Modul : 1.3
Skenario :2
Kelompok :4
Tutor :
Anggota Kelompok :
A. TERMINOLOGI
B. RUMUSAN MASALAH
C. ANALISIS MASALAH
Training zone
o HR = 140-170 / menit
5. Penanganan
o Membaringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
o Menundukkan pasien dan meletakkan kepalanya diatara kaki
dengan posisi membungkuk
o Melonggarkan pakaian / aksesoris yang ketat
o Diberi minyak kayu putih ( untuk merangsang indra penciuman )
o Ditepikan ditempat teduh dan tidak dikerumuni oleh orang orang
karena dapat menyebabkan kekurangan oksigen
o Dikipasin agar sejuk dan segar
6. Karena ada proses metabolisme ( pembentukan energi ) sehingga
menghasilkan peningkatan suhu tubuh
7. Gejala
o Keringat dingin
o Menguap
o Mual
o Muntah dan linglung
o Pandangan kabur
o Telinga berdenging
D. PETA KONSEP
KOMPENSASI STRUKTUR
PEMULIHAN
SISTEM
KARDIOVASKULAR
GANGUAN MEKANISME
E. SASARAN BELAJAR
1. Mengetahui struktur jantung dan pembuluh darah
2. Memahami mekanisme pompa jantung dan sirkulasi darah
3. Mengetahui ganguan sistem kardiovaskuler pada saat melakukan
aktivitas berat
4. Memahami mekanisme kompensasi (pemulihan ) setelah melakukan
aktivitas berat
F. RESUME
1. STRUKTUR JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskular yang berfungsi
sebagai memompa darah yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan
dan sebagai salah satu indikator kehidupan. Jantung terletak di dalam
mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang rusuk ke dua. 2/3
nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah
tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung
orang dewasa berkisar 250-300 gr.
Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi
jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam
mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous
pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial
adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang
tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam
mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis,
memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal
adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan
perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di sebut
juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung, antara lapisan
parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan
perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk
mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.
Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada
bagian anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel
meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium menerima volume
darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang
saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah
koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas
eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam
mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium
superior dan ventrikel inferior.
1. Atrium kanan
2. Ventrikel kanan
3. Atrium kiri
4. Ventrikel kiri
1. Katup Atrioventrikuler
Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun
katup yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara
atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup
bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun
katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel
melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih
rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke
adaan relaksasi dan corda tendinea kendor.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada
arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta
terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga
daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai
corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar
atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik
Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke
berbagai tempat di tubuh dan kembali lagi ke jantung.
3. Kapiler
4. Venula
5. Vena
Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih
besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam
volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak
terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka
memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan
untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
Struktur dinding pembuluh darah
o Tunika Intima
Tersusun atas jaringan endotel (epitel pipih selapis) dan lapisan subendotel
yang terdapat dibawah (lebih luar) endotel. Bagian dari tunika intima yang
berhubungan langsung dengan lumen pembuluh darah (daerah dimana
darah mengalir) adalah sel endotel.
o Tunika media
Bagian yang paling banyak ditemukan di tunika media adalah otot polos
yang berfungsi untuk meregulasi diameter dari lumen. Pada vena, tunika
media lebih tipis dibanding arteri dan pada kapiler tidak ditemukan tunika
media.
o Tunika Eksterna
Tersusun atas jaringan ikat yang tersusun longitudinal dan mengandung
sel-sel lemak, pada tunika eksterna juga banyak mengandung serabut
saraf. Karena bagian dinding ini jauh dari lumen sehingga sulit
mendapatkan suplai nutrisi dan O2 , sehingga dapat ditemukan pembuluh
darah yang disebut vasa vasorum.
o Lamina Basalis adalah pelindung kapiler.
a) Sistolik Atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah darah tambahan ke
ventrikel, tetapi kira-kira 70% pengisian ventrikel secara pasif selama
diastolik. Kontraksi otot atrium yang mengelilingi lubang vena cava
superior dan inferior dan vena pulmonalis akan memperkecil diameter
vena sehingga darah bergerak menuju jantung dan darah cenderung
tertahan di dalam ventrikel.
