Anda di halaman 1dari 1

Dampak positif penurunan harga miyak dunia bagi Indonesia

Penurunan harga minyak dunia itu dinilai memberikan efek positif bagi Indonesia. Walaupun pendapatan
berkurang tetapi kinerja perdagangan mulai membaik karena impor juga turun.
Tren penurunan harga minyak itu sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2014 mulai dari kisaran
US$ 100 per barel turun menjadi US$ 37 perbarel pada akhir tahun 2015. Penurunan ini berdampak
besar pada berkurangnya pendapatan Negara di sector Migas. Sebagaimana yang dicatat oleh
Kementrian Keuangan bahwa penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) sepanjang 2015 hanya tercapai Rp
252,4 triliun. Begitu juga denga pajak penghasian (PPh) migas yang turun 43 % menjadi Rp 49,72 triliun.
Namun, penurunan penerimaan sector migas masih bisa ditutupi dengan menggenjjot penerimaan
perpajakan dari sector lain.
Penurunan harga minyak juga lebih berpengaruh terhadap impor. Berdasarkan perhitungan
bahwa setiap penurunan harga minyak sebesar US$ 1 perbarel dapat menghemat devisa sebesar US$
200.000 dari pengurangan impor. Selain dari itu, penurunan harga minyak ini juga akan menurunkan
tiingkat infasi jika diikuti dengan penurunan harga BBM oleh pemeritah. Jika inflasi menurunn tentu ini
akan menjadi pertimbanga Bank Indonesia untuk menetapkan kebijakan moneter. Dengan asumsi harga
minyak dunia US$ 40 per barel dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.300 per dollar Amerika Serikat maka
seharusnya harga BBM jenis premium Rp 6.300 per liter.

Dampak negative penurunan harga minyak dunia bagi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai