Anda di halaman 1dari 2

Dia akan datang.

Pemuda itu bernama Moses Amegavi berkebangsaan Ghana, dia adalah teknisi listrik di kapal pengeboran
kami. Dia seorang Kristen yang taat. Dia pernah mengatakan, kalaa dia tidak meminum minuman keras. (
saya jadi berfikir, mungkin orang Ghana bukan dari Kristen roma, bias jadi dia dari Habasayah). Hampir
setiap pagi saya memperhatikannya membaca dari sebuah artikel kerohanian yang di terimanya melaui
milis email. Saya perhatikan juga, dia juga selalu menghadiri pertemuan minggu bersama dengan rekan-
rekannya di ruang cinema setelah kerja. Suatu saat, saya mendengarnya “berceramah” di depan rekan-
rekannya dengan antusias akan kedatangan seorang messiah, Jesus kembali kedunia ini dengan berapi-
api (karakteristik orang afirka kalua berdebat itu suaranya kencang sekali, seolah olah seperti hendak
berkelahi padahal tidak, mereka hanya berdebat).

Suatu saat, saat coffee time, ku berkata kepadanya,

Zeru: Aku lihat kemarin kamu sangat berapi-api ‘berceramah’ mengatakan bahwa Jesus akan datang.

Dia pun memandang saya dan bersemangat untuk berceramah kepada saya,

Moses: Iya dia akan datang untuk menyelamatkan kita semua, untuk itu kita harus “datang” kepadanya
dan percaya kepada Dia.

Aku pun kembali menimpali,

Zeru: waktu kemarin kamu bercermah berapi –api dihadapan rekan-rekan mu, ada satu pertanyaan yang
mau saya katakan kepada mu. Katika kamu percaya Dia akan datang kembali, persiapan apa yang kamu
lakukan?

Moses: Apa maksud mu?

Zeru: Begini, biasanya kalua mau ada tamu yang mau datang? Atau misalnya presiden mau datang ke
tempat kita, kan biasanya kita lakukan perisapan untuk menyambutnya untuk menghormati beliau,
apalagi beliau adalah seorang nabi atau Penyelamat menurut mu. Jadi persiapan apa yang kamu lakukan?

Moses: Wah bukan begitu, maksudnya adalah kita menyambutnya dengan keimanan kita. Percaya sama
Dia.

Zeru: Sekarang begini, bagaimana kita tahu, Mungkin saja beliau sudah datang di suatu tempat saat ini,
dan kamu nggak tau dia datang dan tidak menyambutnya? Apa tidak sopan namanya kalau kita selalu
mengatakan Beliau akan datang tapi nggak ada persiapan buat menyambutnya.

Moses: wah , kamu mikirnya berat banget.

Zeru: nggak lah, simple, sekarang begini, kira kira nanti dimana beliau akan datang, atau turun bumi
bagian mana?

Moses: tidak tau saya.

Zeru: Ok, Beliau dulu di lahirkan di mana? Setidaknya namanya orang datang itu biasanya pulang ke
tempat kelahirannya kan? Dekat-dekat sana.
Moses: Beliau dilahirkan di Jordan?

Zeru: Bukannya Betlehem dekat Jerusalem, kalua yang Jordan itu, nama sungai nya yang lewat di sana,
Jordan river.

Moses: oh Ok

Zeru: nah minimal persiapan menyambutnya, kamu datang aja ke Jerusalem, lihat-lihat di sana, siapa tau
sudah datang. Atau minimal sebagai pembuktiannya kamu nabung, persiapan untuk beli ticket ke sana,
ketika beliau benar-benar sudah datang, kamu segera bisa ke sana.

Moses: mmmmmh. Pemikiran yang baru nih…Ngomong-ngomong kow kamu tau banyak sih tentang
beliau.

Zeru: Lah kan , Jesus itu kalua dalam Islam namanya Nabi Isa, Cuma kita mengimaninya sebagai Rasul
saja, bukan Tuhan. Dan di kami juga percaya beliau tidak di salib, melainkan diangkat oleh Allah SWT.
Menurut beberapa haidst (perkataan nabi Muhammad SAW) Beliau akan diturunkan kembali, untuk
melawan Dajjal dan menikah. Tapi diturunkannya di menara putih Damasqus Syiria.

Moses: menikah?

Zeru: Iyalah menikah, kan beliau belum menikah. Juga untuk menunjukkan ke pada ummatnya syariat
yang sesungguhnya.

Moses: Jadi kamu juga sudah mempersiapkan diri untuk berjumpa?

Zeru: Nah, itu dia, awalnya saya belum, tapi setelah denger kamu ceramah berapi-api saya jadi ingat saya
harus mempersiapkan diri ketemu sang Nabi. Mudaha-mudahan juga diberi kesempatan untuk bisa lihat
langsung ke Palestina atau Syiria nantinya. Ok segitu dulu ya diskusinya, inget ya….persiapan, cek-cek dulu
lah di daerah Palestina sana, siapa tau sudah datang beliau. (sambal senyum)

Moses: Thanks Zeru.

Anda mungkin juga menyukai