Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL DISKUSI

BBDM MODUL 1.3 SKENARIO 2


Dosen Pembimbing :

Nama Anggota Kelompok :

Tio Aldi Nugroho 22010218120002


Muchamat Ainun Nafi 22010218120004
Putri Febiana Puspitaningrum 22010218120006
Haidar Rafi Amanullah 22010218120008
Natasya Yosephina Saputri 22010218140063
Azzahra Astiana Putri 22010218140065
Primalita Susilowati 22010218130067
Laila Rahma Milenia 22010218140069
Andhika Muhammad Fajar 22010218140071
Fakhry Ardhusyarif 22010217130070

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan : Belajar Bertolak Dari Masalah

Modul : 1.3

Skenario :2

Kelompok :4

Judul Skenario : Nyaris pingsan

Tutor :

Anggota Kelompok :

1. Tio Aldi Nugroho 22010218120002


2. Muchamat Ainun Nafi 22010218120004
3. Putri Febiana Puspitaningrum 22010218120006
4. Haidar Rafi Amanullah 22010218120008
5. Natasya Yosephina Saputri 22010218140063
6. Azzahra Astiana Putri 22010218140065
7. Primalita Susilowati 22010218140065
8. Laila Rahma Milenia 22010218140069
9. Andhika Muhammad Fajar 22010218140071
10. Fakhry Ardhusyarif 22010217130070

Tanggal pengesahan Tanda Tangan Tutor/Dosen yang Mengesahkan


TANDA TANGAN SEMUA ANGGOTA KELOMPOK

No Nama anggota Tanda tangan


1. Tio Aldi Nugroho 1.
22010218120002
2. Muchamat Ainun Nafi 2.
22010218120004
3. Putri Febiana 3.
Puspitaningrum
22010218120006
4. Haidar Rafi Amanullah 4.
22010218120008
5. Natasya Yosephina Saputri 5.
22010218140063
6. Azzahra Astiana Putri 6.
22010218140065
7. Primalita Susilowati 7.
22010218140065
8. Laila Rahma Milenia 8.
22010218140069
9. Andhika Muhammad Fajar 9.
22010218140071
10. Fakhry Ardhusyarif 10.
22010217130070
NYARIS PINGSAN

Seorang wanita 19 tahun, mengeluh pandangan berkunang kunang saat


mengikuti lomba lari marathon utuk pertama kalinya dalam rangka dies FK undip.
Tim kesehatan yang bertugas loansung meminta pasien untuk menepi berbaring
dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Pemeriksaan tanda ital didapatkan TD
90/60 mmHg, HR 160/ menit, RR 22/ menit, suhu 38,2 °𝐶, setelah beberapa menit
istirahat pasien merasa lebih baik, pasien tidak memiliki riwayat sakit dan tidak
pernah pingsan sebelumnya.

A. TERMINOLOGI

1. Tim kesehatan = sekelompok orang yang bertugas memberikan pelayanan


kesehatan
2. Tanda vital = ukuran statistik fisiologi yang digunakan untuk
menentukan status kesehatan seseorang (DN, DJ, suhu pernafasan )
3. Pingsan = kondisi manusia yang tidak sadarkan diri ( terjadi tiba-
tiba )
4. TD = tekanan darah ukuran seberapa kuat jantung memompa
darah pada tubuh
5. HR = heart rate (denyut nadi ), gelombang darah yang bisa
dirasakan karena dipompa ke arteri oleh kontraksi ventrikel jantung
6. Maraton = ajang lari jarak jauh ( 10 km/ lebih ) yang dapat ditempuh
dijalan raya maupun bukan

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mekanisme terjadinya peningkatan denyut nadi?


2. Kenapa petugas kesehatan meminta pasien berbaring dengan kaki diatas?
3. Apa penyebab orang pingsan?
4. Bagaimana keadaan tanda vital wanita tersebut?
5. Bagaimana cara penanganan pertama terhadap orang pingsan?
6. Bagaimana pengaruh suhu yang meningkatsetelah melakukan aktivitas
yang berat?
7. Bagaimana gejala orang yang akan mengalami pingsan?

C. ANALISIS MASALAH

1. Aliran darah yang mengandung oksigen kurang lancar sehingga jantung


berusaha memenuhi kebutuhan oksigen ke otak dengan meningkatkan
detak jantung, jadi denyut nadi juga meningkat
2. Agar aliran ( yang membawa oksigen ) dikaki supaya naik ke otak
sehingga suplai darah ke otak meningkat
3. Penyebab
o Otak kekurangan oksigen dan nutrisi biasanya karena aktifitas
berat yang terus menerus
o Takanan darah turun cairan darah ke otak kurang maximal
4. Wanita normal
o TD = 90/60 – 120/80
o HR = 60- 100/menit
o RR = 14-24 / menit
o Suhu = 36,5 – 37,5 °𝐶

Training zone

o HR = 140-170 / menit
5. Penanganan
o Membaringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
o Menundukkan pasien dan meletakkan kepalanya diatara kaki
dengan posisi membungkuk
o Melonggarkan pakaian / aksesoris yang ketat
o Diberi minyak kayu putih ( untuk merangsang indra penciuman )
o Ditepikan ditempat teduh dan tidak dikerumuni oleh orang orang
karena dapat menyebabkan kekurangan oksigen
o Dikipasin agar sejuk dan segar
6. Karena ada proses metabolisme ( pembentukan energi ) sehingga
menghasilkan peningkatan suhu tubuh
7. Gejala
o Keringat dingin
o Menguap
o Mual
o Muntah dan linglung
o Pandangan kabur
o Telinga berdenging

D. PETA KONSEP

KOMPENSASI STRUKTUR
PEMULIHAN

SISTEM
KARDIOVASKULAR

GANGUAN MEKANISME

E. SASARAN BELAJAR
1. Mengetahui struktur jantung dan pembuluh darah
2. Memahami mekanisme pompa jantung dan sirkulasi darah
3. Mengetahui ganguan sistem kardiovaskuler pada saat melakukan
aktivitas berat
4. Memahami mekanisme kompensasi (pemulihan ) setelah melakukan
aktivitas berat
F. RESUME
1. STRUKTUR JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskular yang berfungsi
sebagai memompa darah yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan
dan sebagai salah satu indikator kehidupan. Jantung terletak di dalam
mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm dari tulang rusuk ke dua. 2/3
nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah
tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat jantung
orang dewasa berkisar 250-300 gr.
 Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi
jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam
mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous
pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial
adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang
tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan
berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan jantung dalam
mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis,
memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal
adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan
perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di sebut
juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung, antara lapisan
parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan
perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk
mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :

 Epikardium ( lapisan terluar )


 Myocardium ( lapisan tengah )
 Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous
perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri
dari mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung.
Myocardium adalah jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung
dan berfungsi sebagai pompa jantung dan bersifat involunter.
Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium yang melapisi lapisan
tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang licin bagi
ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium
bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh besar jantung.

 Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada
bagian anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel
meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium menerima volume
darah yang lebih besar. Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang
saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah
koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas
eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam
mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium
superior dan ventrikel inferior.

Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan


depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan
kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang
disebut sulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas
antar ventrikel di bagian belakang jantung.

1. Atrium kanan

Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan


sinus koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat
lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada
bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel
permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2
cm.

2. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan


depan jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-
tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang
disebut trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan
bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.

Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang


disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula
yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan
dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari
ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah
arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri
pulmonal kanan dan kiri.

3. Atrium kiri

Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri


menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti
pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding
posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri
melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.

4. Ventrikel kiri

Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel


kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea
yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah
dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri yang
paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini
sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang
dari aorta asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian
darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta
dan aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.

Tekanan normal di ruang-ruang jantung:

 Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg


 Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
 Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )

c. Struktur Katup-katup Jantung

Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan


tekanan pada saat jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung
membantu aliran darah satu arah dengan cara membuka dan menutup
katup untuk mencegah aliran balik.

1. Katup Atrioventrikuler

Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan


ventrikel.

Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun
katup yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara
atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup
bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun
katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel
melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih
rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke
adaan relaksasi dan corda tendinea kendor.

Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas


sampai tepi daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat
bersamaan muskuler papilaris berkontraksi dimana menarik dan
mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah daun katup terdorong
ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan
chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau
aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.

2. Katup Semilunar

Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada

arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta

terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga

daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai

corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar

memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal

atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik

ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel

berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam

pembuluh-pembuluh. Watson, R., 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat.

Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

STRUKTUR PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke
berbagai tempat di tubuh dan kembali lagi ke jantung.

 Macam-macam pembuluh darah:


1. Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang
tinggi keseluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur),
kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara
denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis yang
dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil pada diastol.
2. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi
sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler.
Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau
dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran
darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik
yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama
resistensi/ tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan
perubahan besar pada resistensi.

3. Kapiler

Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat


tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah
dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung.Kapiler
memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam
jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan
ke dalam darah.

4. Venula

Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung


dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah
kembali ke jantung.

5. Vena
Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih
besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam
volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak
terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka
memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan
untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
 Struktur dinding pembuluh darah
o Tunika Intima
Tersusun atas jaringan endotel (epitel pipih selapis) dan lapisan subendotel
yang terdapat dibawah (lebih luar) endotel. Bagian dari tunika intima yang
berhubungan langsung dengan lumen pembuluh darah (daerah dimana
darah mengalir) adalah sel endotel.
o Tunika media
Bagian yang paling banyak ditemukan di tunika media adalah otot polos
yang berfungsi untuk meregulasi diameter dari lumen. Pada vena, tunika
media lebih tipis dibanding arteri dan pada kapiler tidak ditemukan tunika
media.
o Tunika Eksterna
Tersusun atas jaringan ikat yang tersusun longitudinal dan mengandung
sel-sel lemak, pada tunika eksterna juga banyak mengandung serabut
saraf. Karena bagian dinding ini jauh dari lumen sehingga sulit
mendapatkan suplai nutrisi dan O2 , sehingga dapat ditemukan pembuluh
darah yang disebut vasa vasorum.
o Lamina Basalis adalah pelindung kapiler.

Harini, Marti. 2009. Kadar Kolesterol Darah dan Ekspresi VCAM-1


pada Endotel Aorta Tikus Putih Hiperkolesterolemik setelah Perlakukan
VCO. Surakarta; Pascasarjana Program Studi Biosains Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. MEKANISME POMPA JANTUNG

a) Sistolik Atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah darah tambahan ke
ventrikel, tetapi kira-kira 70% pengisian ventrikel secara pasif selama
diastolik. Kontraksi otot atrium yang mengelilingi lubang vena cava
superior dan inferior dan vena pulmonalis akan memperkecil diameter
vena sehingga darah bergerak menuju jantung dan darah cenderung
tertahan di dalam ventrikel.
b) Sistolik Ventrikel
Pada permulaan sistolik ventrikel, katup mitral dan trikuspid (AV)
menutup. Otot ventrikel mula-mula memendek dengan minimum, tetapi
saat tekanan intraventrikuler meningkat secara tajam ketika miokardium
menekan darah dalam ventrikel, otot ventrikel memendek dengan
maksimal. Periode kontraksi ventrikel kira-kira berlangsung 0,05s , sampai
tekanan dalam ventrikel kiri dan kanan melampui tekanan di dalam aorta
dan arteri pulmonalis dan katup aorta dan pulmonar terjadi fase ejeksi
ventrikel.
c) Diastolik Awal
Pada setiap kontraksi otot ventrikel , tekanan ventrikel yang sudah
menurun akan semakin menurun dengan cepat. Periode ini adalah
protodiastolik, periode ini berakhir ketika momentum darah yang dipompa
dilampaui dan katup aorta dan pulmonar menutup.
d) Diastolik Akhir
Pada akhir diastolik, katup mitral dan triskupid antara atrium dan
ventrikel terbuka dan katup aorta dan pulmonar tertutup. Aliran darah
mengalir ke jantung mengisi atrium dan ventrikel selama diastolik. Laju
pengisian menurun setelah ventrikel teregang dan terutama ketika
frekuensi denyut jantung rendah yaitu pada saat daun katup
atrioventrikuler (AV) terdorong ke posisi menutup. Tekanan di ventrikel
rendah.

Mutaqqin,Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan


Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi
sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling
bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup manusia.

 Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik merupakan sirlukasi darah yang mencakup seluruh tubuh.
Sirkulasi ini berlangsung ketika darah yang mengandung oksigen mengisi
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, usai melakukan pelepasan
karbon dioksida di paru-paru. Kemudian, darah yang sudah berada di serambi
kiri diteruskan ke bilik kiri, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta
akan terus mengalir hingga ke bagian paling tepi di seluruh area tubuh.
Setelah menyalurkan berbagai zat yang dibawanya ke sel-sel tubuh, darah
akan mengalir kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami
proses pembersihan darah.
 Sirkulas pulmonal
Sirkulasi pulmonal (paru), ini merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju
paru-paru, dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung
melalui pembuluh vena besar (vena cava). Lalu, memasuki serambi kanan
dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Selanjutnya, darah yang sudah berada
di bilik kanan akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, untuk
melakukan pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen. Setelah itu, darah
bersih yang kaya oksigen akan memasuki serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
 Sirkulasi koroner
Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen
dan nutrisi supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang
menutrisi jantung akan dialirkan melalui arteri koroner ke otot-otot jantung.
Maka dari itu, sumbatan pada arteri koroner bisa mengurangi aliran oksigen
dan nutrisi ke otot jantung, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan
jantung

Anggraeni dwi ,Widyarti ,Prihatmanto ari setijadi. Simulasi Aliran Darah dalam
pembuluh darah manusia dengan metode SPH. Jakarta: Universitas Budiluhur.
3. GANGGUAN JANTUNG

Penyakit jantung banyak sekali macamnya. Para penderitanya juga seringkali


terkena lebih dari satu gangguan (komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis
penyakit jantung yang perlu diketahui

a) Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam
karena endapan plak ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel
lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel
otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary
artery disease) atau penyakit jantung iskemik.Atherosclerosis mengacu
pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk buangan
seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding
dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan
plaque.
b) Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan
pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan
mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
c) Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga
menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam
menyedot dan memompa darah.
d) Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan
oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan
maupun berat.
e) Gagal Jantung Kongestif.
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan
karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang
seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan
bagian tubuh lainnya.
f) Fibrilasi Atrial.
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang
mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi
otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien.
Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju
ke serambi (ventrikel).
g) Inflamasi Jantung.
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis),
selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam
(endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun
infeksi. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan
jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang
terjadi.
h) Congenitas Heart Disease
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga
kelainan pada jantung.Menurut penelitian, 8 – 10 anak dari 1.000
kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat
kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
i) Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut,
antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak
menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai
bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.

Ruhyamaddin F. (2006). Askep pada Klien Gangguan Sistem


kardiovaskuler.MALANG ; UMM Press
4. MEKANISME KONPENSASI
Meningkatnya hormon epinefrin saat latihan akan menyebabkan semakin kuatnya
kontraksi otot jantung. Meskipun demikian tekanan sistole tidak langsung
membubung tinggi, karena pengaruh epinefrin pada pembuluh darah dapat
menyebabkan pelebaran (dilatasi). Pelebaran pembuluh darah akan sangat
tergantung kondisinya. Jika pembuluh sudah mengalami pengerakan
(arteriosklerosis) akan menjadi kaku, tidak elastis, sehingga pelebaran akan
terbatas. Dengan demikian kenaikan tekanan darah saat latihan akan dapat terjadi.
Peningkatan pelebaran pembuluh darah saat latihan juga disebabkan karena
meningkatnya suhu tubuh. Banyaknya keringat yang keluar akan menyebabkan
plasma darah keluar, volume darah menurun, sehingga tekanan darah tidak naik
berlebihan.

G. DAFTAR PUSTAKA

1. Harini, Marti. 2009. Kadar Kolesterol Darah dan Ekspresi VCAM-1 pada
Endotel Aorta Tikus Putih Hiperkolesterolemik setelah Perlakukan VCO.
Surakarta; Pascasarjana Program Studi Biosains Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Mutaqqin,Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika
3. Anggraeni dwi ,Widyarti ,Prihatmanto ari setijadi. Simulasi Aliran Darah
dalam pembuluh darah manusia dengan metode SPH. Jakarta: Universitas
Budiluhur.
4. Ruhyamaddin F. (2006). Askep pada Klien Gangguan Sistem
kardiovaskuler.MALANG ; UMM Press
5. Watson, R., 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai