Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAH PRESIDENSIL, SEMI-

PRESIDENSIL, DAN PARLEMENTER


Radityo Akbar Resnanto/071411333019

Sebuah negara dalam mengatur pemerintahannya sebuah sistem yang dapat dijalankan
secara baik dan benar agar negara tersebut tetap pada jalur cita-cita yang diinginkan. Mulai dari
sistem presidensil, parlementer, ataupun semi-parlementer merupakan sebuah sistem yang
digunakan agar negara tetap berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Berbagai kekurangan
ataupun kelebihan ada dalam masing-masing sistem, sehingga bagaimanakah perbandingan
efektifitas masing-masing sistem yang paling baik digunakan dalam sebuah negara yang sedang
dijalankan.

No Indikator Presidensil Semi-Presidensil Parlementer


1 Sistem Pemilihan Ditentukan oleh Presiden ditentukan Ditentukan oleh
rakyat1 oleh rakyat tetapi parlemen2
Perdana Menteri
ditentukan oleh
parlemen
2 Tugas dan Kewenangan -Kewenangan -Kewenangan dibagi -Kewenangan
diberikan rakyat dengan Presiden, diberikan dari
kepada Presiden3 pertanggung parlemen kepada
jawaban Perdana Perdana Menteri5
Menteri kepada
prlemen,
pertanggung
jawaban Presiden
kepada rakyat4
3 Hubungan dengan legislatif Bertanggung Parlemen memilih Bertanggung
jawab kepada Perdana Menteri jawab kepada
rakyat6 sebagai Kepala parlemen8
Pemerintahan7
4 Akuntabilitas Mempunyai Kedudukan Presiden Mempunyai
akuntabilitas dan Perdana Menteri akuntabilitas
tinggi karena jika yang sama tinggi tinggi karena jika
ada membuat kesalahan ada

1
[Online] Diambil dari staff.blog.ui.edu/teguh1 mengenai Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer
2
Ibid
3
Ibid
4
Cheibub, J. A., & Chernykh, S. (2008). Are semi-presidential constitutions bad for democratic performance?
Constitutional Political Economy, 20(3-4), 202–229.
5
Op-Cit staff.blog.ui.edu/teguh1 mengenai Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer
6
[Online] Diambil dari staff.blog.ui.edu/teguh1 mengenai Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer
7
Ibid
8
Ibid
ketidakpercayaan maupun ketidakpercayaan
kepada eksekutif pertanggungjawaban kepada parlemen,
maka bisa dibagi sama rata, maka parlemen
langsung sehingga bisa langsung
dilengserkan akuntabilitas bisa dilengserkan
oleh rakyat9 lebih terlihat10 oleh rakyat11
5 Masa Jabatan dan Metode -Yang berlaku di -Perancis -Masa jabatan
Impeachment dunia rata-rata menjalankan selama selama masih
sekitar 4-6 tahun 5 tahun untuk dipercaya15
-Dilakukan oleh presiden dan tidak -Langsung
lembaga hukum ada jangka waktu dimakzulkan
tertinggi12 untuk perdana oleh parlemen
menteri13
-Diberikan oleh
lembaga hukum
yang melakukan
Impeachment14

9
Ibid
10
Op-Cit Cheibub, J. A., & Chernykh, S.
11
[Online] Diambil dari staff.blog.ui.edu/teguh1 mengenai Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer
12
[Online] Diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Presidents_of_the_United_States_by_time_in_office
13
[Online] Diambil dari http://www.conseil-constitutionnel.fr/conseil-
constitutionnel/english/constitution/constitution-of-4-october-1958.25742.html
14
Ibid
15
Op-Cit http://www.conseil-constitutionnel.fr/conseil-constitutionnel/english/constitution/constitution-of-4-
october-1958.25742.html
6 Stabilitas dan efektifitas Lebih stabil Kurang stabil karena - Kurang stabil
pemerintahan karena kabinet adanya dual karena jika tidak
bertanggung legitimasi, mendapat
jawab kepada ambiguitas aktor, dukungan oleh
presiden sehingga membuat parlemen maka
-Hak veto sulit legitimasi antar satu kabinet
untuk terjadi sama lain sering dibubarkan
karena hubungan dipertanyakan17 - Sering terjadi
parlemen dan eror yang
eksekutif adalah dikarenakan
check and dukungan
balances16 berlebih oleh
pendukung
parlemen
maupun
ketidakpuasan
terhadap
parlemen18

Dengan indikator tersebut, maka dikatakan bahwa semua sistem mempunyai kelemahan
maupun kelebihan masing-masing. Namun, jika ditarik benang merah dan juga sejarah yang
dipunyai oleh Indonesia, maka yang dapat digunakan di Indonesia adalah sistem pemerintahan
Presidensil.

Sistem pemerintahan Presidensil yang menyeimbangkan kedudukan antara parlemen dan


juga presiden, menyebabkan sistem check and balances yang lebih efektif serta tragedi
impeachment akan lebih sulit untuk dilakukan. Impeachment dilakukan dengan posisi memang
pemegang kekuasaan eksekutif sangat berbahaya untuk negara, dan juga mekanisme birokrasi
yang cukup memusingkan.

Jika mengambil sebuah keputusan untuk penentuan bentuk pemerintahan yang paling
baik, maka dapat dikatakan bahwa merujuk pada kelebihan dan kelemahan sistem tersebut maka
penulis akan lebih memilih untuk menggunakan sistem presidensil dengan kondisi dwi partai.
Kondisi dwi partai akan membuat kontrol pemerintah akan lebih baik, karena satu partai
bertindak sebagai penguasa dan yang lain adalah oposisi. Selain itu, sistem presidensil lebih pasti
dan lebih jelas. Selain dari metode yang tidak memungkinkan adanya mekanisme impeachment

16
Harfst, P. (2000). Government Stability in Central and Eastern Europe The Impact of Parliaments and Parties,
(April), 1–34.

17
Cheibub, J. A., & Chernykh, S. (2008). Are semi-presidential constitutions bad for democratic performance?
Constitutional Political Economy, 20(3-4), 202–229.
18
Harfst, P. (2000). Government Stability in Central and Eastern Europe The Impact of Parliaments and Parties,
(April), 1–34.
ataupun sangat sulit untuk dilakukan impeachment, sistem presidensil sendiri lebih
memungkinkan digunakan karena eksekutif berfungsi sebagai pengendali kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai