Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No.

1 April 2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


MENGGAMBAR TEKNIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK MESIN PRODUKSI SMK NEGERI 2
TANJUNGBALAI T.A 2016/2017

Mariaman Situmorang dan Lisyanto


(Tutor Bimbel Medika dan Dosen Pendidikan Teknik Mesin)

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar Menggambar Teknik mata pelajaran Menggambar Teknik siswa kelas X Teknik Mesin
Produksi di SMK Negeri 2 Tanjungbalai tahun ajaran 2016/2017. Menggambar Teknik
merupakan salah satu program mata diklat pada pendidikan kejuruan program studi keahlian
Teknik Mesin Produksi. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Quiz, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Teknik pada siswa kelas
X Teknik Mesin Produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan
dalam 1 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah
siswa kelas X TP SMK Negeri 2 Tanjungbalai terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan berganda dan Esay. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil
belajar Menggambar teknik mata pelajaran Menggambar Teknik pada siswa kelas X Teknik
Mesin Produksi di SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian
persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 40% pada siklus I dan 86,67% pada siklus II,
serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 61,17 pada siklus I dan 82 pada siklus II.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz, Hasil Belajar Siswa,
Menggambar Teknik.

PENDAHULUAN Kualitas suatu bangsa sangat


Seiring dengan perkembangan ilmu ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran
pengetahuan dan teknologi yang semakin pendidikan sangat penting untuk
pesat, menuntut manusia untuk terus menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
mengembangkan wawasan dan kemampuan terbuka dan demokratis. Upaya peningkatan
di berbagai bidang. Oleh karena itu mutu pendidikan dilakukan dengan harapan
pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik dapat menaikkan harkat dan martabat
mungkin sehingga akan memperoleh hasil manusia Indonesia. Untuk mencapai itu,
yang diharapkan. pendidikan harus adaptif terhadap perubahan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun zaman.
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sebagai institusi pendidikan nasional
sadar dan terencana untuk mewujudkan memiliki peranan yang sangat penting dalam
suasana belajar dan proses pembelajaran agar mencerdaskan dan meningkatkan kualitas
siswa aktif mengembangkan potensi diri SDM yang memiliki kompetensi dalam
untuk memiliki kekuatan spiritual bidang keteknikan. SMK sebagai salah satu
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa yang benar-benar mempunyai skill atau
dan negara. kemampuan dalam bidangnya masing-
masing. Untuk mencapai hal tersebut maka

19
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan Strategi pembelajaran yang


efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan dipandang penulis dapat meningkatkan
kurikulum dan mengaitkan materi yang keinginan belajar siswa dan dapat mengatasi
diajarkan guru dengan penerapan yang tepat kesulitan belajar khususnya materi pelajaran
dalam kehidupan masyarakat umumnya dan teori, tanpa melupakan strategi pembelajaran
masyarakat sekitar siswa khususnya. lainnya untuk meningkatkan hasil belajar
Hal ini sesuai dengan tujuan SMK Menggambar Teknik pada siswa adalah
dalam GBPP, yaitu : (1) Menyiapkan siswa strategi pembelajaran Kooperatif (Tipe Team
untuk memasuki lapangan kerja serta Quis). Pembelajaran Kooperatif (Tipe Team
mengembangkan sikap profesional, (2) Quis) merupakan aktivitas pembelajaran
Menyiapkan siswa agar mampu memilih kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip
karir, mampu berkompetensi dan mampu bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga perubahan informasi secara sosial diantara
kerja tingkat menengah pada saat ini maupun kelompok-kelompok pembelajar yang
pada saat mendatang, (4) Menyiapkan didalamnya setiap pembelajar bertangngung
tamatan agar mampu menjadi warga negara jawab atas pembelajarannya sendiri dan
yang produktif, adaptif dan kreatif. Tujuan didorong untuk meningkatkan pembelajaran
pembelajaran Menggambar teknik, yaitu : (1) anggota-anggota yang lain
Siswa mengetahui pengertian gambar teknik Dalam pembelajaran kenyataannya
dan tujuan belajar gambar teknik, (2) Siswa sebagian siswa tidak mampu
mengetahui alat-alat menggambar teknik dan menghubungkan antara apa yang mereka
skala-skala gambar teknik, (3) Siswa mampu pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya
menggambar teknik dan membaca gambar dalam kehidupan nyata. Hal ini karena
teknik. pemahaman konsep akademik yang diperoleh
Untuk mengetahui keadaan yang hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak,
sebenarnya disekolah tentang penyebab belum menyentuh kebutuhan praktis
rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis kehidupan baik dilingkungan kerja maupun
melakukan observasi ke SMK Negeri 2 di masyarakat. Pembelajaran yang selama ini
Tanjung Balai untuk program studi Teknik diterima hanyalah penonjolan tingkat hafalan
Pemesinan khususnya pada mata pelajaran dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak
Menggambar Teknik pada bulan Desember diikuti dengan pemahaman atau pengertian
2014. Observasi di SMK Negeri 2 Tanjung yang mendalam yang bisa diterapkan dalam
Balai menunjukkan hasil belajar kehidupannya.
Menggambar Teknik siswa masih berada Satu dari beberapa model
dibawah standar rata-rata yang ditetapkan pembelajaran yang dipandang penulis dapat
oleh Depdiknas untuk mata diklat produktif mengatasi masalah ini serta untuk
yaitu 7,50 dan nilai rata-rata yang diperoleh meningkatkan hasil belajar menggambar
siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan teknik ini adalah dengan menggunakan
Nilai (DKN) siswa tingkat I untuk standar Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
kompetensi Menggambar Teknik pada Tahun Qiuz. Model ini digunakan karena dapat
Ajaran 2014/2015 sebesar 71,37. Dari meningkatkan tanggung jawab belajar
wawancara dengan guru mata pelajaran peserta didik dalam suasana yang
Menggambar Teknik khususnya pada materi menyenangkan.
Menggambar Teknik, sebagian hasil belajar
siswa kurang memenuhi standart rata-rata KAJIAN TEORI
sehingga untuk mencapai standart tersebut 1. Pengertian Belajar
siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian Sebagai pelajar, belajar menjadi gaya
remedial dilakukan untuk siswa yang hasil hidup kita. Kita sadari atau tidak setiap hari
belajarnya dibawah standart kompetensi kita sering terlibat dalam belajar atau bahkan
(7,50). Pelaksanaan ujian remedial tidak kita lakukan dengan sengaja sesuai dengan
begitu jauh dari pelaksanan ujian keinginan kita, bahkan merupakan bagian
kompetensi.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 20
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

yang tidak terpisahakan dari diri pelajar PAKEM ( Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif,
dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan dan Menyenangkan); 6) Model pembelajaran
formal. berbasis web; 7) Model pembelajaran
2. Pengertian Pembelajaran mandiri dan masih banyak yang lainnya
Istilah pembelajaran berhubungan erat termasuk Model Pembelajaran Kooperatif.
dengan pengertian belajar dan mengajar. 7. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan Pembelajaran kooperatif ini
orang atau makhluk hidup belajar. Dalam dikembangankan dari teori konstruktivisme
Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 Tentang yang lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky
SISDIKNAS Pembelajaran diartikan sebagai (2011) dikemukakan bahwa pengetahuan itu
proses interaksi peserta didik dengan dibangun dalam pikiran anak. Vygotsky
pendidik dan sumber belajar pada suatu (2011) menekankan peserta didik
lingkungan belajar. mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi
3. Pengertian Model sosial dengan orang lain. Menurut pandangan
Menurut pendapat Mills yang dikutip Piaget dan Vigostky adanya hakikat sosial
oleh Agus Suprijono (2009) model adalah dari sebuah proses belajar akan melahirkan
bentuk representase akurat sebagai proses interaksi dengan sesama melalui
aktual yang memungkinkan seseorang atau pembentukan kelompok belajar.
sekelompok orang mencoba bertindak 8. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
berdasarkan model itu. Quiz
4. Pengertian Model Pembelajaran Menurut Sugiyanto (2009: 58) yang
Merujuk dari beberapa pengertian dikutip oleh Elizabeth Septi Prasetyaningish
tentang model, belajar dan pembelajaran dkk model pembelajaran kooperatif tipe
sesuai kajian teori di atas, dapat ditarik Team Quiz adalah model pembelajaran
kesimpulan bahwa model pembelajaran yaitu dengan memainkan topik-topik yang
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman diajarkan kepada siswa yang dibagi dalam
dalam mempengaruhi tingkah laku seseorang beberapa kelompok-kelompok besar.
atau sekelompok orang.
5. Pengertian Hasil Belajar METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan pengertian di atas dapat Penelitian ini akan dilaksanakan di
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah SMK Negeri 2 Tanjungbalai Kota
sesuatau yang dicapai atau diperoleh setelah Tanjungbalai, yang dilaksanakan pada bulan
adanya proses belajar mengajar. Dan yang
Agustus 2016. Subjek penelitian ini adalah
diperoleh berupa perubahan dari segi
kognitif, afektif dan psikomotor setelah siswa kelas X SMK N. 2 Tanjungbalai Kota
mempelajari suatu materi baik secara Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2016/2017
kuantitatif maupun kualitatif. Dan adanya yaitu sebanyak 1 kelas dengan jumlah 30
peningkatan kemampuan yang diperoleh orang.
siswa tentang materi pelajaran tertentu yang Objek dalam penelitian ini adalah hasil
dipelajarinya yang dapat diukur dalam belajar siswa dengan model pembelajaran
bentuk nilai-nilai.
kooperatif tipe Team Quiz pada materi
6. Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Ada banyak model-model Pelajaran Menggambar Teknik di kelas X
pembelajaran yang disusun berdasarkan SMK Negeri 2 Tanjungbalai Kota
prinsip atau teori sebagai pijakan dalam Tanjungbalai T.A 2016/2017.
pengembangannya. Dalam bukunya, Rusman Jenis penelitian ini adalah Penelitian
(2012) menyajikan beberapa model-model Tindakan Kelas dengan menggunakan
pembelajaran diantaranya : 1) Model strategi pembelajaran kooperatif tipe Team
pembelajaran kontekstual; 2) Model Quiz sebagai sasaran utama. Penelitian ini
pembelajaran berbasis masalah; 3) Model berusaha memaparkan upaya meningkatkan
pembelajaran tematik; 4) Model hasil belajar siswa pada mata pelajaran
pembelajaran berbasis computer; 5) Model
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 21
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

Menggambar Teknik melalui model Tabel Pedoman Skala Lima Normal


pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz. Absolute
Prosedur pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini memiliki alur sebagaimana Tingkat Penguasaan Kategori
gambar dibawah ini menurut Suharsimi, 90% - 100% Sangat Tinggi (A)
Arikunto (2009:16), dapat digambarkan 80% - 89% Tinggi (B)
sebagai berikut: 65% - 79% Sedang (C)
55% – 64% Rendah (D)
0% - 54% Sangat Rendah (E)
Perencanaan Sumber: Nurkencana (1980:80)
Refleksi Siklus I Pelaksanaan Berdasarkan pedoman skala lima
Pengamatan normal absolute pada tabel.6 diatas maka
kriteria ketercapaian tingkat penguasaan
Perencanaan
siswa adalah apabila paling sedikit skor
Refleksi Siklus II Pelaksanaan siswa mencapai kategori sedang. Tingkat
penguasaan kemampuan pemahaman
Pengamatan
Gambar teknik siswa dengan cara melihat
? persentase tiap skor total yang diperoleh
siswa dan dihitung dengan menggunakan
rumus :
Gambar Model Penelitian Tindakan Kelas

Analisis data adalah proses mencari


dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan Untuk menghitung hasil belajar
lapangan dan dokumentasi dengan cara Menggambar Teknik siswa pada materi
mengorganisasikan data ke dalam kategori, gambar teknik telah meningkat atau tidak,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
dapat dilihat dari hasil tes yang mereka
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, peroleh setiap siklusnya. Dimana setiap skor
dan membuat kesimpulan sehingga mudah masing-masing tes yang diberikan akan
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. dilihat ketuntasannya baik secara perorangan,
teknik analisis data dilakukan dengan melalui maupun secara klasikal dengan
tiga tahap, yaitu mereduksi data, pemaparan menggunakan persamaan seperti yang
data, dan penyimpulan. diungkapkan oleh Trianto (2009:241),
Untuk mengetahui tingkat penguasaan
bahwa:
siswa terhadap materi yang telah diajarkan
dalam kegiatan pembelajaran, Nurkencana
T
(1980:80) menjelaskan bahwa : “Tingkat KB  x100%
penguasaan siswa akan tercermin pada tinggi Tt
rendahnya skor mentah yang dicapai dan
pedoman konversi yang umum digunakan Keterangan:
adalah dalam skala lima normal absolute KB = Ketuntasan Belajar
(suatu pembagian tingkat)”. T = Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa
Tt = Jumlah Skor Total

