Anda di halaman 1dari 4

Pada gambar 4-9 mengilustrasikan distribusi ideal dari gas, minyak, dan air dalam suatu reservoir.

Pada
gambar ini mengindikasikan perubahan saturasi dari 100% air di zona air menjadi saturasi water
irreducible pada jarak vertikal diatas zona air. Jarak vertikal ini disebut zona transisi. Zona transisi
didefiisikan sebagai ketebalan vertikal dimana terjadi perubahan saturasi dari 100 % air menjadi saturasi
air irreducible Swc.

Pada gambar diatas dapat dilihat keberadaan dari Water oil contact (WOC) dan gas oil contact (GOC).
Section A pada gambar 4-10 memperlihatkan ilustrasi dari core yang mewakili lima ukuran pori yang
berbeda dan semuanya tersaturasi dengan air (wetting phase). Dengan asumsi bahwa core tersebut
akan kita jenuhi dengan minyak dengan meningkatkan tekanan pendorongan/penyapuhan
(displacement) sampai air pada core tersebut tersapuh (terdorong) oleh minyak. Air tersebut akan
tersapuh oleh minyak dari pori yang paling besar, tekanan penyapuhan dari minyak harus terus
ditingkatkan untuk menyapuh air pada pori yang lain. Proses ini terjadi di section B dan C pada gambar
diatas.

Rumus dari free water level adalah sebagai berikut.

Persamaan diatas memperlihatkan bahwa free water level akan meningkat jika delta rho menurun.
Artinya bahwa dalam reservoir yang isinya air dan gas, ketebalan zona transisi akan sangan kecil karena
delta rho yang besar. Cole (1969) mengilustrasikan kondisi tersebut seperti gambar berikut :
Dalam syste reservoir dengan pori pori yang kecil akan mempunyai zona transisi yang panjang dibanding
dengan reservoir yang memiliki ukuran pori yang besar. Ukuran por dari suatu reservoir juga
berhubungan dengan permeabilitasnya. Pada reservoir dengan permeability yang besar akan
mempunyai zona transisi yang pendek begitupun sebaliknya. Gambar berikut dapat kita lihat perbedaan
nilai permeabilitas dengan zona transisi yang berbeda beda.

Anda mungkin juga menyukai