Dalam
Posted: Juli 9, 2010 by winnie in Teknik Sipil
Tag:Rekayasa Pondasi
3
Pondasi ini dipakai jika tanah yang mampu memikul beban terletak jauh dibawah muka tanah.
Pondasi tinga pancang disebut juga pondasi dalam. Dikatakan pondasi dalam jika
1. Kayu
Didaerah yang mempunyai sumber alam berupa hutan maka banyak pondasi memakai kayu.
- Ringan
Kerugian :
1. Baja
Kekurangan :
- Berat
1. Beton
Kekurangan :
- Berat
CARA PELAKSANAAN
1. Pemancangan
Pelaksanaan dengan alat a,b,c,d menimbulkan getaran yang cukup besar disekitar lokasi. Karena
tiang yang dipukul akan memobilisir tanah yang cukup besar (Large Displacement Pile). Jika
tiang yang akan dipancang berada disekirar bangunan maka perlu diperhitungan pengaruh
getaran agar tidak merusak bangunan disekitarnya.
Alat e relative menghasilkan getararan pemancangan yang kecil, karena tanah yang dimobilisir
relative kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kerusakan bangunan lain.
1. Bor Pile
Penggunaan bor pile relative menimbulkan getaran karena tidak ada tanah yang dimobilisir.
Karena itu sangat cocok untuk pembangunan diperkotaan yang padat bangunan.
BENTUK TIANG
1. Bulat.
Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras karena efektif memikul
beban. Selain itu tiang ini mampu memikul gaya lateral yang besar disebabkan momen inersia
yang besar.
1. Bujur Sangkar.
Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras karena efektif memikul
beban
1. Bentuk H
Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu cocok untuk tiang yang
mengandalkan friksi (geser).
1. Bentuk Δ
Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena itu cocok untuk tiang yang
mengandalkan friksi (geser).
MOBILISIR TANAH
Tiang dipancang akan mendesak tanah untuk berpindah, Makin besar tanah yang dipindahkah
maka akan mempengruhi besar gaya geser tanah dan akan berpengaruh terhadap besar daya
dukung geser (friksi). Dilihat dari besar mobilisir tanah tiang dapat dibeddakan menjadi :
Saat pemancangan tanah yang didesak sangat besar akibatnya tanahan gesek jadi besar. Tiang
pancang termasuk kelompok ini adalah tiang dengan ujung tertutup.
Saat pemancangan tanah yang didesak relative kecil akibatnya tanahan gesek jadi besar. Tiang
pancang termasuk kelompok ini adalah tiang dengan ujung terbuka.
Saat pemancangan tanah yang tidak ada tanah yang didesak akibatnya tanahan tidak ada yang
dipindahkan. Tiang pancang termasuk kelompok ini adalah tiang bor (Bor Pile).
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDESIGN TIANG PANCANG
a. DATA GEOTEKNIK
Pengujian geoteknik sangat diperlukan untuk memperhitungkan besar daya dukung tiang
pancang. Banyak macam pengujian geoteknik untuk mendesign tiang pancang untuk itu perlu
dipilih pengujian yang cocok untuk agar biaya ekonimis dan data yang diperlukan mencukupi.
1. Pengujian Lapangan.
Dari pengujian ini didapat tanahan ujung (qc) dan Tahanan friksi (fs). Dari data ini dapat
diperkirakan jenis tanah dandapat memperhitungkan daya dukung tiang pancang.
Dari pengujian ini didapat nilai NSPT. Dari data ini dapat diperkirakan jenis tanah dandapat
memperhitungkan daya dukung tiang pancang.
Dari pengujian ini didapat nilai kuat geser tanah. Untuk tanah lempung jenuh akan didapat nilai
undarined shear strength (cu). Dari data ini dapat diperkirakan jenis tanah dandapat
memperhitungkan daya dukung tiang pancang.
1. PENGUJIAN LABORATORIUM.
Uji kuat geser tanah untuk menentukan kuat geser tanah (kohesi) dan Susut geser dalam tanah.
Pengujian ini berupa UU, CU, dan CD. Pengujian yang dipilih disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Pengujian ini berupa :
Pengujian ini dimaksudkan untuk dapat memperkirakan besar penurunan pondasi. Pengujian ini
berupa uji Konsolidasi tanah.
Data ini perlu diketahui agar bahan pondasi kuat memikul beban. Data yang perlu diketahui
adalah :
1. Mampu memikul beban Jika daya dukung pondasi lebih besar dari beban dipikul, maka
pondasi dikatakan aman, (Qizin ³ Q)
Untuk mengetahui kemampuan memikul beban maka perlu dilakukan perhitungan Daya dukung
pondasi.
1. Penurunan Kecil
Kemiringan = i = Δd/L
Besar daya dukung tiang pancang adalah akibat tahanan ujung dan tahanan geser.
1. Jika tiang dipancang tidak sampai tanah keras disebur Tiang Friksi. Besar daya dukung adalah
Qu = Qs
2. Jika tiang dipancang sampai tanah keras. Besar daya dukung adalah Qu = Qp
1. Data Lapangan seperti dari data Sondir, data NSPT, data Vane Shear
2. Data Laboratorium, berdasarkan parameter kuat geser tanah c dan f
2. Pada tahap Pelaksanaan Pekerjaan Daya Dukung Pondasi didiperiksa berdasarkan :
1. Persamaan Mayerhof
Dimana :
SF1 = 3
Untuk pasir :
Dimana :
Dimana :
1. I. PASIR
Tahanan ujung Qp =
Dimana q = g x H
Nc* dan Nq* = Faktor daya dukung tergantung nilai sudut geser dalam f
Berdasarkan Meyerhofs
Berdasarkan Meyerhof besar tahanan ujung akan konstan pada (Lb/D)cr seperti gambar dibawah
ini.
Dimana qt =
N60 = Nilai NSPT rata-rata 10D diatas ujung tiang sampai 4D dibawah ujung tiang.
Besar nilai Nc* dan Nq* diambil dari grafik dibawah ini.
Nilai h’ = bervariasi 60o untuk lempung lunak dan 105o untuk pasir padat.
UNTUK LEMPUNG
Tanah lempung diambil kondisi kritis yakni pada kondisi jenuh dimana c = cu dan f = 0o.
Untuk 0o maka Nc = 9,maka tahanan ujung Qp =
TAHANAN GESER
Dimana :
ΔL = Panjang tiang
Untuk pasir :
Dimana :
Koefesien tekanan tanah K diambil sesuai dengan besar tanah yang dimobilisir saat
pemancangan seperti dibawah ini.
Tekanan efektif tanah sv’ akan bertambah dari 0 sampai 15 atau 20 kali diameter tiang. Seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.
Biasanya L’ = 15 D
Untuk LEMPUNG :
1. METODA l
Metoda ini dipropos oleh Vijayvergia dan Focht (1972). Asumsi metoda ini tanah yang
terdispacemen akibat pemancangan akan menimbulkan tekanan tahan pasif. Tahanan geser
adalah fav :
Dimana :
Untuk menentukan s’v rata-rata dan Cu rata-rata adalah seperti gambar dibawah ini.