Karunia Resus Interna DR - Rastri
Karunia Resus Interna DR - Rastri
“Gouty Nephropathy”
Disusun Oleh:
Karunia Meilani Nurfatika
1413010005
Pembimbing:
dr. Rastri Mahardika P.,Sp.PD
Disusun Oleh:
Karunia Meilani Nurfatika
1413010005
Telah dipresentasikan
Hari/Tanggal:
Selasa, 20 November 2018
Disahkan oleh:
Dosen Pembimbing,
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S.
Usia : 58 tahun
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Salatiga hari Selasa petang 6 November
bulan terakhir namun memberat 3 hari terakhir hingga pasien tidak tahan lagi
dan akhirnya pergi ke rumah sakit. Sebelum ke rumah sakit, pasien mengaku
telah pergi ke tempat prakter dokter untuk berobat, namun oleh dokter
disarankan untuk langsung ke IGD rumah sakit saja. Nyeri yang diarasakan
pasien lokal di pinggang kanan dan tidak menjalar. Nyeri dirasakan sangat
berat selama 3 hari terakhir hingga pasien tidak mampu bangun dari tempat
1
tidurnya. Keluhan terasa lebih ringan jika pasien tidur miring ke kanan dan
terasa lebih berat jika pasien mencoba bangun atau duduk dari posisi tidur.
Selain nyeri pinggang kanan, pasien juga merasa lemas, mual, sedikit sesak
Sekitar satu tahun yang lalu, pasien mengeluh nyeri pada lutut kanan diikuti
untuk nyeri sendinya dan mengaku sembuh dan dapat beraktivitas seperti
pinggang juga sekitar dua bulan yang lalu kemudian sembuh, namun sebulan
kemudian nyeri sendi lagi walau tidak langsung dibawa ke rumah sakit.
Sekitar 2 atau 3 hari sebelum masuk rumah sakit kali ini, pasien menyatakan
adanya benjolan putih yang muncul di ibu jari tangan kanannya. Riwayat
Keluarga pasien tidak ada yang menderita atau pernah menderita penyakit
2
Pasien seorang petani yang menggarap sawahnya sendiri setiap hari.
pukul 07.00 pagi samapai pukul 11.00 kemudian pulang untuk istirarahat
sampai sekitar pukul 14.00 dan kembali lagi ke sawah sampai sekitar pukul
16.00. BAB dan BAK pasien teratur. Makan dan minum diakui teratur,
minum air putih, makan sayur dan buah juga dirasa sudah cukup. Pasien dan
keluarganya mengakui bahwa Tn.S sering dan senang makan emping melinjo
Pasien merupakan perokok aktif sejak muda namun sudah berhenti sekitar 2
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Senin, 12 November 2018 pukul 15.00
3
Thorax (Pulmo)
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak terapat jejas.
Palpasi Tidak ada ketertinggalan gerak dan vokal fremitus
tidak ada peningkatan maupun penurunan.
Perkusi Sonor
Auskultasi Suara vesikular dasar (SDV) : +/+ (positif di
lapang paru kanan dan kiri)
Suara ronkhi: -/-
Wheezing : -/-
Thorax (Cor)
Inspeksi Pulsasi tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V midclavicularis
sinistras
Perkusi Cardiomegali (-)
Auskultasi Suara S1 dan S2 terdengar regular dan tidak ada
bising ataupun suara tambahan jantung
Abdomen
Inspeksi tidak ada jejas.
Auskultasi Peristaltik usus (+)
Perkusi Suara tipani pada kesembilan regio
Palpasi Nyeri tekan ringan regio lumbar dextra
Ekstremitas
Inspeksi Edema (-)
Palpasi Pitting edema (-), akral hangat, capillary refill
normal, tofus di digiti 1 manus dextra.
4
Tofus pada digiti 1 manus dextra
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
5
Hitung Jenis
Eosinophil 0,2 2-4 %
Basophil 1,0 0–1 %
Limfosit 19,7 25– 60 %
Monosit 3,1 2–8 %
Neutrofil 76,0 50– 70 %
Kimia
GDS 131 < 140 mg/dL
Ureum 156 10 – 50 mg/dL
Creatinin 4,7 1,0-1,3 mg/dL
SGOT 31 < 37 U/L
SGPT 43 < 42 U/L
Albumin 2,3 3,5-4,2 g/dl
Elektrolit
Natrium 138 135-155 mml/e
Kalium 4,4 3,6-5,5 mml/e
Chlorida 117 95-108 mmol/l
Kalsium 10,5 8,4-10,5 mg/%
Imuno/Serologi
HBs Ag (Rapid) Negative Negative
Nilai Satuan
Pemeriksaan Hasil
Rujukan
Kimia
Trigliserida 87 < 150 mg/dL
LDL Cholesterol 39 <100 mg/dL
6
Asam Urat 8,6 3,4-7,0 mg/dL
Hematologi
Leukosit 9,41 4,5 – 11 ribu/ul
Eritrosit 2,83 4,5-6,5 juta/ul
Hemoglobin 8,1 13-18 gr/dL
Hematokrit 24,8 40-52 vol%
MCV 87,6 80-96 fl
MCH 28,6 28 – 33 pg
MCHC 32,7 33 – 36 gr/dL
Trombosit 179 150 – 450 ribu/ul
Hitung Jenis
Eosinophil 0,2 2-4 %
Basophil 0,4 0–1 %
Limfosit 12,0 25– 60 %
Monosit 4,1 2–8 %
Neutrofil 83,3 50– 70 %
Urinalisa
Bau Khas
Warna Kuning Kuning
pH 6,0
Kejernihan Keruh
Berat Jenis 1,020 1,015-1,025
Reduksi Negatif
Bilirubin Negatif <0,20
Urobilinogen Norm (0,1)
Keton Negatif
Nitrit Negatif
Blood Positif 1 (5)
7
Leukosit esterase Positif 3 (500)
Protein-albumin Positif 1 (30)
Elektrolit
Natrium 138 135-155 mml/e
Kalium 4,4 3,6-5,5 mml/e
Chlorida 117 95-108 mmol/l
Kalsium 10,5 8,4-10,5 mg/%
Imuno/Serologi
HBs Ag (Rapid) Negative Negative
8
2. Pemeriksaan Radiologi
9
HASIL:
- Vesica Felea: anechoid, dinding ireguler, dan menebal lk.0,43 cm, tak
tampak batu.
minimal.
- Vesica Urinaria: terisi cairan dengan internal echo (+). Dinding tebal
lk. 0,53 dengan tepi ireguler, tak tampak batu maupun sludge.
KESAN:
- Fatty liver
10
- Insufusiensi ren bilateral
- Cholecystitis
- Cystitis
b. Rontgen Thorax
KESAN
- Gambaran bronchitis
3. Elektrokardiografi (EKG)
11
12
Kesan: EKG normal
E. Diagnosis
F. Penatalaksanaan
Tatalaksana 06-11-2018
- Ondansetron 4 mg tab I
Tatalaksana 07-11-2018
13
- Prorenal tab IX
- Isosorbid dinitrat 5 mg VI
- Furosemid 10 mg inj II
- Ondansetron 4 mg VI
- Omeprazole 40 mg inj IV
Tatalaksana 08-11-2018
serologi)
Tatalaksana 09-11-2018
Tatalaksana 10-11-2018
- Isosorbid dinitrat 5 mg IX
14
- Curcuma 200 mg tab VI
- Prorenal tablet IX
- Miniaspi 80 III
- Ondansetron 4 mg III
- Omeprazole 40 mg inj IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gout adalah suatu kumpulan gejala yang timbul akibat adanya deposisi
kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di
hiperuresemia, yaitu peninggian kadar asam urat serum >7,0 mg/dL pada laki-
Disebut artritis gout apabila serangan inflamasi terjadi pada artikular atau
periartikular seperti bursa dan tendon. Tingginya kadar asam urat serum juga
15
dapat menyebabkan kelainan pada ginjal, deposisi pada jaringan lainnya, serta
deposisi urat meliputi artritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan yang
merusak tulang (tofi) batu asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal/
B. Epidemiologi
Suatu penelitian mendapatkan bahwa pasien gout yang berobat rata-rata sudah
mengidap penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin disebabkan
banyak yang mengobati sendiri (self medication). Satu penelitian yang sama di
Massachusetts mendapatkan >1% dari populasi dengan kadar asam urat <7
mg/100 ml pernh mendapat serangan artritis gout akut. Peningkatan insiden gout
dikaitkan dengan perubahan pola diet dan gaya hidup, peningkatan kasus obesitas
C. Fator Risiko
Faktor risiko artritis gout antara lain adalah faktor genetik, lingkungan,
D. Patologi Gout
dari sel mononuklear dan sel giant. Erosi kartilago dan korteks tulang terjadi di
16
sekitar tofus. Kapsul fibrosa biasanya prominen di sekeliling tofi. Kristal dalam
tofi berbentuk jarum (needle shape) dan sering membentuk kelompok kecil
radier.
