Jawabarat. (2007). Philadelpia.
Profil Kesehatan Jawa Barat.
Jawa barat : Depkes RI. Navar-Boggan, A. M., Peterson, E. D.,
D’Agostino, R. B., Neely, B.,
Garcia, M., Mulvagh, S. L., Merz, C. Sniderman, A. D., & Pencina, M.
N. B., Buring, J. E., & Manson, J. J. (2015). Hyperlipidemia in Early
E. (2016). Cardiovascular Disease Adulthood Increases Long-Term
in Women: Clinical Perspectives. Risk of Coronary Heart Disease.
Circulation Research, 118(8), Circulation, 131(5), 451–458.
1273–1293. http://doi.org/10.1161/CIRCULAT
http://doi.org/10.1161/CIRCRESA IONAHA.114.012477
HA.116.307547
Nugraha, A., Kusnadi, E., & Subagja,
Atmaca H, Köprülü D, Kiriş T, Zeren S. (2016). Kadar Gula Darah
G, Şahin İ1 (2017) Simultaneous Sebelum dan Sesudah
total occlusion of two coronary Melaksanakan Senam Diabetes
arteries associated with use of pada Pasien Diabetes Melitus Tipe
drospirenone-ethinyl estradiol II. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK),
(oral contraceptive).2018. Turk 9(2).
Kardiyol Dern Ars. 2018
Jan;46(1):69-72. doi: Osborn, (2010). Medical surgical
10.5543/tkda.2017.57606. Nursing 2. Peason Education :
USA.
Orth-Gomér K, Deter HC, Grün AS,
Herrmann-Lingen C, Albus C, Paneni, F., Beckman, J. A., Creager,
Bosbach A, Ladwig KH, Ronel J, M. A., & Cosentino, F. (2013).
Söllner W, de Zwaan M, Diabetes and vascular disease:
Petrowski K, Weber C; (2017) pathophysiology, clinical
SPIRR-CAD Study Group. consequences, and medical
Socioeconomic factors in coronary therapy: part I. European Heart
artery disease - Results from the Journal, 34(31), 2436–2443.

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)


12

http://doi.org/10.1093/eurheartj/eht
149

Prata J, Ramos S, Martins AQ, Rocha-


Gonçalves F, Coelho R.
(2014).Women with coronary
artery disease: do psychosocial
factors contribute to a higher
cardiovascular risk? Cardiol Jan- Saltiki, Katerina & Maria, Alevizaki.
Feb;22(1):25-9. doi: (2007). Coronary heart disease in
10.1097/CRD.0b013e31829e852b. postmenopausal women;the role of
Review. PubMed PMID: endogenous estrogens and their
23867424. receptor. Hormones: 6(1):9-24
Viewed June 4, 2011.
Richards SH, Anderson L, Jenkinson
CE, Whalley B, Rees K, Davies P, Wellons, M., Ouyang, P., Schreiner, P.
Bennett P, Liu Z, West R, J., Herrington, D. M., & Vaidya,
Thompson DR, Taylor RS.(2015) D. (2012). Early Menopause
Psychological interventions for Predicts Future Coronary Heart
coronary heart disease. Cochrane Disease and Stroke: The Multi-
Database of Systematic Reviews Ethnic Study of Atherosclerosis
2017, Issue 4. Art. No.: (MESA). Menopause (New York,
CD002902. DOI: N.Y.), 19(10), 1081–1087.
10.1002/14651858.CD002902.pub http://doi.org/10.1097/gme.0b013e
4 3182517bd0

Roger, Kara. (2011). The Zhao M, Vaartjes I, Graham I, et al Sex


Cardiovascular System. New differences in risk factor
York, NY : Britannica management of coronary heart
Educational Publishing. disease across three regions Heart
2017;103:1587-1594.
Solimene, M. C. (2010). Coronary
Heart Disease in Women: A
Challenge for the 21st Century.
Clinics, 65(1), 99–106.
http://doi.org/10.1590/S1807-
59322010000100015

JKH/ Volume 2/ Nomor 2/Juli 2018 (ISSN: 2548-1843, EISSN: 2621-8704)

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai