Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
KECEPATAN REAKSI

Oleh : Muhammad Arfiansyah Al Azza


NIM : 191420376
Kelompok : 5

APPRENTICE PROGRAM
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


BAB 1 ..................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1Kata pengantar ................................................................................................... 3
BAB 2 ..................................................................................................................... 4
DASAR TEORI ...................................................................................................... 4
BAB 3 ................................................................................................................... 10
HASIL PRAKTIKUM .......................................................................................... 10
3.1 CARA KERJA ................................................................................................ 10
3.2 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 12
BAB IV ................................................................................................................. 14
4.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 14
Daftar pustaka ....................................................................................................... 15

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Kata pengantar

Atas berkat rahmat ALLAH yang maha pengasih dan maha penyayang yang
telah memberikan kita kesehatan dan ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar . saya membuat makalah ini untuk
menyelesaikan tugas praktikum “kecepatan reaksi” yang telah saya lakukan.Saya
mengucapkan syukur ALHAMDULILLAH karena bisa menyelesaikan makalah ini
dan saya juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang membantu saya
menyelesaikan tugas ini yaitu :
i.1 Dr.OKSIL VENRIZA selaku dosen mata kuliah kimia dasar
i.2 Teman-teman kelompok praktikum kimia.
Langit di malam hari, saat perayaan tahun baru atau hari-hari istimewa lainnya,
menjadi lebih indah ketika nyala kembang api mulai kelihatan di angkasa. Tampak
nyalanya gemerlapan menambah terang sinar rembulan. Sekejap kemudian, langit
nampak redup kembali, cahaya gemerlap dari nyala kembang api tidak lagi
kelihatan. Begitu cepatnya nyala itu hilang, berbeda tatkala kita menyalakan kayu
bakar pada api unggun, membutuhkan waktu cukup lama.Cepat dan lambatnya
nyala api ini menunjukkan cepat atau lambatnya reaksi kimia dalam kembang api
maupun dalam kayu bakar. Cepat dan lambatnya proses reaksi kimia yang
berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi. Lantas, apakah pengertian laju reaksi
itu? Bagaimana cara men-gukurnya? Apa saja faktor-faktor yang
memengaruhinya? Apa manfaat memelajarinya bagi kehidupan kita? Kalian akan
memperoleh jawabannya setelah mempelajari bab ini

1.2 TUJUAN

1. Mahasiswa dapat memahami factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan


reaksi kimia
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan
reaksi
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh temperature terhadap kecepatan
reaksi

3
BAB 2

DASAR TEORI

A. Pengertian Laju Reaksi


Laju reaksi diartikan sebagai laju penurunan reaktan (pereaksi) atau
laju bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggam-
barkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia meru-
pakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut
sebagai produk. Reaksi kimia digambarkan seperti pada bagan berikut.
Pereaksi Hasil Reaksi

A B

Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium yang di-
masukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu
pula dengan petasan dan kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih
cepat daripada minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat.
Proses pengaratan besi, misalnya, membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju
reaksinya lambat. Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung
dinyatakan dengan laju reaksi.
Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu
yang dinyatakan dengan molaritas. Apakah yang dimaksud molaritas? Simak
uraian berikut.
1. Molaritas sebagai Satuan Konsentrasi dalam Laju Reaksi
Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L larutan, sehingga
molaritas yang dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai berikut.
M = n/v n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol
V = volume dalam satuan L atau mL

4
5
2. Perumusan Laju Reaksi
Laju reaki kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat
dirumuskan secara matematis untuk memudahkan
pembelajaran. Pada reaksi kimia:
A B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B
ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah
zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi
(A) berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
Perhatikan diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi pada Gambar 4.4.
Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi
dapat kita definisikan sebagai:
a.berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi)
per satuan waktu, atau: r = −Δ[R] Δt
dengan r = laju reaksi, - d[R] = berkurangnya reaktan
(pereaksi), dan dt = perubahan waktu. Untuk reaksi : A
B, laju berkurangnya zat A adalah: rA = −Δ[A] Δt
b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk)
per satuan waktu, atau: r = +Δ[P] Δt
dengan +Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil
reaksi). Untuk reaksi : A B, laju
bertambahnya zat B adalah: rB = +Δ[B] Δt
Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal :
pA + qB rC
[A] Δ[B] Δ[C]

Untuk reaksi demikian, maka: rA : rB : rC = Δ:Δt:Δ Δt


Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau - tidak perlu
dituliskan karena hanya menunjukkan sifat perubahan
konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama,
maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan
peebandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi
berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula
dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi.
Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

6
rA : rB : rC = p : q :
rHI(g) + HI(g) H2(g) + I2(g)
Secara umum, dituliskan:
AB + AB A2 + B2

2. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi

Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung


jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan
tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih ren-
dah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbu-
kan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin
besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya. Perhatikan Gambar 4.8
tentang pengaruh konsentrasi berikut

Apabila dibuat sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi


dengan laju reaksi, maka dihasilkan grafik seperti pada Gam-
bar 4.9. Grafik menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi, semakin cepat pula
laju reaksinya

3. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi


Pada saat zat-zat pereaksi bercampur, maka akan terjadi tumbukan antarpartikel
pereaksi di permukaan zat. Laju reaksi dapat diperbesar de-
ngan memperluas permukaan bidang sentuh zat yang dilakukan dengan cara
memperkecil ukuran zat pereaksi.

7
4. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan,
maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah sehingga
tumbukan antarpartikel akan mempunyai energi yang cukup untuk
melampaui ener-
gi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak terjadi
tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi (Gambar 4.12).

8
9
BAB 3

HASIL PRAKTIKUM

3.1 CARA KERJA

I. Peralatan yang Digunakan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
– Rak tabung reaksi
– Tabung reaksi
– Buret, kapasitas 25 atau 50 ml
– Pipet takar 10 ml
– Stopwatch
– Pemanas
– Gelas breaker 600 ml

II. Bahan yang Digunakan


Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
– Larutan Na2S2O3 5 %
– Larutan HCl 5 %

III. Prosedur Percobaan


a. Pengaruh Konsentrasi Zat Terhadap Kecepatan Reaksi
1. Siapkan 6 buah tabung reaksi dan 2 buah buret. Berilah tanda pada
masing – masing tabung reaksi dan buret.
2. Ke dalam buret diisikan masing – masing :
 Buret I : larutan Na2S2O3
 Buret II : akuades
3. Ke dalam tabung reaksi masing – masing tambahkan larutan
Na2S2O3 dan akuades sesuai dengan tabel di bawah ini.
Catatan : Kocok tabung reaksi yang sudah diisi agar homogen.

10
Jumlah Penambahan (mL)
No Konsentrasi Na2S2O3
Na2S2O3 (a) Akuades (b)
a / (a + b)
1 6 0 1
2 5 1 5/6
3 4 2 2/3
4 3 3 1/2
5 2 4 1/3
6 1 5 1/6

4. Ke dalam 6 buah tabung reaksi yang lain, masing – masing isikan 1


mL larutan HCl.
5. Siapkan stopwatch, dan dimulai dari tabung reaksi No. 1.
6. Ke dalam tabung reaksi No. 1 tersebut, tambahkan 1 mL larutan HCl
yang sudah disiapkan dalam tabung reaksi yang lain. Catat waktu
reaksinya (dalam detik) sambil dikocok pelan – pelan.
Catatan : Waktu reaksi dimulai saat kedua larutan dicampurkan
sampai tepat
mulai terjadi kekeruhan.
7. Selanjutnya lakukan langkah kerja yang sama (langkah 6 di atas)
terhadap tabung reaksi No. 2 s/d 6.
b. Pengaruh Temperatur Terhadap Kecepatan Reaksi
1. Siapkan 12 tabung reaksi :
 6 buah tabung I di beri kode : 1; 2; 3; 4; 5 dan 6
 6 buah tabung II di beri kode : a; b; c; d; e dan f
2. Ke dalam tabung reaksi 1 s/d 6 masing – masing masukkan 5 mL
larutan Na2S2O3.
3. Ke dalam tabung reaksi a s/d f masing – masing masukkan 1 mL
larutan HCl.