Komponen lain yang penting pada tofi adalah lipi glikosaminoglikan dan
plasma protein. Pada artritis gout akut cairan sendi juga mengandung kristal
MSU monohidrat pada 95% kasus. Pada cairan aspirasi dari sendi yang diambil
segera pada saat inflamasi akut akan ditemukan banyak kristal di dalam lekosit.
E. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik pada artritis gout dibedakan dalam tiga stadium yang
terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan gout mrnahun dengan tofi.
Ketiga stadium ini merupakan stadium klasik dan didapat deposisi yang progresif
Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan timbul sangat cepat
dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa gejala apa-apa. Pada saat bangun
pagi terasa sakit hebat bahkan bisa sampai tidak dapat berjalan. Biasanya
hangat, merah dengan gejala sistemik yang dapat berupa deman, menggigil
17
dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya
lain yaitu pergelangan tangan/kai, lutut dan siku. Dalam keluhan akut yang
tidak berat, keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada
serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari samapai beberapa
minggu.
Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet
tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik,
atau penurunan dan peningkatana asam urat. Penurunan asam urat darah
kekambuhan.
2. Stadium interkritikal
tanda radang akut, namun pada spirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini
keluhan. Keadaan ini dapat berlanjut satu atau beberapa kali pertahun, atau
dapat sampai 10 tahun tanpa serangan akut. Apabila tanpa penanganan yang
baik dan pengaturan asam urat yang tidak benar, maka dapat timbul serangan
akut lebih sering yang dapat mengenai beberapa sendi dan basanya lebih
18
berat. Manajemen yang tidak baik maka keadaan interkritik akan berlanjut
dalam waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout
menahun biasnya disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular. Tofi ini
sering peah dan sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang dapat timbul
infeksi sekunder . pada tofus yang besar dapat dilakukan ekstirpasi, namun
hasilnya kurang memuaskan. Lokasi tofi yang paling sering pada cuping
telinga, MTP-1, olekranon, tendon Achilles dan jari tangan. Pada stadium ini
F. Diagnosis
gout, akan tetapi tidak semua pasien memiliki tofi, sehingga tes diagnostik ini
Riwayat inflamasi klasik artritis gout monoartikuler khusus pada sendi MTP-
1;
19
Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin;
Hiperuresemia.
Kadar asam urat normal tidak dapat menghindari diagnosis gout karena dari
hasil penelitian dapat ditemukan 21-40% kadar urat normal pada pasien gout.
kolkisin adalah hilangnya gejala objektif inflamasi pada setiap sendi dalam 7
gout, kelaianan utama kronik gout adalah inflamasi asimetris, artritis erosif yang
(2012) adalah:
c. artritis monoartikuler,
20
g. serangan unilateral melibatkan sendi tarsal,
h. adanya tofus,
i. hiperurisemia,
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Temuan MSU;
H. Diagnosis Banding
calcium apatite;
I. Tata Laksana
21
Secara umum penanganan artritis gout adalah memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan (Albar, 2007; Tahupeiory, 2014).
Terapi non-medikamentosa:
Pengaturan diet rendah purin , makanan dan minuman yang harus dihindari
antara lain: daging merah, bayam, alkohol, kerang, hati, ikan teri, alkohol;
kebugaran tubuh;
yaitu:
peradangan.
menghilang. Dosis maksimal 6-8 mg. Untuk profilaksis gout dosis 2x0,5
mg.
