Anda di halaman 1dari 4

SOP / PROTAP HYPEREMESIS GRAVIDARUM

HYPEREMESIS GRAVIDARUM
No.Dokumen ……………. Revisi 0 Halaman 1 dari
2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan, Direktur
PELAYANAN MEDIS
…………………
Definisi : Adalah keadaan dimana penderita muntah-muntah yang
berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,
sehingga mengganggu kesehatan penderita
Kriteria Diagnosa :  Muntah-muntah yang sering sekali
 Perasaan tenggorokan kering dan halus
 Kulit dapat menjadi kering ( tanda dehidrasi)
 Berat badan turun dengan cepat
 Pada keadaan yang berat timbul ikterus dan
gangguan saraf.

Diagnosa Banding : Hepatitis dalam kehamilan


Pemeriksaan penunjang :  Urine
 Liver fungsi

Standar tenaga : Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan


Kandungan
Perawatan RS : Segera
Terapi  Segera penderita dirawat, berikan cairan per infus (
glucose 5 – 10 % dan NaCL fisiologik)
 Obat anti emetik, intra muskuler atau per
infus. Penderita dipuaskan sampai muntah telah
berkurang, diukur jumlah muntah ( cairan yang
dimuntahkan) dan cairan yang diberikan dan
diuresis dalam 24 jam. Ukur balans cairan setiap
hari.

Penyulit  Bila tidak berat tidak ada


 Bila berat: dehidrasi, gangguan fungsi hepat dan
febris.

Informed Consent Perlu


Konsultasi  Penyakit Dalam
 Penyakit Jiwa
 Spesialis Saraf

Lama Perawatan  Ringan : 7 hari


1. Berat : Tergantung dengan penyulit yang
telah didapat.

Masa Pemulihan Sampai usia kehamilan tinggal 4 minggu


Output Baik pada umumnya kecuali yang sudah berat betul
PA Tidak ada
Otopsi -
Referensi 1. lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan
RSU dr Soetomo Surabaya.Pedoman diagnosis dan
terapi Edisi III 2008
2. Cunningham MD MacDonal PC Gamt NF
Hypertensiv disorder in pregnancy. William
obstetric 20th Ed 718-723, 1997

1 Nama Penyakit : ABORTUS


2 Definisi : Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat badan anak kurang dari 500
gram. Abortus komplit:
Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Abortus inkomplit:
Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum uteri,
sebagian lagi masih tertinggal.
Abortus insipiens:
Adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks
telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan
tetapi hasil konsepsi masih di dalam kavum uteri.
Abortus imminens:
Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi
pendarahan per vaginam ostium masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik dalam kandungan.
Missed Abortion :
Adalah abortus dimana embrio atau fetus telah
meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 0
minggu, akan hasil konsep seluruhnya masih tertahan
dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih.
Abortus habitualis:
Adalah keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali
berturut-turut atau lebih.
3 Kriteria Diagnosa : Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20
minggu . Pendarahan per vaginam, mungkin disertai
jaringan hasil konsepsi. Rasa sakit atau keram perut di
daerah atas simpisis. Diagnosis abortus imminems
ditentukan karena pada wanita hamil.
4 Diagnosa Banding :  Abortus komplit
 Abortus inkomplit
 Abortus insipiens
 Abortus imminens
 Abortus missed abortion

 Kehaliman ektopik terganggu.

5 Pemeriksaan Penunjang : Diperlukan pada abortus imminens, abortus habitualis


dan missed abortion c. pemeriksaan doppler atau
USG untuk menentukan apakah janin masih hidup,
menentukan prognosis
d. Pemeriksaan kadar fibrinogen pada missed
abortion.
6 Standar Tenaga : Dokter Umum, Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kandungan
7 Perawatan RS :  Rawat inap
 Umumnya setelah tindakan kuretage pasien
abortus dapat segera pulang ke rumah. Kecuali
bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak,
yang menyebabkan anemia berat atau infeksi.

8 Terapi : I. Abortus imminens f. Istilah baring, tidur baring


merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara
ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus
dan berkurangnya rangsang mekanis.
g. Penobarbital 3 x 30 mg sehari dapat diberikan
untuk menenangkan penderita.
II. Abortus insipiens :
Dengan kehamilan < 12 minggu yang biasanya disertai
dengan pendarahan. Penanganan terdiri atas
pengosongan uterus dengan segera. Pengeluaran hasil
konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau
dengan cunam ovum disusulkan dengan kerokan.
III. Abortus inkompletus
Disertai syok karena pendarahan, segera diberikan infus
intra vena NaCl fisiologi atau cairan Ringer yang
selakas mungkin dan disusul dengan darah. Setelah
syok diatasi, dilakukan kerokan pasca tindakan
disuntikkan intramuskuler ergometrin untuk
mempertahankan kontraksi otot uterus..
IV. Abortus kompletus
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya menderita
anemis perlu diberikan sulfas ferrosus dan dianjurkan
supaya makanannya banyak mengandung protein,
vitamin dan mineral.
V. Missed abortion

 Kadar fibrinogen normal, jaringan konsepsi


dapat segera dikeluarkan.
 Sebaiknya bila kadar fibrinogen rendah, perbaiki
dulu dengan cara memberikan fibrinogen kering
atau darah segar.
 Setelah perbaikan lakukan kuretase.
 Tindakan kuretase pada missed abortion tidak
jarang menghadapi kesulitan karena plasenta
melekat erat dengan dinding uterus. Untuk itu
perlu ekstra hati-hati.

9 Penyulit : Ada 3 penyulit: d. Anemia


Biasanya anemia post hemorragia. Pengobatannya
adalah pemberian darah atau komponen darah.
e. Infeksi
Kasus abortus yang datang dalam keadaan infeksi harus
mendapat payung antibiotik dulu, sebelum dilakukan
evakuasi. Sedangkan tindakan evakuasi sendiri dapat
menimbulkan infeksi. Untuk itu perlu diberikan
antibiotika profilaksia.
f. Perforasi
Merupakan komplikasi tindakan kuretase
Untuk mencegah perforasi :

 Pemberian uterotonik
 Kuretase secara sistematis dan lege artis.

10 Informed Concent : Perlu, sebelum dilakukan kuretase


11 Konsultasi : Tidak ada
12 Lama Perawatan : Pasca kuretase pasien tidak perlu dirawat, kecuali ada
komplikasi
13 Masa pemulihan : Pasien abortus dapat diberikan cuti sakit paling lama 2
minggu
14 Output : baik
15. PA : Jaringan konsepsi dapat dikirim ke lab, Patologi anatomi
bila fasilitas memungkinkan
16 Otopsi : -

Nama : Satria C S Silalahi

NIM :

Anda mungkin juga menyukai