Dengan kriteria:
belum tuntas
tuntas

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 22
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

Kemudian dapat juga diketahui apakah 3. Analisis Peningkatan Pembelajaran


ketuntasaan belajar siswa secara klasikal Siklus I dan Siklus II
telah tercapai, hal ini dilihat dari persentase Berdasarkan data hasil belajar yang
diperoleh dari hasil penelitian, dapat
siswa yang telah tuntas dalam belajar yang
dianalisis perbandingan hasil belajar untuk
dirumuskan seperti dibawah ini : setiap siklusnya, seperti yang dirincikan pada
Tabel berikut:
Tabel Data Hasil Belajar Posttest pada
Siklus I dan Siklus II
Hasil Hasil
Keterangan : Belajar Belajar
PKK =Presentase Ketuntasan Klasikal Kategori Siklus I Siklus II
1) Seorang siswa dikatakan telah tuntas Penilaian Posttest Posttest
belajar jika siswa tersebut telah Jumlah Jumlah
mencapai skor paling sedikitnya 75 (%) (%)
Siswa Siswa
dari total skor. Tidak Tuntas 18 60 26 13,33
2) Suatu kelas dikatakan telah tuntas Tuntas 12 40 4 86,67
belajar jika dalam kelas tersebut
mencapai skor paling sedikitnya 85%
dari jumlah siswa seluruhnya telah Berdasarkan Tabel, dapat dilihat
mencapai skor 75. peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian tipe Team Quiz. Berikut diagram histogram
Penelitian ini dilaksanakan di SMK perolehan hasil belajar posttest pada siklus I
Negeri 2 Tanjungbalai kota Tanjung balai dan siklus II:
dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Quiz untuk
meningkatkan hasil belajar Menggambar
Teknik mata pelajaran Gambar Teknik Mesin
pada siswa kelas X TP tahun ajaran
2016/2017. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan bersiklus dimana masing-
masing siklus diselesaikan dengan 2 kali
pertemuan melalui empat tahapan, yaitu: 1) Gambar Persentase Hasil Belajar Posttest
Tahap perencanaan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) pada Siklus I dan Siklus II
Tahap pengamatan atau observasi dan 4) Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I
Tahap refleksi. adalah 61,17, sedangkan nilai rata-rata pada
Siklus II adalah 82. Selisih nilai rata-rata
Dari hasil belajar siswa yang hasil belajar dari siklus I ke siklus II adalah
diperoleh pada akhir Siklus I selesai maka sebesar 20,83. Persentase peningkatan hasil
belajar siswa dapat dihitung dengan rumus
diketahui nilai hasil belajar siswa dengan
sebagai berikut :
kategori kurang sebanyak 18 orang (60%),
cukup sebanyak 10 orang (33,33%), dan baik
Dimana:
sebanyak 2 orang (6,67%). Berdasarkan data P= Rata-rata nilai siklus II
di atas nilai perolehan rata-rata 61,17. Q= Rata-rata nilai siklus I
Maka:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 23
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