b) Sistolik Ventrikel
Pada permulaan sistolik ventrikel, katup mitral dan trikuspid (AV)
menutup. Otot ventrikel mula-mula memendek dengan minimum, tetapi
saat tekanan intraventrikuler meningkat secara tajam ketika miokardium
menekan darah dalam ventrikel, otot ventrikel memendek dengan
maksimal. Periode kontraksi ventrikel kira-kira berlangsung 0,05s , sampai
tekanan dalam ventrikel kiri dan kanan melampui tekanan di dalam aorta
dan arteri pulmonalis dan katup aorta dan pulmonar terjadi fase ejeksi
ventrikel.
c) Diastolik Awal
Pada setiap kontraksi otot ventrikel , tekanan ventrikel yang sudah
menurun akan semakin menurun dengan cepat. Periode ini adalah
protodiastolik, periode ini berakhir ketika momentum darah yang dipompa
dilampaui dan katup aorta dan pulmonar menutup.
d) Diastolik Akhir
Pada akhir diastolik, katup mitral dan triskupid antara atrium dan
ventrikel terbuka dan katup aorta dan pulmonar tertutup. Aliran darah
mengalir ke jantung mengisi atrium dan ventrikel selama diastolik. Laju
pengisian menurun setelah ventrikel teregang dan terutama ketika
frekuensi denyut jantung rendah yaitu pada saat daun katup
atrioventrikuler (AV) terdorong ke posisi menutup. Tekanan di ventrikel
rendah.
Sistem peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi
sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling
bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup manusia.
Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik merupakan sirlukasi darah yang mencakup seluruh tubuh.
Sirkulasi ini berlangsung ketika darah yang mengandung oksigen mengisi
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, usai melakukan pelepasan
karbon dioksida di paru-paru. Kemudian, darah yang sudah berada di serambi
kiri diteruskan ke bilik kiri, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta
akan terus mengalir hingga ke bagian paling tepi di seluruh area tubuh.
Setelah menyalurkan berbagai zat yang dibawanya ke sel-sel tubuh, darah
akan mengalir kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami
proses pembersihan darah.
Sirkulas pulmonal
Sirkulasi pulmonal (paru), ini merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju
paru-paru, dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung
melalui pembuluh vena besar (vena cava). Lalu, memasuki serambi kanan
dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Selanjutnya, darah yang sudah berada
di bilik kanan akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, untuk
melakukan pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen. Setelah itu, darah
bersih yang kaya oksigen akan memasuki serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
Sirkulasi koroner
Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen
dan nutrisi supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang
menutrisi jantung akan dialirkan melalui arteri koroner ke otot-otot jantung.
Maka dari itu, sumbatan pada arteri koroner bisa mengurangi aliran oksigen
dan nutrisi ke otot jantung, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan
jantung
Anggraeni dwi ,Widyarti ,Prihatmanto ari setijadi. Simulasi Aliran Darah dalam
pembuluh darah manusia dengan metode SPH. Jakarta: Universitas Budiluhur.
3. GANGGUAN JANTUNG
a) Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam
karena endapan plak ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel
lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel
otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary
artery disease) atau penyakit jantung iskemik.Atherosclerosis mengacu
pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk buangan
seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding
dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan
plaque.
b) Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan
pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan
mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
c) Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga
menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam
menyedot dan memompa darah.
d) Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan
oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan
maupun berat.
e) Gagal Jantung Kongestif.
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan
karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang
seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan
bagian tubuh lainnya.
f) Fibrilasi Atrial.
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang
mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi
otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien.
Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju
ke serambi (ventrikel).
g) Inflamasi Jantung.
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis),
selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam
(endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun
infeksi. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan
jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang
terjadi.
h) Congenitas Heart Disease
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga
kelainan pada jantung.Menurut penelitian, 8 – 10 anak dari 1.000
kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat
kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
i) Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut,
antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak
menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai
bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Harini, Marti. 2009. Kadar Kolesterol Darah dan Ekspresi VCAM-1 pada
Endotel Aorta Tikus Putih Hiperkolesterolemik setelah Perlakukan VCO.
Surakarta; Pascasarjana Program Studi Biosains Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Mutaqqin,Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika
3. Anggraeni dwi ,Widyarti ,Prihatmanto ari setijadi. Simulasi Aliran Darah
dalam pembuluh darah manusia dengan metode SPH. Jakarta: Universitas
Budiluhur.
4. Ruhyamaddin F. (2006). Askep pada Klien Gangguan Sistem
kardiovaskuler.MALANG ; UMM Press
5. Watson, R., 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.