Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“SIKLUS PRODUKSI MOBIL”

Disusun Oleh :
1. Namira Albay (1317008)
2. Imam Rezkiyanto (1317010)
3. Muhammad Fikri Alfaiq (1317025)
4. Veronica (1317019)
5. Ristiani Megayanti (1317021)
6. Riego Muhammad (1317022)
7. Viramelia R T (1317028)
8. Nisrina Sari (1317029)
9. Ike Rizky Armelia (1317034)
10. Nurliana Beanita (1317032)
11. Dina Kristina (1317039)

Dosen :
Pak Lastario
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,
dan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Produksi Mobil”
tepat pada waktunya.
Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Rio. Selaku
dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang sudah memberikan kepercayaan kepada
saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. Isi dari makalah ini ialah pembahasan mengenai Siklus Produksi Mobil
yang dituangkan dalam DFD dan Flowchart.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan siklus pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus.
Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan
system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan
waktu kerja yang jelas.

Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan
penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja
terhadap produktifitas yang dihasikan.

I.2 Tujuan
- Mengetahui dan Memahami penjelasan mengenai gambaran Siklus Produksi mobil.
- Mengetahui penjelasan mengenai DFD dan Flowchart gambaran Siklus Produksi
mobil.
I.3 Manfaat
- Pembaca mendapat informasi mengenai siklus produksi mobil secara sistematis.
- Pembaca atau penulis dapat menyelesaikan atau menyusun siklus produksi mobil
secara umum.
BAB II
KAJIAN TEORI

II.1 Terdapat 4 bagian siklus produksi:


1. Product Design
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desain produk. Tujuannya untuk
menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dari segi
kualitas, daya tahan, dan fungsionalitas sementara secara simultan. Minimalkan
biaya produksi.
Yang harus dilakukan saat product design yaitu :
- Riset Pasar
- Waktu
- Peralatan
- SDM

2. Planning & Scheduling


Perencanaan dan penjadwalan adalah tujuan untuk mengembangkan rencana
produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan
mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan
persediaan barang jadi.

Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan adalah


Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resource planning = MRP-II)
dan Sistem produksi Just-in-time (JIT). MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara
kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi
perkiraan permintaan penjualan.

Sistem MRP-II sering disebut sebagai push manufacturing, karena barang


diproduksi sebagai ekspetasi atas permintaan pelanggan. Sedangkan Just-in-
time (JIT)memperluas prinsip sistem pengendalian persediaan untuk seluruh
siklus produksi.

3. Production Operation
Siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini dicapai
sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan jenis
produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam siklus
produksi.

Penggunaan berbagai bentuk Teknologi Informasi dalam siklus produksi, seperti


mesin yang dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-intergrated
manufacturing (CIM) untuk mengurangi biaya produksi.
Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM, tetapi
mereka harus memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah
satu pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke produksi sesuai
pesanan.

Walau sifat siklus produksi dan keluasan CIM dapat berbeda diberbagai
perusahaan, namun setiap perusahaan membutuhkan data mengenai empat
segi berikut yaitu bahan baku yang digunakan, jam tenaga kerja yang digunakan,
operasi mesin yang dilakukan serta biaya overhead produksi lainnya yang
terjadi.

4. Cost Accounting
Terdapat tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu :

 Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian


kinerja dari operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data
real-time mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak manajemen
dapat membuat keputusan tepat waktu.

 Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan


dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk. SIA
mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai kategori dan kemudian
membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi tertentu .

 Mengumpulkan dan memsiklus informasi yang digunakan untuk


menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di
laporan keuangan perusahaan.

Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan


siklus untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan
membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan
digunakan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang
dapat di identifikasikan secara terpisah.

Sebaliknya, Perhitungan biaya siklus membebankan biaya ke setiap siklus, dan


kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Digunakan ketika produk atau jasa yang hampir sama diproduksi dalam jumlah
massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Definisi Siklus Produksi


Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan siklus pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus.
Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan
system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan
waktu kerja yang jelas.
Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau jasa
yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan
penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksi serta evaluasi kinerja
terhadap produktifitas yang dihasilkan.

III.2 Kegiatan Siklus produksi

Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada
siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling
berkoordinasi dengan siklus lain.
III.3 Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:

 Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan


perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan
persediaan.
 Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah
dan mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
 Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan
ketersediaannya,

III.4 Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah

 Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan mentah.


 Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi
yang tersedia untuk dijual.
 Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.
 Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok
produksi.

III.5 Peran SIA Dalam Siklus Produksi

 Bauran produk
Produk apa yang ingin diproduksi
 Penetapan harga produk
Berapa HPP sampai produk selesai dibuat
 Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
Apakah kita akan membeli produk lalu dijual / membuat / memproduksi sendiri
lalu dijual
 Manajemen Biaya
Merencanakan / mengalokasikan biaya – biaya yang timbul.

III.6 Prosedur Siklus Produksi

Fungsi dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan
keputusan. Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai
internal dan eksternal. Kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

III.7 Pengendalian Siklus Produksi

Fungsi dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang
cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :

1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.


