Anda di halaman 1dari 10

ANALISA STRATEGI PEMASARAN

CILETUH UNESCO GLOBAL GEOPARK

Marketing Management
MM5003

Syndicate 4

Diajeng Rachmi Andini 29119257


Ecclesia Carolina R Sitorus 29119208
Muhammad Iqbal 29119189
Wiji Purwatmo 29119163

MBA CCE 61

Magister Administrasi Bisnis


Sekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung
2019
1. Objek wisata CUGG ini termasuk katagori yang manakah dari sepuluh platform
marketing yang tadi diterangkan ? Apa ciri-cirinya dari kategori yang anda pilih?

Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh
pemerintah. Pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia
khususnya sebagai penghasil devisa negara. Pembangunan kepariwisataan nasional juga akan
berdampak langsung kepada masyarakat dalam mensejahterakan masyarakat, membuka lapangan
kerja dan pemerataan pembangunan.

Darsiharjo (2016) menjelaskan, Geopark adalah taman bumi yang termasuk dalam
kawasan konservasi, yang memiliki unsur geodiversity (keragaman geologi), biodiversity
(keragaman hayati), dan cultural diversity (keragaman budaya) yang di dalamnya memiliki aspek
dalam bidang pendidikan sebagai pengetahuan di bidang ilmu kebumian pada keunikan dan
keragaman warisan bumi dan aspek ekonomi dari peran masyarakat dalam pengelolaan kawasan
sebagai geowisata. Kawasan Ciletuh ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark pada bulan
April 2018. Pengembangan Ciletuh Unesco Global Geopark (CUGG) memerlukan strategi
pemasaran yang terstruktur, sistematis dan masif dari berbagai pihak.

Menurut Kotler & Keller (2008:9) pemasaran memiliki 10 jenis entitas. Melihat
karakteristik CUGG, syndicate 4 berpendat CUGG termasuk platform pemasaran Event,
Experience dan Place. Hal tersebut karena :

a. Event
“Gelaran peringatan seren tahun yang dilakukan setiap 1 tahun sekali setelah panen raya
merupakan sebuah adat istiadat yanh(g) di lakukan di kasepuhan sinaresmi sebagai rasa
syukur atas panen yanh(g) di dapatkan” (CPUGG Geopark OFFICIAL ACCOUNT,
2019).

Source : Sindikat 4, 2019


Kegiatan lain yang coba kami usulkan juga “Sail Ciletuh”.
Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan dikawasan CUGG akan menarik perhatian baik
wisatawan domestik maupun international dan akademisi untuk melakukan penelitian.
b. Place
CUGG mencakup 1260 km2 mencakup 74 desa dan 8 kecamatan. Keunikan lain dari
CUGG dari sisi entitas place adalah, daerah ini merupakan zona aktif tektonik yang
menjadi pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia yang selalu
bergerak 4 mm setiap tahun. Batuan kawasan CUGG secara geologi merupakan daerah
yang khas, unik dan langka, karena tersingkap batuan yang berumur paling tua (Pra –
Tersier) di Jawa Barat. Batuannya dibedakan atas kelompok ofiolit (peridotit, gabro,
basalt), metaformik (sekis, filit, gneiss, serpentinit), sedimen laut dalam (serpih, rijang),
dan sedimen benua (batupasir graywacke, batugamping, (breksi polimik) (Rosana, 2006).
c. Experience
Dalam situsnya (CILETUH - PALABUHANRATU UNESCO GLOBAL GEOPARK
(Indonesia), 2018) Unesco menyebutkan wisatawan akan disuguhkan dengan air terjun,
pantai, air mancur panas, sungai, gunung, suaka alam, konservasi penyu dan pengalaman
hidup dengan budaya Sunda.
Wisatawan akan semakin dimanjakan dengan kegiatan memacu adrenalin seperti
berselancar, paralayang, arung jeram, kano, panjat air terjun tebing, menyelam dan
trekking hutan. Pengalaman luar biasa yang dialami wisatawan akan mereka bagikan
menggunakan media sosial maupun secara langsung ke komunitas.

2& 3.Bagaimana cara memasarkan CUGG pada konsumen di domestik dan international
menggunakan media apa yang simple, namun praktis, dan ekonomis?

Keragaman budaya di Indonesia–yang tentunya berimplikasi kepada keragaman cara hidup,


habitus, dan produk-produk kebudayaan (bahasa, filosofi, nilai dan norma, etc)–menjadikan
Indonesia adalah negara yang memiliki berjuta-juta potensi terberi secara alami untuk menjadi
negara yang dapat merajai industri kreatifitas dunia pada umumnya, dan sector pariwisata pada
khususnya. Namun, demografi masyarakat Indonesia dengan keberagamancara hidup, habitus,
dan produk-produk kebudayaan tersebut juga menjadi tantangan tersendiri dalam memasarkan,
terlebih menciptakan rasa memiliki, pada masyarakat daerah-daerah lain dalam skala domestik
sebagai target pasar yang dituju yang juga memiliki komoditas pariwisata tersendiri.

Ciletuh Unesco Global Geopark (CUGG), seperi yang sudah diterangkan, merupakan
industry pariwisata yang memungkinkan untuk dipasarkan dalam wujud event, place, dan
experience dalam penggolongannya berdasarkan 10 entities of marketing. Dalam menentukan
strategi pemasaran suatu jasa/produk, terlebih dahulu suatu produsen harus memahami dengan
benar kondisi pasar dan realitas pasar yang dihadapinya. Kami akan menggunakan beberapa
metodeanalisis (analisis STEER, analisis pertumbuhan industri pariwisata dan perkembangan
trend industri pariwisata) untuk memahami dengan benar kondisi realitas dari pasar sehingga
dapat menghasilkan langkah-langkah yang tepat dalam menyusustrategi pemasaran CUGG.
Metode Analisis dan Analisis

1. STEER Analysis

STEER analysis (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, and Regulatory)


merupakan metodederivatdariPESTanalysis(Political, Economic, Social, Technology). Baik
STEER ataupun PEST, merupakan suatu metodeanalisa terhadap faktor-faktor yang
timbuldari realitas eksternal suatu industri. Tujuan metodeanalisisSTEER adalah
mengungkap suatu fakta dan menentukan strategi apa yang harus diambil oleh suatu
perusahaan dalam menentukan strategipemasaran dalam meresponi fakta-fakta eksternal
tersebut, yang meliputi kondisi sosial-budaya, teknologi, ekologi, dan regulasi (poltik).

i. Faktor Sosial-Budaya
Wisatawan mengunjungi suatu daerah tujuan wisata antara lain didorong oleh
keinginan untuk mengenal, mengetahui atau mempelajari kondisi kebudayaan
masyarakat di wilayah yang ditujui. Selama berada didaerah tujuan wisata, wisatawan
pasti akan berinteraksi dengan masyarakat pesisir, bukan saja dengan mereka yang
secara langsung melayani kebutuhan wisatawan melainkan juga dengan masyarakat
secara luas. Interaksi dengan masyarakat akan semakin intensif kalau jenis pariwisata
yang dikembangkan adalah Pariwisata budaya. Karena kebudayaan akan melekat
pada kehidupan masyarakat. Salah satu modal dasar untuk mengembangkan
Pariwisata budaya pada masyarakat pesisir selain nilai-nilai lokal dan seninya maka
hal yang tidak kalah pentingnya perlu diterapkan adalah Pengembangan Nilai Budaya
Sapta Pesona. Karena nilai budaya Sapta Pesona ini merupakan isu penting bagi
pemerintah untuk mengembangkan bidang pariwisata khususnya di Desa adat di kaki
gunung Halimun ini bisa menjadi destinasi wisata di Sukabumi yang anti-mainstream
bagi pecinta budaya lokal. Kita bisa melihat seperti apa kearifan lokal dari
masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai adat dan tradisi Sunda.

Figure 1.1 Kampung adat di Kasepuhan Ciptagelar

Source: Instagram account @yunanrizqie


ii. Faktor Teknologi
Teknologi informasi yang telah berkembang dalam permudahan proses pemesanan
secara online dimana saja dan kapan saja mendukungberkembangnya CUGG dalam
pemasaran digital di Indonesia dan Internasional.
iii. Faktor Ekonomi
Tahun 2019, IndustriPariwisatadiproyeksikanmenyumbangdevisaterbesar di
Indonesia yaitu US$ 20 Miliar
Dampakdevisa yang masuk langsung dirasakan oleh seluruh lapisanmasyarakat
(Global)
iv. Faktor Ekologi
CUGG merupakan wilayah yang difokuskan untuk menjagawarisangeologibumi dan
mengembangkan penelitian masyarakat setempat sesuai dengan visidariUnesco
Global Geopark.Untuk itu
pembangunaninfrastrukturpenunjangkelayakandestinasiwisata perlu
memperhitungkandampaknya pada ecology sustainability (ketahananekologi dan
ekosistembiologis).
v. Faktor Regulasi

Ease of Entering Indonesia (Global)

a. Perpres No 21/2016 Ttentang Bebas Visa dari 15 negara tahun 2013 menjadi 169
negara tahun 2016.
b. Simplifying Yacht Arrivals: Kebijakan Clearance Approval for Indonesia Territory
(CAIT) perizinan masuk dari 3 minggu menjadi hanya 3 jam.
c. Abolition of Cruise Cabotage Principle: Perizinan penumpang kapal cruise asing:
embark dan disembark pada 5 pelabuhan utama di Indonesia.

2. Industry Growth and Trend (Global dan Domestik)


i. Tahun 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan
regional, bahkan melampaui ASEAN.
ii. Pesaingutamakita adalah Thailand dengan devisapariwisata lebih dari US$ 40 Miliar.
iii. Kemenpar memproyeksikanpada tahun 2020, sektorpariwisata merupakan
penyumbangdevisaterbesar bagi Indonesia. (PuslitbangKemenpar, 2017)
iv. Pertumbuhan Kunjungan Mancanegara Indonesia 3 kali lebih besar dari pertumbuhan
regional dan global.
v. “Indonesia is in top-20 fastest growing travel destination in the world.” (The
Telegraph, 2017)
vi. Country Branding Wonderful Indonesia menempati ranking 47 dunia, mengalahkan
country branding Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country branding Amazing
Thailand (ranking 83).
vii. Country branding Wonderful Indonesia mencerminkan Positioning dan
Differentiating Pariwisata Indonesia

Strategi Pemasaran (Domestik)

Source : Sindikat 4, 2019.

1. Social Media Campaign and Advertising Method


Tidak dipungkiri sosial media dengan beragam kontennya yang dapat mengarahkan
hasrat dan polapikir masyarakat dapat membentuk dan menentukan kemana arah market
suatu industri tertentu.Namun, tidak semua konten pada media sosial dapat efektif untuk
mempengaruhi pasar. Sesuatu yang disadari oleh Alan Pottasch adalah masyarakat tidak
membeli produk, tetapi membeli “citra atau kondisi diri mereka yang lebih baik”. Hal
tersebut juga yang menjadi alasan kuat mengapa film yang berperan sebagai injektor
“citra diri” sangat efektif menjadi salah satu strategi pemasaran suatu produk dan jasa.
Social Media Campaign dengan influencer sebagai brand ambassador dirasa perlu
berhenti dalam memproduksi konten yang terfokus pada CUGG, tetapi beralih pada
pengkampanyean “citra pengunjung” seperti apa yang datang ke CUGG dan yang
seharusnya datang ke CUGG yang sesuai dengan analisis STEER. Pengkampanyean ala
Pottasch tersebut dapat disebarluaskan dalam bentuk hastags, Youtubevlog, Youtube ads,
dan Instagram ads.
Figure 1.0 Indonesia’s Top Social Network
Source: eMarketer.com (2017)

2. Events
Event bertajuk festival kebudayaan tertentu, sepertihalnya musik, film, fotografi, dan
olahraga, tidak dipungkiri merupakan salah satu hal yang dapat menjadi alat pelengkap
dalam menginjeksikan “citra diri”-nya Pottasch. CUGG dapat mengadakan event-event
yang bertolak dari hasil analisis STEER untuk mengikuti trend yang menguat dalam cara
hidup dan citra diri yang diminati masyarakat mayoritas sehingga dapat menghiraukan
demografi masyarakat Indonesia yang beragam dari sisi geo-kultural dan estetika-
primordial.

3. Build Discussion Platform


Discussion Platform merupakan suatu langkah yang baik dalam mengkapanyekan visi-
misi organisasi yang terlibat dalam CUGG sehingga dapat menarik lebih banyak
masyarakat yang merasa memiliki visi-misi yang sama untuk turut serta berkontribusi
pada organisasi yang terlibat di dalam pengembangan CUGG dalam sector apapun, dalam
kasus ini UNESCO. Digital Discussion Platform dalam madia sosial dirasa sangat efektif
dalam menggaet target pasar yang akan dituju oleh organisasi yang terlibat di dalam
CUGG.
4. Kerjasama TravelAgency,dan Maskapai Penerbangan Domestik