4. Ambil tabung reaksi 1 dan a, masukkan ke dalam water bath


(penangas air) temperatur 30 oC selama 2 menit.

11
5. Kemudian angkat ke dua tabung reaksi dari penangas air dan segera
tuangkan larutan HCl ke dalam tabung yang berisi larutan Na2S2O3.
Catat waktu reaksinya.
6. Selanjutnya lakukan pekerjaan yang sama (langkah 4 dan 5)
terhadap pasangan tabung reaksi No. 2 dengan b sampai dengan No.
6 dengan f, dengan setiap interval kenaikan temperatur penangas air
sebesar 5 oC.

3.2 HASIL DAN PEMBAHASAN

NO JUMLAH KONSENTRASI Konsentrasi Na2S2O3 WARNA


PENAMBAHAN (ml) Na2S2O3 (a/a+b) + 1 ml HCL
Na2S2O3 (a) Akuades (b) Waktu reaksi sebelum sesudah
1 6 0 1 7.20 Bening Keruh
2 5 1 5/6 8.50 Bening keruh
3 4 2 4/6 10.39 Bening Keruh
4 3 3 3/6 13.48 Bening Keruh
5 2 4 2/6 18.54 Bening Keruh
6 1 5 1/6 24.32 Bening Keruh

Berdasarkan hasil data data diatas dapat dipastikan bahwa semakin besar suatu
konsentrasi maka semakin cepat kecepatan reaksinya dan sebaliknya. Semakin
encer suatu kelarutan maka semakin lama kecepatan reaksinya dan juga terjadi
perubahan warna sebelum dan sesudah reaksi.

JUMLAH
WARNA
PENAMBAHAN WAKTU
NO SUHU
Na2S2O3( HCL( ml ) REAKSI SEBELUM SESUDAH
ml )
1 5 1 30 7.75 BENING KERUH
KUNING
2 5 1 35 5.98 BENING KERUH
KUNING
3 5 1 40 4.84 BENING KERUH
KUNING
4 5 1 45 3.51 BENING KERUH
KUNING

12
5 5 1 50 2.55 BENING KERUH
KUNING
6 5 1 55 1.96 BENING KERUH
KUNING

Berdasarkan hasil data diatas dapat dipastikan bahwa semakin tinggi suhu
suatu larutan maka kecepatan reaksi juga semakin cepat dan sebaliknya semakin
rendah suhu suatu larutan maka kecepatan reaksinya juga semakin lambat. Dan
setelah reaksi terjadi perubahan warna pada larutan . dan warnanya juga
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suhu.
Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil antar larutan tidak konstan .hal itu
disebabkan karena fartor lain yang mempengaruhi yaitu kecepatan
mengocok.kecepatan mengocok juga berpengaruh dan berdampak pada hasil
praktikum. Karena itu dalam pengocokan diperlukan ketelitian dan kepahaman
dalam mereaksikan larutan.

13
BAB IV

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :


 Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka kecepatan reaksinya semakin cepat
 Semakin besar temperatur (suhu) suatu larutan maka kecepatan reaksinya semakin
cepat
 Perubahan warna terjadi sebelum dan sesudah reaksi
 Kecepatan mengaduk juga berpengaruh terhadap kecepatan reaksi

14
Daftar pustaka

1. Modul kimia
2. Buku kelas 11 bab kecepatan reaksi
3. Kimia : SMA/ MA Kelas XI / penulis, Shidiq Premono, Anis
Wardani, Nur Hidayati; editor, Munnal Hani’ah, Desy Wijaya, Isnani
Aziz Zulaikha ; illustrator, Mukti Al. -- Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009

15

Anda mungkin juga menyukai