2. Persediaan barang dalam siklus dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
III.8 Aktivitas Siklus Produksi

Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu :

1. Desain Produk

Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desainproduk, tujuan aktivitas ini
adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal
kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.

Aktivitas desain produk menciptakan dua dokumen utama, yaitu pertama, daftar
bahan baku yang menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah
masing-masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit produk
jadi.

Kedua, daftar operasi yang menyebutkan kebutuhan tenaga kerja dan mesin
yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Peran akuntan harus
terlibat dalam desain produk karena 65 hingga 80 persen biaya produk
ditentukan pada tahap siklus produksi ini.

Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana


berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi suatu lini produk-produk
yang berkaitan dengan meningkatkan jumlah komponen bersama yang
digunakan dalam masing-masing produk.

Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait
dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih
baik.

2. Perencanaan dan Penjadwalan

Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan,


tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup
efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan
jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Terdapat dua metode perencanaan produksi yang umum digunakan adalah


Perencanaan sumber daya produksi (manufacturing resource planning = MRP-II)
dan Sistem produksi Just-in-time (JIT). MRP-II adalah kelanjutan dari
perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara
kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi
perkiraan permintaan penjualan.

Sistem MRP-II sering disebut sebagai push manufacturing, karena barang


diproduksi sebagai ekspetasi atas permintaan pelanggan. Sedangkan Just-in-
time (JIT)memperluas prinsip sistem pengendalian persediaan untuk seluruh
siklus produksi.
Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan
baku, barang dalam siklus, dan barang jadi. JIT sering kali disebut sebagai pull
manufacturing, karena barang diproduksi sebagai tanggapan atas permintaan
pelanggan. Jadi hanya berproduksi sebagai tanggapan atas pesanan pelanggan.

Jadwal Induk Produksi (master production schedule – MPS) menspesifikasikan


seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan
kapan produksi tersebut harus dilakukan. Permintaan bahan baku mensahkan
pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik,
tempat bahan tersebut dibutuhkan.

Dokumen ini berisi nomor perintah produksi, tanggal pembuatan, dan


berdasarkan pada daftar bahan baku, nomor baarang serta jumlah semua bahan
baku yang dibutuhkan. Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang
pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan, yang
mengidentifikasikan bagian – bagian yang di pindahkan, lokasi perpindahannya
serta waktu perpindahan.

Peran akuntan dalam aktivitas ini memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan
melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi
perusahaan. Para akuntan juga membantu perusahaan memilih antara MRP-II
atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan
penjadwalan produksi perusahaan.

3. Operasi Produksi

Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara
aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut
berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang
digunakan dalam siklus produksi.

Penggunaan berbagai bentuk Teknologi Informasi dalam siklus produksi, seperti


mesin yang dikendalikan oleh komputer, disebut sebagai computer-intergrated
manufacturing (CIM) untuk mengurangi biaya produksi.

Para akuntan tidak diminta untuk menjadi ahli dalam setiap segi CIM, tetapi
mereka harus memahami bagaimana hal tersebut mempengaruhi SIA. Salah
satu pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi massal ke produksi sesuai
pesanan.

Walau sifat siklus produksi dan keluasan CIM dapat berbeda diberbagai
perusahaan, namun setiap perusahaan membutuhkan data mengenai empat
segi berikut yaitu bahan baku yang digunakan, jam tenaga kerja yang digunakan,
operasi mesin yang dilakukan serta biaya overhead produksi lainnya yang
terjadi.
4. Akuntansi Biaya

Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.Terdapat tiga


tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya yaitu :

o Memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian


kinerja dari operasi produksi. SIA didesain untuk mengumpulkan data real-
time mengenai kinerja aktivitas produksi agar pihak manajemen dapat
membuat keputusan tepat waktu.
o Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan
dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk. SIA
mengumpulkan biaya berdasarkan berbagai kategori dan kemudian
membebankan biaya tersebut ke produk & unit organisasi tertentu .
o Mengumpulkan dan memsiklus informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan
keuangan perusahaan.

Sebagaian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan


siklus untuk membebankan biaya produksi. Perhitungan biaya pesanan
membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu dan
digunakan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang
dapat di identifikasikan secara terpisah.

Sebaliknya, Perhitungan biaya siklus membebankan biaya ke setiap siklus, dan


kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Digunakan ketika produk atau jasa yang hampir sama diproduksi dalam jumlah
massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau siklus hanya


mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya
tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data. Kedua sistem
tersebut membutuhkan akumulasi dan mengenai empat jenis biaya:

 Bahan Baku
Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit
barang dalam siklus untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi..
 Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja. Dokumen ini mencatat
jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan
tertentu. Para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal
online di setiap bengkel kerja pabrik.
 Mesin dan Peralatan
Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi siklus
produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan
mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
 Overhead Pabrik
Yaitu semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk
ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau siklus tertentu.
Untuk Aktiva tetap SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung,
pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Aktiva tetap harus
diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas
database aktiva tetap.

Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya yaitu


Nomor identifikasi, Nomor seri, Lokasi,Biaya, Tanggal perolehan, Nama dan
alamat pemasok,Umur yg diharapkan, Nilai sisa yang diharapkan,Metode
penyusutan, Beban penyusutan ke tanggal,Perbaikan dan Kinerja service
pemeliharaan.

III.9 Tujuan Siklus Produksi

Adapun tujuan siklus produksi :

 Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.


 Persediaan barang dalam siklus dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
 Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
 Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
 Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
 Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

III.10 Ancaman dan Prosedur Pengendalian yang dilakukan dalam setiap aktivitas produksi

Siklus / Aktifitas Ancaman Prosedur Yang Dapat di Terapkan Dalam


Perbaiki informasi tentang pengaruh desain produk
Desain produk yang kurang
Desain Produk atas biaya. Data terinci mengenai biaya jaminan dan
baik
produk.
Kelebihan produksi atau
Sistem perencanaan produksi yang lebih baik, Tinjau
Perencanaan kekurangan produksi, Investasi
dan setujui perolehan aktiva tetap; pengendalian
dan penjadwalan yang tidak optimal dalam aktiva
anggaran
tetap
Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva
tetap, Dokumentasikan semua perpindahan persediaan
Pencurian dan perusakkan
Operasi produksi sepanjang siklus produksi, Identifikasi semua aktiva
persediaan dan aktiva tetap
tetap, Dokumentasi yang memadai dan tinjau semua
transaksi yang melibatkan pembuangan aktiva tetap
Kesalahan pencatatan dan
Pengendalian edit entri data; penggunaan pemindai
memasukkan data
Akuntansi Biaya kode garis jika memungkinkan; rekonsiliasi jumlah yang
mengakibatkan data biaya yang
tercatat dengan perhitungan fisik secara periodik
tidak akurat.
Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari
Hilangnya data, Kinerja yang
Ancaman umum bencana; batasi akses ke data biaya. Pelaporan yang
kurang baik
lebih baik dan tepat waktu.
Sistem informasi siklus pendapatan memberikan informasi(pesanan pelanggan
dan prediksi penjualan) yang digunakan untuk merencanakan produksi serta
tingkat persediaan. Sebaliknya sistem informasi siklus produksi mengirimkan
informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan
tersedia untuk dijual.

Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus


pengeluaran dalam bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai gantinya
sistem informasi siklus pengeluaran memberikan informasi mengenai perolehan
bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang dimasukan kedalam overhead
pabrik.

Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber
daya manusia,yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan
ketersediaan tenaga kerja. Terakhir mengenai informasi mengenai harga pokok
penjualan akan dikirim ke sistem informasi buku besar dan pelaporan.
BAB IV
DFD & FLOWCHART SIKLUS PRODUKSI MOBIL

IV.1 Product Design


o DFD Level 0
o Flowchart
IV.2 Planning and Scheduling
o DFD Level 0

Rencana penjadwalan 1.0


bulanan,mingguan,harian Merencanakan
Bagian produksi
Produksi selama 3
bulan Pemesanan
akhir
Pemberitahuan
pertama
pengadaan

Hasil penjadwalan
akhir

2.0
Informasi pemesanan
Melakukan
harian Jadwal mingguan penjadwalan

3.0
Bagian perencanaan Data Inventory
Data Inventory

Laporan 4.0 dealer


Memberikan
pemesanan Informasi Kuota

Bagian penjualan
o Flowchart
PLANNING AND SCHEDULING
Bagian Produksi Pengadaan Dealer Bagian Penjualan Bag. Perencanaan

Memproses
Penjadwalan
Memberikan
Mobil siap Laporan Pemesanan
informasi kuota
mulai dipasarkan
penjualan
Hasil Penjadwalan
produksi

Rencana Produksi
selama 3 bulan
I Menerima Informasi
Selesai

Membuat jadwal
bulanan Penggabungan
Komponen

Melakukan Order
Pemberitahuan I booking
Utama

Membuat Jadwal Proses Pengecatan


Mingguan
Laporan pemesanan

I
Informasi
Pemesanan Harian

Proses Perakitan
Akhir
Membuat Jadwal
Harian

Pemesanan Akhir

Mobil yang sudah


diproduksi
Phase
IV.3 Production Operations
o DFD Level 0

1.0
Blue Print Jadwal produksi Planning and
Tim Desain Persiapan
Scheduling
Produksi

Update

2.0
Persiapan Pengadaan
Data Produksi Komponen Komponen
Update

Data Komponen

Data
Bagian Produksi
Laporan
3.0 Data
Produksi Finished Produksi Mobil Finished Goods Laporan
goods
Komponen

Finished Marketing
goods

4.0
General
Laporan
manager Laporan Produksi Akhir
Produksi
o Flowchart

Anda mungkin juga menyukai