Anda di halaman 1dari 9

Filter Yang Mengubah Pipis Menjadi Air Minum

Wednesday, December 23, 2009


Jika suatu saat anda berada di tengah gurun tanpa air, apa yang harus anda lakukan
jika rasa haus mulai mendatangi anda?

Berdoa saja semoga konsep H2O filter dari Leonardo Manavella segera dapat
diwujudkan. :-)

H2O filter adalah sebuah alat filter yang dapat mengubah air seni menjadi air siap
minum dengan cepat dan mudah.

Cara kerjanya adalah dengan menampung air seni anda ke dalam tabung yang ada
kemudian dengan menjepitnya di kedua paha sambil menekannya maka air siap minum
pun akan tersedia.

Okay, memang terlihat sedikit agak menjijikan tetapi semuanya terserah anda, apakah
mau mati kehausan atau bisa hidup dengan air minum yang berasal dari air seni anda
sendiri.
sumber: http://woamu.blogspot.com/2009/12/filter-yang-mengubah-pipis-menjadi-air.html

Air Limbah Menghasilkan Listrik dan Air Terdesalinasi


Kata Kunci: air limbah. desalinasi air limbah, desalinasi air laut
Ditulis oleh Indygo Morie pada 18-08-2009

Suatu proses yag dapat membersihan air limbah dan juga dapat menghasilkan sumber listrik
dapat diterapkan untuk mengurangi 90 persen garam yang terkandung dalam suatu larutan atau
air laut, hal ini dinyatakan oleh tim peneliti internasional dari China dan Amerika.

Air bersih untuk minum, mencuci, dan industri terdapat dalam jumlah yang terbatas dibeberapa
Negara yang ada di dunia. Ketersediaannya di masa yang akan datang menjadi salah satu
permasalahan dunia. Beberapa Negara menerapkan proses desalinasi air dengan menggunakan
osmosis balik-yaitu proses yang menerapkan tekanan tinggi pada air melalui suatu membran yang
hanya dapat dilewati oleh molekul air bukan molekul garamnya-atau ada juga yang menerapkan
elektrodialisis yaitu proses yang menggunakan listrik untuk memisahkan ion-ion garam dari air
melalui suatu membrane. Yang perlu di catat kedua proses diatas sama-sama mengkonsumsi
energi yang tinggi.

“Desalinasi air dapat dilakukan tanpa energi listrik atau tekanan yang tinggi dengan cara
menggunakan sumber materi organic sebagai bahan bakar untuk mendesalinasi air”, para peneliti
melaporkan dalam jurnal Environmental Science and Technology.

“Salah satu kendala yang dihadapi untuk proses desalinasi air adalah dibutuhkannya energi listrik
yang cukup banyak, dan dengan menggunakan desalinasi sel mikroba kami secara nyata dapat
mendesalinasi air sekaligus menghasilkan listrik pada saat kami mengambil material organic dari
air limbah”, kata Bruce Logan, Profesor Kappe dari Environmental Engineering, Penn State.

Tim tersebut memodifikasi mikroba fuel sel yaitu suatu alat yang mengunakan bakteri secara
alami untuk mengubah air limbah menjdai air bersih dan listrik-sehingga alat ini dapat dipakai
untuk desalinasi air laut.

“Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa dengan menggunakan bakteri kami dapat
memproduksi sejumlah arus listrik yang mampu melakukan hal ini”, kata Logan.
“Bagaimanapun juga proses ini membutuhkan 200 mililiter air limbah buatan-asam cuka dalam
air-untuk mendesalinasi 3 mililiter air garam. Hal ini bukan merupakan hal praktis sebab sistem
kami belum teroptimalkan tapi hal ini cukup memberi bukti bahwa konsep yang kami ajukan
terbukti berhasil.

Mikroba fuel sel terdiri dari dua bilik, satu bilik diisi dengan air limbah atau nutrien dan satunya
diisi dengan air, setiap bilik terdapat elektroda. Secara alami bakteri yang terdapat dalam limbah
akan mengkonsumsi material organic yang terdapat dalam limbah dan sekaligus meghasilkan
arus listrik.

