Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Zafri Khuzairi Bin Azmi

No Nim : 190103048
Mata kuliah : Ilmu Sosial Dan Humaniora
Dosen : Ibu Eka Husnul Hidayati, S.H,. M.H.

1. Jelaskan mengapa ilmu sosial dan humaniora perlu dipelajari oleh mahasiswa,
terutama sebagai mahasiswa para calon Sarjana Hukum, dan sebagai warga
negara dari suatu bangsa !

Jawapan : Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi ialah :


1. Sebagai usaha membantu perkembangan keperibadian mahasiswa agar mampu
berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan
kenyataan-kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat.
3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berfikir
secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.

Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universitas dan institut kemudian


terkenal dengan nama “mata kuliah pengembangan keperibadian”, atau disingkat
MKPK yang terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu:
1. Agama
2. Ideologi negara atau pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
5. Ilmu Sosial Dasar (ISD)
6. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

Tujuan MKPK adalah untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi
sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan
pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki intergritas keperibadian yang tinggi, yang
mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan
ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi
permasalahan kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun
pertahanan-keamanan.
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat, dan
secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya maupun
lingkungan alamiah, dan secara bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.1

1 Dr. M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, Refika Aditama, hlm. 1-2
2. Jelaskan bagaimana hubungan timbal balik antara manusia dan kebudayaan serta
berikan pula tanggapan anda mengenai bagaimana seharusnya menjadi manusia yang
tetap berbudaya di era globalisasi (era evolusi industri 4.0) seperti sekarang ini ?

Jawapan :

Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan


bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal. Budi merupakan unsur rohani, sedangkan daya adalah unsur
jasmani manusia. Dengan demikian, budaya merupakan hasil budi dan daya dari
manusia.2

Dalam bahasa inggeris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa Belanda, cultuur berarti sama
dengan culture. Culture atau cultuur bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Dengan demikian, kata budaya ada hubungannya dengan kemampuan manusia
dalam mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam hal ini pertanian.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan


sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan berhari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.

Pada tanggapan saya mengenai perkara tersebut, adalah kita lihat bagaimana
masyarakat-masyarakat di negara-negara yang masih mengamalkan kebudayaan dari
dahulu sehingga sekarang. Contohnya seperti kita biasa kenali adalah negara Jepang.
Negara Jepang adalah satu negara yang maju tapi masih mengamalkan kebudayaan
yang masih ada. Di negara Jepang, masyarakat-masyarakat masih mengamalkan gaya
pemakaian tradisional yang dikenali sebagai kimono. Pakaian ini cukup terkenal bahkan
pakaian ini digunakan untuk kegiatan seharian. Namun begitu, pada saat ini kimono
hanya digunakan dalam acara-acara tersebut.

2 Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Bumi Aksara, 2010, hal, 24
3. Jelaskan bagaimana manusia disebut sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk
sosial serta hubungan keduanya, serta paparkan pula tanggapan anda mengenai
bagaimana seharusnya manusia memandang dirinya sendiri orang lain sebagai makhluk
individu dan bagaimana seharusnya memandang diri dan orang lain sebagai makhluk
sosial ?

Jawapan :

1. Manusia sebagai makhluk individu

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak
terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan
fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan
dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Dengan demikian,
manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki
sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, berbeda dengan
manusia lain dan sebagai peribadi dengan ciri khas tertentu yang berupaya
merealisasikan potensi dirinya.3

2. Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani
kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia
saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia
akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Dalam hal ini, manusia sebagai individu
memasuki kehidupan bersama dengan individu lainnya.4

Tanggapan saya, sebagai makhluk individu, kita memiliki pendapat yang berbeda,
dan setiap manusia mempunyai ciri-ciri, kelebihan, kekurangan masing-masing. Selain
itu, manusia bisa berkembang dan sejahtera hidupnya serta berlanjut apabila dapat
bekerja secara bebas dan berbuat apa saja untuk memperbaiki dirinya sendiri. Selepas
itu , sebagai makhluk sosial, manusia itu selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup
sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Hal yang demikian, kerjasama yang baik dalam
kehidupan akan sangat membantu manusia dalam menjalankan kehidupan seharian.

3 Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Bumi Aksara, 2010, hal, 41

4 Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Bumi Aksara, 2010, hal, 43

Anda mungkin juga menyukai