22
OAINS, Indometasin 150-200 mg/ hari selama 2-3 hari dilanjutkn 75-
berkurang
hari tappering off dalam 1-2 minggu. Alternatif ACTH im dosis 40-80
2. Tahap 2: menjaga kadar asam urat darah agar selalu dalam batas normal.
oxidase. Obat ini tidak boleh diberikan saat serangan gout karena dapat
mg/hari.
untuk pasien dengan GFR >50-60 mL/menit, dosis inisial 0,5 g/hari
23
sering ditingkatkan tapi tidak >1 g/hari hingga target asam urat tercapai.
Efek samping timbul kristal asam urat di urin dan deposisi urat di
J. Komplikasi
pembentukan batu ginjal dan gagal ginjal atau gout nefropati. Penyakit ginjal
yang disebabkan oleh asam urat atau penumpukan kristal urat, terbagi menjadi 3
jenis, yaitu nefropati urat akut, nefropati urat kronik dan nefrolitiasis asam urat
K. Gouty Nephropathy
Gouty nephropathy atau chronic uric acid nephropathy atau nefropati urat
kronik adalah suatu keadaan asam urat atau kristal urat terdeposit pada parenkim
dan lumen tubulus secara independen dan menyebabkan cedera langsung pada
ginjal selama suatu periode waktu sehingga menyebabkan gagal ginjal. Nefropati
urat kronik adalah suatu bentuk penyakit ginjal kronik yang diinduksi oleh
respons infl amasi kronik, serupa dengan yang terjadi pada pembentukan
Nefropati urat kronik yang pada masa lalu sering ditemukan pada pasien
dengan tophaceous gout, saat ini jarang ditemukan. Namun demikian pasien
penyakit ginjal kronik dengan sedimen urin serta hiperurisemia yang tak sesuai
24
dengan derajat gangguan ginjalnya memenuhi kriteria nefropati urat kronik.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa pada penyakit ginjal kronik terjadi
penurunan efi siensi ekskresi ginjal yaitu peningkatan ekskresi asam urat usus
et.al., 1998).
Nefropati gout akut disebabkan oleh presipitasi kristal asam urat dalam
tubulus, biasanya duktus pengumpul. Pasien dengan nefropati gout akut datang
dengan hiperurisemia berat dan oliguria akut atau gagal ginjal anurik. Hal ini
sering terjadi sekunder untuk tumor lysis syndrome atau cedera himpitan. Asam
urat terkalkulasi dapat terjadi pada nefropati gout akut di 15% -20% pasien.
intraluminal kristal urat dalam duktus pengumpul dengan cedera tubular akut
monosodium urat dapat dilihat di alcohol-fixed atau frozen section. Kristal ini
25
atau mikrotophi interstisial tersusun dari celah jarum berbentuk sentral dengan
Asam urat adalah degradasi metabolik akhir produk purin. Asam urat
proksimal. Peningkatan asam urat plasma terjadi karena kelebihan produksi (10%
-25% dari kasus) atau menurun ekskresi (75% -90%). Over produksi biasanya
idiopatik (60%) atau dapat terjadi karena banyaknya kerusakan jaringan yang
cedera himpitan, atau kejang berat. Over produksi mungkin juga disebabkan oleh
siklosporin A), atau karena toksisitas logam berat kronis, gangguan metabolisme
26
Gambar 1. Gouty nefropati dengan sklerosis vaskular non-spesifik, fibrosis intersisial, atropfi
tubular pada pasien dengan pewarnaan HE.
Gambar 2. Gouty nefropati dengan tofus yang muncul kristal urat berbentuk seperti jarum /
needle-shape dalam tubulus yang disekitarnya terdapat tanda inflamasi dan giant cell reaction
pada pewarnaan HE
27
Gambar 3. Gouty nefropati dengan terbentuknya tofus urat berbentuk seperti jarum / needle-
shape dalam tubulus yang disekitarnya terdapat tanda inflamasi dan giant cell reaction pada
pewarnaan Jones silver.
BAB III
A. Pembahasan
Informasi yang didapat dari anamnesis pada pasien adalah pasien datang
dengan keluhan uatama nyeri pinggang kanan. Nyeri sudah dirasakan sebulan
terakhir, namun memberat tiga hari terakhir sampai membuat pasien tidak
mampu bangun dari tempat tidur dan hanya dapat berbaring saja. Nyeri tiga hari
terakhir tidak menjalar, sangat berat dan makin nyeri terutama jika pasien
mencoba bangun atau berubah ke posisi duduk dari tidur. Nyeri akan bertambah
ringan jika pasien tidur miring ke kanan. Selain nyeri pinggang, pasien juga
28
Dua atau tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien menyatakan
muncul benjolan kecil berdiameter lk.1 cm pada ibu jari kanannya. Kurang lebih
dua bulan yang lalu, pasien juga pernah dirawat inap di rumah sakit dengan
keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat sakit sendi yang berawal dari sendi
lutut, kemudian pergelangan kaki dan diikuti jari-jari kaki dan jari-jari tangan,
keluhan ini kurang lebih terjadi setahun yang lalu. Oleh dokter pasien didiagnosis
memiliki kadar asam urat tinggi. Berdasarkan peryataan pasien dan keluarganya,
pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, minuman atau alergen
asma disangkal. Keluarga pasien juga belum pernah ada yang mengalami hal
serupa.
pukul 07.00-11.00 kemudian istirahar dan berangkat lagi sekitar pukul 14.00-
16.00, namun semenjak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien tidak ke sawah
lagi karena keluhannya. Pasien mengaku pola makan dan minum nya normal, air
putih cuku, riwayat BAB dan BAK normal tidak ada gangguan. Pasien memiliki
makanan kesukaan yakni emping melinjo dan makan jeroan ayam maupun sapi.
abdomen didapatkan nyeri tekan ringan di regio lumbar dextra. Kesan dari USG
abdomen yang dilakukan juga mengarah kepada insufsiensi rensl. Tampak tofus
pada digiti 1 manus dextra. Pemeriksaan laboratorim hari pertama di rumah sakit,
29
menyatakan hemoglobin (Hb) pasien rendah yakni 5,1 g/dL dari nilai normal Hb
untuk laki-laki adalah 13-18 g/dL. Untuk mengatasi rendahnya kadar Hb pada
pasien, dilakukan transfusi PRC 1 unit/8 jam, hari kedua pasien juga ditranfusi
lagi PRC 1 unit.. Hari ketiga pasien di rumah sakit, Hb pasien naik menjadi 8,1
g/dL. Karena Hb masih tergolong rendah, diberikan lagi transfusi PRC 2 unit,
kedatangan pasien. Kadar ureum dalam darah pasien 156 mg/dL dari rentang
normal 10-50 mg/dL, sedangkan kadar creatinin serum pada pasien 4,7 mg/dL
dari rentang nilai normal 1,0-1,3 mg/dL. Temuan ini menandakan adanya
Prorenal diberikan pada kondisi insufisiensi gijal kronik untuk melindungi fungsi
Alopurinol diberikan kepada pasien untuk mengontrol produksi asam urat yang
berlebih pada artritis gout kronik. Isosorbide dinitrate (ISDN) diberikan untuk
dengan cara relaksasi otot polos pada pembuluh darah dan dilatasi arteri perifer
30
(FDA, 2015). Ondansetron dan omeprazole diberikan untuk mengatasi keluhan
serotonin yang disetujui untuk terapi mual dan muntah. Dibandingkan dopamine,
efokasi dalam mengatasi muntah lebih baik. Omeprazole adalah salah satu jenis
obat proton-pump inhibitor yang telah disetujui sebagai terapi untuk masalah
(FKUI, 2012).
31
B. Kesimpulan
gout dengan gangguan fungsi ginjal atau insufisiensi ginjal atau nefropati, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum penanganan telah sesuai dengan
32
DAFTAR PUSTAKA
Cameron JS, Moro F, Simmonds HA. Uric acid and the kidney. Dalam: Davison AM,
Cameron JS, Grunfeld JP, Kerr DNS, Ritz E, et.al. Oxford Textbook of
Clinical Nephrology. 2nd ed.: Oxford University Press, 1998; hal. 1267 – 79.
Orson W. Moe. 2010. Posing the Question Again: Does Chronic Uric Acid
Nephropathy Exist?. Journal American Society of Nephrology.21: 395 – 7.
Tahupeiory, ES. Artritis Pirai (Artritis Gout). Dalam: Setiati, S. et.al., (Ed). 2014.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed.VI. Jakarta: Interna Publishing.
(hal. 3185-3189).
33