Anda di halaman 1dari 3

Perawatan Pasien di Isolasi

NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN


1/2
Disahkan,
Direktur Rumah Sakit Umum Imanuel
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP

Dr. Danny Christian

PENGERTIAN Ruang isolasi adalah ruang yang digunakan untuk meminimalkan


kontak antara pasien dengan dunia luar disekitar kamar pasien
dan sebaliknya dimana ruang isolasi mempunyai ruang antara
yang mempunyai tekanan positif sedangkan ruang perawatan
mempunyai tekanan negatif dengan tujuan agar udara dalam
ruang perawatan tidak mengalir ke luar ruangan atau sebaliknya
yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
TUJUAN 1. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit
yang berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak
memperberat penyakit yang diderita pasien.
2. Untuk melindungi orang-orang disekitar pasien termasuk dokter,
perawat dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien
terhindar dari penyakit yang diderita pasien
KEBIJAKAN 1. Pasien yang memerlukan perawatan kamar isolasi adalah pasien
yang diduga terinfeksi mikroorganisme seperti Mycobacterium
tuberculosis, Streptococcus pneumoniae, virus ataupun
Staphylococcus aureus (MRSA/MSSA).
2. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang terinfeksi
mikroorganisme patogen yang berpotensi menular antar manusia
baik secara udara maupun kontak langsung menggunakan ruang
isolasi dengan tekanan negatif.
3. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang memiliki
gangguan imunitas (imunitas rendah/imunokompromis) dan
memerlukan perawatan intensif menggunakan ruang isolasi
dengan tekanan positif (tombol pengatur tekanan positif harus
dinyalakan dantombol tekanan negatif harus dimatikan)
begitupula jika tekanan di ruangan isolasi dibuat negatif maka
tombol harus dibuat sebaliknya.
4. Tombol Boster Fan jika ada kamar terisi pasien maka harus
dinyalakandan harus dimatikan jika kamar kosong.
5. Untuk pasien yang infeksius harus dibuat tekanan ruangan isolasi
menjadi negatif.
6. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien menular yang
dimaksudkan dalam no 1 harus menggunakan APD lengkap jika
berada diruang pasien
7.Anggota keluarga pasien yang dimaksud no 1 tidak diperkenankan
masuk kedalam kamar pasien kecuali dengan alasan tertentu dan
menggunakan APD lengkap
8. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien yang dimaksud
no 2 harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum
masuk kedalam ruangan pasien dan menangani pasien
9. Hanya keluarga inti dari pasien yang dimaksud dalam no 2 yang
diperkenankan untuk menjenguk pasien kedalam kamar dengan
mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pihak RS sesuai jam
kunjungan pasien dengan tujuan untuk melindungi pasien.
PROSEDUR A. Cara kerja
1. DPJP akan melakukan pemeriksaan pasien dan menetapkan
diagnosa yang dimiliki oleh pasien tersebut serta menentukan
perlunya pasien dirawat dikamar isolasi
2. Pasien dan keluarga dijelaskan oleh DPJP/ KIC mengenai
penyakit yang diderita pasien. Hal ini juga dapat didelegasikan
kepada dokter jaga oleh DPJP
3. Pasien dan keluarga dijelaskan tentang indikasi dan perlunya
pasien dirawat diruang isolasi
4. Dokter jaga/ perawat akan meminta keluarga untuk mengurus
perpindahan status dibagian administrasi menjadi kamar
isolasi jika pasien berasal dari UPI
5. Tekanan didalam ruangan isolasi telah diatur minimal 15 menit
sebelum pasien masuk
6. Pintu ruangan isolasi dijaga selalu dalam keadaan tertutup
setelahada yang masuk/ keluar dari ruangan tersebut
7. Jika pasien berasal dari luar UPI maka pasien akan langsung
dibawa masuk ke ruang isolasi dan serah terima pasien
dlakukan didalam ruang isolasi tetapi operan pasien telah
dilakukan sebelum pasien dikirim/ dibawa ke UPI
8. Perawatan dan pengobatan pasien adalah sesuai dengan
penyakit yang dideritanya
UNIT TERKAIT
UPI, UGD, Poliklinik, Ruang rawat

Anda mungkin juga menyukai