= 34,05% Pengukuran dengan tes pilihan berganda


mempunyai keterbatasan seperti yang
Berdasarkan rumus di atas, maka dikemukakan oleh Arikunto (2006 :16) : (a)
diperoleh persentase rata-rata peningkatan persiapan untuk menyusun tes jauh lebih
sulit, (b) banyak kesempatan untuk main
hasil belajar siswa secara klasikal dari hasil
tebak-tebakan dan (c) kerja sama antar siswa
posttest siklus I ke siklus II adalah sebesar pada waktu pengerjaan soal-soal lebih
34,05%. terbuka. Dalam hal ini menyebabkan adanya
kemungkinan bahwa siswa telah bekerja
2. Pembahasan Penelitian sama untuk memberikan jawaban. Untuk
Dari hasil analisis data penelitan, untuk mengatasi masalah tersebut dihimbau kepada
siklus I diperoleh data sebagai berikut: a) siswa untuk mengutamakan kejujuran dalam
Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah memberikan jawaban sesuai dengan
61,17; b) Persentase ketuntasan hasil belajar kemampuannya saja.
siswa secara klasikal adalah sebesar 40%. Dengan demikian hipotesis dalam
Untuk siklus II diperoleh data sebagai penelitian yang berbunyi Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
berikut: a) Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas
adalah 82; b) Persentase ketuntasan hasil X TP semester ganjil di SMK Negeri 2
belajar siswa secara klasikal adalah sebesar Tanjungbalai pada pelajaran Menggambar
86,67%. Peningkatan nilai rata-rata hasil Teknik. Teruji kebenarannya, atau dengan
belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah kata lain hipotesis diterima..
20,83; dan persentase rata-rata peningkatan
KESIMPULAN
hasil belajar siswa secara klasikal dari hasil
Berdasarkan hasil dan pembahasan
posttest siklus I ke siklus II adalah sebesar
penelitian, maka kesimpulan dalam
34,05%.
penelitian ini adalah: “Penerapan model
Penerapan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
kooperatif tipe Team Quiz bertujuan untuk
dapat meningkatkan hasil belajar
meningkatkan hasil belajar Menggambar
Menggambar Teknik pada siswa kelas X
Teknik pada siswa kelas X Teknik Mesin di
Teknik Mesin di SMK Negeri 2 Tanjungbalai
SMK Negeri 2 Tanjungbalai, berdasarkan
tahun ajaran 2016/2017”. Peningkatan hasil
hasil analisis data di atas tujuan penelitian ini
belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I
telah terpenuhi berdasarkan indikator
ketuntasan belajar siswa secara klasikal
keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil
sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar
penelitian penerapan model pembelajaran
40% dengan nilai rata-rata kelas 61,17; b)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara
Pelaksanaan penelitian ini telah
klasikal sebanyak 26 orang dengan
dilaksanakan dengan sebaik mungkin dengan
menggunakan prosedur metode ilmiah, akan persentase sebesar 86,67% dengan nilai rata-
tetapi apapun metode yang digunakan tidak rata kelas 82.
tertutup kemungkinan ada kekeliruan dan
kesalahan, sebab pelaksana dalam penelitian .
ini adalah manusia, yang diteliti juga DAFTAR PUSTAKA
manusia yang tidak terlepas dari kesalahan
dan kelemahan. Maka dalam penelitian ini Alfred Hendra Girsang. (2011). Pembelajaran
Aktif Tipe Quiz Team Terhadap Hasil
perlu diungkapkan keterbatasan penelitian.
Belajar Pada Standar Kompetensi Pada
Data variable hasil belajar siswa diperoleh Siswa Tingkat Dua Program Keahlian
dengan menggunakan tes pilihan berganda Teknik Mekanik Otomotiv SMK Swasta
yang diberikan terhadap responden terpilih.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 24
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Vol. 19 No. 1 April 2017

Pemda Kisaran T.A 2011/2012. Skripsi. Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi
Medan: UNIMED Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali
Arikunto,S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pers.
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor
Arikunto,S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Cipta Surya, Rahmat. (2011). Implementasi Metode
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
(2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Jakarta: Balai Pustaka. Teknik Digital Di SMK N 2 Langsah.
Skripsi. Medan: UNIMED
http://restifaisal.blogspot.com/2013/11/definisi-
teori-model-metode-strategi.html diakses Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:
26 juli 2014/13.00) Tarsito
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative learning
metode, teknik, struktur dan mode Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning
penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusaman. (2012) Model-Model Pembelajaran.
Bandung: PT Raja Grafinda Persada Syaifu Bahri Jamarah. (2011) Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, W. (2011). Stategi Pembelajaran
Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran
Jakarta: Kencana Prenada. Inovatif-Progresif.Surabaya: Kencana
Prenada Media Group

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Melalui Model 25
Pembelajaran Kooperatif ...Mariaman Situmorang dan Lisyanto

Anda mungkin juga menyukai