Kerja sama dengan Travel Agency merupakan salah satu strategi pemasaran yang dapat
dilakukan oleh pihak pemasaran CUGG yang juga menguntungkan pihak Travel Agency
tersebut. Kerjasama tersebut dapat berupa paket destinasi wisata dan transportasi yang
sangat menguntungkan pengunjung.
International Market merupakan sebuah pasar yang memiliki karakteristik berbeda dengan pasar
dalam negeri, terutama dalam memasarkan sebuah destinasi wisata kepada mereka. Dibutuhkan
cara-cara yang efektif dan mampu attracting minat para pelancong dengan tepat dalam
memasarkan destinasi wisata Geopark Ciletuh.
Terdapat beberapa cara untuk mempromosikan CUGG ke mata dunia yang bisa dilakukan.
Berikut cara-cara yang disarankan oleh Syndicate 4:
 Kerjasama dengan Maskapai Penerbangan Internasional
Maskapai penerbangan merupakan salahsatu sarana yang bisa dipakai oleh pihak
pemasaran CUGG untuk mengenalkan CUGG ke mata dunia. Mengiklankan panorama alam
Ciletuh di majalah maskapai pesawat merupakan opsi yang patut dicoba dalam memasarkan
sehingga calon pengunjung mampu tergugah untuk mengunjungi CUGG dari artikel tentang
CUGG yang ditampilkan.
 Iklan dan Promosi melalui Media Sosial dan bekerjasama dengan Travel Influencer
Di dunia yang serba digital seperti saat ini, media sosial sangat berperan besar dalam
mempengaruhi kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan mempengaruhi keputusan warga net
untuk memilih dan merencanakan kegiatan wisatanya. CUGG sebagai tempat wisata baru yang
telah diakui UNESCO juga dapat menggunakan media tersebut sebagai platform untuk promosi
kepada calon pengunjung. Platform sosial media yang dikhususkan untuk traveler seperti
TripAdvisor, Couchsurfing, maupun AirBnB bisa menjadi salah satu tempat terbaik untuk
mengiklankan destinasi wisata CUGG kepada dunia. Tidak terkecuali dengan sosial media
mainstream seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang mampu menyasar berbagai kalangan
masyarakat.
 Memasarkan CUGG melalui Film
Tidak dapat dipungkiri, memasarkan sebuah objek wisata melalui sebuah karya film
merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menggaet minat para wisatawan. Seperti
efek yang diberikan oleh film Laskar Pelangi terhadap pariwisata di Pulau Belitung, 5cm pada
wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan film yang membuat Kota Yogyakarta
kembali booming melalui Ada Apa Dengan Cinta 2, CUGG dapat mengikuti strategi yang sama.
Tidak harus membuat film yang diproduseri oleh pihak CUGG sendiri, namun bekerjasama
dengan produser dan rumah produksi untuk mendongkrak wisatawan merupakan salah satu
pilihan yang tepat karena mampu memvisualisasikan keindahan tempat dan experiences yang
tersedia di CUGG dengan lebih spesifik dan mampu membentuk atmosfer tersendiri melalui
pencitraan dengan alur film.
Film juga dinilai efektif dikarenakan seringnya film-film Indonesia tayang di luar negeri,
baik melalui festival film, seperti Festival Film Nice atau Berlin, maupun melalui penayangan
komersial bioskop di regional ASEAN. Hal ini dampak menggenjot minat wisatawan
mancanegara untuk mengunjungi destinasi wisata CUGG dan daerah sekitarnya.

4. Untuk media promosi CUGG, “Gaya Bahasa Promosi” yang seperti apa, yang tepat
dipergunakan untuk menawarkan objek geopark Ciletuh tersebut?
Gaya bahasa yang dikira tepat digunakan digunakan untuk mempromosikan Ciletuh sebagai
situs wisata domestik maupun internasional adalah dengan cara “Persuasif”. Gaya bahasa
komunikasi persuasif memiliki tujuan untuk memberikan perngaruh kepada komunikan dari
komunikator terhadap kepercayaan, sikap, hingga perilaku komunikan. Di mana komunikasi ini
akan memberikan dampak yang membuat komunikan ini bertindak sesuai dengan apa yang
diminta oleh sang komunikator. komunikasi persuasif merupakan komunikasi bertujuan untuk
menengahkan pembicaraan yang sifatnya memperkuat. Kemudian, memberikan ilustrasi dan
menyodorkan informasi kepada khalayak. Akan tetapi, tujuan pokoknya adalah menguatkan
atau mengubah sikap dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat dan himbauan
motivasional harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya.

Contoh komunikasi persuasif yang kami lakukan adalah melakukan pembujukan atau
rayuan dengan menggunakan website sebagai pusat situs informasi mengenai Ciletuh Unesco
Global Geopark sendiri. Media sosial yang sedang digandrungi oleh khalayak ramai seperti
instagram, facebook, dan memasang web-ads. twitter, dan line. Serta tak dipungkiri memasang
web-ads dibeberapa website. Strategi komunikasi yang kami gunakan adalah menggunakan
bahasa verbal yang non-formal dan kekinian agar dapat mudah dimengerti oleh audiens.

Contoh komunikasi persuasive disertai ilustrasi pada media sosial


Source: Sindikat 4, 2019.
Contoh komunikasi persuasive disertai ilustrasi pada landing page, Website.
Source: Sindikat 4, 2019.

Anda mungkin juga menyukai