Dengan sedikit mengubah mikroba fuel sel yaitu dengan cara menambah bilik ketiga diantara dua
bilik yang sudah ada dan meletakkan sejumlah membrane yang spesifik terhadap ion—yaitu
membrane yang dapat dilewati ion positif aja atau sebaliknya dan tidak dapat dilewati keduanya –
yang diletakkan diantara bilik pusat dan elektroda positif dan negative. Air yang mengandug
garam kemudian diletakkan di bilik ini.

Air laut mengandung sekitar 35 gram perliter sedangkan air garam biasanya haya 5 gram perliter.
Garam tidak hanya terlarut dalam air akan tetapi juga terdisosiasi menjadi ion positif dan
negative. Pada saat bakteri dalam fuel sel tersebut mengkonsumsi material yang ada dalam air
limbah maka akan dihasilkan proton. Proton ini tidak bisa melewati membrane anion sehingga
ion negative dari bilik pusat akan megalir ke bilik tempat air limbah untuk menyeimbangkan ion
positif. Pada elektroda yang lain proton terkonsumsi sehingga ion positif dari bilik pusat mengalir
ke bilik tersebut. Hasil proses totalnya air laut / air garam yang ada di bilik pusat akan
terdesalinasi.

Dikarenakan gram membantu fuel sel untuk menghasilkan listrik maka etika bilik pusat enjadi
semakin encer (kadar garamnya berkurang) maka konduktifitas sel berkurang dan produksi
listrikpun berkurang juga, hal inilah yang menyebabkan mengapa hanya 90 persen kadar garam
yang bisa dihilangkan.

Permasalahan lain adalah ketika proton dihasilkan pada salah satu elektroda dan proton
dikonsumsi pada elektroda yang lain maka salah satu bilik akan bersifat asam sedangkan yang
lain bersifat basa.Dengan mecampur kedua cairan dari dua bilik ini ketika mereka dibuang akan
menghasilkan cairan netral sehingga permasalahan ini dapat diatasi. Akan tetapi kemampuan
bakteri hidup dalam kondisi asam ketika sel dijalankan menjadi satu permasalahan lain sehingga
dalam eksperimen tim menambhakan buffer secara periodic untuk mengatasi hal ini. Masalah ini
tidak akan menjadi kendala ketika sistem kami telah menghasilkan sejumlah air terdesalinasi
dalam jumlah yang cukup. Tak heran jika eksperimen tim ini di support oleh King Abdullah
University of Science and Technology, Saudi Arabia and Ministry of Science and Technology,
China
Amandes, Olah Air Laut Menjadi Air Murni
Minggu, 29 Maret 2009 10:00 Redaksi-1

Perpaduan air laut dengan sinar matahari yang menghasilkan air untuk kepentingan
minum maupun industri. Penciptaan air murni dengan metode penyulingan ini telah
dilakukan Amandes yang didirikan oleh Zantar H. Ambadar.

Direktur sekaligus Pendiri PT. Amandes Cipta Mandiri Zantar H. Ambadar


mengatakan bahwa selama ini, teknik destilasi air laut yang dikenal adalah MSF (multi stage
flash), RO (reverse osmosis), ED (electro dialysis), VC (vapor compression), dan MED (multi
effect destillation).

”Sistem MSF kurang ekonomis dan sudah ditinggalkan karena membutuhkan energi yang relatif
sangat besar, bila dibandingkan dengan sistem lain,” lanjutnya.

Zantar juga menjelaskan bahwa saat ini, ada dua sistem teknologi utama penghasil air minum di
dunia, yakni sistem penyaringan dan sistem penyulingan. Sistem penyulingan adalah salah
satunya yang dilakukan oleh Amandes, yakni sistem penyulingan alamiah dengan menggunakan
energi sinar matahari.

”Proses Amandes adalah identik dengan proses terbentuknya hujan di alam, yaitu terjadinya
proses penguapan dan proses pengembunan secara alamiah,” jelasnya.

Air yang dihasilkan melalui proses Amandes, menurut Zantar, menghasilkan kondensat berupa
air murni dengan total disolved solid (TDS) 0 mg/l. ”Ini adalah air minum terbaik bagi manusia,
disebut juga sebagai air kesehatan,” tuturnya.

Zantar mengatakan bahwa manfaat penyulingan menggunakan energi sinar matahari yaitu tidak
ada biaya bahan bakar, tidak ada polusi, tidak bersuara, menghasilkan kristal garam debagai sisa
dari prosesnya, teknologi ini cocok untuk masyarakat pesisir, dan mendukung program Millenium
Development Goals (MDG’s).
Steps
1. 1

Get a pot and put an empty glass cup inside it in the center.

2. 2

Slowly pour some salt water into the pot.... Do not over fill. Stop well before the water
level has reached the mouth of the glass. Make sure no salt water splashes into the glass
while boiling.

3. 3

Place the pot cover upside down so the highest point or handle is facing down right
above it and facing the glass.

4. 4

Bring the water to a slow boil. A violent full boil can contaminate the drinking water by
splashing into the glass.

5. 5

As the water boils it becomes vapor, which condenses in the air as steam and on the
cover's surface as water droplets, which fall right into the glass. As you probably
know, when water boils, it becomes pure vapor, leaving behind anything that was
dissolved in it. (This will probably take 20 minutes or more.)

6. 6

Wait a little while before drinking the water from inside the glass, since both the
water and the glass will be very hot.

Ads by Google

Salt Contamination Test


Use Kittiwake Equipment to ensure you're water is clear of salt water
www.kittiwake.com

Seawater Desalination
Clean drinking water through seawater desalination!
www.heliotech.net

Solar Water Still


Purchase direct from the manufacturer from £80
www.solarwaterstill.co.uk

edit Tips
 It really helps a lot if you can cool down the cover while the water boils so, as to make the
condensation occur faster. You can use cold salt water to do that, or just change it when it
becomes warm.
 This can also be done with urine if you're in the desert and water is hard to come by. If
you do not have a pot, you can just dig a hole in the ground, do your business in the hole,
place a glass/container in the middle and cover with something (plastic bag works). Place
a pebble or weight on the middle of the cover, the depression on the cover caused by the
weight will help direct the condensed water into your glass/container. The natural heat of
the sand will evaporate the clean water into the glass.
 This method of evaporating and condensing water is called distilling. It can be used with
normal tap water whenever distilled water is needed.
 Let a little steam come out so it doesn't explode!

Ads by Google

RAJ WATER TECHNOLOGY


We Provide Various type of Water Treatment plants like R.O plant...
www.rajwater.tradeindia.com

Watertec T.A. GmbH


Sea-and brackish water desalination plants using reverse osmosis
www.watertec-ta.de

Solar Water Still


Purchase direct from the manufacturer from £80
www.solarwaterstill.co.uk

edit Warnings
 Careful - the water might overflow.
 Take care in what you are doing. Do not fill the pot too high. You don't want to be
drinking salt water or worse, urine that has splashed into the center glass.
 You can even use sunlight to create fresh water this way without a fire. You'll be able to
get enough fresh water to stall the effects of dehydration, but you'll have some difficulty
getting 2 quarts to a gallon of fresh water every day just through solar power. If you're
able to make a fire, you can boil salt water and distill more fresh water that way.
 If you're lucky, you may be able to find water-rich foods like citrus fruits in the area
which reduce your need for purified fresh water.

edit Things You'll Need


 A pan (preferably one with a concave cover)
 A glass or cup
 Salt water
 A heat source

Ads by Google

Reverse Osmosis
PT Beta Pramesti Brackish and Seawater Desalination
www.beta.co.id/reverse-osmosis

Saltwater Aquarium Secret


Thriving Saltwater Aquarium Secrets Pet Shops Dont Want You To Know!
www.SaltwaterAquariumAdvice.com

Salt Free Water Softener


No Salt / No Maintenance Increase the life of appliances
www.eastcoastgmx.com

edit Related wikiHows


 How to Purify Water
 How to Choose the Right Bottled Water
 How to Boil Water
 How to Choose the Best Method of Water Treatment
 How to Conserve Water

Nuclear Desalination, Mengubah Air Laut Menjadi Air Tawar

JAKARTA : Teknik pengelolaan air laut menjadi air tawar melalui nuclear desalination
hingga kini belum diterapkan di wilayah Indonesia. Pemahaman tentang nuklir yang
minim di kalangan masyarakat menjadi kendala bagi Batan (Badan Tenaga Atom
Nasional) untuk melakukan mengaplikasikan teknologi tersebut.

“Kajian tekno ekonomi sudah dilakukan sejak 5 tahun lalu. Namun, hingga kini belum
mampu diterapkan di wilayah tertentu akibat penolakan kuat masyarakat,” ungkap
Kepala Batan Hudi Hastowo dalam Jumpa Pers “Ulang Tahun Batan ke-49” di Jakarta,
Rabu (5/12).

Hudi menuturkan, kajian teknoekonomi sudah dilakukan Batan bekerjasama Korea dan IAEA
(International Atom Energy Agency) sekitar 2002. ”Tren saat ini, bagaimana sebuah reaktor juga bisa
memproduksi air tawar,” ujarnya.

Dalam rencana penerapan nuclear desalination di Indonesia, diharapkan pada 2025 desalinasi air laut
mampu menghasilkan air tawar dengan nilai US$50 cent/m3 serta sumber tenaga listrik dengan kisaran
nilai US$2-3 cent/kwh. “Berdasarkan rata-rata kebutuhan per wilayah di Indonesia, kami perkirakan
mampu diproduksi sekitar 10.000 m3/detik yang juga sekaligus mampu menghasilkan listrik hingga 200
megawatt,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Hudi, kajian tersebut belum mencantumkan secara spesifik lokasi tertentu.
“Sebelumnya, kami sudah pilih untuk penerapan teknologi tersebut di wilayah Madura. Namun, reaksi
penolakan masyarakat terhadap nuklir di sana, kuat sekali,” ujarnya.

Padahal, lanjut Hudi, teknologi tersebut tidak perlu dikaitkan dengan pembangunan Pembangkit Tenaga
Listrik (PLTN). “ Tidak perlu dikaitkan dengan PLTN, karena teknologi ini cukup aman. Yang penting
daerah yang memiliki wilayah laut luas, serta memiliki struktur tanah yang menunjang terbangunannya
desalination reactor,” ujarnya.

Di bidang sumber daya air, Batan juga telah melakukan kajian potensi sumber air tanah dalam di
beberapa wilayah Indonesia. Tercatat pada 2006, di wilayah Malang, Jawa Timur, Batan telah mendeteksi
sumber air tanah dalam dengan kapasitas 0,8-1 liter/detik. “Dengan teknologi nuklir, Batan bisa
melakukan pengukuran umur air, sumber, termasuk kapasitas yang mampu dieksploitasi, sehingga bisa
diusulkan agar wilayah tangkapan di sekitar sumber air tersebut tidak boleh diganggu,” ujarnya. (Lea)
Air Laut untuk Konsumsi Bisakah?
Sumber: Berbagai Sumber Topik: Kimia Tags: air destilasi, Air Laut, air minum konsumsi,
proses destilasi, reverse osmosis

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki luas wilayah 5.193.252 km2
dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan, yaitu sekitar 3.288.683 km2. Sehingga Indonesia
juga memiliki julukan sebagai benua maritim atau juga negara kepulauan. Ironinya–di tengah
kepungan air laut itu–ternyata masih ada beberapa tempat yang mengalami kekurangan air,
terutama mengenai ketersedian air bersih. Akibatnya, di tempat seperti itu air menjadi barang
eksklusif. Masyarakatnya harus membeli untuk mendapatkan air bersih.

Ironi inilah yang menimpa masyarakat Kepulauan Seribu. Di kepulauan yang berada di utara
kota Jakarta itu air bersih menjadi barang langka. Selama ini, untuk memperoleh air bersih
tersebut kita mendapatkannya dari 5 instalasi Reverse Osmosis (RO) yang terdapat di lima pulau
berpenghuni,” ujarnya. Sementara pulau berpenghuni itu jumlahnya sebanyak 11 pulau dengan
jumlah penduduk 18 ribu jiwa.

Desalinasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan proses destilasi dan Reverse Osmosis.
Secara prinsip proses destilasi merupakan perubahan fase cair menjadi fase uap. Dimana pada
tahap akhir, air laut akan mengalami kondensasi menjadi air murni. Sementara, pada proses RO–
air yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu–dalam prosesnya tidak ada
perubahan fase. ”Pada proses RO yang terjadi hanya fase cair saja. Dimana untuk memisahkan
air tawar dengan air laut di dapat dari adanya perbedaan tekanan yang menggunakan membran
semi permeablenya saja.”

Masing-masing teknologi pemisahan air tawar dengan air laut itu memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Kelemahan pada proses desalinasi yang menggunakan teknologi RO
diantaranya adalah adanya kemungkinan penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri, kerak
kapur atau fosfat dari air laut. Selain itu, pemanfaatan teknologi RO untuk menghasilkan air
tawar di Indonesia pun masih menghadapi beberapa kendala. Diantaranya, mengenai bahan baku
air laut yang sudah relatif kotor. Sehingga, jika penggunaaan bahan baku semacam ini dipaksakan
tentu akan berpotensi untuk menyumbat membran. Ada beberapa peralatan yang mendukung
proses destilasi ini, antara lain adalah heater, kondensor, ejektor air, pompa ejektor, pompa
kondensat, indikator salinitas, dan peralatan kontrol, memang terbilang mahal ya.

Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang terdapat dipantai.
Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas (heat exchanger). Pada tahap
ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu
80 derajat C. Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm. Pada
kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, jelasnya lagi, sebagian dari air
laut menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat pendinginan dari air
laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Pada saat itulah, uap berkondensasi menjadi air
tawar.

Air laut yang sudah hangat akan mengalir dari saluran keluar pendingin. Dan selanjutnya akan
masuk ke dalam heat exchanger sebagai air umpan. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam
heat exchanger mengalir masuk ke dalam evaporator. Begitu pula dengan air sisa buangan yang
kental. Selanjutnya, uap air itu didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi air tawar.
Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh condensate pump. Kemudian, air
tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar. Sementara sisa air buangan dikeluarkan secara
teratur oleh water ejector.

Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari proses destilasi ini)
secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve dipasang pada
saluran keluar pompa air destilasi. Untuk menentukan kadar garam air destilatnya kita bisa atur,
umumnya kadar garam yang dimiliki oleh air destilat ini maksimal sebesar 10 ppm. Artinya,
kualitas air yang dihasilkan dari proses ini sangat bagus. Air tawar yang dihasilkan dari mesin
diesel bertenaga 2×250 Kw dan 2×500 Kw mampu menghasilkan 5.000 liter air dalam 24 jam.

Mengenai kualitas air tawar yang dihasilkan dari proses destilasi ini, kualitasnya sudah terjamin.
Setelah proses destilasi usai, air tawar yang dihasilkan telah siap untuk diminum. Ini disebabkan
karena air tawar ini sudah memenuhi standar air bersih yang ditetapkan oleh Lembaga Kesehatan
Dunia (WHO). Berdasarkan hasil penelitian, air destilasi ini memiliki pH 8,5 pada suhu 25
derajat. Selain itu, tingkat alkalinitasnya sekitar 3 CaCO3 miligram per liter. Kemampuan daya
hantar listriknya sebesar 4,1 mg/l. Kandungan ion klorida, ion besi masing-masing sebanyak
kurang dari 2 mg/l Cl- dan kurang dari 0,05 mg/l Fe. Sementara itu kualitas air yang ditetapkan
WHO, pH yang baik berkisar antara 5,8-8,6. Kemampuan daya hantar listriknya sebesar kurang
dari 700 mg/l. Kandungan ion klorida kurang dari 200 mg/l Cl-. Dan kandungan ion besinya
adalah kurang dari 0,3 mg/l Fe. Selama ini pemanfaatan teknologi desalinasi ini banyak
digunakan pada kapal-kapal tanker. Keberadaan desalinasi disana, untuk menyuplai air bersih
bagi awak kapalnya.. So dengan adanya IPTEK segala sesuatu akan menjadi mungkin, tatapi
dibarengi dengan kemauan dan juga tekad untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi
kemaslahatan umat manusia, jaya terus Ilmu pengetahuan…..Demikian semoga bermanfaat.:)

Anda mungkin juga menyukai